PENGARUH KEMAMPUAN PRAKTEK PERBANKAN DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI MENGELOLA ADMINISTRASI KAS BANK PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Oleh : TYAS WAHYU KURNIATI A 210 060 063 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses untuk menyiapkan generasi masa depan harus disesuaikan dengan kemajuan zaman, karena latar belakang sosial budaya masyarakat selalu mengalami perubahan. Pendidikan Indonesia diupayakan untuk tanggap terhadap perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dalam Hari (2003: 30) Menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Menurut Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 (1), menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bartakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1
2 Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari proses belajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan disamping keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran sekolah pada dasarnya merupakan proses kegiatan belajar mengajar, yaitu adanya interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan. Semua orang dituntut untuk mengenyam bangku pendidikan yang nantinya diharapkan untuk dapat memenuhi tuntutan dunia kerja yang sangat berat sekarang ini. Apabila tidak mempunyai bekal pendidikan dan keterampilan yang memadai, maka seseorang akan mendapatkan kesulitan dalam mencari pekerjaan. Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini adalah pendidikan. Pemerintah telah menghimbau warganya untuk mengikuti wajib belajar sembilan tahun. Itu saja tidak cukup, karena di masa sekarang ini, pendidikan strata satu saja sudah dianggap masih kurang maksimal. Tetapi karena terhalang oleh masalah biaya, masyarakat tidak terlalu memperhatikan masalah tersebut. Pemerintah mempunyai solusi untuk masyarakat yang terkendala oleh biaya yang tidak memadai. Pemerintah menyediakan sekolah setingkat SLTA yang biasanya disebut dengan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), yang di dalamnya terdapat pendidikan dan katerampilan yang nantinya langsung bisa
3 digunakan dalam dunia pekerjaan. Walaupun demikian, lulusan SMK harus mampu bersaing dengan orang-orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi. Pengajaran di SMK yang penilaiaian prestasi siswanya adalah berasal dari nilai per kompetensi, bukan per mata pelajaran harus mempunyai tekad untuk memajukan prestasi anak didiknya yang nantinya akan menghadapi tantangan dalam dunia pekerjaan yang bersaing dengan orang-orang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi, misalnya strata satu. Oleh karena itu, SMK harus mempunyai program pembelajaran yang kompeten agar siswa didiknya dapat meraih prestasi yang maksimal. Siswa selalu dituntut untuk memiliki kemampuan dalam belajar, dalam hal ini adalah kemampuan praktek pembelajaran dalam sekolah. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) mempunyai salah satu kompetensi, yaitu kompetensi administrasi kas bank. Melalui pendekatan pembelajaran yaitu praktek perbankan, materi yang dipelajari akan mudah dipahami siswa, karena dalam hal ini siswa dituntut untuk menggali kemampuan mengaplikasikan kompetensi yang didapat di kelas dengan praktek yang sesungguhnya. Dengan metode praktek pembelajaran, materi dipelajari akan lebih mendapat perhatian dari siswa dan timbul keinginan untuk belajar. Kompetensi mengelola administrasi kas bank yang didapat oleh siswa, menuntut siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami, menerapkan serta menganalisis, karena di dalam kompetensi tersebut terdapat
4 berbagai materi yang membutuhkan kemampuan yang lebih dari siswa agar mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Dengan praktek pembelajaran yang dalam hal ini adalah praktek perbankan diharapkan siswa belajar tidak hanya dengan teori saja, tetapi juga penerapan praktek yang sesungguhnya sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap dan memahami apa yang dimaksud dalam kompetensi tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan faktor penunjang belajar, dalam hal ini adalah kemampuan siswa dalam praktek pembelajaran yang berkaitan dengan administrasi kas bank. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran dan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif apabila seluruh komponen yang berpengaruh di dalamnya saling mendukung. Menurut Ade (2009: 11) Komponen-komponen dalam belajar mengajar meliputi: tujuan, materi, siswa, guru, metode, waktu yang tersedia, perlengkapan pengajaran, dan evaluasi. Siswa dalam belajar sering menemui hal-hal yang mendukung dan menghambat mereka dalam memperoleh prestasi yang baik. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi siswa dalam mendapatkan prestasi yang di inginkan, di antaranya faktor internal (yang berasal dari dalam diri) dan eksternal (yang berasal dari luar). Siswa dalam belajar tentunya berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Hal ini dikarenakan antara
5 siswa yang satu dengan siswa yang lain merupakan individu yang berbeda. Perbedaan individu dapat dilihat dari segi vertikal dan horisontal. Wayan (1993: 23) menyatakan bahwa: Perbedaan individu dapat dilihat dari segi vertikal maupun horisontal. Dari segi vertikal perbedaan individu dalam aspek jasmani atau fisik seperti bentuk badan, tinggi badan, besarnya tenaga dan sebagainya. Dalam aspek horisontal yaitu perbedaan individu dari aspek mental, seperti tigkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi, dan sebagainya. Masing-masing aspek tersebut besar pengaruhnya terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar. Jika dilihat dari segi vertikal siwa yang memiliki perbedaan fisik tidak banyak berpengaruh terhadap hasil belajar. Dalam segi horizontal yang memiliki perbedaan mental maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa maka disini harus diupayakan pembenahan perbedaan secara horisontal. Dalam mencapai prestasi yang baik, prestasi belajar juga dapat ditingkatkan melalui frekuensi belajar. Ketika siswa melakukan kegiatan belajar yang sering maka siswa dapat mencapai prestasi belajar yang baik. Siswa dalam belajar tidak banyak yang melakukannya secara rutin. Menurut Greenmak (2009: 2) Frekuensi belajar penguasaan suatu pelajaran sangat bergantung pada frekuensi pengulangan. Dalam belajar tentunya yang dibutuhkan adalah rutin dalam melakukanya. Dalam belajar tidak diperlukan waktu yang lama tapi dilakukan sesering mungkin dan berkualitas dari pada belajar dalam waktu yang lama
