3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu( )

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Tabel Kapasitas Rill kemampuan keuangan daerah untuk mendanai Pembangunan Daerah

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

LAPORAN KEUANGAN 2014

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal.III. 12

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAANKEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PROFIL KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Pada Bab II telah diuraiakan kondisi riil daerah yang ada di

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

BAB IIIGAMBARAN GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

III BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

BAB III PENGELOLAAN KEUNGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pengelolaan Keuangan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

Bab III Gambaran Umum Keuangan Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa lalu

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

local accountability pemerintah pusat terhadap pembangunan di daerah.

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Secara garis besar ruang lingkup tentang pengaturan pengelolaan keuangan daerah antara lain, (1) pengelolaan pendapatan, (2) pengelolaan belanja, dan (3) pengelolaan pembiayaan. Dalam melakukan pengelolaan keuangan, pemerintah daerah perlu mengetahui tingkat kemampuan keuangan (pendapatan) yang tersedia untuk digunakan (belanja). Oleh karena itu, perlu dicermati terhadap kondisi keuangan masa lalu, baik dari sisi kinerja keuangan maupun kebijakan dalam pengelolaannya. Disamping itu perlu juga dilakukan analisis terhadap pengeluaran secara periodik,baik yang bersifat wajib, maupun mengikat serta yang menjadi prioritas utama. Melalui hasil perhitungan tersebut, akan dapat diketahui kapasitas riil kemampuan keuangan yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan daerah. 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu(2012-2016) Penilaian kinerja keuangan masa lalu dilakukan melalui peninjauan terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan BelanjaKabupaten (APBK)disertai kondisi Neraca Kabupaten. Tinjauan APBKdilakukan untukmendapatkan gambaran terhadap perkembangan pendapatan,belanja, dan pembiayaan. Sedangkan tinjaun terhadap Neraca Kabupaten difokuskan pada perkembangan asset dan hutang daerah serta ekuitas dana. 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBK 3.1.1.1. Pendapatan Secara garis besar, pendapatankabupaten Aceh Tengah pada periode 2011-2016 bersumber daripendapatan Asli Daerah (PAD),Dana Perimbangan,danLain- LainPendapatan yangsah. Penerimaan terhadap Pendapatan Asli Daerah diperoleh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Zakat, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Pendapatan Dana Perimbangan berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 244

Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah disumbang dari Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya, Pendapatan Yang Sah Lainnya. Berdasarkan tingkat pertumbuhannya,pendapatan Kabupaten Aceh Tengah mengalami peningkatan yang signifikan selama periode tersebut, yaitu terjadi pertumbuhan rata-rata sebesar 20,44 persen. Ditinjau dari garis besar,maka pertumbuhan pendapatan yang tertinggi terjadi pada Pendapatan Asli Daerah (59,40 persen), diikuti oleh Lain-LainPendapatan yangsah(33,34 persen), dandana Perimbangan (17,34 persen).adapun dilihat secara lebih terperinci menurut masingmasing jenis penerimaan, maka pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (301,89 persen), diikuti oleh Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya (127,12 persen), dan Dana Alokasi Khusus (81,35 persen). Berdasarkandatatersebut, walaupunrata-ratapertumbuhanpendapatan Asli Daerahcukuptinggi,namun secara kontribusi peranan Dana Perimbangan yang berupa Transfer Pemerintah, sangat menentukandalam pembentukan Pendapatan Kabupaten Aceh Tengah.Dominannya peranan Dana Perimbangan tersebut ditandai oleh besarnya jumlah transfer Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.Disamping itu, sumber lainnya yang cukup berperan dalam pembentukan Pendapatan Daerah adalah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang dibuktikan oleh besarnya jumlah Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, serta Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Pendapatan Asli Daerah (PAD), sampai sat ini belum dapat diandalkan sebagai penyumbang utama dalam pembentukan Pendapatan Daerah. Namun demikian, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebagai salah satu komponen dari PAD diharapkan ke depan dapat menjadi andalan disebabkan sumber pendapatan ini menunjukkan tren yang semakin besar jumlahnya dari waktu ke waktu.adapun Pajak dan Retribusi Daerah, serta zakat walaupun masih memiliki peranan yang kecil, namun masih memiliki peluang sebagai sumber PAD yang potensial untuk digali dimasa mendatang dengan memperbaiki tatakelola. Khusus Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 245

mengenai zakat, masih terbuka peluang yang sangat lebar untuk ditingkatkan kontribusinya, hal ini mengingat bahwa Aceh merupakan daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah Otonomi Khusus, termasuk penerapan di bidang Syariat Islam. Ditinjau dari Rata-rataEfektivitasrealisasiPendapatanAsliD a e r a h terhadaptargetyangditetapkandalam RPJMD 2012-2017 menunjukkan, bahwa tingkat realisasi terhadap target 2012-2016mencapai 39,79persen.Halberartibahwarealisasiterhadaptargetyangditetapkan,telahmengalamisur plus.efektifitastertinggidicapaipadatahun2015(80,50persen),diikutitahun 2016(67,36 persen),2014 (62,62 persen). Adapun efektifitas terendah adalah pada tahun 2012 (- 15,89 persen) yang disebabkan oleh lebih rendahnya realisasi PAD dibandingkan dengan target.berdasarkandatatersebut, dapatdisimpulkanbahwa efektifitasrealisasipendapatanaslidaerah cukuptinggi,dancenderung terus mengalamipeningkatandari waktu kewaktu. 3.1.1.2. Belanja Rata-rata pertumbuhan belanja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah periode 2011-2016 adalah 27,81 persen. Ditinjau berdasarkan jenis belanja, maka pertumbuhan Belanja Langsung mencapai 35,78 persen, yaitu lebih tinggi daripada pertumbuhan Belanja Tidak Langsung yang hanya mencapai 22,05 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah relatif telah dapat menekan laju kebutuhan anggaran terhadap aparatur dibandingkan dengan laju kebutuhan anggaran program pembangunan untuk masyarakat. Jenis Belanja Tidak Langsung yang paling tinggi pertumbuhannya adalah Belanja Bantuan Keuangan (196,91 persen) diikuti oleh Belanja bantuan Sosial (161,79 persen), Belanja Tidak Terduga (82,96 persen), Belanja Hibah (62,99 persen), dan Belanja Pegawai (10,50 persen). Tingginya pertumbuhan Belanja Bantuan Keuangan disebabkan oleh adanya penggunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang mulai dilaksanakan pada Tahun 2015 sebagai akibat dari implementasi Undang- Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang berasal dari dana transfer Pemerintah dan dana pendamping (sharing) dari APBK. Sedangkan tingginya pertumbuhan Belanja Bantuan Sosial (Bansos) sebagai akibat dari alokasi anggaran yang cukup besar pada Tahun 2014 (Rp 81,727 Milyar) dibandingkan tahun-tahun Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 246

