BAB II TEORI PENUNJANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

Universal Mobile Telecommunication System

BAB II LANDASAN TEORI

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

BAB III DASAR TEORI. atas tiga subsistem yaitu Base Station Subsystem (BSS), Network Switching

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

BAB III LANDASAN TEORI

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G)

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TEKNOLOGI DAN TREN PERTUMBUHAN WCDMA/HSPA

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULAR UTRA-TDD

DASAR TEORI. Merupakan jaringan packet-switched yang ditumpangkan (overlaid) ke jaringan

BAHAN SIDANGTUGAS AKHIR RIZKI AKBAR

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TEORI DASAR TEKNOLOGI 3G WCDMA

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. (proses handover dari macrocell ke femtocell) telah dilakukan secara luas dalam

Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke-tiga (3G), CDMA menjadi teknologi pilihan masa

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB II JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)

BAB II TEORI PENDUKUNG

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

BAB II TEORI PENUNJANG

ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM.

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK. Pemrograman Sistem

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Awal penggunaan dari sistem komunikasi bergerak dimulai pada awal tahun 1970-an.

3.6.3 X2 Handover Network Simulator Modul Jaringan LTE Pada Network Simulator BAB IV RANCANGAN PENELITIAN

BAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM)

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

Evolusi Teknologi Wireless Seluler menuju HSDPA

ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G. Penerbit Telekomunikasikoe


PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

BAB II TEORI DASAR WCDMA DAN HSDPA. 2.1 Umum Perkembangan teknologi komunikasi bergerak ternyata berkembang

BAB II LANDASAN TEORI

I. Pembahasan. reuse. Inti dari konsep selular adalah konsep frekuensi reuse.

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB II LANDASAN TEORI. komunikasi person-to-person dapat disajikan dengan tingkat kualitas gambar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengertian dan Macam Sinyal Internet

Gambar 2.1 Evolusi perkembangan teknologi seluler [ 12 ]

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI JARINGAN UPLINK 4G-LTE DENGAN METODE INNERLOOP POWER CONTROL DI PT TELKOMSEL

ANALISIS PENGARUH KAPASITAS LOCATION AREA CODE TERHADAP PERFORMANSI PADA JARINGAN 3G Cornelis Yulius Ganwarin, [1] Rendy Munadi [2], Asep Mulyana [3]

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks

A I S Y A T U L K A R I M A

PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI G

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II JARINGAN 3G. Secara sederhana 3G merupakan jaringan broadband untuk telepon

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

Bab 2. Tinjauan Pustaka

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-

Dukungan yang diberikan

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

Arsitektur Jaringan UMTS

BAB II TEORI ANTENA. Penemuan teknologi radio adalah kemajuan besar dunia telekomunikasi.

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB 1 I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI PADA SKENARIO IMPLEMENTASI 1 ST CARRIER TERHADAP 2 ND CARRIER UNTUK JARINGAN 3G

10/13/2016. Komunikasi Bergerak

Transport Channel Processing berfungsi mengubah transport blok yang dikirim dari. Processing dari MAC Layer hingga physicalchannel.

ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN

TUGAS AKHIR (RTWP) TERHADAP KUALITAS PERFORMANSI JARINGAN PADA JARINGAN WCDMA IBC TELKOMSEL

Dalam hal ini jarak minimum frequency reuse dapat dicari dengan rumus pendekatan teori sel hexsagonal, yaitu : dimana :

sebagian syarat Nama NIM : Industri Industri Disusun Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 267 / DIRJEN / 2005 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam konferensi WARC (World Administrative Radio Conference) tahun

Transkripsi:

BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan kajian pustaka-pustaka sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian tentang analisa pada jaringan 3G dengan hasil-hasil yang sudah di publikasikan sebagai berikut ini : Haq M.Fauzan Siful, (2010), Analisis implementasi aplikasi video call pada sistem sinkronisasi LMS dengan menggunakan konfigurasi jaringan LAN menggunakan variasi bandwidth 64 Kbps, 128 Kbps, 256Kbps, 384 Kbps, 512 Kbps, 1 Mbps dan 2 Mbps. Adapun parameter jaringan yang digunakan dalam implementasi ini adalah packet loss, jitter, delay, troughput, lama waktu sinkronisasi dan MOS yang diujikan pada 7 audience. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai throughput menurun dan packet loss meningkat ketika sistem diintegrasikan. Sedangkan untuk sinkronisasi data sebesar 10,6 MB pada system terintegrasi, waktu terlama adalah 1919,04 sekon pada bandwidth 128 Kbps, danwaktu tercepat 75,28 sekon bandwidth 2 Mbps. Dan diakhir pengujian, disimpulkan bahwa sistem terintegrasi antara video call dan sinkronisasi LMS dapat berjalan dengan baik pada minimum bandwidth 1 Mbps. Astiana Dkk, (2013), Pada penelitian ini membahas tentang kecepatan minimal untuk mengakses video conference adalah 100 kbps. Kebutuhan akan kecepatan akses ini telah diwujudkan dengan menerapkan teknologi jaringan HSDPA ( High speed downlink packet access). Selama penjalarannya, sinyal HSDPA akan mengalami fading. Rain fading merupakan penyerapan yang terjadi pada sinyal radio frekuensi yang disebabkan oleh interferensi elektro magnetik. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan mengenai pengaruh rain fading terhadap kualitas layanan HSDPA pada penggunaan video conference, berdasarkan parameter trafik yang meliputi delay, packet loss dan throughput mengacu pada standar ITU-T P.800 untuk video conference. Data hasil perhitungan akan dibandingkan dengan data pengukuran dari pihak operator. Hasil penelitian menunjukkan packet loss saat hujan lebat mengalami peningkatan sebesar 2,807 x 10-3 dibandingkan saat cerah. Nilai throughput pada saat cerah mengalami penurunan sebesar 20,743 kbps dibanding saat hujan lebat. Menurut standar MOS ITUT 4

P 800, nilai yang didapatkan termasuk kategori D,yaitu concerning dimana kualitas video conference pengguna akan mengalami gangguan, namun tetap berfungsi dalam beberapa kapasitas. Pranata Dian Dkk, (2010), Kualitas sebuah layanan jaringan internet atau Quality of Service adalah kemampuan sebuah jaringan untuk dapat bekerja dengan baik membagi layanan trafik yang melewatinya. Seperti jaringan internet SMKN 1 Indralaya Selatan yang mengambil sumber internet dari lokasi Dinas Kab. Ogan Ilir dan di arahkan pancarkan menggunakan radio point to point ke arah SMKN 1 Indralaya Selatan, diperlukannya kualitas layanan jaringan internet yang baik untuk setiap lokasi pada SMKN 1 Indralaya Selatan, oleh karena itu perlunya kuliatas layanan internet yang baik mengingat sekolah ini merupakan sekolah yang menerapkan ujian berbasis komputer (UNBK), sehingga pokok dari penelitian ini adalah Analisa kualitas layanan jaringan internet (radio point to point ) SMKN 1 Indralaya Selatan menggunakan metode QOS. Alat yang digunakan dalam penelitian ini Axence Nettols, BizNet Speedtest, Iperf dan Wireshark. Sedangkan metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif dengan sistem monitoring QOS, dan hasil pengukuran akan dibandingkan dengan standar TIPHON. 2.2 Video Call Video Call adalah telepon dengan layar video dan mampu menangkap video (gambar) sekaligus suara yang ditransmisikan. Fungsi telepon video sebagai alat komunikasi antara satu orang dengan orang yang lainnya secara waktu nyata (real-time). Saat ini telepon video sangat berguna bagi orang tuli dan bisu, karena melalui telepon video, komunikasi bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat melalui layanan video tersebut. Begitu juga untuk orang-orang yang berada di tempat lain yang jauh dan ingin berkomunikasi dengan orang yang berada ditempat lain yang jauh pula. Telepon video dapat digunakan sebagai alat yang dapat menyalurkan gambar serta suara dalam bentuk video sehingga terlihat seperti nyata. Awalnya, Video Call berbentuk fisik seperti monitor komputer yang diintegrasikan dengan telepon kabel, sehingga panggilan maupun komunikasi jarak jauh yang akan dilakukan membutuhkan perangkat yang cukup banyak dan tidak fleksibel. Seiring dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi internet, suara dan gambar 5

