1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis sangat penting bagi setiap siswa terutama pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan sekolah yang mengedepankan keterampilan siswa terutama keterampilan menulis. Pembelajaran keterampilan menulis perlu memiliki banyak ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup. Hal tersebut merupakan modal dasar yang harus dimiliki. Pembelajaran keterampilan menulis di SMA tidaklah mudah karena hanya sebagian siswa yang menguasai secara optimal aspek-aspek dalam menulis. Keterampilan menulis yang tidak diimbangi dengan praktik menjadi salah satu faktor kurang terampilnya siswa dalam menulis. Oleh karena itu, guru perlu lebih banyak mengajak siswa untuk berlatih atau praktik menulis secara langsung daripada hanya mengajarkan sebatas teori saja. Semakin sering siswa praktik menulis maka keterampilan menulisnya semakin terasah. Menurut Tarigan (1993:21) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting diajarkan sejak dini. Hal ini disamping dijadikan bekal untuk jenjang sekolah yang lebih tinggi dan juga berfungsi melatih siswa di dalam menyampaikan atau 1
2 mengungkapkan buah pikiran yang teratur, baik berbentuk kalimat, maupun dalam bentuk karangan. Selama ini kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis terutama menulis eksposisi belum terlaksana dengan baik, sehingga menyebabkan kualitas tulisan yang dibuat siswa menjadi rendah. Hal ini disebabkan kebanyakan siswa mengalami kesulitan untuk mengungkapkan ide-ide secara jalas, runtut dan terangkai secara logis. Selain itu siswa juga kesulitan dalam memilih kata-kata yang tepat dan menyatukan dalam kalimat-kalimat sehingga terangkai menjadi sebuah paragraf yang baik. Dengan demikian hasil tulisan siswa hanya terdiri dari rangkaian kalimat yang sulit dimengerti dan informasi yang disampaikan tidak teratur dan sistematis. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis eksposisi muncul karena kurangnya pengetahuan siswa tentang unsur pembentukan paragraf yaitu persyaratan paragraf. Paragraf yang baik haruslah memenuhi persyaratan paragraf, agar kalimat-kalimat yang menyusunnya terangkai dengan baik. Selain itu agar ide-ide dalam paragraf dapat diungkapkan dengan runtut, jelas logis dan sistematis, maka diperlukan penerapan metode pengembangan paragraf. Finoza (2012:161) menyatakan pengembangan paragraf berkaitan erat dengan posisi kalimat topik mengingat kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pembelajaran menulis eksposisi terdapat dalam silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa yaitu menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam
3 paragraf ekspositif dilihat dari kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam KTSP, maka diharapkan siswa mampu menulis dengan baik. Karangan yang berkualitas dalam penerapan metode pengembangan paragraf pada karangan eksposisi adalah tingkat ketepatan penerapan ciri-ciri dari metode pengembangan paragraf tersebut. Artinya, Tiap-tiap metode pengembangan paragraf yang digunakan dalam menulis karangan harus sesuai dengan hakikat dan ciri-ciri dari metode pengembangan yang bersangkutan dan perlu diperhatikan metode yang dipilih cocok dengan materi sajian serta memungkinkan terciptanya kejelasan dan kemenarikan mengenai informasi yang disampaikan. Metode pengembangan paragraf yang digunakan harus benar, baik dari memilih topik, penulisan, penempatan ide pokok, adanya pikiran utama dan pikiran penjelas secara lengkap. Berdasarkan informasi awal yang peneliti peroleh pada saat pembelajaran tentang jenis karangan, peneliti menemukan fakta bahwa sebagian siswa kelas X.1 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi dihadapkan pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kegiatan menulis, terutama menulis karangan eksposisi. Sebagai bukti, siswa sulit menyatukan kalimat pokok dengan kalimat-kalimat penjelas. Metode pengembangan paragraf yang digunakan kurang bervariasi, penerapan tiap-tiap metode pengembangan paragraf yang digunakan juga tidak tepat. Untuk itu peneliti mengetahui sejauh manakah kualitas penerapan metode pengembangan paragraf pada karangan eksposisi siswa kelas X.1 SMA Islam Al- Falah Kota Jambi. Alasan peneliti memilih SMA Islam Al-Falah Kota Jambi sebagai subjek penelitian, karena pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menerapkan metode