sebelumnya. Selanjut nilai bansos tersebut menunjukkan jumlah yang semakin menurun pada tahun 2015 dan 2016. Walaupun nlaipertumbuhan menunjukkan bahwa Bantuan Keuangan dan bantuan Sosial paling dominan, namun secara nominal jumlah anggaran yang paling tinggi penggunaannya adalah untuk belanja pegawai, dimana pada Tahun 2011 membutuhkan anggaran Rp 322,876 Milyar dan terus meningkat pada Tahun 2016 dengan jumlah yang mencapai Rp 490,296 Milyar. Hal ini merupakan disebabkan oleh adanya keperluan pokok untuk membayar gaji dan tunjangan bagi aparatur pemerintah, termasuk guru dan tenaga pelayanan kesehatan. Pertumbuhan Belanja Langsung secara rata-rata mencapai 35,78 persen, dimana jenis Belanja Langsung yang paling tinggi pertumbuhannya adalh Belanja Modal (49,61 persen), dikuti oleh jenis Belanja Pegawai (26,50 persen) dan Belanja Barang dan Jasa (24,73 persen). Seiring dengan tingkat pertumbuhan masing-masing jenis Belanja Langsung tersebut, dari sisi komposisi realisasi anggaran juga menunjukkan bahwa penganggaran terhadap Belanja Modal memiliki jumlah yang tertinggi, diikuti oleh Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Pegawai. Penggunaan anggaran untuk Belanja Langsung tersebut ditujukan terhadap pelaksanaan programprogram pembangunan dengan menghasilkan output berupa objek Modal serta objek barang dan jasa. Namun demikian dalam pelaksanaan program tersebut memerlukan biaya yang bersifat sebagai penunjang yang digunakan oleh aparatur, seperti biaya perjalanan dinas, honororarium pegawai, biaya cetak dokumen, maupun Alat Tulis Kantor. Penggunaan jenis Belanja Pegawai dalam Belanja Langsung merupakan hal yang diperbolehkan dan telah diatur melalui peraturan perundangan tentang keuangan daerah dengan memperhatikan batas kewajaran. 3.1.1.3. Pembiayaan Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayaan merupakan akumulasi dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, penerimaan piutang daerah. Sedangkan pengeluaran pembiayaan terbentuk dari pembentukan dana Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 247

cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok Hutang, dan pemberian pinjaman daerah. Pertumbuhan penerimaan pembiayaan daerah selama periode Tahun 2011-2016 menunjukkan nilai sebesar 211,03 persen, dengan trensemakin meningkatwalaupun dengan jumlah yang berfluktuasi antar tahun. Pada Tahun 2011, penerimaan pembiayaan hanya berjumlah Rp 3,659 Milyar, pada akhirnya jumlah tersebut meningkat sehingga pada Tahun 2016 mencapai Rp 102,724 Milyar. Adapun pertumbuhan pengeluaran pembiayaan menunjukkan penurunan sebesar - 13,96 persen. Ditinjau dari jumlahnya, pada tahun 2011 berjumlah Rp 3,831 Milyar dan selanjutnya walaupun mengalami sedikit fluktuasi, pada Tahun 2016 menunjukkan jumlah Rp 1,897 Milyar. Untuk mendapat gambaran lebih lengkap mengenai perkembangan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah Kabupaten Aceh Tengah pada periode 2011-2016, dapat dilihat Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Sedangkan untuk mendapatkan informasi secara lebih detail mengenai perkembangan pembiayaan akan dibahas pada bagian tersendiri (subbab analisis pembiayaan). Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 248

Tabel 3.1. Perkembangan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2011-2016 No Uraian Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata Pertumbuhan(% ) 1. PENDAPATAN 612.296.800.244,00 675.022.948.215,15 791.918.900.910,09 1.041.692.811.099,3 3 1.366.215.232.571,7 2 1.531.103.326.188 22,08 1.1 Pendapatan Asli Daerah 20.780.854.963,00 55.832.062.049,73 76.870.446.782,32 132.068.284.863,30 157.886.839.912,16 156.911.299.656,45 59,40 1.1.1 Pajak Daerah 4.022.397.348,00 5.060.477.081,03 5.929.486.657,00 6.685.996.921,00 9.838.059.365,75 11.465.487.062,01 23,84 1.1.2 Retribusi Daerah 12.494.831.787,00 6.782.789.904,00 7.315.624.211,00 9.999.224.701,00 7.698.231.984,00 6.063.907.206,80-8,96 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 1.758.157.071,00 2.239.605.465,00 3.191.889.748,47 3.623.266.435,41 4.949.850.248,00 5.299.533.368,55 25,42 Dipisahkan 1.1.4 Zakat - 5.152.451.141,00 6.498.198.203,00 13.760.999.187,00 17.683.827.420,33 16.725.966.639,25 32,20 1.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.505.468.757,00 36.596.738.458,70 53.935.247.962,85 97.998.797.618,89 117.716.870.894,08 117.356.405.379,84 301,89 1.2 Dan Perimbangan 1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 1.2.2 Dana Alokasi Umum 460.956.302.838,0 0 531.383.760.737,00 589.608.668.205,0 0 641.572.838.078,00 774.768.953.997,00 1.013.908.813.619,00 17,34 34.836.508.838,00 35.413.506.737,00 33.942.323.205,00 28.435.211.078,00 24.104.878.997,00 17.786.532.944,00-12,03 388.635.894.000,0 0 449.223.044.000,0 0 513.863.035.000,0 0 564.691.527.000,00 579.832.765.000,00 613.313.520.000,00 9,67 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 37.483.900.000,00 46.747.210.000,00 41.803.310.000,00 48.446.100.000,00 170.831.310.000,00 382.808.760.675,00 81,35 Lain-lain Pendapatan 1.3 130.559.642.443,00 87.807.125.428,42 125.439.785.922,77 268.051.688.158,03 433.559.438.662,56 360.283.212.913,32 33,65 Daerah yang Sah 1.3.1 Pendapatan Hibah - - - - 50.418.000.000,00 1.700.051.000,00-1.3.2 Dana Darurat - - - 4.496.590.200,00 - - - 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 10.647.784.395,00 12.139.475.228,42 12.785.608.193,51 13.754.385.850,03 23.127.875.864,56 29.262.224.453,32 24,32 1.3.4 Dana Penyesuaian dan 106.331.597.320,00 64.636.899.000,00 47.931.831.000,00 64.491.572.000,00 176.144.320.000,00 173.740.512.000,00 28,25 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 249

