BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa,

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak biasa menjadi biasa, dari tidak paham menjadi pahan dan sebagainya. Pendidikan merupakan hak bagi semua Warga Negara Indonesia.Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter. Hal yang sejalan dengan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan institusi pembinaan anak didik yang memiliki latar belakang sosial budaya dan psikologis yang beraneka ragam dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan.banyak anak yang menghadapi masalah dan sekaligus mengganggu tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Masalah yang dihadapi sangat beraneka ragam diantaranya: masalah pribadi, sosial, ekonomi, moral, dan belajar. Masalah-masalah tersebut sering kali menghambat kelancaran proses belajar dan perilaku peserta didik meskipun maslalah yang dihadapi tidak ada kaitannya dengan masalah akademik dalam menyelenggarakan pendidikan, khususnya bagi tenaga pendidikan. Khususnya pendidikan kedisiplinan belajar adalah merupakan hal yang yang penting untuk pembinaan dalam kegiatan belajar mengajar siswa sehingga berhasil sebagaimana diharapkan dalam perkembangannya Disiplin belajar merupakan salah satu sikap ketaatan yang harus dimiliki peserta didik agar memiliki cara belajar yang baik. Disiplin belajar dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Sikap dan perilaku disiplin tidak terbentuk dengan sendirinya dan dalam waktu yang singkat, namun melalui proses yang cukup panjang. Disiplin akan terwujud melalui pembinaan yang dilakukan sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan berlanjut dalam pendidikan di sekolah. Keluarga dan sekolah menjadi tempat penting bagi perkembangan disiplin belajar peserta didik.dapat

dikatakan bahwa disiplin belajar terbentuk bukan secara otomatis sejak manusia dilahirkan, melainkan terbentuk karena pengaruh lingkungannya. Secara teori, untuk mendapatkan prestasi belajar yang tinggi, peserta didik harus menanamkan cara belajar yang baik dan teratur. Prestasi belajar tidak serta merta ditentukan oleh kecerdasan intelektual belaka, namun disiplin belajar juga menentukan keberhasilan peserta didik mencapai prestasi yang didambakan. Peserta didik yang memiliki disiplin akan menunjukkan sikap keteraturan dan ketaatannya dalam belajar tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar. Prijodarminto dalam Tu u (2004: 31) menjelaskan bahwa disiplin sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Apabila aturan belajar yang telah dibuat dilaksanakan oleh peserta didik secara continue (terusmenerus), maka peserta didik akan memiliki disiplin belajar yang baik. Menurut Durkeim (1995), kedisiplinan mempunyai tujuan ganda yaitu mengembangkan suatu peraturan tertentu dalam tindak tanduk manusia dan memberinya suatu sasaran tertentu dan sekaligus membatasi cakrawalanya. Tujuan disiplin pada dasarnya untuk menciptakan suasana yang aman dan lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas dan di sekolah.di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan disiplin dengan baik maka peserta didik mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai prestasi belajar peserta didik. Melatih anak untuk menaati peraturan akan sama halnya dengan melatih mereka untuk bersikap disiplin. Misalnya, bila seorang anak terbiasa dengan peraturan jam belajar, kapan harus belajar, jam berapa harus berangkat ke sekolah dan mengaji, kapan harus bermain untuk relaksasi? Semua itu lamakelamaan akan terbiasa dan terlatih pada diri anak untuk menaati peraturan yang ada. Inilah yang dinamakan disiplin.sehingga tidak ada lagi waktu yang tersia-sia dengan tanpa manfaat. Sedangkan menurut Charles Schaefer kata disiplin mempunyai arti yang luas, yaitu disiplin dalam mendidik, menuntun, dan mengarahkan anak dalam masa pertumbuhan serta perkembangannya. Anak-anak akan berkembang dan tumbuh paling baik dalam ketertiban dan keteraturan. Di dalam Undang-Undang Sisdiknas Bab II Pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara ideal apabila telah ada tatatertib yang mengatur siswa untuk berdisiplin maka seluruh siswa harus dengan sadar mentaatinya. Sehingga, dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah akan berjalan dengan tertib, efektif dan efisien. Para guru akan merasa nyaman ketika mengajar di dalam kelas maupun ketika berada di luar kelas. Siswa-siswi juga akan merasakan hal yang sama sehingga mereka akan dapat belajar dengan tenang dan mencapai hasil yang memuaskan. Berdasarkan Survei LSM Plan International dan International Center for Research on Women (ICRW) yang dirilis awal Maret 2015 oleh liputan 6.com menunjukkan bahwa terdapat 84% anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah, angka tersevut lebih tinggi dari tren di kawasan Asia yakni 70%.. selain itu, data dari Badan PBB untuk Anak (Unicef) menyebutkan, 1 dari 3 anak perempuan dan 1 dari 4 anak laki-laki di Indonesia mengalami kekerasan. Data ini menunjukkan kekerasan di Indonesia lebih sering dialami anak perempuan, bahkan menurut Ketua FMGJ Heru Purnomo, tindak kekerasan yang dialami anak di Indonesia tidak menurun, namun justru semakin mengerikan, Contohnya pengeroyokan terhadap siswi SD di Padang yang terjadi di jam belajar, penyekapan dan penganiayaan terhadap siswi SMA di Yogyakarta hanya karena tato hello kitty, siswa di Surabaya menebas lengan temannya karena cemburu, atau tawuran siswa SMA di Jakarta yang merenggut nyawa, dan masih banyak lagi. Artinya, ini menunjukkan banyak masalah dengan pendidikan di negeri ini.harus ada revolusi mental di dunia pendidikan. Papar Heru Purnomo. Pada umumnya, keberhasilan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Djaali, faktor yang mempengaruhi belajar siswa ada dua macam yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa sendiri, meliputi intelegensi, minat, motivasi, kesehatan dan cara belajar, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Selain faktor-faktor tersebut juga terdapat faktor lain yang mempunyai peranan tidak kalah pentingnya dalam kegiatan belajar yaitu disiplin belajar. Disiplin belajar akan membuat siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik sehingga memperoleh prestasi belajar yang baik pula. Bila ditelusuri secara mendalam, proses belajar mengajar merupakan inti dari aktifitas pendidikan yang didalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran yang dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu guru, isi dan materi pelajaran dan siswa.interaksi antara ketiga komponen tersebut