yang sering disebut video dapat ditransmisikan melalui jaringan internet, sehingga biaya menjadi lebih murah. Hal inilah yang menjadi konsep, internet dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi secara real time, dua arah dan menyajikan gambar dan suara secara bersamaan. Perangkat yang dibutuhkan pun menjadi semakin lebih praktis. Sekarang, orang tinggal menyambungkan komputer yang memiliki fasilitas videoinput seperti webcam, video output (monitor), audio input (mikrofon) dan audio output (loudspeaker ) dengan jaringan internet atau WAN untuk bisa berkomunikasi secara langsung dan real time serta bertatap muka meskipun jarak jauh Komunikasi viavideo call yang dibangun melalui jaringan internet memanfaatkan protocol internet atau IP. Selain itu, Video Call dapat pula diatur agar komunikasi hanya terjadi pada jaringan lokal tanpa menghubungkan nya dengan internet. (Lubis,2014). 2.3 Konsep Dasar Jaringan 3G WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) Wideband Code Division Multiple Access disingkat WCDMA merupakan salah satu standar teknologi seluler yang berkembang berdasarkan prakarsa dari International Telecommunication Union (ITU) yang memperkenalkan standar komunikasi seluler yang disebut International Mobile Telecommunication 2000 (IMT-2000). Teknologi WCDMA menggunakan 1 kanal frekuensi yang digunakan secara bersama-sama yang masing-masing pengguna diberikan kode untuk membedakan satu pengguna dengan lainnya. Pada teknologi ini Skema metode akses yang digunakan untuk penyebaran sinyal WCDMA adalah direct sequence wideband CDMA (DS-WCDMA untuk FDD maupun TDD) dimana code sequence digunakan secara langsung untuk memodulasi sinyal radio yang dipancarkan dengan menggunakan sinyal penebar. Teknologi WCDMA dikembangkan dengan berbagai keunggulan sebagai berikut : 1. Fleksibilitas layanan. 2. Efisiensi Spektrum frekuensi. 3. Efisiensi Jaringan. 4. Kapasitas yang lebih banyak. 5. Akses layanan yang lebih cepat. 6

Teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga (3G) yaitu Universal Mobile Telecommunication System (UMTS). UMTS merupakan suatu evolusi dari GSM, dimana interface radionya adalah WCDMA ( Wideband Code Division Multiple Access) dimana teknologi ini memungkinkan kecepatan data mencapai 384 KBps. Teknologi WCDMA sangat berbeda dengan teknologi jaringan GSM. Pada jaringan 3G dibutuhkan kualitas suara yang baik, data rate yang semakin tinggi (mencapai 2 MBps dengan menggunakan release 99 dan mencapai 10 MBps dengan menggunakan HSDPA) oleh sebab itu bandwidth sebesar 5 MHz dibutuhkan pada sistem WCDMA. Posibilitas setiap user untuk mendapatkan bandwidth yang bervariasi sesuai permintaan layanan pengguna adalah salah satu fitur keunggulan jaringan UMTS. Teknik diversitas digunakan untuk menigkatkan kapasitas pengguna downlink, aktifitas frequency planning yang rumit pada jaringan GSM tidak perlu dilakukan. Packet data scheduling tergantung pada kapasitas jaringan, sehingga lebih efisien dibandingkan jaringan GSM yang bergantung pada kapasitas timeslot (Hadi,2011). 2.4 Arsitektur Jaringan 3G UMTS Teknologi telekomunikasi wireless generasi ketiga (3G) yaitu UMTS ( Universal Mobile Telecommunication System). UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) merupakan suatu evolusi dari GSM, dimana interface radionya adalah WCDMA, serta mampu melayani transmisi data dengan kecepatan yang lebih tinggi, kecepatan data yang berbeda untuk aplikasi-aplikasi dengan QoS yang berbeda. Pada prinsipnya WCDMA dirancang khusus sehingga bisa menyediakan fasilitas yang beragam mulai dari data, teks, suara, maupun gambar dan video. Selain itu sistem pengiriman pada WCDMA menggunakan laju bit yang bervariasi sesuai dengan jenis informasi yang dikirim sehingga lebih efisien. Pada pentransmisianya juga terdapat kontrol yaitu dengan mengatur semua kanal fisik dalam frame yang mempunya i panjang yang sama (10 ms) dengan melalui kanal fisik yang terpisah. Arsitektur jaringan UMTS yang menggunakan WCDMA sebagai airinterface dapat dilihat pada gambar 2.1 : 7