No 1.3.5 1.3.6 Uraian Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Pendapatan Yang Sah Lainnya Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata Pertumbuhan(% ) 13.580.260.728,00 11.030.751.200,00 64.313.400.000,00 185.309.140.108,00 183.869.242.798,00 155.580.425.460,00 127,12 - - 408.946.729,26 - - -20,00 2. BELANJA 609.373.666.265,0 0 649.913.111.521,95 720.093.940.151,42 1.075.688.189.851,2 5 1.319.893.163.274,3 8 1.608.908.395.281,8 3 27,81 375.545.890.309,0 396.570.505.902,6 425.954.636.460,4 2.1 Belanja Tidak Langsung 562.619.508.650,25 675.277.550.177,39 816.608.150.461,83 22,05 0 2 2 322.876.229.254,0 2.1.1 Belanja Pegawai 348.881.062.458,00 381.427.049.928,67 435.604.212.635,00 472.080.301.569,00 490.296.175.137,00 10,50 0 2.1.2 Belanja Bunga 46.246.323,00 40.749.582,00 36.726.827,96 27.744.723,25 23.829.446,89 18.271.289,83-18,89 2.1.3 Belanja Subsidi - - 2.1.4 Belanja Hibah 25.477.598.100,00 19.493.738.235,00 3.770.400.000,00 11.511.850.030,00 3.601.000.000,00 44.034.262.894,00 62,99 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 5.212.922.632,00 4.389.999.999,80 9.108.220.000,00 81.727.370.000,00 57.697.940.000,00 40.330.560.000,00 161,79 2.1.6 Belanja Bagi Hasil - - 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 21.070.340.000,00 23.221.340.627,82 29.434.209.451,79 33.302.197.807,00 138.981.759.716,00 238.813.338.894,00 196,91 2.1.8 Belanja Tidak Terduga 862.554.000,00 543.615.000,00 2.178.030.252,00 446.133.455,00 975.902.636,00 945.290.750,00 82,96 233.827.775.956,0 2.2 Belanja Langsung 253.342.605.619,33 294.139.303.691,00 513.068.681.201,00 644.615.613.096,99 792.300.244.820,00 35,78 0 2.2.1 Belanja Pegawai 28.241.026.816,00 46.607.760.305,00 57.751.676.413,00 87.659.882.887,00 80.866.781.688,00 87.243.827.532,00 26,50 2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 71.260.299.972,00 75.728.078.587,33 108.357.465.629,00 173.460.468.438,00 178.894.389.200,99 192.996.128.779,00 24,73 2.2.3 Belanja Modal 134.326.449.168,00 131.006.766.727,00 128.030.161.649,00 251.948.329.876,00 384.854.442.208,00 512.060.288.509,00 49,61 3. PEMBIAYAAN 3.1 Penerimaan Pembiayaan 3.658.653.749,00 2.750.245.607,00 25.963.040.181,20 95.240.958.819,87 58.348.537.948,62 102.723.565.125,96 211,03 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 250

No Uraian Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata Pertumbuhan(% ) 3.2 Pengeluaran Pembiayaan 3.831.542.120,00 1.897.042.119,00 2.547.042.120,00 2.897.042.119,33 1.947.042.120,00 3.597.093.119,34-13,96 Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Aceh Tengah, 2017 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 251

Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah(PAD) Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 2016 Target* Realisasi Tahun Pertumbuhan PAD(Rp) buhan Efektivitas Pertum- Rasio PAD(Rp) (%) (%) 1 2 3 4 5 6=(4-2)/2x100 2012 66.378.694.707,00-55.832.062.049,73 - -15,89 2013 73.668.285.472,00 10,98 76.870.446.782,32 37,68 4,35 2014 81.213.150.177,00 10,24 132.068.284.863,30 71,81 62,62 2015 87.473.986.935,00 7,71 157.886.839.912,16 19,55 80,50 2016 93.683.038.068,00 7,10 156.911.299.656,45-0,70 67,36 Rata-rata Per Tahun 402.417.155.359,00 9,01 579.442.109.203,85 32,08 39,79 Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Aceh Tengah Ket : *) Berdasarkan Target RPJM Kabupaten Aceh Tengan Berdasarkanuraian di atas, dapat disimpulkanbahwapendapatan Daerah Kabupaten Aceh Tengah masih sangat didominasi oleh sumber yang berasal luar daerah yang berupa Dana Perimbangan, terutama yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Adapun pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, walaupun masih belum dapat diandalkan namun cenderung mengalami peningkatan baik dari segi jumlah maupun rasio efektifitas dari waktu ke waktu. 3.1.2. Neraca Daerah Analisis neraca daerah digunakanuntuk mengetahui tingkat kemampuan keuangan Pemerintah Daerah dengan melakukan perhitungan terhadap rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Rasio Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis rasio likuiditas yang dihitung adalah rasio lancar (currentratio) dan rasio quick (quickratio). Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Jenis rasio solvabilitas yang dihitung adalah rasio total hutang terhadap total aset dan Rasio hutang terhadap modal. Sedangkan Rasio Aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah. Jenis rasio aktivitas yang dihihitungadalah rata-rata umur piutang, dan rata-rata umur persediaan. Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 252

Secara nominal jumlah aset Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah periode 2011-2016 didominasi oleh aset tetap dan dibandingkan aset lancar dan aset lainnya.pembentukan aset tetap tersebut sangat dipengaruhi oleh adanya aset Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Jaringan dan Instalasi, dan Aset Tetap Lainnya.Pembentukan aset lancar ditentukan oleh adanya Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, Piutang Retribusi, Kas, dan Persediaan.Sedangkan aset lainnya sangat dipengaruhi oleh adanya Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah. Jumlah kewajiban sangat didominasi oleh kewajiban kewajiban jangka panjang dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek. Adapun kewajiban jangka pendek terbentuk akibat adanya Bagian Lancar Utang Jangka Panjang (Utang Pemerintah Pusat) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. Sedangkan Kewajiban Jangka Panjang adalah berupa Utang Pemerintah Pusat. Jumlah ekuitas dana hampir secara keseluruhan dibentuk oleh jenis Ekuitas dan Investasi dibandingkan Ekuitas Dana Lancar. Jika ditinjau lebih lanjut, Ekuitas dan Dana Investasi sangat didominasi oleh Investasi dalam bentuk Aset Tetap. Sedangkan Ekuitas Dana Lancar merupakan akumulasi dari berbagai sumber, diantaranya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), cadangan untuk Piutang, dan Cadangan untuk Persediaan. Ditinjau dari perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas menunjukkan bahwa jumlah kewajiban jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah ekuitas. Berdasarkan tren juga mengindikasikan bahwa jumlah kewajiban semakin menurun dari waktu ke waktu, sedangkan jumlah ekuitas menunjukkan angka yang semakin meningkat. Dilihat dari sisi pertumbuhan terhadap neraca daerah, menunjukkan bahwa rata-ratapertumbuhanaset PemerintahKabupaten Aceh Tengah padaperiode2011-2016 mencapai4,86 persen. Sedangkan pertumbuhan kewajiban lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset, yaitu mencapai nilai yang sangat tinggi, yaitu 229,59 persen. Adapun pertumbuhan ekuitas dana mencapai 4.50 persen dan pertumbuhan jumlah kewajiban dan ekuitas mencapai 4,86 persen. Pertumbuhan terhadap aset sangat didominasi oleh aset lainnya, yaitu sebesar 48.975,16 persen, diikuti oleh aset aset lancar sebesar 100,19 persen dan aset lainnya Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 253