melibatkan sarana dan prasarana seperti methode, media dan penataan lingkungan yang memungkinkantercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan itu semua merupakan tugas dan kewajiban guru untuk menata, menyusun dan mengorganisasikannya.dengan demikian, faktor yang banyak mendukung keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan adalah guru.oleh karena itu, guru dituntut untuk agar dapat memberikan bimbingan dan dorongan sebaik mungkin terhadap siswanya, baik di sekolah maupun di rumahnuya yakni agar siswa dapat memperoleh prestasi yang baik dalam belajar. Ada beberapa penyebab lain yang memperhambat perilaku peserta didik kurang baik, diantaranya kurangnya ke disiplinan belajar pada diri peserta didik serta kurangnya ketegasan sekolah dalam memberikan contoh perilaku yang baik. Dengan adanya kesadaran diri untuk melaksanakan disiplin belajar yang dilaksanakan sehari-hari dapat membuahkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan dan dalam penerapan disiplin memiliki keuntungan bagi peserta didik yaitu untuk hidup dengan kebiasaan baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Pembiasaan dengan lingkukangan sekolah mempunyai pengaruh positif bagi peserta didik mesa depan. Belajar dari motivasi selalu mendapat perhatian yang khusus bagimereka yang belajar dan mengajar. Hal ini tidak lain karena dalam situasisekolah, setiap siswa memiliki sejumlah motif/dorongan yang mungkinberhubungan dengan kebutuhan biologis dan psikologis. Selain itu juga darikedisiplinan seorang guru dalam mengajar yang semuanya akan mendorongdirinya berbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Imam Bawani dalam bukunya Segi-segi Pendidikan Islammenyatakan bahwa motivasi seseorang untuk melakukan sesuatudalam batastertentu, bisa dibentuk atau dipengaruhi oleh pihak lain diluar dirinya, baikpengaruh yang baik atau yang jelek. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK (Studi Deskriptif di SMA Pasundan 7 Bandung) B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang akan diteliti antara lain : 1. Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraandalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik.