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan WCDMA (Sumber : Bram dkk ) Jaringan arsitektur UMTS digambarkan seperti gambar 2.1 dimana menggunakan air interface WCDMA dan merupakan evolusi atau perkembangan dari jaringan inti GSM, terdiri atas 3 daerah yang saling berinteraksi, yaitu Core Network (CN), UMTS Terrestrial Radio Access Network (UTRAN) dan User Equipment (UE) atau Mobile Station (MS). 1. UE (User Equipment) UE ( User Equipment ) merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak.ue terdiri dari Mobile Equipment (ME) dan UMTS Subscriber Identity Module (USIM) atau yang dikenal dengan smart card. 2. UTRAN (UMTS Terrestrial Radio Access Network) UTRAN terdiri dari Radio Network System (RNS), dimana setiap RNS meliputi RNC, dianalogikan dengan GSM BSC dan Note B sebagai BTS. Tidak seperti Abis pada GSM, interface Iub bersifat terbuka, maksudnya bahwa operator jaringan dapat memperoleh Note B dari satu vendor lain. GSM BSC tidak terhubung satu dengan yang lainnya, sementara interface Iur menghubungkan antar RNC. Fungsi utama interfaceiur 8

adalah mendukung mobilitas inter-rnc dan soft handover antara Node B yang terhubung dengan RNC yang berbeda. Perangkat pelanggan atau UE terdiri dari Mobile Equipment (ME) dan UMTS Subscriber Identity Module (USIM) atau yang dikenal dengan smart card. UTRAN berhubungan dengan UE lain melalui interface Uu. Ultran berhubungan dengan CN melalui interfaceiu yang terdiri dari interface Iu-CS yang mendukung layanan circuitswitch, dan interface Iu-PS yang mendukung layanan packet-switch. Interface Iu-CS menghubungkan RNS ke MSC dan memiliki kesamaan dengan interface GSM. Interface Iu-PS menghubungkan RNC ke SGSN dan memiliki analog dengan interface Gb GPRS. Dalam 3GPP Rel. 1999, seluruh interface pada UTRAN, sebagaimana interface antara UTRAN dan CN, menggunakan Asynchronous Transfer Mode (ATM) sebagai mekanisme transport. Di dalam UTRAN terdapat beberapa elemen jaringan, di antaranya adalah node B dan RNC (Radio Network Controller). a. Node B Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan GSM. Node B merupakan unit fisik untuk mengirim atau menerima frekuensi pada sel. Node B tunggal dapat mendukung baik mode FDD maupun TDD dan dapat co-located dengan GSM BTS. Node B berhubungan dengan UE melalui interface radio Uu dan berhubungan dengan RNC melalui interface Iub ATM. Tugas utama Node B adalah mengkonversi data antara interface Iub dan Uu, termasuk Forward Error Correction (FEC), W-CDMA spreading/ dispreading dan modulasi QPSK pada interface radio. Node B mengukur kualitas dan kekuatan hubungan dan menentukan Frame Error Rate (FER), transmisi data ke RNC sebagai laporan pengukuran pada handover dan penggabungan macro diversity. Node B juga bertanggung jawab pada FDD softer handover. Penggabungan micro diversity di ruang bebas untuk mengurangi kebutuhan kapasitas transmisi tambahan pada Iub.Node B memungkinkan UE mengatur powernya menggunakan perintah downlink (DL) TPC (Transmission Power Control) melalui closed/ inner-ioppower control berdasarkan informasi uplink (UL) TPC. 9