4 pengembangan paragraf pada karangan eksposisi belum diketahui kadar kualitasnya. Kelas X SMA Islam Al-Falah terdapat empat kelas yaitu kelas X.1, X.2, X.3 dan X.4 dari empat kelas hanya kelas X.1 sebagai subjek penelitian karena karaktristik siswa kelas X.1 merupakan kelas yang memiliki kemampuan yang beraneka ragam dan juga ada indikasi kelamahan seperti penggunaan tanda baca, pemilihan kata, dan penggunaan kalimat efektif. Dalam proses pembelajaran kelas X.1 lebih aktif dari pada kelas lain. Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Ibuk Patrisia Merli, S.Pd beliau merupakan guru bahasa dan Sastra Indonesia disalah satu SMA Islam Al-Falah Kota Jambi mengungkapkan bahwa kelas X.1 kurang mampu mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, yang akan dituliskan ke dalam karangan. Akan tetapi, dalam proses pembelajaran kelas X.1 lebih aktif daripada kelas lain. Sebagai bukti, siswa sering mengkomunikasikan hasil pikirannya dan mempunyai keberanian untuk bertanya. Penelitian ini lebih difokuskan pada satu keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis karangan eksposisi dikarenakan kemampuan menulis siswa di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi lebih rendah dibanding empat aspek keterampilan yang lain. Selain itu, menulis karangan eksposisi merupakan salah satu kegiatan yang rumit karena menulis karangan eksposisi dikembangkan beberapa metode pengembangan paragraf. Berdasarkan uraian di atas, masalah yang harus ditangani kaitannya dengan menulis karangan eksposisi, yaitu penerapan metode pengembangan paragraf yang digunakannya. Akan tetapi, sebelum tindakan atau pelaksanaan penanganan dengan tepat, perlu adanya penelusuran mengenai penerapan dan kualitas metode pengembangan paragraf pada karangan eksposisi.
5 Faktor inilah yang mendorong penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian berjudul Penerapan Metode Pengembangan Paragraf pada Karangan Eksposisi Siswa Kelas X.1 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi Tahun Pelajaran 2016/2017. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apa saja metode pengembangan paragraf yang digunakan oleh siswa dalam menulis karangan eksposisi kelas X.1 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi Tahun Pelajaran 2016/2017? (2) Bagaimanakah kualitas penerapan metode pengembangan paragraf pada karangan eksposisi siswa kelas X.1 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi Tahun Pelajaran 2016/2017? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Mengetahui metode pengembangan paragraf yang diterapkan oleh siswa dalam menulis karangan eksposisi siswa kelas X.1 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi Tahun Pelajaran 2016/2017. (2) Mendeskripsikan kualitas penerapan metode metode pengembangan paragraf pada karangan eksposisi siswa kelas X.1 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi Tahun Pelajaran 2016/2017.
6 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan keilmuan terutama untuk menambah khasanah kajian pustaka mengenai kualitas penerapan metode pengembangan pada karangan eksposisi siswa kelas X.1 SMA Islam Al-Falah Kota Jambi. 1.4.2 Manfaat Praktis (1) Bagi peneliti, hasil penelitian ini berguna dalam hal menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti terutama yang berkaitan dengan kualitas penerapan metode pengembangan paragraf pada karangan eksposisi. (2) Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat dimanfaatkan oleh guru SMA, khususnya guru bahasa Indonesia dalam mengefektifkan pembelajaran menulis eksposisi. (3) Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman siswa dalam meningkatkan aspek yang lemah serta memelihara aspek yang sudah maksimal dalam menerapkan metode pengembangan paragraf pada karangan eksposisi menjadi berkualitas. 1.4 Definisi Operasional (1) Penerapan metode pengambanan paragraf adalah metode yang digunakan untuk memperinci gagasan utama maupun untuk mengurutkan perincian di dalam paragraf.
7 (2) Kualitas penerapan metode pengembangan paragraf adalah tingkat ketepatan penerapan ciri-ciri dari metode pengembangan paragraf tersebut. Istilah paragraf dalam penelitian ini sama dengan alinea. Oleh karena itu, semua istilah alinea digunakan dalam penelitian digunakan istilah paragraf. (3) Karangan eksposisi adalah sebuah tulisan yang terdiri dari paragraf-paragraf eksposisi yang bertujuan untuk memaparkan, memberi keterangan, atau memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada para pembacanya dengan gaya penulisan yang akurat dan padat.