BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi dalam penelitian ini dilakukan dengan sengaja (purposive) yaitu dengan dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan pengamatan (pra survei) yang telah dilakukan bahwa terdapat 33 petani yang melakukan usaha pembibitan cabai di Desa Dilem Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Para petani bibit setempat membudidayakan berbagai bibit tanaman musiman antara lain bibit Cabai Besar dan Cabai Rawit. 3.2. Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua jenis yaitu : a. Data primer Data primer merupakan data yang bersumber langsung dari obyek penelitian yaitu petani, seperti data-data hasil wawancara dan observasi. Sumber data primer diperoleh dari wawancara terhadap petani bibit cabai. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka dan dari lembaga atau instansi yang terkait. Sumber data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik. Data sekunder juga diperoleh dari buku, jurnal serta publikasi terkait. 26
27 3.3. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani pembibitan yang membudidayakan bibit Cabai Rawit dan petani bibit Cabai Besar. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 18 petani bibit Cabai Rawit dan 15 petani bibit Cabai Besar. Metode penentuan sampel yang digunakan adalalah sensus yaitu semua populasi dijadikan sampel (Singarimbun, 1989) dalam Naluri & Riptanti (2012), sehingga jumlah sampel yang diamati sebanyak 33 responden. 3.4. Metode Analisis Data Sesuai dengan tujuan penelitian maka data yang diperoleh dari penelitian ini akan diolah dengan beberapa metode yaitu antara lain: 1. Analisis Finansial Analisis finansial digunakan untuk menghitung biaya yang dikeluarkan petani saat melakukan produksi bibit cabai. Analisis finansial menggunakan data yang diperoleh di lapang yang kemudian diolah dangan tabulasi untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis finansial digunakan dengan tujuan mengukur dan mengetahui besaran biaya, penerimaan dan pendapatan petani bibit cabai di Desa Dilem Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Analisis data sebagai berikut: a. Analisis Biaya Usahatani Mengetahui berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani cabai dalam melaksanakan pengusahaan pembibitan cabai, maka perlu dilakukan perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing input. Untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan tersebut secara sistematis dapat dihitung dengan rumus:
28 TC = FC + VC TC = Total Cost (Total Biaya) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel) Total biaya adalah seluruh biaya yang dikorbankan dalam proses produksi, baik biaya variabel maupun biaya tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bibit, pupuk, herbisida, tenaga kerja, dan pengairan. Sedangkan biaya tetap adalah biaya penyusutan alat, sewa lahan dan pajak. b. Analisis Penerimaan Penerimaan adalah kali hasil dari jumlah produksi dengan harga jual produk, untuk mengetahui penerimaan usahatani bibit cabai dapat dihitung dengan menggunakan rumus: TR = P.Q TR = Total Revenue (Penerimaan Total) P = Harga Produksi Q = Produksi c. Analisis Pendapatan Pendapatan usahatani adalah penerimaan total dikurang biaya total, pendapatan usahatani dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Π = TR TC Π = Pendapatan Total
29 TR = Total Revenue (Penerimaan Total) TC = Total Cost (Biaya Total) d. Analisis Efisiensi Metode yang digunakan untuk mengetahui apakah usahatani pembibitan efisien untuk diusahakan adalah R/C Ratio (Return Cost Ratio). Dimana R/C Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dengan biaya produksi, maka digunakan rumus: R/C Ratio = TR/TC TR = Total Revenue (Penerimaan Total) TC = Total Cost (Biaya Total) Dari rumus diatas dapat diketahui kriteria dari R/C Rasio sebagai berikut: Apabila R/C Rasio > 1 maka usahatani dikatakan efisien Apabila R/C Rasio = 1 maka usahatani dikatakan mengalami BEP (Impas) Apabila R/C Rasio < 1 maka usahatani dikatakan tidak efisien 2. Uji Beda (independent sample t-test) Metode yang digunakan untuk mengetahui perbedaan biaya dan pendapatan usahatani pembibitan cabai rawit dan cabai besar. Setelah diketahui biaya dan pendapatan usahatani pembibitan cabai maka dapat diuji dengan dengan metode independent sample t-test, dengan menggunakan program pengolah data SPSS for windows. Derajat signifikasi (α) untuk pengujian hipotesis yang dipilih adalah sebesar 0,05, dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.
30 Penghitungan t-test dimulai dengan mencari rata-rata hitung dari kelompok petani 1, yaitu petani bibit cabai rawit, dengan kelompok petani 2, yaitu petani cabai besar. Kemudian dihitung varian populasi (s2) dengan menggunakan rumus: S 2 = (ΞX1) 2 (ΞX1)2 N1 + (ΞX2) 2 (ΞX2)2 N2 N1 + N2 2 Simpangan baku dari perbedaan rata-rata harus dihitung dahulu sebelum menghitung rasio-t. Penghitungan simpangan baku perbedaan ratarata hitung adalah sebagai berikut. Sx1 x2 = S 2 N1 S2 N2 Setelah perhitungan simpangan baku diperoleh, selanjutnya menghitung rasio-t. Rasio-t dihitung dengan mencari selisih dari rata-rata hitung kelompok petani 1 (petani bibit cabai rawit) dengan kelompok petani 2 (petani bibit cabai besar) dibagi dengan simpangan baku perbedaan rata-rata kelompok petani ke-1 dan ke-1. Cara tersebut dirumuskan sebagai berikut. t hitung = X1 X2 S1 2 N1 + S22 N2 Keterangan: X1= Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani bibit cabai rawit X2= Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani bibit cabai besar S1 2 = Rata-rata pendapatan yang diterima oleh petani bibit cabai rawit S2 2 = Rata-rata pendapatan yang diterima oleh petani bibit cabai besar
31 N1= Jumlah sampel petani bibit cabai rawit N2= Jumlah sampel petani bibit cabai besar Hipotesis : H0 = Rata-rata biaya dan pendapatan usahatani bibit cabai rawit dan cabai besar adalah sama. H1 = Rata-rata biaya dan pendapatan usahatani bibit cabai rawit dan cabai besar adalah berbeda. Kriteria pengujian a. Jika t hitung tidak berada diantara ± t tabel dan Sig < 0,05 maka H 0 ditolak, yang berarti bahwa rata-rata biaya dan pendapatan usahatani bibit cabai rawit dan cabai besar adalah berbeda. b. Jika t hitung berada diantara ± t tabel dan Sig > 0,05 maka H 0 diterima, yang berarti bahwa rata-rata biaya dan pendapatan usahatani bibit cabai rawit dan cabai besar adalah sama.