6 tetapi dilakukan hanya satu kali hal ini tentunya membuat siswa kesulitan dalam belajar. Kompetensi mengelola administrasi kas bank merupakan mata pelajaran yang tidak sepenuhnya berupa hafalan. Namun seperti mata pelajaran yang lainya bahwa mata pelajaran ini membutuhkan cara belajar yang baik agar dapat memperoleh prestasi yang baik. Cara belajar yang baik menurut Dwi (2008: 6) menyatakan bahwa: Adapun cara belajar yang baik yaitu memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, mengerjakan tugas, mempunyai waktu belajar yang teratur, dan minat yang tinggi untuk belajar. Selain hal yang disebutkan di atas siswa juga memerlukan latihan soal guna menambah pengusaan terhadap materi pelajaran. Winarno (1986: 106) menyatakan bahwa: Untuk memperoleh ketangkasaan atau keterampilan biasanya diperlukan latihan berkali-kali atau terus menerus terhadap apa yang telah dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara teratur, pengetahuan tersebut disempurnakan dan disiap-siagakan. Frekuensi belajar dapat dilakukan di mana saja baik di sekolah, di lingkungan masayarakat maupun di rumah. Dalam belajar yang dibutuhkan adalah belajar sesering mungkin tetapi efektif dari pada belajar dalam waktu yang lama tetapi tidak efektif. Semakin sering belajar maka penguasaan terhadap materi akan semakin baik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian mengenai PENGARUH KEMAMPUAN PRAKTEK PERBANKAN
7 DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI MENGELOLA ADMINISTRASI KAS BANK PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Pendidikan Indonesia mengamanatkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Tolak ukur keberhasilan proses belajar menagajar adalah dengan melihat prestasi belajar. 3. Indikator prestasi belajar adalah kemampuan praktek perbankan dan frekuensi belajar.
8 C. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah memahami permasalahan, perlu adanya pembatasan masalah. Agar tidak terjadi penyimpangan dari persoalan pokok, maka pembatasan masalah terbatas pada : 1. Kemampuan Praktek Perbankan untuk kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta, yang artinya hasil belajar yang menunjukkan seberapa jauh siswa mampu mengikuti dan menjalankan praktek perbankan sesuai dengan prosedur yang ada. Kemampuan Praktek Perbankan dibatasi oleh nilai praktek perbankan siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. 2. Frekuensi belajar adalah seringnya siswa belajar dan mengerjakan soalsoal suatu mata pelajaran atau kompetensi tertentu agar bisa memperoleh suatu ketangkasan dan keterampilan. Frekuensi belajar dibatasi oleh frekuensi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dalam suatu kompetensi. 3. Prestasi belajar kompetensi megelola administrasi kas bank kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta adalah hasil yang dicapai seorang siswa yang telah belajar kompetensi administrasi kas bank baik berupa angka, huruf dan tindakan dalam periode tertentu. Prestasi Belajar yang diambil adalah nilai siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta pada kompetensi mengelola administrasi kas bank semester ganjil.
9 4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, serta pembatasan masalah seperti yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh antara kemampuan praktek perbankan terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009? 2. Bagaimana pengaruh antara frekuensi belajar terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009? 3. Bagaimana pengaruh antara kemampuan praktek perbankan dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada kelas XI akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009?
10 E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan pijakan untuk merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan praktek perbankan terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara frekuensi belajar terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan praktek perbankan dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009.
11 F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru untuk mengoptimalkan materi yang terdapat pada kompetensi mengelola adminstrasi kas bank yang diberikan kepada siswa agar siswa mudah memahami dan mengaplikasikan materi dalam lapangan. 2. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk meningkatkan belajar dan menerapkan dalam praktek yang sesungguhnya serta menambah frekuensi belajar. 3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban bagaimana pengaruh kemampuan praktek perbankan dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. G. SISTEMATIKA PENELITIAN Dalam hal ini penulis akan menggambarkan sedikit tentang materi yang akan penulis teliti.
12 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menguraikan tentang definisi prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, definisi prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank, pedoman penilaian hasil belajar, definisis kemampuan praktek perbankan, kegiatan dan fungsi pokok bank, definisi frekuensi belajar, bentuk belajar siswa yang berkaitan dengan frekuensi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi belajar, hasil penelitian terdahulu, hubungan kemampuan praktek perbankan dan frekuensi belajar dengan prestasi belajar kompetensi administrasi kas bank, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang pengertian Jenis dan Metode Penelitian, Objek Penelitian, Tempat Penelitian, Populasi, Sampel, Sampling, Variabel Penelitian, Sumber Data, Teknik
13 Pengumpulan Data, Uji Instrument, Uji Prasyarat Analisis, Teknik Penyajian Data dan Teknik Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN