1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap aktivitas pasti mempunyai tujuan, tidak terkecuali dengan aktivitas olahraga. Tujuan berolahraga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyertir mobil atau

I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada kesehatan jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak disukai dan

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan umur, semua orang dapat melakukannya. Serta berenang adalah olahraga yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah berkembang menjadi suatu fenomena yang meliputi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

SKRIPSI. Oleh : SIGIT PUNTO PRASONGKO K PROGRAM PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai rata-rata kayuhan atlet renang gaya dada 50 meter KU II putera adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

2016 HUBUNGAN QUICKNESS, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL DENGAN HASIL START (GRAB START) RENANG PADA SISWA CLUB RENANG CIKALAPA SWIMMING POOL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurcahyo, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. medali pada sejumlah kegiatan perlombaan seperti Sea Games, Asean Games,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

I. PENDAHULUAN. satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang

BAB I PENDAHULUAN. minggu. Dalam kegiatan ektrakurikuler ini diajarkan lima nomor gaya renang

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada mulanya olahraga hanya dimanfaatkan untuk sekedar

BAB IV HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. untuk prestasi yang menggangkat harkat martabat suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA MAHASISWA PUTRA ILMU KEOLAHRAGAAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang adalah salah satu cabang olahraga yang dilakukan didalam air.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANGGORO WIDYA SURYANTO NPM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentunya mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

RENANG GAYA DADA. Oleh: Agus Supriyanto.

II. TINJAUAN PUSTAKA. anak-anak sejak berumur tingkat Taman Kanak-kanak termasuk didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

GENERAL FITNESS TRAINING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang pada masyarakat Indonesia. Dalam melakukan permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh DENNY EKA NUSANTARA NPM

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap aktivitas pasti mempunyai tujuan, tidak terkecuali dengan aktivitas olahraga. Tujuan berolahraga dapat dibagi atas kebutuhannya yaitu; untuk rekreasi (bersenang-senang), untuk pendidikan (pembinaan disiplin, keberminatan, kepribadian dan kerjasama siswa), untuk kesehatan (pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi penyakit), untuk meningkatkan kebugaran jasmani (agar mampu melakukan pekerjaan sehari-hari dengan tingkat efisiensi dan produktifitas tinggi), dan untuk meningkatkan prestasi (menjadi juara olah raga). Berdasarkan hal-hal tersebut pelaksanaan pelatihan olahraga akan berbeda sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pencapaian prestasi dalam olahraga merupakan suatu hal yang kompleks, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Pembinaan pada olahraga renang merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pencapaian prestasi maksimal melalui pembinaan di usia muda. Renang merupakan olahraga yang banyak diminati oleh orang banyak, baik dikalangan anak-anak sampai orang dewasa. Berenang mulai diperkenalkan pada Olimpiade di tahun 1912. Orang biasanya berenang menggunakan bermacam-macam gaya. Misalnya gaya crawl, Gaya ini sangat mudah dilakukan oleh semua kalangan baik dewasa, pemula atau anak-anak. Dasar dari renang itu bermacammacam, diantaranya pengenalan air, gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan kaki sampai cara mengambil nafas. Kondisi fisik merupakan salah satu unsur penting dalam pencapaian prestasi maksimal, termasuk pada olahraga renang. Oleh karena itu, setiap atlet harus memiliki kondisi fisik yang prima dalam menghadapi suatu perlombaan atau kejuaraan. Dalam olahraga prestasi, seseorang atlet memerlukan kondisi fisik yang baik selain kemampuan teknik. Mochamad Sajoto (1988:57) menjelaskan kondisi adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagi dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Dalam upaya untuk mencapai prestasi yang maksimal harus mendapatkan latihan fisik yang benar dan sistematis. Unsur latihan fisik yang diberikan harus sesuai dengan karakteristik nomor yang dikembangkan dan sesuai dengan kondisi atlet renang itu sendiri. Unsur yang 1

