Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi 1 PERTEMUAN 8 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed Manajemen Ilmu Komunikasi - FIKES

dokumen-dokumen yang mirip

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

Function of the reproductive system is to produce off-springs.

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

Sisten reproduksi pria dan wanita A.Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria.

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

Universitas Sumatera Utara

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalahtsts, didalam bahasa

PROSES KONSEPSI DAN PERTUMBUHAN JANIN Oleh: DR.. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.

Bab SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

JURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13

MODUL BIOLOGI KELAS XI-IPA

FISIOLOGI FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI. Dr. Akmarawita Kadir., M.Kes., AIFO

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang akan dipakai sebagai referensi

TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Kucing Domestik

BAB IV SISTEMA REPRODUKSI A. PENDAHULUAN

Bab. Sistem Reproduksi. A. Sistem Reproduksi pada Manusia B. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan

Anatomi/organ reproduksi wanita

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

Aulia Puspita Anugra Yekti,Spt,MP,MS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA. terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas

A. Organ Reproduksi pada laki laki

Alat Reproduksi Ternak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organ reproduksi yang dimiliki manusia berbeda antara pria dan wanita Struktur dan fungsi organ reproduksi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Rokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM ALAT REPRODUKSI HEWAN BETINA. Oleh: Kustono Diah Tri Widayati

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

Gametogenesis BAGIAN KE-6

Abnormalitas Sistem Reproduksi yang Diwariskan

5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI

BAB II STRATEGI FOKUS, OBSERVASI, DAN DISKUSI PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA

LAPORAN ALAT PERAGA MODEL GAMETOGENESIS PADA MANUSIA. Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah BIOLOGI TERAPAN 3

Sohibul Himam ( ) FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008

HORMONAL PRIA. dr. Yandri Naldi

Tubulus Rektus Rete Testis Vas Eferens

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. Bagaimana sifat diwariskan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Blustru/Mentimun Aceh (Luffa aegyptica Roxb.)

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Reproduksi Manusia. Modul 1 PENDAHULUAN

PENGERTIAN REPRODUKSI

TIU : Mahasiswa diharapkan. proses fisiologi organ. berkaitan dengan fungsi ternak jantan sebagai pemacek. TIK :

ORGAN GENITAL EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA HEWAN BETINA DAN PROSES OOGENESIS. drh. Herlina Pratiwi, M.Si

Sistem Reproduksi Manusia BAB 2. A. Struktur Alat Reproduksi B. Gangguan Sistem Reproduksi. Bab 2 Sistem Reproduksi Manusia 19

PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika dan Penyebaran Bandikut

SISTEM REPRODUKSI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA. Organ Reproduksi luar (penis,buah zakar, skrotum) Organ Reproduksi dalam (Testis, Saluran Reproduksi)

DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN

REPRODUKSI KESEHATAN REMAJA CREATED BY: MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK USU 2009

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Conference Population Development, kependudukan dan pembangunan

Pengantar Buku Seksualitas Anak Muda

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organizations) adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh,

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar

Gametogenesis. GAMET: Berasal dari Bakal sel kelamin atau primordial germ cells luar gonad 2/4/2014

KESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes**

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. merusak alat pendengaran (Marpaung, 2006). Diketahui bahwa. fisik, psikis dan tingkah laku manusia (Chusna, 2008).

Individu sebagai satu kesatuan

SISTEM REPRODUKSI. Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.

SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ciri khas burung puyuh ( Coturnix-Coturnix Japonica ) adalah bentuk badannya relatif

ALAT GENITALIA. Departemen Anatomi FK USU

II. TINJAUAN PUSTAKA. negara-negara berkembang dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI HEWAN

FERTILISASI DAN. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed DASAR KEPERAWATAN DAN KEPERAWATAN DASAR FIK-UI TUTI N., FIK UI

KAJIAN KEPUSTAKAAN. susu untuk peternak di Eropa bagian Tenggara dan Asia Barat (Ensminger, 2002). : Artiodactyla

Yusuf Hakan Çavusoglu. Acute scrotum : Etiology and Management. Ind J Pediatrics 2005;72(3):201-4

ACARA PENGAJARAN (SAP) X A.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

teka mulai terbentuk mengitari lapis sel-sel granulosa pada tahap akhir folikel sekunder (Dellmann dan Brown 1992).

