BAB I PENDAHULUAN. terdapat merk-merk sepeda motor yang ditawarkan kepada konsumen seperti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer untuk menunjang segala aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang.

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran-pergeseran pradigma di dalam organisasi bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai lebih pada produk yang ditawarkan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu


BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB I PENDAHULUAN. produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

I. PENDAHULUAN. memenangkan persaingan. Melihat banyaknya produk yang dihasilkan produsen

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di masa datang. Industri sepeda motor di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Sehingga dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

BAB I PENDAHULUAN. bisa menarik konsumen, menawarkan produk yang berkualitas dan. memperhatikan merek sertai juga harga yang ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. otomotif atau kendaraan bermotor. Industri otomotif sangat berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri otomotif nasional di era modern sekarang ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

BAB I PENDAHULUAN. dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun Sumber : Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB l PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Menurut Jenis dan Tahun ( )

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis, konsumen juga lebih rasional dan bersikap hati-hati dalam

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun pasar global. Walaupun konsumen tetap ada namun daya

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

BAB I PENDAHULUAN. variabel. Salah satu metode dalam analisis multivariat adalah analisis faktor.

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal. favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik dari segi technology, style,

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat, para produsen sepeda motor bersaing mengeluarkan produk-produk andalan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan transportasi telah maju, sarana transportasi telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap orang dalam menjalankan aktifitas mereka. Salah satu hasil

BAB I PENDAHULUAN. bermotor, pelaku bisnis yang memainkan perannya adalah Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Piggio, Kymco, Kanzen.

I.PENDAHULUAN. Perkembangan zaman telah mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap alat-alat

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang makin maju seperti sekarang ini banyak sekali terdapat merk-merk sepeda motor yang ditawarkan kepada konsumen seperti merk YAMAHA, HONDA, SUZUKI, KAWASAKI, dan lain sebagainya. Masingmasing sepeda motor tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul dibandingkan merk lain, maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan, dengan kata lain pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen terhadap hasil suatu produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan konsumennya. Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2008). Merek (brand) berfungsi mengindentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penyaji dan membedakan dari produk sejenis dari penyaji lain (Kotler, 2009).

2 Melalui strategi marketing mix yang tepat, perusahaan akan mampu membangun mereknya. Dengan demikian merek dapat memberi nilai tambah pada nilai yang ditawarkan oleh produk kepada pelanggannya. Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha untuk memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut (Engel et al., 2010). Sehingga untuk menarik minat beli konsumen akan suatu barang, maka perusahaan harus mengetahui perilaku konsumen yang menjadi sasaran. Bila hal tersebut dapat dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dapat meraih keuntungan yang jauh lebih besar dari pada pesaingnya, karena dengan dipahaminya perilaku konsumen, perusahaan dapat memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumen (Kotler, 2009). Assael (1995) dalam Sodik (2004) mengembangkan model perilaku konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses atau keputusan pembelian yang telah banyak dilakukan.

3 Selama beberapa tahun ini pasar sepeda motor di Indonesia dikuasai oleh model bebek (cub), namun setelah munculnya model motor bertransmisi otomatis atau disebut skuter matik (skutik), maka model terakhir ini sangat diminati konsumen. Motor matik yang awalnya diplot untuk kaum hawa, sekarang lelaki tidak canggung lagi mengendarai motor dengan sistem transmisi otomatis ini. Menurut data pada Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) : pasar sepeda motor matik tahun 2003 hanya diisi oleh Vespa, Piaggio dan Kymko dengan pangsa yang sangat kecil, dan mulai tahun 2004 ketika Yamaha ikut main disegmen ini dengan menghadirkan Mio, maka skutik dipasar motor nasional masih tetap kecil, yaitu berkisar diangka 1 persen saja. Perlahan namun pasti semua pabrikan mulai tertarik bermain di segmen ini. Perkembangan pasar sepeda motor Yamaha mio matik dari tahun 2007-2013 sebagai berikut: Tabel 1.1: Total Penjualan Sepeda Motor Yamaha dan Yamaha Mio Periode 2007-2013 Total Penjualan Sepeda Total Penjualan Tahun Motor Yamaha Yamaha Mio (%) 2007-2013 12.121 unit 4.035 unit 33,3 % Sumber : PT Hasrat Abadi Divisi Yamaha Gorontalo, 2014 Dari tabel diatas diketahui bahwa total penjualan sepeda motor Yamaha dari tahun 2007-2013 mencapai 12.121 unit, sedangkan total penjualan sepeda motor Yamaha Mio dari tahun 2007-2013 mencapai 4.035 Unit.