sebesar 3,86 persen. Tingginya pertumbuhan yang dialami oleh aset lainnya sangat dipengaruhi oleh dengan tercatatnya aset lainnya pada tahun 2015 dan 2016 yang mencapai nilai Rp 247,279 milyar lebih. Sedangkan tingginya nilai pertumbuhan nilai aset lancar diakibatkan oleh tingginya pembentukan piutang pajak yang tercatat pada tahun 2015 dan 2016 yang mencapai nilai masing-masing yaitu Rp 21,280 milyar dan Rp 43,477 Milyar. Tingginya pertumbuhan kewajiban diakibatkan oleh meningkatnya hutang jangka pendek pemerintah daerah yang dimulai pada tahun 2014 (Rp 11,889 milyar) dan terus bertambah jumlahnya hingga tahun 2016 ( Rp 59,947 Milyar). Adapun jenis hutang yang sangat dominan dalam menentukan tingginya pertumbuhan hutang jangka pendek adalah hutang beban dan pendapatan yang diterima di muka yang mulai tercatat pada tahun 2015 dan 2016. Sedangkan hutang jangka panjang mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2011 jumlahnya mencapai Rp 258,731 Milyar dan jumlahnya terus menurun hingga tahun 2016 hanya berjumlah Rp 70,563 Milyar. Pertumbuhan ekuitas dana menunjukkan bahwa, pertumbuhan jenis ekuitas dana lancar mencapai 35,11 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan ekuitas dana investasi yang hanya tumbuh sebesar 4,84 persen. Namun demikian, ditinjau dari nilainya secara tahunan, maka nilai ekuitas dana investasi jauh lebih besar dibandingkan dengan ekuitas dana lancar. Tingginya pertumbuhan ekuitas dana lancar tersebut terjadi disebabkan olehdominasi dari pertumbuhan Pendapatan yang Ditangguhkan (19.626,24 persen) dan Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (885,31 persen). Sedangkan pertumbuhan ekuitas dana investasi sangat ditentukan oleh sangat tingginya investasi dalam Aset Lainnya (48.975,18 persen) dan dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Hutang Jangka Panjang yang semakin menurun (-21,34 persen). Berdasarkan uraian tersebut, dapt disimpulkan bahwa walaupun terjadi pertumbuhan terhadap kewajiban, namun disisi ekuitas masih dapat diimbangi sehingga sehingga jumlah kewajiban dan ekuitas dapat mencapai nilai sebesar 4,86 persen. UntukmengetahuisecaralebihterperincimengenaikondisiperkembanganNeracaPemeri ntahkabupaten Aceh Tengah pada periode 2011-2016, dapat dilihattabel3.3. Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 254

No Uraian Tabel 3.3. Rata-rata Pertumbuhan Neraca Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2011-2016 Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata-rata Pertumbuhan (%) 1 ASET 1.892.061.720.217,00 2.058.617.154.925,10 2.260.303.236.892,06 2.489.299.447.937,16 1.844.883.941.678,51 2.165.751.074.290,55 4,86 1,1 ASET LANCAR 7.829.803.722,00 43.981.677.934,10 119.859.892.381,65 97.354.315.359,94 148.896.515.535,94 60.723.633.692,95 100,19 1.1.1 Kas 2.758.545.607,00 35.721.055.240,20 103.367.323.045,87 33.273.468.539,62 34.458.156.175,96 20.150.858.005,56 208,68 Kas FKTP Dinkes - - - 1.798.307.423,00 1.265.408.950,00 1.170.544.908,00-6,19 Setara Kas - - - 45.000.000.000,00 67.000.000.000,00 - -8,52 Kas Lainnya - - - - - 49.250.000,00-1.1.2 Piutang Pajak 9.555.050,00 8.751.268,90 8.751.268,90 7.964.982.120,90 21.869.545.126,11 43.477.106.031,74 1.5196,69 1.1.3 Piutang Retribusi 2.530.794.000,00 5.093.916.615,00 7.006.469.990,88 7.359.712.035,31 6.494.092.280,97-37,21 1.1.4 Piutang BLUD-RSU Datu Beru - - 5.242.288.858,00 8.314.997.261,00 21.368.640.212,00-19,27 Piutang Lainnya - - - 36.704.000,00 6.000.000,00 - -30,61 Penyisihan Piutang - - - (11.344.714.361,93) (10.920.963.253,10) (12.217.494.187,35) 1,36 1.1.5 Beban Dibayar Dimuka 833.333,00 833.333,00 - - 202.099.654,00 279.449.975,00-26,92 1.1.6 Persediaan 2.530.075.732,00 3.157.121.477,00 4.235.059.218,00 4.950.858.342,04 7.153.536.390,00 7.813.918.960,00 17,05 1.1.7 Investasi Permanen 45.706.399.809,00 45.189.831.028,00 44.750.421.081,41 38.571.143.272,22 40.320.394.775,57 36.929.032.518,60 12,76 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 45.706.399.809,00 45.189.831.028,00 44.750.421.081,41 38.571.143.272,22 40.320.394.775,57 36.929.032.518,60 12,76 1.2 ASET TETAP 1.838.433.372.249,00 1.969.353.501.526,00 2.095.600.778.992,00 2.353.289.844.868,00 1.408.316.354.815,00 1.820.750.731.527,00 3,80 1.2.1 Tanah 147.677.553.286,00 148.705.255.786,00 151.676.282.994,00 154.174.620.886,00 166.924.550.536,00 181.929.604.918,00 3,93 1.2.2 Peralatan dan Mesin 280.555.921.355,00 301.043.676.902,00 325.545.643.030,00 369.887.799.473,00 278.488.611.789,00 323.517.614.708,00 4,12 1.2.3 Gedung dan Bangunan 313.496.252.269,00 356.923.053.185,00 389.767.854.120,00 493.686.880.663,00 551.311.156.597,00 640.681.124.338,00 14,43 Jalan, Jaringan dan 1.2.4 1.068.050.648.771,00 1.130.590.394.485,00 1.195.795.555.979,00 1.291.022.708.498,00 1.132.893.652.371,00 1.493.031.784.600,00 8,09 Instalasi 1.2.5 Aset Tetap Lainnya 28.652.996.568,00 32.091.121.168,00 32.815.442.869,00 34.560.708.391,00 19.546.746.420,00 22.398.438.865,00 1,09 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 255