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang terpapar (WHS, 1993). Bunyi atau suara didefinisikan sebagai

Transkripsi:

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi 1 PERTEMUAN 8 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed Manajemen Ilmu Komunikasi - FIKES

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi sistem reproduksi pria dan wanita dengan benar dan tepat

Sistem Reproduksi Laki-Laki Perempuan Organ Kelamin Primer: gonad Organ Kelamin Aksesoris: saluran reproduksi, kelenjar dan genitalia eksternal

Organ Reproduksi Pria Sepasang Testis Saluran-Saluran Kelamin Kelenjar-Kelenjar Tambahan Genitalia Eksternal

Organ Reproduksi pada Pria Testis Epididimis Vas deferens Kelenjar Reproduksi Uretra Penis

Anatomi Testis - Testis jumlahnya sepasang, berbentuk oval dengan panjang 4 cm sampai 5 cm dan berdiameter 2,5 cm - Testis dilindungi oleh skrotum, yaitu kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia dan otot polos yang membungkus dan menopang testis - Pada testis terdapat: a. Tunika albugenia jaringan ikat yang membungkus testis dan merentang ke arah dalam untuk membaginya menjadi sekitar 250 lobulus b. Tubulus seminiferus tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit dalam lobulus c. Sel Sertoli menopang dan memberi nutrisipada sperma d. Sel Leydig (interstisial) pembentukan hormon testosteron

B A Gambar. Sel interstitial atau sel leydig (A) yang berada di antara tubulus seminiferus (B) dengan perbesaran 40x

Gambar. Suatu tubulus seminiferus dengan sel-sel spermatogonia (A) pada membran basal dan adanya sel sertoli (B) yang ditandai dengan adanya penjuluran sitoplasma ke bagian tengah (lumen), dengan perbesaran 100x A B

Saluran Reproduksi pada Pria: - Epididimis saluran berkelok-kelok di dalam skrotum berasal dari testis. Fungsi: tempat pematangan sperma dan penyimpanan sperma sementara (3 minggu) - Vas Deferens Saluran penghubung antara epididimis dan uretra pada penis. Bagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi. Fungsi sebagai tempat jalannya sperma dari epididimis menuju ke kantung semen (vesikula seminalis) saluran ejakulasi hingga uretra. - Saluran Ejakulasi saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. - Uretra saluran akhir yang terdapat dalam penis, berfungsi sebagai saluran kelamin juga sebagai saluran urine.

Kelenjar Reproduksi pada Pria:

Kelenjar Reproduksi pada Pria: Kelenjar Prostat Menghasilkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisis asiditas vagina dan meningkatkan motilitas sperma Kelenjar Cowper/ Kelenjar Bulbouretral Menghasilkan cairan yang bersifat basa untuk melumasi dan melindungi sperma

Genitalia Eksternal pada Pria: Penis - Terdiri atas 3 bagian: akar, badan dan glans penis. Fungsi: tempar keluar urine, semen dan sebagai organ kopulasi. - Memiliki tiga rongga yang berisi jaringan spons. 2 rongga sebelah dalam berisi jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. 1 rongga sebelah luar berisi jaringan spons korpus karvenosa. - Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang penuh dengan pembuluh darah dan ujung saraf perasa.

Genitalia Eksternal pada Pria: Skrotum/ Kantung Pelir - Kantung yang berisi testis. - Jumlahnya sepasang, diantara keduanya terdapat sekat yang disebut otot Dartos yang berfungsi untuk menggerakkan skrotum, mengerut dan mengendur. - Di dalam skrotum terdapat otot Kremaster berfungsi sebagai pengatur suhu lingkungan. Pembentukan sperma membutuhkan suhu yang stabil yaitu beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh

