1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan sosial. Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan petani semata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan sumberdaya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan, pertumbuhan, dan perunahan. Proses pembangunan pertanian tersebut dapat dikomunikasikan melalui berbagai media massa termasuk media cetak dalam bentuk majalah. Pertanian merupakan sektor yang penting dan patut mendapat perhatian masyarakat maupun media massa, terutama dalam meliput maupun menyebarkan berita-berita. Berita pertanian dianggap penting karena sektor pertanian mempunyai kontribusi yang cukup kuat pada proses pembangunan ekonomi nasional (Keumalasari, 2011). Majalah adalah salah satu jenis dari media massa yang merupakan sekumpulan kertas cetakan yang disatukan. Tulisan-tulisan di dalam majalah dibuat bukan oleh tulisan tangan, namun oleh suatu mesin cetak. Tidak ada ketentuan baku dalam penyusunan isi sebuah majalah. Majalah biasanya berisi berbagai macam topik tulisan yang sesuai dengan tujuan dan topik dari majalah yang bersangkutan. Bukan hanya terdapat tulisan, di dalam majalah juga ada gambar-gambar yang bertujuan sebagai ilustrasi dari tulisan dan juga bertujuan untuk membuat isi majalah menjadi cantik dan menarik. Gambar-gambar tersebut bisa berbentuk gambar orang, gambar benda, atau gambar kartun. Antara satu tulisan dan tulisan lain dalam majalah tidak mempunyai hubungan cerita secara langsung. Misalkan pada majalah olahraga, tulisan tentang pemain sepakbola tertentu pada satu tulisan tidak berhubungan dengan tulisan lain yang membahas tentang klub sepakbola tertentu. Tulisan-tulisan dalam majalah tidak mempunyai kronologis tertentu, tidak ada awal dan tidak ada akhir. Tidak ada pembuka dan tidak ada penutup. Jadi, majalah hanyalah tempat untuk mengumpulkan tulisan-tulisan tertentu yang mempunyai tema yang sama namun antara tulisan yang satu dengan tulisan yang lain tidak mempunyai hubungan kronologis, masing-masing tulisan berdiri sendiri. Di dalam majalah juga terdapat halaman-halaman iklan, sesuatu yang biasanya tidak terdapat di dalam sebuah buku (Anonim, 2012). 1
Majalah, koran atau media cetak identik dengan pemberitaan atau penyampaian informasi tentang keadaan politik, sosial, dan ekonomi yang tengah terjadi di masyarakat. Ketiga hal tersebut adalah hal lumrah yang hampir ada di setiap media cetak. Selalu menjadi headline atau topik utama. Ketiga hal tersebut memang hal yang erat hubungannya dengan masyarakat itu sendiri. Sekaligus mencakup berbagai permasalahan lain yang terjadi di masyarakat. Hal lainnya yang kemudian seolah luput dari pemberitaan adalah hal-hal konkret yang dibutuhkan oleh masyarakat secara luas. Berita-berita mengenai pertanian, perdagangan,dan perkebunan menjadi hal yang cukup langka belakangan ini. Di tengah kelangkaan pemberitaan mengenai hal-hal tersebut, majalah Trubus masih setia dengan tujuan awalnya. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat secara konkret. Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya, sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga majalah itu mempunyai sasaran pembaca dengan profesi tertentu, seperti hobi bertani, beternak, dan memasak. Untuk mengetahui peranan dan kontribusi pemberitaan dapat dilakukan dengan analisis isi. Analisis isi secara umum dikatakan sebagai metode yang meliputi semua analisis mengenai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus. Secara sederhana, analisis isi diartikan sebagai metode untuk mengumpulkan dan menganalisis muatan dari sebuah teks. Teks dapat berupa kata-kata, makna gambar, symbol, gagasan, tema, dan bermacam bentuk pesan yang dapat dikomunikasikan. Analisis isi berusaha memahami data bukan sebagai kumpulan peristiwa fisik, tetapi sebagai gejala simbolik untuk mengungkap makna yang terkandung dalam sebuah teks, dan memperoleh pemahaman terhadap pesan yang direpresentasikan (Ekomadyo, 2006). Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Holsti (1969) menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7%), komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik 2