No Uraian Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rata-rata Pertumbuhan (%) - - - 9.957.126.957,00 11.646.480.957,00 39.609.353.893,00 42,84 1.2.7 Akumulasi Penyusutan - - - - (752.494.843.855,00) (880.417.189.795,00) 2,83 1.3 ASET LAINNYA 92.144.437,00 92.144.437,00 92.144.437,00 84.144.437,00 247.350.676.552,00 247.347.676.552,00 48.975,16 1.3.1 1.3.2 1.3.3 Tagihan Piutang Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan Dengan Pihak Ketiga - - - - - - --00,00 92.144.437,00 92.144.437,00 92.144.437,00 84.144.437,00 71.644.437,00 68.644.437,00-4,62 - - - - - - - 1.3.4 Aset Tidak Berwujud - - - - - - - 1.3.5 Aset Lain-lain - - - - 247.279.032.115,00 247.279.032.115,00-2 KEWAJIBAN 344.843.778,00 258.731.658,00 2.484.462.857,67 12.030.522.076,96 22.133.873.409,96 60.017.755.790,55 229,59 2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 86.112.120,00 47.042.120,00 2.296.294.381,00 11.889.395.720,29 22.039.789.173,29 59.947.192.611,60 885,31 2.1.1 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) - - 47.042.120,00 - - - -16,67 2.1.2 Utang Bunga - - - - - 12.622.008,60-2.1.3 Utang Pajak - - - - - - - 2.1.4 2.1.5 2.1.6 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Bank Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Obligasi Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah Pusat - - - - - 47.042.120,00 - - - - - - - - 47.042.120,00 47.042.120,00-47.042.120,00 47.042.120,00 - -33,33 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 256

No Uraian Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata Pertumbuhan (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagian Lancar Utang 2.1.6 Jangka Panjang - Utang - - - - - - - Pemerintah Provinsi 2.1.7 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah - - - - - - - Kabupaten/Kota 2.1.7 Pendapatan Diterima Dimuka - - - - 464.673.244,00 422.974.933,00-1,50 2.1.8 Utang Beban - - - - 159.696.976,00 14.498.366.356,00 1.496,45 2.1.9 2.2 Utang Jangka Pendek Lainnya KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 39.070.000,00-2.249.252.261,00 11.842.353.600,29 21.368.376.833,29 44.966.187.194,00 69,62 258.731.658,00 211.689.538,00 188.168.476,67 141.126.356,67 94.084.236,67 70.563.178,95-21,34 2.2.1 Utang Pemerintah Pusat 258.731.658,00 211.689.538,00 188.168.476,67 141.126.356,67 94.084.236,67 70.563.178,95-21,34 3 EKUITAS DANA 1.891.716.876.439,00 2.058.358.423.267,10 2.257.818.774.034,39 2.477.268.925.860,20 1.822.750.068.268,55 2.105.733.318.500,05 4,50 3,1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Cadangan Untuk Piutang Cadangan Untuk Persediaan Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Pendapatan yang Ditangguhkan 7.743.691.602,00 43.934.635.814,10 117.563.598.000,65 85.464.919.639,65 126.856.726.362,65 776.441.081,35 35,11 2.750.245.607,00 25.963.040.181,20 95.240.958.819,87 58.348.537.948,62 30.798.604.170,96 14.692.076.628,56 157,66 2.540.349.050,00 5.102.667.883,90 12.257.510.117,78 12.331.681.055,28 38.817.314.365,98 31.259.611.844,39 104,87 2.530.075.732,00 3.157.121.477,00 4.235.059.218,00 4.950.858.342,04 7.153.536.390,00 7.813.918.960,00 17,05 (86.112.120,00) (47.042.120,00) (2.296.294.381,00) (11.889.395.720,29) (22.039.789.173,29) (59.947.192.611,60) 885,31 8.300.000,00 9.758.015.059,00 8.126.364.226,00 21.723.238.014,00 71.924.960.955,00 6.678.576.285,00 19.626,24 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 257

No Uraian Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata Pertumbuhan (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cadangan Belanja 3.1.6 833.333,00 833.333,00 - - 202.099.654,00 279.449.975,00-26,92 Dibayar Dimuka 3,2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak Termasuk Dana Cadangan) Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Aceh Tengah (diolah) 1.883.973.184.837,00 2.014.423.787.453,00 2.140.255.176.033,74 2.391.804.006.220,55 1.695.893.341.905,90 2.104.956.877.418,70 4,83 45.706.399.809,00 45.189.831.028,00 44.750.421.081,41 38.571.143.272,22 40.320.394.775,57 36.929.032.518,65 12,76 1.838.433.372.249,00 1.969.353.501.526,00 2.095.600.778.992,00 2.353.289.844.868,00 1.408.316.354.815,00 1.820.750.731.527,00 3,80 92.144.437,00 92.144.437,00 92.144.437,00 84.144.437,00 247.350.676.552,00 247.347.676.552,00 48.975,16 (258.731.658,00) (211.689.538,00) (188.168.476,67) (141.126.356,67) (94.084.236,67) (70.563.178,95) -21,34 1.892.061.720.217,00 2.058.617.154.925,10 2.260.303.236.892,06 2.489.299.447.937,16 1.844.883.941.678,51 2.165.751.074.290,60 4,86 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 258

Ditinjau dari segi likuiditas menunjukkan bahwa niai rasio lancar (current rasio) Keuangan selama periode tahun 2011-2016 diatasberada 1 atau diatas 100 persen. Hal ini menggambarkan bahwa seluruh aset lancar yang dimiliki dapat menutupi seluruh jumlah hutang jangka pendek yang ada. Rasio lancar yang paling tinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu, mencapai nilai 934,9425 yang diakibatkan terlalu tingginya jumlah aset lancar dibandingkan dengan jumlah hutang jangka pendek. Sedangkan rasio lancar pada tahun 2016 adalah yang tercecil, yaitu bernilai 1,0130 yang berarti nilai hutang jangka pendek hampr menyamai jumlah aset lancar.adapun kondisi quick rasiopada periode tersebut juga menunjukkan nilai di atas 1, kecuali tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2011-2015 kemampuan aset (setelah dikurangi jumlah pesediaan) mampu untuk menutupi seluruh hutang jangka pendek. Sedangkan pada tahun 2016, kemampuan keuangan menjadi menurun, dimana jumlah aset lancar (setelah dikurangi persediaan) belum mampu menutupi hutang jangka pendek. Selanjutnya ditinjau dari sisi solvabilitas pada periode tersebut, rasio total kewajiban terhadap aset menunjukkan nilai yang sangat kecil (jauh dibawah nilai 1). Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah seluruh kewajiban dibandingkan dengan total aset sangat kecil sehingga pemerintah daerah optimis dapat menanggulangi seluruh kewajiban baik berupa kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun rasio total hutang terhadap modal menunjukkan nilai yang juga sangat kecil (jauh dibawah nilai 1). Hal ini juga mengindikasikan bahwa jumlah seluruh ekuitas (modal) yang dimiliki jauh melebihi dari total kewajiban, baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek.untuk mengetahui secara lebih terperinci mengenai perkembangan dari rasio likuiditas maupun rasio solvabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah tersebut, dapat dilihat Tabel 3.4 Tabel 3.4. Perkembangan Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Keuangan Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2011-2016 No URAIAN Satuan 1 Likuditas : 1.1 1.2 Rasio Lancar (currentratio) Rasio Quick (quickratio) Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 rasio 90,9257 934,9425 52,1971 8,1883 6,7558 1,0130 rasio 61,5445 867,8299 50,3528 7,7719 6,4312 0,8826 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 259