Genitalia Eksternal pada Pria: Skrotum/ Kantung Pelir - Kantung yang berisi testis. - Jumlahnya sepasang, diantara keduanya terdapat sekat yang disebut otot Dartos yang berfungsi untuk menggerakkan skrotum, mengerut dan mengendur. - Di dalam skrotum terdapat otot Kremaster berfungsi sebagai pengatur suhu lingkungan. Pembentukan sperma membutuhkan suhu yang stabil yaitu beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh

Organ Reproduksi pada Wanita Ovarium Oviduct/ Tuba falopii Uterus/ endometrium Serviks Vagina Genitalia eksternal

Genitalia Eksternal pada Wanita (vulva/ pudendum): 1. Mons Pubis bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simfisis pubis 2. Labia Mayora dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke bawah dari mons pubis dan menyatu di sisi posterior perineum (kulit antara pertemuan dua lipatan ini dan anus) 3. Labia Minora dua lipatan kulit di antara labia mayora. Lipatan ini mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat 4. Klitoris homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki mulut uretra. Bagian ii banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitif

Genitalia Eksternal pada Wanita (vulva/ pudendum): 5. Vestibula area yang dikelilingi labia minora. Vestibula menutupi mulut uretra, mulut vagina dan duktus kelenjar bartolin. 6. Orifisium Uretra jalur keluar urine dari kandung kemih. 7. Mulut vagina terletak di bawah orifisium uretra 8. Hymen (selaput dara) suatu membran yang bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina

Gametogenesis Spermatogenesis Oogenesis Sperma Ovum

Spermatogenesis proses pembentukan sperma, terjadi di tubulus seminiferus di dalam testis

SPERMATOGENESIS - Proliferasi - Tumbuh Spermatositogenesis - Mature - Trasnformasi = Metamorfosa Spermiogenesis

Spermatogonium - dekat lamina basalis, besar bervariasi - inti bulat lonjong, + butir-butir kromatin - nukleoli dekat selaput inti - sitoplasma granuler, < jelas - HE = inti bulat, biru (kadang-kadang mitosis)

Spermatosit Primer - Produk akhir spermatogonium B - inti paling besar, sentral - interfase = (+) butir-butir kromatin halus dan rata Spermatosit Sekunder - produk meiosis I - sel tampak bulat ~ spermatogonium - inti bulat, sentral - interfase = Inti seperti Spermatosit primer dengan spermatid muda

Spermatid - produk meiosis II - hampir berbatasan dengan lumen tubulus seminiferus - inti eksentris, lonjong - berkelompok 4 8 - daerah golgi dekat inti, berbatas tidak jelas - mitokondria (butir-butir >>) dalam membran sitoplasma Spermatozoa Tubulus seminiferus berkala dewasa kelamin - mamalia = 50 60 - kepala leher ekor = - pangkal - tengah - ujung

Spermatid Spermatozoa : Spermiogenesis - aparatus golgi Akrosom - inti kepala spermatozoa - sentriol ekor spermatozoa - plasma membran selubung tubuh - mitokondria berkumpul di ekor

Spermatogenesis

OOGENESIS Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung telur). Oogonium bersifat diploid. Oogonium memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis menghasilkan oosit primer, yang bersifat diploid. Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer akan membelah secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak perempuan tadi mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam keadaan dorman.

Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit primer dalam setiap ovariumnya, terjadi degenerasi selama masa pertumbuhan sampai ketika pubertas jumlah oosit primer tersisa sekitar 200 ribu saja. Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I, menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak selesai sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika terjadi fertilisasi meiosis II akan dilanjutkan kembali dengan hasil satu ootid dan satu polosit sekunder, sedang polosit primer mebelah menjadi dua polosit sekunder. Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit sekunder.

Ketika mengalami oogenesis : oosit berada dalam suatu folikel, yang berfungsi menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan peristiwa oogenesis : Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Setelah oosit sekunder keluar dari folikel, folikel de Graaf menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans, jika terjadi fertilisasi korpus luteum akan tetap mempertahankan diproduksinya hormon estrogen dan progesteron.

Ovulasi - Ovulasi proses keluarnya ovum dari ovarium - Ovum akan bergerak ke endometrium, bersamaan dengan proses ini, dinding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot

Terima Kasih