(21,5%). Namun, analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Seorang wartawan dalam menyampaikan suatu isu beraneka ragam dalam menentukan suatu anglenya. Oleh sebab itu, berita yang disampaikan kepada pembaca jauh berbeda walaupun satu isu dan satu fokus. Memang ulasan atas suatu peristiwa yang disampaikan wartawan atau media massa tidak terlepas dari unsurunsur yang baku yaitu 5 W + 1 H. akan tetapi, yang banyak di tekankan oleh wartawan biasanya unsur why mengapa? Dan how bagaimana? yang di telusuri apalagi dalam jurnalistik investigativ. Dalam sebuah media, paling tidak dua hal yang terpenting 1) fakta, ini disajikan dalam bentuk berita walaupun dalam pemberitaannya kadang subjektivitasnya sangat tinggi. 2) opini, ini di tampilkan dalam bentuk karikatur, tajuk, surat pembaca, kolom, surat pembaca dan artikel. Majalah Trubus merupakan majalah yang khusus membahas mengenai pertanian. Fokus majalah Trubus tercermin dari berbagai macam topik terkait dengan dunia pertanian, seperti : obat tradisional, laporan khusus, buah, eksplorasi, tanaman hias, lingkungan, pojok luar, sayuran, fokus, perkebunan, satwa, dan rubrik tetap. Majalah pertanian ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam bidang agraria. Majalah khusus ini terbit pertama kali pada 1969 lalu. Untuk mengetahui peran media massa dalam pemberitaan pembangunan pertanian maka dilakukan analisis isi berita pada media massa. Dalam studi yang akan dilakukan akan dianalisis berbagai penyajian informasi oleh majalah Trubus yang memfokuskan penyajian informasi terkait dengan bidang pertanian. Analisis isi diperoleh dari struktur pemberitaan yang disajikan dalam majalah tersebut. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana frekuensi pemunculan berita-berita pertanian yang disajikan b. Bagaimana volume berita-berita pertanian pada setiap kategori bidang masalah pada c. Bagaimana penyajian jenis atau topik berita pertanian pada majalah Trubus? d. Sumber-sumber informasi apa saja yang digunakan oleh penulis berita pertanian yang disajikan pada 3
e. Apa bentuk penyajian berita-berita pertanian yang disajikan di dalam f. Bagaimana posisi berita-berita pertanian yang disajikan di dalam 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui frekuensi pemunculan berita-berita pertanian yang disajikan majalah Trubus selama satu tahun. b. Mengetahui volume pemberitaan setiap kategori berita pertanian pada majalah Trubus selama satu tahun. c. Mengetahui topik berita pertanian yang disajikan pada majalah Trubus selama satu tahun. d. Mengetahui sumber-sumber informasi yang digunakan oleh penulis berita pertanian yang disajikan majalah Trubus selama satu tahun. e. Mengetahui bentuk penyajian berita-berita pertanian yang disajikan di dalam majalah Trubus selama satu tahun. f. Mengetahui posisi berita-berita pertanian yang disajikan di dalam majalah Trubus selama satu tahun. 4. Kegunaan Penelitian a. Bagi peneliti sebagai sarana pengembangan pola pikir dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. b. Bagi majalah Trubus dapat digunakan sebagai masukan redaksi Majalah Trubus dalam menyempurnakan isi berita yang akan dimuat. c. Bagi wartawan dapat memberi pandangan pada pentingnya liputan berita pertanian di dalam majalah. d. Bagi redaksi dapat digunakan sebagai masukan dalam meenyeimbangkan bidang masalah pertanian. 4
e. Bagi pihak lain diharapkan dapat dijadikan tambahan informasi atau bahan perbandingan penelitian lebih lanjut terhadap permasalahan yang ada kaitannya dengan materi penelitian analisis isi media massa. 5