2 diperlukan untuk menunjang pencapaian prestasi antara lain adalah panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal. Kemampuan fisik (kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal) serta panjang tungkai dan rentang lengan sangat diperlukan dalam gerakan renang. Panjang tungkai yang dimiliki seseorang dapat memberikan sumbangan terhadap prestasi dalam olahraga renang. Tungkai kaki berfungsi mengayuh kaki dan memberikan dorongan pada saat berenang. Tungkai yang panjang memberikan tenaga/kekuatan yang lebih besar dalam kayuhan. Kekuatan merupakan unsur yang penting dalam menunjang ketrampilan gerak. Kekuatan diperlukan pada semua cabang olahraga untuk semua aktivitas yang bergantung pada kekuatan. Kekuatan sebagai daya aktif maksimal dapat dilakukan oleh sekelompok otot dalam sekali usaha. Kekuatan juga berfungsi sebagai sejumlah usaha otot yang melakukan kontraksi untuk mendapatkan kemampuan dengan tegangan maksimal. Kekuatan otot tungkai merupakan komponen dasar untuk memberikan dorongan terhadap gerakan agar menjadi efektif dan efisien. Dalam renang gaya crawl usaha yang dilakukan untuk mendapatkan dorongan kedepan dihasilkan oleh kayuhan lengan dan ayunan kaki. Kayuhan lengan pada renang gaya crawl berfungsi sebagai penarik ( pull) dan pendorong ( push). Antara atlet satu dengan atlet yang lain tentunya jumlah kayuhan lengannya berbeda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan ukuran bentuk tubuh seperti ukuran lengan, panjang lengan serta rentang lengan. Atlet yang memiliki rentang lengan panjang dengan atlet yang memiliki rentang lengan pendek dapat menghasilkan kekuatan yang berbeda dalam memberikan daya dorong pada renang. Karena jangkuan lengan pada saat menarik dan mendorong tersebut yang membedakan dalam menghasilkan dorongan. Daya dorong pada perenang banyak dihasilkan oleh gerakan kaki. Kemampuan fisik merupakan unsur penting dalam mencapai prestasi pada olahraga renang. Bagaimana kontribusi kondisi fisik terhadap prestasi olahraga renang masih perlu dikaji secara lebih mendalam. Dan dalam upaya mencapai prestasi dalam olahraga renang, perlu memperhatikan unsur-unsur kondisi fisik yang berpengaruh terhadap olahraga tersebut. Dalam latihan harus memperhatikan unsur panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal dengan memberikan program latihan yang tepat.

3 Volume oksigen maksimal merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang penting dalam pencapaian prestasi. volume oksigen maksimal sangat penting dalam olahraga renang khususnya untuk pencapaian prestasi. Atlet yang memiliki volume oksigen maksimal yang baik akan mampu melakukan aktivitas yang berat dengan jangka waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Menurut Mochamad Sajoto (1988:193) bahwa seorang awam, atlet maupun pelatih yang ingin meningkatkan daya tahan atau endurance harus mengetahui benar bahwa yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan kerja sistem kardiovaskuler. Dalam perlombaan renang terdapat berbagai macam nomor yang dipertandingkan. Salah satunya adalah gaya crawl dengan jarak tempuh 100 meter. Di gaya crawl ini tentu saja yang paling diperlukan adalah kecepatan dan gaya yang benar. Renang gaya crawl dilakukan dengan posisi tubuh tengkurap. Teknik dasar yang harus dikuasai pada renang gaya crawl, yaitu gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan dan mengambil nafas. Dari gerakan tersebut, seorang atlet harus bisa mengkoordinasikan antara gerakan satu dengan gerakan yang lain dan mengkoordinasikan gerakan secara keseluruhan. Dengan begitu seorang atlet akan mendapat gerak yang efektif dan efisien. Dalam olahraga renang selain atlet harus bisa menguasai teknik dasar renang, atlet juga harus memiliki ketrampilan dalam berenang. Selain itu dalam setiap cabang olahraga tentunya memiliki komposisi kebutuhan fisik yang beragam dan juga setiap anggota tubuh pada atlet memiliki beragam peranan penting dalam mencapai sebuah prestasi. Faktor fisik merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung pencapaian prestasi olahraga. Mochamad Sajoto (1995:11) menyatakan, salah satu aspek dalam mencapai prestasi dalam olahraga adalah aspek biologis yang meliputi struktur dan postur tubuh yaitu: (1) ukuran dan panjang tungkai, (2) ukuran besar, lebar dan berat badan, (3) somatotype (bentuk tubuh). Masing-masing dari komponen itu tentu saling berkaitan dalam melakukan usahanya, keterkaitan antara bagian satu dengan yang lain dirasa sangat diperlukan semisal panjang tungkai, rentang lengan disertai volume oksigen maksimal yang kuat pasti hasilnya berbeda bila dibandingkan dengan keterkaitan panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan rentang lengan. Dari bagian-bagian tersebut memberikan kontribusinya masing-masing terhadap prestasi renang khususnya dalam gaya crawl. Besar kecilnya

