KEGAGALAN KONSTRUKSI. Drs. Haidar Hamim

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi saat proses pelaksanaan konstruksi. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era sekarang ini, keberhasilan suatu negara bisa diukur dari tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah

BAB I PENDAHULUAN. semakin mahalnya biaya pembuatan suatu proyek konstruksi. Apalagi bila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Owner (Pemilik Proyek)

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengukur keberhasilan manajemen proyek (Atkinson, 1999). Selain itu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dan persaingan industri yang ketat semakin membuat

BAB V PENUTUP. penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan. pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. KEGIATAN PENGAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Konstruksi adalah semua

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB I. Industri jasa konstruksi di Indonesia merupakan salah satu industri yang

BAB I PENDAHULUAN. proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperlukan landasan teori sebagai pijakan serta pedoman. Landasan teori

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah untuk memperoleh laba

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

Evaluasi dan Analisis Keterlambatan pada Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Konstruksi Pembangunan Gedung Global TV Kebon Jeruk Jakarta BAB 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Rajaya Rekayasa, CV Jl. Garut No. 6 Bandung Jl. Parakan saat, Komp. Pranaya Blok II N0.30 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

Rilis PUPR #1 12 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/554. Menteri Basuki Instruksikan Proyek Infrastruktur PUPR Harus Tertib Mutu dan Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Nurhayati (2010) Proyek

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN : SURVEY DAN IDENTIFIKASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (LANJUTAN)

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi semakin kompleks dan membutuhkan biaya besar,

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks dan membutuhkan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 2008, dari: 1 Mengurai Kemacetan Lalu Lintas Ibu Kota, Kompas, 16 Desember 2004.

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

STANDAR LATIHAN KERJA

BAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN

O H T UUJK, ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

Transkripsi:

KEGAGALAN KONSTRUKSI Drs. Haidar Hamim

PENDAHULUAN Pembangunan infrastruktur menjadikan Indonesia sebagai bangsa pasar jasa konstruksi terbesar di ASEAN. Di dunia, pasar konstruksi Indonesia terbesar keempat. Dari data Kementrian PUPR Desember 2017 NO. NEGARA NILAI JASA KONSTRUKSI 1. China us$ 1,78 T 2. Jepang us$ 742 M 3. India us$ 427 M 4. Indonesia us$ 267 M

Sektor konstruksi tahun 2018 dibagi menjadi bangunan gedung dan pekerjaan sipil di luar minyak dan gas yang diprediksi meningkat sebanyak 3% dibandingkan tahun 2017. Tahun 2018, total pasar proyek konstruksi diprediksi mencapai Rp451,3 triliun, di mana 65% disumbangkan dari sektor pekerjaan sipil dan 35% sisanya dari bangunan gedung. Sektor sipil mencakup pembangunan infrastruktur, transportasi, dan utilitas, di mana kenaikannya diprediksi sama dengan tahun 2017 ini yang mencapai 4% atau senilai Rp293,8 triliun. Untuk bangunan gedung, pertumbuhan tahun 2018 diprediksi melambat atau naik hanya sekitar 1%, lebih rendah dari tahun ini. Sementara itu, sektor residential memberi kontribusi paling besar, yakni 41%, diikuti sektor industri sebesar 18%.

PENGERTIAN KEGAGALAN KONSTRUKSI KEGAGALAN KONSTRUKSI : Adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan, sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa (PP. 29/2000 pasal 31 tentang Penyelenggaran Jasa Konstruksi). Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan ini dapat disebabkan karena kegagalan pada proses pengadaan barang atau jasa, atau kegagalan saat proses pelaksanaan konstruksi.

Faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek : 1. 2. Konstruksi biaya yang dialokasikan Kualitas pelaksanaan pekerjaan 3. Waktu pelaksanaan

Kesuksesan proyek konstruksi tergantung dari peran pengawas yaitu : Pengawas internal (Kontraktor) dan Pengawas eksternal (Konsultan Pengawas) berpengaruh signifikan terhadap kualitas proyek, sehingga untuk memperkuat fungsi pengawas perlu pemenuhan terhadap kode etik profesi pengawas yang tertuang dalam Surat Keputusan Sertifikat Keahlian. Faktor internal Supervisi (Kontraktor) mempengaruhi kualitas dan eksternal supervisi (Konsultan Pengawas), sedangkan faktor kualitas sangat tergantung eksternal Supervisi.

Fungsi dasar manajemen proyek yaitu (Ervianto,2002) : 1. Perencanaan (Planning) 2. Pengawasan (Supervising) 3. Pelaksanaan (Construction)

1. Perencanaan (Planning) Setiap proyek konstruksi pasti selalu dimulai dengan proses perencanaan agar proses ini berjalan dengan baik maka ditentukan terlebih dahulu sasaran utamanya. Bentuk perencanaan dapat berupa : perencanaan prosedur. perencanaan metoda kerja. perencanaan standar pengukuran hasil perencanaan anggaran biaya. perencanaan program (rencana kegiatan beserta jadwal).

2. Pengawasan (Supervising) Pengawasan dapat didefinisikan sebagai interaksi langsung antara individu-individu dalam organisasi untuk mencapai kinerja dalam tujuan organisasi. Proses ini berlangsung secara berkelanjutan dari waktu ke waktu guna mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan untuk hasil yang diinginkan.

3. Pelaksanaan (Construction) Kegiatan ini dilakukan oleh pihak pelaksana konstruksi dan pihak pemilik proyek. Pengawasan dilakukan oleh pelaksanaan konstruksi bertujuan mendapatkan hasil yang telah ditetapkan oleh pemiliki proyek, sedangkan pengawasan oleh pemilik bertujuan memperoleh keyakinan bahwa apa yang akan diterimanya sesuai dengan apa yang dikehendaki. Parameter hasil pelaksanaan kegiatan dituangkan dalam spesifikasi.

CONTOH KASUS I KEGAGALAN KONSTRUKSI

CONTOH KASUS II KEGAGALAN KONSTRUKSI

CONTOH KASUS III KEGAGALAN KONSTRUKSI

PENUTUP Dari hasil pengamatan, data dan informasi yang telah diperoleh dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Sistem kerja atau metode pelaksanaan pekerjaan yang profesional akan memudahkan pelaksanan di lapangan sehingga schedule pekerjaan diharapkan tidak mengalami keterlambatan. Keberhasilan suatu proyek sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang serta kerja sama dan manajemen yang baik dari semua pihak. Pengawasan yang intensif selama pelaksanaan proyek sangat diperlukan dalam upaya menghindari penyimpangan anggaran. Pengendalian mutu, waktu dan biaya secara teratur dan kontinue dapat mengurangi kendala kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek. Fasilitas dan peralatan proyek yang memadai serta tenaga kerja yang terampil, berpengalaman dan disiplin sangat menentukan keberhasilan proyek. Bahan - bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proyek harus masuk dalam spesifikasi bahan standart dan disesuaikan dengan rencana beban yang akan diterima.

Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Pihak perencana proyek harus mempertimbangkan dan memperhitungkan segala kemungkinan dan resiko yang bisa terjadi, sehingga tidak mengakibatkan kerugian dan kegagalan dalam pelaksanaan. Pengawas lapangan hendaknya selalu berada di lokasi proyek untuk mengontrol semua hasil pekerjaan sesuai dengan syarat syarat yang telah ditentukan. Menerapkan kaidah manajemen kontruksi yaitu perencanaan, perancangan, pengorganisasian, koordinasi dan pengawasan. Meningkatkan hubungan kerja sama dan pembagian tugas yang jelas antara unsur pelaksana proyek.