b. RNC (Radio Network Controller) RNC yang mengontrol Node B dibawahnya disebut dengan CRNC (Controlling RNC).CRNC bertanggung jawab manajemen sumber radio yang tersedia pada Node B yang mendukung.rnc yang menghubungkan UE dengan CN disebut SRNC ( Serving RNC). Selama UE beroperasi, SRNC mengontrol sumber radio yang digunakan oleh UE dan mengakhiri interfaceiu ke dan dari CN untuk layanan yang digunakan oleh UE. UTRAN mendukung soft handover, terjadi antara Node B yang dikontrol oleh RNC yang berbeda.selama dan setelah soft handover antara RNC, kemungkinan ditemukan situasi dimana UE berhubungan dengan Node B yang dikontrol oleh RNC tetapi bukan SRNC.RNC yang demikian disebut DRNC ( Drift RNC). Apabila UE berpindah dan berpisah lagi dari Node B yang dikontrol oleh SRNC, hal ini menyebabkan SRNC tidak mampu mengontrol pergerakan UE sendirian, sehingga memungkinkan UTRAN memutuskan mengalihkan pengontrolan hubungan ke RNC yang lain. Kemudian disebut dengan Serving RNS (SRNS) relocation. 3. CN (Core Network) Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS, memanajemen jaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan jaringan yang lainnya. a. MSC (Mobile Switching Center) MSC didesain sebagai switching untuk layanan berbasis circuit switch seperti video, video call. b. VLR (Visitor Location Register) VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan. c. HLR (Home Location Register) HLR merupakan database yang berisi data-data pelanggan yang tetap. Data-data tersebut antara lain berisi layanan pelanggan, service tambahan serta informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir (Update Location) d. SGSN (Serving GPRS Support Node) SGSN merupakan gerbang penghubung jaringan BSS/ BTS ke jaringan GPRS. Fungsi SGSN adalah sebagai berikut: Mengantarkan paket data ke MS 10

Update pelanggan ke HLR Registrasi pelanggan baru e. GGSN (Gateway GPRS Support Node) GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan GPRS ke jaringan paket data standard (PDN). GGSN berfungsi dalam menyediakan fasilitas Internet working dengan eksternalpacket-switch network dan dihubungkan dengan SGSN viainternet Protokol (IP). GGSN akan berperan antar muka logic bagi PDN, dimana GGSN akan memancarkan dan menerima paket data dari SGSN atau PDN. Selain itu juga terdapat beberapa interface baru, seperti pada Uu, Iu, Iub, Iur. Antara UE dan UTRAN terdapat interface Uu. Di dalam UTRAN terdapat interface Iub yang menghubungkan Node B dan RNC, Interface Iur yang menghubungkan antar RNC, sedangkan UTRAN dan CN dihubungkan oleh interface Iu. Protokol padainterface Uu dan Iu dibagi menjadi dua sesuai fungsinya, yaitu bagian control plane dan user plane. Bagian user plane merupakan protocol yang mengimplementasikan layanan Radio Access Bearer (RAB), misalnya membawa data user melalui Access Stratum (AS). Sedangkan controlplane berfungsi mengontrol RAB dan koneksi antara mobile user dengan jaringan dari aspek : jenis layanan yang diminta, pengontrolan sumber daya transmisi, dan mekanisme transfernon Access Stratum (NAS) seperti Mobility Management (MM), Connection Management (CM), Session Management (SM), dan lain-lain. (Hadi,2011). 2.5 Receive Signal Code Power (RSCP) Receive SignalCode Power (RSCP) merupakan suatu nilai level kekuatan sinyal penerimaan yang menyatakan besarnya daya pada satu kode yang diterima dalam perhitungan linkbudget, setelah menghitung EIRP dapat juga diketahui nilai dari kuat sinyal (signal strength) yang diterima oleh UE. Pada WCDMA dan HSDPA, kuat sinyal atau Received Signal Code Power (RSCP) yang diterima oleh pengguna UE berbanding terbalik dengan jarak dari antena pemancar. 11