No URAIAN Satuan Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2 Solvabilitas : 2.1 Rasio Total Hutang Terhadap rasio 0,0002 0,0001 0,0011 0,0048 0,0120 0,0277 Total Aset 2.2 Rasio Hutang Terhadap Modal rasio 0,0002 0,0001 0,0011 0,0049 0,0121 0,0285 Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Aceh Tengah (diolah) 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Kebijakanpengelolaankeuangan daerah, tercermindari pengelolaan pendapatan, belanja, danpembiayaan. Pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada sumber-sumber pendapatan yang selama ini telah menjadi sumber penghasilan Kas Daerah dengan tetap mengupayakan sumber-sumber pendapatan yang baru. Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berlandaskan pada anggaran kinerja (performancebudget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti belanja daerah harus berorientasi pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah pengelolaan belanja daerah digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik terutama pada masyarakat miskin dan kurang beruntung, pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Sedangkan pengelolaan pembiayaan adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber penerimaan pembiayaan (setelah dikurangi dengan pengeluaran pembiayaan) untuk mengantisipasi terjadinya defisit anggaran daerah. 3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran Penggunaan anggaran Pemerintah kabupaten Aceh Tengah periode 2011-2016 menunjukkan jumlah yang semakainmeningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, penggunaan anggaran berjumlah Rp605 milyar lebih, sedangkan pada tahun 2016 jumlah tersebut telah mencapai 1,6 trilyun. Hal ini tentunya tergantung pada nilai pendapatan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Seperti halnya penggunaan anggaran, maka jumlah belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur juga menunjukkan tren yang serupa, dimana menunjukkan nilai yang semakin meningkat.pada Tahun 2011, pengunaan belanja untuk aparatur berjumlah Rp351 milyar lebih, sedangkan pada tahun 2016, jumlah tersebut telah meningkat menjadi Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 260

Rp577 milyar lebih.terdapat dapatbeberapapenyebabyangmendasarkenaikanjumlah penggunaanbelanjaaparatur,diantaranyaadanyakenaikangajibesertatunjanganlainnyaya ng disesuaikandengankebijakanpemerintahsecaranasional. Ditinjau dari proporsi penggunaan anggaran untuk kebutuhan aparatur dibanding total pengeluaran, maka persentasenya menunjukkan jumlah yang semakin menurun. Proporsi pemenuhan belanja untuk kebutuhan aparatur pada tahun 2011 adalah 57,98 persen. Nilai tersebut selanjutnya meningkat pada tahun 2012-2013, yaitu masing-masing sebesar 61,03 persen dan 61,21 persen. Sedangkan pada tahun 2014-2016, nilai tersebut turun secara terus-menerus sehingga menjadi 35,95 persen pada tahun 2016. Untuk mengetahui secara lebih lebih lengkap tentang kondisi perkembangan penggunaan Belanja Aparatur Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah 2011-2016, dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Penggunaan Belanja untuk Kebutuhan Aparatur Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2011-2016 No. Tahun Total Belanja Untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran) Proporsi Pemenuhan Belanja untuk Kebutuhan Aparatur (Rp) (Rp) (%) 1 2 3 4 5 = (3/4)x100 1 2011 351.117.256.070,00 605.542.124.145,00 57,98 2 2012 395.488.822.763,00 648.016.069.402,95 61,03 3 2013 439.178.726.341,67 717.546.898.031,42 61,21 4 2014 523.264.095.522,00 1.072.791.147.731,92 48,78 5 2015 552.947.083.257,00 1.317.946.121.154,38 41,96 6 2016 650.279.391.537,25 1.612.505.488.401,17 40,33 Rata-rata 473.257.663.887,11 994.753.462.604,69 51,15 Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Aceh Tengah (diolah) 3.2.2. Analisis Pembiayaan Kondisi surplus/defisit anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah selama periode 2012-2016 menunjukkan angka yang cenderung bervariasi. Kondisi surplus anggaran terjadi pada tahun 2011-2013 dan 2015. Surplus anggaran yang paling tinggi terjadi pada tahun 2013 (Rp 71,82 Milyar), dan yang paling rendah adalah pada tahun 2011 (Rp 2,92 Milyar). Sedangkan kondisi defisit anggaran terjadi pada tahun 2014 dan 2016, dimana defisit yang paling tinggi terjadi pada tahun 2016 (Rp 79,30 Milyar). Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 261

Kondisi surplus terjadi karena realisasi pengeluaran belanja lebih kecil dibandingkan dengan realisasi penerimaan pendapatan. Sebaliknya, defisit terjadi karena realisasi belanja secara signifikan yang tidak dapat diimbangi oleh realisasi penerimaan pendapatan. Apabila realisasi belanja dan pengeluaran terus meningkat, sementara penerimaan pendapatan tidak akan mengalami defisit yang sulit untuk ditanggulangi. Jika keadaan terjadi, maka hal ini mencerminkan pengolaan keuangan daerah yang belum optimal. Walaupun Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah telah melakukan pengeluaran terhadap belanja daerah, namun masih terdapat kewajiban-kewajiban lainnya yang harus dibayar melalui mekanisme pengeluaran pembiayaan. Adapun kewajibankewajiban lainnya tersebut yang harus dibayar selama periode 2011-2016, yaitu Penyertaan Modal (Investasi) dan Pembayaran Pokok Hutang. Jumlah penyertaan modal yang paling tinggi selama periode tersebut adalah pada tahun 2011 (Rp 3,784 Milyar), diikuti tahun 2014 (Rp 2,850 Milyar), dan Tahun 2013 (Rp 2,500 Milyar). Adapun penyertaan modal dengan jumlah yang paling kecil terjadi pada Tahun 2012 dan 2016, yaitu masing-masing sebesar Rp 1,850 Milyar. Sedangkan kewajiban terhadap Pembayaran Pokok Hutang setiap tahunnya pada periode tersebut, jauh lebih tinggi dibandingkan kewajiban terhadap Penyertaaan Modal, yaitu berjumlah masing-masing Rp 47,042 Milyar. Sebagai akibat dari timbulnya pengeluaran pembiayaan tersebut, maka terjadinya surplus riil/defisit riil terhadap anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Selama periode tersebut telah terjadi 3 (tiga) kali suplusriil (Tahun2012,2013 dan 2015) dan 3 (tiga) kali defisit rill (2011, 2014, dan 2016). Adapun jumlah surplus riil yang paling tinggi terjadi pada tahun 2013 (Rp 69,278 Milyar), sedangkan defisit rill terbesar terjadi pada tahun 2016 (Rp 81,196 Milyar). Dalam rangka menutup defisit riil anggaran yang dialami pada tahun berjalan, langkah yang ditempuh selama ini adalah dengan mengandalkan penerimaan dari pembiayaanmelalui Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya. Sementara ini, dengan adanya SiLPA yang cukup tinggi tersebut, sampai saat ini defisit riil anggaranmasih dapat ditutupi. Ditinjau dari jumlahnya, SiLPA yang terjadi setiap tahunnya sangat fluktuatif, tergantung pada daya serap anggaran daerah. Jumlah SiLPA yang paling tinggi terjadi pada Tahun 2016, yaitu mencapai Rp 102,723 Milyar, sedangkan yang paling rendah adalah Tahun 2011 (Rp 3,658 Milyar). Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 262