2. Faktor yang mempengaruhi sikap disiplin peserta didik. 3. Langkah Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik. C. Rumusan Masalah Dalam setiap penelitian, akan selalu bertitik tolak dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu dipecahkan. Karena itu peneliti pusatkan pada masalah yang dirumuskan dengan pertanyaan pokok sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kedisiplinanpeserta Didik? 2. Apa faktor yang mempengaruhi sikap disiplin peserta didik? 3. Bagaimana langkah guru pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik? D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peranan guru pendidikan kewarganegaraan meningkatkan kedisiplinan peserta didik. 2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kedisiplinan Peserta Didik. 3. Untuk mengetahui langkah guru pendidikan kewarganegaraan dalm meningkatkan kedisiplinan peserta didik. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis peneliti ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan gagasan baru terhadap kemajuan generasi muda yang nantinya akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan Negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, juga sebagai sarana pembentukan karakter Peserta Didik sebagai generasi muda agar dapat menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada di indonesia. Selain itu penelitian ini dapat membentuk karakter Peserta Didik agar dapat menyesuaikan dengan kemajuan zaman. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti memperkaya wacana keilmuan khususnya kajian pendidikan dalam bidang kewarganegaraan tentang kedisiplinan peserta didik.

b. Bagi sekolah dapat menjadi sumbangan pemikiran dan masukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran, khususnya pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan. c. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referansi yang dapat dijadikan pedoman bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan penafsiran istilah dan memudahkan pemahaman permasalahan penelitian, maka perlu didefinisikan beberapa istilah penting sebagai berikut: 1. Peranan adalah a. Bagian yang dimainkan seorang pemain (dalam film, sandiwara, dan sebagainya). b. Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. 2. Guru adalah a. Orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. b. Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anakk usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 3. Pendidikan Kewarganegaraan adalah a. mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak serta kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, serta berkarakter yang di amanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. b. Pendidikan politik yang konsentrasi materinya peran warga negara dalam kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diolah dalam rencana untuk membina peranan tersebutsesuai dengan ketetapan Pancasila serta UUD 1945 supaya jadi warga negara yang bisa dihandalkan oleh bangsa serta negara. 4. Meningkatkan adalah Menaikkan derajat taraf dan sebagainya mempertinggi memperhebat produksi dan sebagainya. 5. Kedisiplinan adalah a. Suatu yang terletak didalam hati dan didalam jiwaseesorang, yang memberikan dorongan bagi orang yang bersangkutanuntuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu sebgai mana yangditetapkan oleh norma dan peraturan yang berlaku

b. Keadaantenang atau keteraturan sikap atau ketraturan tindakan. 6. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (pasal 1 ayat 4 UU RI no. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional). G. Sistematika Skripsi Gambaran lebih jelas tentang isi dari keseluruhan skripsi disajikan dalam struktur skripsi berikut dengan pembahasannya.sistematika skripsi tersebut disusun sebagai berikut: 1. Bab 1 Pendahuluan Bab ini merupakan bagian awal dari skripsi yang menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika skripsi. 2. Bab II Kajian Teori Bab ini berisi tentang kajian teori, analisis dan pengembangan materi yang diteliti (meliputi, tinjauan tentang perkembangan remaja yang berisi karakteristik perkembangan remaja, mesalah-masalah remaja, dan tinjauan tentang disiplin yang berisi pengertian disiplin, macam-macam disiplin, unsur-unsur disiplin, upaya menanamkan kedisiplinan anak didik, peranan keluarga dalam meningkatkan kedisiplinan anak, peranan guru pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik). 3. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi tentang metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, pengumpulan data dan instrument penelitian, teknik analisis data dan prosedur penelitian. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dicapai serta pembahasan penelitian. 5. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menyajikan kesimpulan terhadap hasil analisis temuan dari penelitian dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.