Tabel 2.1 Standar Nilai RSCP standar (TIPHON) Receive Signal Code Power (RSCP) Batasan Nilai Tingkatan -30 to -80 Sangat Bagus -80 to -90 Bagus -90 to -100 Sedang -100 to -130 Buruk Sumber : (TIPHON) 2.6 Throughput Throughput adalah ukuran dari kecepatan dimana data dapat dikirim melewati jaringan dalam bit per second (bps). Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Kemampuan throughput dalam menopang hardware (perangkat keras) disebut dengan bandwidth.throughput adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui banyaknya jumlah data yang diterima dalam keadaan baik yang ditransmisikan dari sumber data ke penerima.faktor-faktor yang menentukan throughput adalah piranti jaringan, tipe data yang ditransfer, topologi jaringan, banyaknya pengguna jaringan, spesifikasi computer client/server dan beberapa faktor lainnya.(wulandari,2016). Standar performansi jaringan untuk parameter throughput adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Pengelompokan nilai throughput standar (TIPHON) Throughput (%) Kualitas 75 < γ 100 Sangat Baik 50 < γ 75 Baik 25 γ 50 Sedang γ > 25 Buruk Sumber : (TIPHON) Persamaan perhitungan Throughput % = 100% (2.1) 12

dengan : = konstanta propagasi = kecepatan UMTS yang ditawarkan operator = paket loss total = thouhgput (paket/s) t = waktu pengiriman paket (s) 2.7 Delay Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat di pengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau waktu proses yang lama. Standar performansi jaringan parameter delay adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Pengelompokan delay standar (TIPHON) Delay (ms) Kualitas tend-to-end < 150 Sangat Baik 150 tend-to-end 300 Baik 300 <tend-to-end 450 Sedang tend-to-end >450 Buruk Sumber : (TIPHON) Untuk menghitung delay digunakan persamaaan : = (2.2) 2.8 Packet Loss Packet Loss merupakan parameter yang menunjukkan banyaknya jumlah paket yang hilang atau tidak sampai ke tujuan ketika melakukan pengiriman data dari sumber ke tujuan. Semakin kecil nilai Packet Loss dalam suatu jaringan maka semakin baik pula kinerja yang dimiliki jaringan tersebut. penyebab utama pelemahan audio dan video pada multimedia streaming maupun pelemahan proses download dan upload data atau file. Paket hilang dapat disebabkan oleh pembuangan paket di jaringan ( network lost) 13