4 Sedangkan perkembangan penjualan sepeda motor matik selama bulan Januari - April 2014 sebanyak 237 dengan perincian seperti tampak pada tabel berikut: Tabel 1.2 Perkembangan Penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Periode Januari - April 2014 Type JAN FEB MAR APR JUMLAH MIO 2 unit 5 unit 1 unit 7 unit 15 unit MIO GT 3 unit 10 unit 9 unit 15 unit 37 unit MIO SPOT GT 7 unit 4 unit 5 unit 10 unit 26 unit MIO J FI 9 unit 12 unit 15 unit 10 unit 46 unit MIO J CW FI 7 unit 11 unit 16 unit 28 unit 62 unit MIO J CW Teen FI 11 unit 16 unit 8 unit 16 unit 51 unit JUMLAH 39 unit 58 unit 54 unit 86 unit 237 unit Sumber: PT Hasrat Abadi Divisi Yamaha cabang Gorontalo, 2014 Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah penjualan sepeda motor Yamaha Mio selama 4 bulan terakhir (Januari-April 2014) sebanyak 237 Unit. Untuk menarik konsumen agar membeli produk yang ditawarkan maka dibutuhkan adanya promosi yang efektif, kualitas produk yang bermutu yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Menariknya promosi yang ditawarkan akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut. Maka dengan demikian produsen akan terus terpacu untuk membuat iklan dan promosi yang menarik agar dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Setelah melihat adanya promosi yang

5 menarik, maka dengan sendirinya calon konsumen akan mencoba membandingkan dengan produk lain yang sejenis, dan kemudian calon konsumen tersebut memperhatikan dan mencari informasi untuk mengetahui secara spesifik suatu produk tersebut. Langkah selanjutnya adalah mencari informasi bagaimana kualitas dari produk tersebut. Setelah informasi dianggap cukup langkah terakhir adalah pengambilan keputusan untuk membeli produk yang dibutuhkan. Perilaku konsumen tersebut merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan, yaitu perilaku konsumen dalam melakukan pembelian (Swastha dan Irawan, 2007). Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasajasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmmesta, 2000). PT Hasjrat Abadi Motor Divisi Yamaha cabang Gorontalo merupakan salah satu perusahaan dealer motor merek Yamaha yang melayani kebutuhan masyarakat dibidang transportasi melalui pembelian secara tunai maupun kredit. Perkembangan bisnis yang dijalankan ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, namun realita yang ada banyak permasalahaan yang timbul, yang harus dihadapi oleh pengelola. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah yang ada, dibutuhkan suatu strategi marketing mix (bauran pemasaran) yang dianggap paling efektif dan efisien.

6 Marketing mix adalah seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran. Pada umumnya marketing mix sangat berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen yang terus meningkat sehingga pada akhirnya perusahaan akan sangat diuntungkankan, sebaliknya jika keputusan pembelian konsumen menurun maka perusahaan akan dirugikan, hingga akhirnya hal ini sangat mempengaruhi kondisi perusahaan (Skripsi Rahmatia Pakaya 2012:3). Keputusan untuk melaksanakan marketing mix harus diambil untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan juga konsumen akhir. Oleh karena itu PT Hasjrat Abadi divisi Yamaha cabang Gorontalo selalu menerapkan 4(empat) komponen penting marketing mix yaitu produk atau barang yang berkualitas, harga yang terjangkau, distribusi yang efektif, dan promosi yang dapat menarik minat dan potensi masyarakat untuk membeli. Keempat kegiatan tersebut sangat perlu dikombinasikan dan dikoordinir, mengingat keempat komponen tersebut merupakan produk pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Sangat disadari bahwa dalam penerapan marketing mix yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT Hasjrat Abadi Motor Divisi Yamaha Cabang Gorontalo masih terdapat beberapa