Ditinjau lebih lanjut tentang sumber SiLPA, maka terdapat beberapa yang menjadi penyebab, diantaranyaterjadinya Pelampauan Penerimaan PAD, PelampauanPenerimaan Dana Perimbangan, Pelampauan Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, Sisa Penghematan Belanja atau Akibat Lainnya. Namun secara umum, penyebab umum yang menimbulkan SiLPA adalah adanya Sisa Penghematan Belanja atau Akibat Lainnya, sedangkan pelampaun terhadap penerimaan baik berupa PAD, dana perimbangan maupun Lain-lain pendapatan yang sah tidak dominan. Untuk mengatahui secara lebih terperinci, khususnya perkembangan mengenai defisit riil keuangan dan realisasi SilPAPemerintah Kabupaten Aceh Tengah periode 2011-2016, dapat dilihat Tabel 3.6 dan Tabel 3.7. Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 263

No. Uraian Tabel 3.6. Defisit Riil dan Penutup Defisit Riil Anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2011-2016 Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1. Realisasi Pendapatan Daerah 612.296.800.244,00 675.022.948.215,15 791.918.900.910,09 1.041.692.811.099,33 1.366.215.232.571,72 1.531.103.326.188,77 Dikurangi : 2. Belanja Daerah 609.373.666.265,00 649.913.111.521,95 720.093.940.151,42 1.075.688.189.851,25 1.319.893.163.274,38 1.608.908.395.281,83 3. Surplus/Defisit (1-2) 2.923.133.979,00 25.109.836.693,20 71.824.960.758,67 (33.995.378.751,92) 46.322.069.297,34 (77.805.069.093,06) Dikurangi : 4. Pengeluaran Pembiayaan : 3.831.542.120,00 1.897.042.119,00 2.547.042.120,00 2.897.042.120,00 1.947.042.120,00 3.597.093.119,34 - Pembentukan Dana Cadangan - Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah - - - - - - 3.784.500.000,00 1.850.000.000,00 2.500.000.000,00 2.850.000.000,00 1.900.000.000,00 3.550.051.000,00 - Pembayaran Pokok Utang 47.042.120,00 47.042.119,00 47.042.120,00 47.042.120,00 47.042.120,00 47.042.119,34 - Pemberian Pinjaman Daerah - - - - - - A. Defisit Riil (1-2-3) (908.408.141,00) 23.212.794.574,20 69.277.918.638,67 (36.892.420.871,92) 44.375.027.177,34 (81.402.162.212,40) Defisit Riil ditutup oleh Realisasi Penerimaan pembiayaan daerah : - Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya 3.658.653.749,00 2.750.245.607,00 25.963.040.181,20 95.240.958.819,87 58.348.537.948,62 102.723.565.125,96 - Pencairan dana Cadangan - - - - - - - Hasil Penjualan Kekayaan daerah yang Dipisahkan - Penerimaan Pinjaman Daerah - - - - - - - - - - - - - Penerimaan Kembali - - - - - - Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 264

No. B. Uraian Pemberian Pinjaman Daerah Tahun (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Penerimaan Piutang Daerah - - - - - - Jumlah Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah 3.658.653.749,00 2.750.245.607,00 25.963.040.181,20 95.240.958.819,87 58.348.537.948,62 102.723.565.125,96 A-B Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) 2.750.245.608,00 25.963.040.181,20 95.240.958.819,87 58.348.537.947,95 102.723.565.125,96 21.321.402.913,56 Sumber : Badan Pengelolaan Kabupaten Aceh Tengah (diolah) Tabel 3.7. Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 265

Realisasi Lebih Perhitungan Anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2011-2016 Tahun No. Uraian Rp 2011 2012 2013 2014 2015 2016 % dari SiLPA Rp % dari SiLPA Rp % dari SiLPA Rp % dari SiLPA Rp % dari SiLPA Rp % dari SiLPA Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) 3.750.798.185 100 2.750.245.607 100 25.963.040.181 100 95.240.958.820 100 58.348.537.949 100 102.723.565.126 100 1 2 3 4 5 Pelampauan Penerimaan PAD PelampauanPpen erimaan Dana Perimbangan Pelampauan Penerimaan Lainlain Pendapatan Daerah yang Sah Sisa Penghematan Belanja atau Akibat Lainnya Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan (1.932.280.286) (51,52) (2.046.587.827) (74,41) (10.546.632.657) (40,62) (6.446.378.546) (6,77) (2.109.698.394) (3,62) (25.743.327.092,10) (25,06) (13.631.374.556) (363,4) 5.897.109.488 214,42 3.427.084.684 13,2 18.156.527 0,02 2.306.985.264 3,95 (34.128.102.661,00) (33,22) (11.134.825.793) (296,9) (34.037.944.441) (1.237,63) 559.339.008 2,15 2.683.667.009 2,82 (537.854.083) (0,92) 2.852.156.340,25 2,78 30.449.278.820 811,81 32.937.668.387 1.197,63 32.523.249.146 125,27 98.985.513.830 103,93 58.689.105.161 100,58 159.742.838.539 155,51 - - - - - - - - - - - - 6 Kegiatan lanjutan - - - - - - - - - - - - Sumber : Dinas Keuangan Kabupaten Aceh Tengah (diolah) Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 266