atau pembuangan paket di gateway terminal sampai kedatangan terakhir ( late lost). Network Lost secara normal disebabkan kemacetan ( router buffer overflow), perubahan rute secara seketika, kegagalan link, dan losty link pada saluran nirkabel. Kemacetan atau kongesti pada jaringan merupakan penyebab utama dari paket hilang.(wulandari,2016). Standar performansi jaringan untuk parameter packet loss dpat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4 Pengelompokan nilai packet loss standar (TIPHON) Packet Loss (%) Kualitas 0 ρ < 3 Sangat Baik 3 ρ < 15 Baik 15 ρ 25 Sedang Ρ > 25 Buruk Sumber : (TIPHON) Persamaan perhitungan Packet Loss: = 100% (2.3) 2.9 Sosia Media Sosial Media merupakan sebuah wadah yang dimanfaatkan manusia untuk melakukan sebuah interaksi sosial satu sama lainnya secara online dengan menggunakan jaringan internet. Interaksi ini dapat dilakukan secara bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan juga waktu. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa media sosial ialah media online yang mampu mendukung kegiatan interaksi sosial menggunakan teknologi dengan basis web, dimna teknologi ini mampu mengubah kegiatan komunikasi antar dua orang menjadi sebuah dialog interaktif yang biasa dilakukan oleh lebih dari dua orang dalam satu grup. Aplikasi yang sering digunakan pada media sosial adalah Facebook, IMO, Messenger, LINE, WhatsApp dll. 14

IMO adalah aplikasi instan messenger untuk perangkat IOS dan Android. Aplikasi ini memiliki hamper sama dengan apa yang ditawarkan WhatsApp. Selain berfungsi sebagai sarana pengiriman pendek atau chatting. Pengguna IMO juga dapat memantau serta mengatur banyak account menggunakan aplikasi ini. Contohnya, pengguna aplikasi ini dapat mengatur akun google, HIM, facebook, skype, MSN, yahoo, dan banyak lagi yang menggunakan IMO. LINE adalah sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan pada berbagai platform seperti telepon cerdas, tablet,dan komputer. LINE difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga pengguna LINE dapat melakukan aktifitas seperti mengirim pesanteks, mengirim gambar, video, pesan suara dll. WhatsApp adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip BlackBerry Messenger.WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk Email, Browsing Web dll. Aplikasi WhatsApp Messenger menggunakan koneksi 3G atau Wifi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dll. 2.10 G-NetTrack G-Net Track adalah aplikasi untuk memonitor jaringan dan walktest pada perangkat yang beroperasi sistem OS Android. Teknologi yang didukung pada aplikasi G-Net Track adalah LTE, UMTS, GSM, CDMA, EVDO, HSDPA. Pengukuran juga bisa dilakukan pada lokasi indoor dan outdoor. Informasi yang bisa didapatkan dengan menggunakan software G-nettrack adalah Rxlev, Rxqual, SQI, MCC, MNC, CI, LAC, Time, Langitude, Latitude, Upload, Download, Type jaringan yang digunakan, Operator yang digunakan Aplikasi G-Net Track dapat dilihat pada gambar 2.2 sampai gambar 2.5. 15

Gambar 2.2 Tampilan Menu Cell pada G-Net Track Gambar 2.3Tampilan Menu Map pada G-Net Track Gambar2.4Tampilan Menu Info pada G-Net Track Gambar 2.5Tampilan Menu Drive pada G-Net Track 16

2.11 Wireshark Gambar 2.6 Tampilan Aplikasi Wireshark Wireshark merupakan salah satu dari software monitoring jaringan atau Network Protokol Analyzer untuk kebutuhan analisis unjuk kerja jaringan yang biasanya banyak digunakan oleh para administrator jaringan, penelitian, hingga pengembang piranti lunak jaringan. Salah satu alasankenapa Wireshark banyak dipilih oleh seorang administrator adalah karena interface nya menggunakan Graphical User Unit (GUI) atau tampilan grafis. Selain itu wireshak memiliki beberapa fungsi yaitu : a. Menganalisa jaringan b. Menangkap paket data informasi yang berkeliaran dalam jaringan yang terlihat c. Penganalisaan informasi yang di dapat dengan melakukan sniffing d. Menganalisa transmisi paket data dalam jaringan, proses koneksi, dan transmisi data antar komputer. e. Membaca data secara langsung dari Ethernet, Tokeng-Ring, FDDI, Serial (PPP dan SLIP), 802.11 wireless LAN dan koneksi ATM. 17