7 kekurangan dan kelemahan, antara lain kegiatan promosi atas produk-produk yang di pasarkan berdasarkan pengamatan peneliti belum terlaksana dengan baik, langkah-lagkah identifikasi lokasi atau pasar yang memiliki peluang atau kepentingan ekspansi promosi secara kontinyu sebagai sarana komunikasi kepada konsumen kedepan belum diterapkan dengan baik, manajemen PT Hasjrat Abadi Motor Divisi Yamaha Cabang Gorontalo terkait dengan penerapan strategi marketing mix ini juga perlu memperhatikan aspek informasi pasar sasaran, kebutuhan akan perluasan pasar serta kecenderungan-kecenderungan konsumen yang ada. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat menimbulkan beberapa masalah, salah satu di antaranya adalah dapat menyebabkan merosotnya tingkat keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio oleh konsumen yang diakibatkan oleh konsumen kesulitan dalam melakukan pilihan produk baik itu dari warna, model, maupun kualitas yang ditawarkan oleh pihak perusahaan, sehingga hal ini menjadi kurang menarik dan tidak meyakinkan pelanggan atau konsumen. Melalui riset ini akan dianalisis apakah marketing mix yang diterapkan oleh PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha Cabang Gorontalo mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio pada PT. Hasjrat Abadi Motor Divisi Yamaha Cabang Gorontalo. Ketertarikan pemilihan merek tersebut karena produk sepeda motor Yamaha Mio semakin diminati tidak hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga seluruh kalangan anak muda.

8 Gaya hidup modern merupakan salah satu faktor individu yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. Sepeda motor Yamaha Mio adalah salah satu sepeda motor outometic atau disebut juga Skutermatik yang dulunya dirancang khusus untuk wanita, tetapi sekarang diminati oleh semua kalangan anak muda. Sepeda motor matic sepertinya sudah menjadi tuntutan para pengendara sepeda motor terutama pengendara yang tidak mau repot ketika mau memindahkan gigi motornya, karena motor ini tidak menggunakan sistem pemindah gigi seperti pada motor bebek lainnya. Melainkan ketika mengendarainya pengendara hanya cukup mengatur gasnya saja. Melihat keadaan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai marketing mix yang diterapkan oleh PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha dalam kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merumuskan proposal penelitian dengan judul Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada PT. Hasjrat Abadi Motor Divisi Yamaha Cabang Gorontalo. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Kegiatan promosi atas produk-produk yang dipasarkan berdasarkan pengamatan penulis belum terlaksana dengan baik.

9 b. Langkah-langkah identifikasi lokasi atau pasar yang memiliki peluang atau kepentingan ekspansi promosi secara kontinyu sebagai sarana komunikasi kepada konsumen kedepan belum diterapkan dengan baik. c. Penerapan strategi marketing mix oleh PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha Cabang Gorontalo yang menurut penulis belum terlaksana dengan baik terutama untuk aspek informasi pasar sasaran dan perluasan pasar. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : a. Apakah variabel marketing mix yang meliputi bauran produk, bauran harga, bauran promosi, dan bauran distribusi berpengaruh parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio pada PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha Cabang Gorontalo? b. Apakah variabel marketing mix yang meliputi bauran produk, bauran harga, bauran promosi, dan bauran distribusi berpengaruh simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio pada PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha Cabang Gorontalo? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh parsial marketing mix yang terdiri dari bauran produk, bauran harga, bauran promosi dan bauran distribusi

10 terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio pada PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha Cabang Gorontalo. b. Untuk mengetahui pengaruh simultan marketing mix yang terdiri dari bauran produk, bauran harga, bauran promosi dan bauran distribusi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio pada PT. Hasjrat Abadi Divisi Yamaha Cabang Gorontalo. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan dan hasil penelitian ini terdiri dari: a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan dapat menjadi pengalaman yang berharga dalam menerapkan teori-teori yang selama ini diperoleh dibangku kuliah khususnya teori dibidang pemasaran. b. Manfaat praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi dibidang pemasaran untuk mengimbangi usaha bisnis mereka dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk perbaikanperbaikan atau pembaruan-pembaruan pada perusahaan.