4 kontribusi bisa berefek positif terhadap gerakan renang karena dengan mengetahui kontribusi dari bagian-bagian tersebut seorang atlet dapat memaksimalkan gerakan yang benar dan sesuai sehingga lebih efisien dalam berenang. Kesalahan-kesalahan sedikit banyak dapat dihindari dan diminimalisir dengan cara melatih gerakan yang benar dan baik. Untuk dapat memberikan latihan fisik secara tepat dan sesuai perkembangan otot dan volume oksigen maksimal atlet, dapat disusun sesuai dengan variabel terhadap pencapaian presatsi olahraga renang. Peranan dari panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal terhadap prestasi olahraga renang gaya crawl 100 meter dapat dilihat melalui besarnya kontribusi tiap variabel terhadap prestasi. Karena kontribusi tiap-tiap variabel belum diketahui maka perlu diadakan penelitian terlebih dahulu. Pembinaan prestasi pada cabang olahraga renang di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta perlu mendapat perhatian khusus, baik dari segi pelatihan fisik maupun pelatihan teknik. Pembinaan prestasi di Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Sebelas Maret ( JPOK UNS) dan di Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta adalah yang memiliki jadwal kegiatan latihan secara rutin. Serta karena belum dilakukannya tes dan pengukuran terhadap atlet dalam pembinaan prestasi inilah yang melatarbelakangi dilakukan penelitian. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Adakah kontribusi panjang tungkai pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 2. Adakah kontribusi kekuatan otot tungkai pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 3. Adakah kontribusi rentang lengan pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 4. Adakah kontribusi volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya?

5 5. Adakah kontribusi antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 6. Adakah kontribusi antara panjang tungkai dan rentang lengan pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 7. Adakah kontribusi antara panjang tungkai dan volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 8. Adakah kontribusi antara kekuatan otot tungkai dan rentang lengan pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 9. Adakah kontribusi antara kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 10. Adakah kontribusi antara rentang lengan dan volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 11. Adakah kontribusi antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan rentang lengan pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 12. Adakah kontribusi antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 13. Adakah kontribusi antara panjang tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 14. Adakah kontribusi antara kekuatan otot tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya? 15. Adakah kontribusi antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan apabila ada seberapa besar kontribusinya?

6 C. Tujuan Penelitian Sesuai perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Kontribusi panjang tungkai pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan besarnya kontribusi. 2. Kontribusi kekuatan otot tungkai pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan besarnya kontribusi. 3. Kontribusi rentang lengan pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan besarnya kontribusi. 4. Kontribusi volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan besarnya kontribusi. 5. Kontribusi antara panjang tungkai dengan kekuatan otot tungkai pada prestasi 6. Kontribusi antara panjang tungkai dan rentang lengan pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan besarnya kontribusi. 7. Kontribusi antara panjang tungkai dan volume oksigen maksimal pada prestasi 8. Kontribusi antara kekuatan otot tungkai dan rentang lengan pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan besarnya kontribusi. 9. Kontribusi antara kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal pada prestasi 10. Kontribusi antara rentang lengan dan volume oksigen maksimal pada prestasi 11. Kontribusi antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan rentang lengan pada prestasi 12. Kontribusi antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal pada prestasi 13. Kontribusi antara panjang tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal pada prestasi 14. Kontribusi antara kekuatan otot tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal pada prestasi

7 15. Kontribusi antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal pada prestasi renang gaya crawl 100 meter dan besarnya kontribusi. D. Manfaat Peneilitian Pentingnya masalah untuk diteliti terkait dengan manfaat yang didapat dari hasil penelitian. Adapun hasil penelitian dapat digunakan sebagai berikut : 1. Untuk pelatih pembinaan prestasi renang JPOK FKIP UNS dan UTP Surakarta dapat dijadikan bahan evaluasi dalam usahanya mencapai prestasi maksimal. 2. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada pelatih renang gaya crawl 100 meter sebagai salah satu referensi dan motivasi positif dalam mencapai prestasi. 3. Bagi peneliti, hal ini dapat memberikan suatu informasi ilmiah bagi penelitian selanjutnya.