3.3. Kerangka Pendanaan 3.2.3. Proyeksi Pendapatan dan Belanja Dalam rangka mengetahui terhadap perkiraan pendapatan dan belanja kabupaten Aceh Tengah periode 2018-2022 maka dilakukan proyeksi (forecasting) dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (movingaverage). Proyeksi pendapatan dan belanja dilakukan berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI dari Tahun 2011-2016. Adapun data Tahun 2017 tidak dimasukkan dalam perhitungkan dalam proyeksi mengingat masih berupa pagu anggaran. Berdasarkan hasil perbandingan Pendapatan Tahun 2017 dengan 2018 terlihat bahwa terjadi penurunan yang cukup signifikan dalam penerimaan pendapatan sehingga juga sangat berpengaruh pada jumlah belanja Tahun 2018. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah pendapatan yang akan diterima pada Tahun 2018, diantaranyadisebabkan oleh menurunnya Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah. Berkurangnya Dana Transfer sebagai akibat dari menurunnya alokasi terhadap Bagi hasil Pajak/Bagi hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Sedangkan penurunan jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah disebabkan oleh perkiraan berkurangnya jumlah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus (Dana Desa dan Insentif Daerah), Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya (Otsus). Sedangkan perkiraan penerimaan pendapatan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah diprediksi akan meningkat pada Tahun 2018 dibandingkan Tahun sebelumnya. Kondisi ini tentunya ikut mempengaruhi terhadap pola proyeksi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Tengah untuk periode 2018-2022. Berdasarkan pertimbangan tersebut ditetapkan bahwa proyeksi jumlah penerimaan pendapatan Tahun 2018 jauh berada dibawah jumlah yang ditetapkan dalam APBK Tahun 2017. Hal ini dilakukan guna menghindari terjadinya defisit anggaran daerah yang sulit untuk ditanggulangi di masa yang akan datang.sebagai akibat dari prediksi berkurangnya jumlah pendapatan tersebut, maka jumlah belanja daerah juga dikurangi secara signifikan baik untuk Belanja Tidak Langsung (BTL) Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 267

maupun Belanja Langsung (BL). Sehubungan dengan hal tersebut maka hasil perkiraan Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018 dipertimbangkan sebagai dasar bagi proyeksi 2019-2022. Perkiraan Pendapatan Daerah Tahun 2018 berjumlah sebesar Rp.1.276.089.483.937,00 dan diproyeksikan terus mengalami peningkatan menjadi Rp.1.582.014.097.964,55,- pada Tahun 2022. Sementara bila ditinjau berdasarkan komponen pembentuk Pendapatan, maka terjadi peningkatan yang bervariasi. Pendapatan Asli daerah pada Tahun 2008 diprediksi berjumlah sebesar Rp.183.064.444.080,00,- dan pada akhir periode RPJMD Tahun 2022 mencapai Rp.264.90.612.300,00. Pendapatan yang berasal dari Dana Perimbangan pada Tahun 2018 diprediksi mencapai Rp.841.794.257.000,- dan terus meningkat pada Tahun 2022 menjadi Rp.1.016.549.452.915,61,-. Khusus untuk Dana Otonomi Khusus Tahun 2018-2022 diproyeksikan tidak lagi menjadi pendapatan bagi Kabupaten Aceh tengah karena terjadi perubahan dalam pola pengelolaannya, dimana tidak lagi dilakukan transfer namun menjadi bagian pendapatan Pemerintah Aceh. Proyeksi Lain-Lain Pendapatan Aceh yang sah pada Tahun 2018 berjumlah sebesar Rp.251.230.782.857,00 dan pada Tahun 2022 sebesar Rp.301.374.032.748,41,-. Jumlah lain-lain Pendapatan daerah yang Sah diperkirakan mengalami kenaikan diakibatkan oleh adanya prediksi kenaikan terhadap Transfer Dana Desa, Insentif Daerah, dan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya (berupa Bagi HasilPKB, BBNKB, Air Minum Permukaan, Pajak Rokok, Pajak BBM KB). Proyeksi terhadap Belanja Daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2018 diperkirakan berjumlah Rp.1.274.342.441.817,00,- sementara untuk Tahun 2022 jumlah Belanja tersebut diproyeksi mencapai Rp.1.579.844.891.440,96 dengan pertumbuhan sebesar 4,26 persen. Ditinjau berdasarkan jenis belanja, maka jumlah Belanja Tidak langsung (BTL) pada tahun 2018 diperkirakan mencapai Rp.675.436.777.087,00,- dan terus mengalami peningkatan sampai tahun 2022 hingga menjadi Rp.786.978.996.784,50,-. Sedangkan jumlah Belanja Langsung (BL) pada Tahun 2018 lebih rendah dibandingkan dengan BTL, yaitu mencapai Rp.598.905.664.730,00,-. Selanjutnya pada Tahun 2022 jumlah BL diperkirakan melampaui BTL, yaitu mencapai Rp.792.865.894.656,46,-. Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 268

Lebih jelas mengenai perincian dari masing-masing jenis pendapatan dimaksud disajikan pada Tabel 3.8 dibawah ini. Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 269

No Uraian Tabel 3.8. Proyeksi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2018-2022 Rata-rata Pertumb uhan(%) 2017 * (Rp) Tahun (Rp) 2018 2019 2020 2021 2022 1. PENDAPATAN 5,32 1.530.759.666.736,00 1.276.089.483.937,00 1.345.110.435.508,45 1.418.846.446.309,99 1.497.676.689.265,96 1.582.014.097.964,55 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 10,00 156.824.996.423,00 183.064.444.080,00 191.167.386.572,98 212.219.512.763,68 236.369.818.756,62 264.090.612.300,50 1.1.1 Pajak Daerah 20,00 10.684.794.000,00 11.373.500.000,00 13.648.200.000,00 16.377.840.000,00 19.653.408.000,00 23.584.089.600,00 1.1.2 Retribusi Daerah 5,00 12.348.014.500,00 12.565.119.000,00 13.193.374.950,00 13.853.043.697,50 14.545.695.882,38 15.272.980.676,49 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 10,00 5.150.000.000,00 5.300.000.000,00 5.830.000.000,00 6.413.000.000,00 7.054.300.000,00 7.759.730.000,00 yang Dipisahkan 1.1.4 Zakat 5,00 13.100.000.000,00 13.100.000.000,00 13.755.000.000,00 14.442.750.000,00 15.164.887.500,00 15.923.131.875,00 1.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 10,00 115.542.187.923,00 140.725.825.080,00 158.798.407.588,00 173.278.248.346,80 188.306.073.181,48 206.036.680.499,63 1.2 DANA PERIMBANGAN 908.422.413.406,00 841.794.257.000,00 887.078.438.778,47 928.546.804.724,31 972.400.447.089,09 1.016.549.452.915,64 1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (5,00) 21.535.336.406,00 16.607.314.000,00 15.776.948.300,00 14.988.100.885,00 14.238.695.840,75 13.526.761.048,71 1.2.2 Dana Alokasi Umum 5,00 613.313.520.000,00 603.737.495.000,00 638.779.570.078,47 669.410.687.419,31 701.806.334.007,34 733.849.503.763,88 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 5,00 273.573.557.000,00 221.449.448.000,00 232.521.920.400,00 244.148.016.420,00 256.355.417.241,00 269.173.188.103,05 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG 5,00 465.512.256.907,00 251.230.782.857,00 266.864.610.157,00 278.080.128.822,00 288.906.423.420,25 301.374.032.748,41 SAH 1.3.1 Pendapatan Hibah - - - - - - 1.3.2 Dana Darurat - - - - - - 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah 5,00 23.028.396.448,00 18.554.236.857,00 18.554.236.857,00 18.554.236.857,00 18.554.236.857,00 18.554.236.857,00 Rancangan Teknokratik RPJM Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022 270