ENHANCING ACTIVITIES LEARNING THROUGH IPS CLASS IV SNOWBALL METHOD IN DRILLING SDN 03 BATIPUH DISTRICT DISTRICT CAPE BARULAK FLATLAND

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI BERMAIN JAWABAN DI SDN 28 KARANG PAUH KABUPATEN PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

INTEREST AND IMPROVEMENT OF STUDENT LEARNING IN TEACHING READING STRATEGIES USING SORT ON CARD CLASS IV SDN 04 MUARA TEBO JAMBI PROVINCE

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Keywords: Activity, Snowball Throwing, IPS

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DI SDN 30 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

METODOLOGI PENELITIAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE THE LEARNING CELL DI SDN 50 PULAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SDN 10 BEROK NIPAH KOTA PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ENHANCING STUDENT LEARNING ACTIVITIES IN CLASS XI IA3 LEARNING THROUGH CITIZENSHIP EDUCATION MODEL APPLICATION SNOWBALL THROWING AT SMAN 2 PAINAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEAM QUIZ SISWA KELAS V SDN 42 PALEMBANG

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

MODEL KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

Transkripsi:

ENHANCING ACTIVITIES LEARNING THROUGH IPS CLASS IV SNOWBALL METHOD IN DRILLING SDN 03 BATIPUH DISTRICT DISTRICT CAPE BARULAK FLATLAND Selva Rido Harsenda 1, Yusrizal 1, Yulfia Nora 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: Rido_Harsenda@yahoo.com Abstrak This research is motivated student inactivity,due to the lack of teachers' skills in designing and implementing appropriate strategies in teaching and learning,so that learning becomes ineffective and inactive students in the learning process. This is resulting in a lack of student learning activities in learning such as discussions,answer questions,and make a summary of the lesson.the purpose of this study was to determine whether the use of Drilling Snowball method can increase the activity of students in discussions,answering questions,and summarize the lessons on social studies learning.this research is a class act.subjects of this study were fifth grade students about 20 people.the instrument of this study is the observation sheet teacher learning activities,observation of student activity sheets.the result showed the average percentage scores of students in a discussion aktvitas first cycle 55%, increased 75%in the second cycle,answering questions first cycle was 52.5%, an increase of 72.5% in the second cycle and summarize lessons first cycle 45%, an increase of 72.4% in the second cycle.this means that the target indicators in this study and the successful implementation of social studies lesson with the Snowball method Drilling is progressing well.based on these results, it is concluded that learning social studies using the Snowball Drilling method can increase the activity of students.based on the results of this study researchers suggest that teachers can use Drilling Snowball method to increase student activity. Keywords : Activities, Snowball Drilling, IPS A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membangun manusia seutuhnya yang berkualitas sesuai dengan yang diinginkan. Pendidikan tersebut antara lain bisa ditempuh melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini merupakan inti dari pendidikan secara keseluruhan.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran selama ini, ada kecenderungan bahwa peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk menghapal informasi dan pada mata pelajaran apapun guru lebih banyak mendorong agar siswa dapat menguasai sejumlah materi pembelajaran. Menurut Sanjaya (2007:1), Dengan kata lain otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar (SD), mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis, serta menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada kelas 24 September 2012 di kelas 4 SD Negeri 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar, peneliti melihat rendahnya aktivitas belajar IPS siswa. Pada saat pembelajaran siswa terlihat hanya diam dan hanya duduk dan memperhatikan guru. Pada saat pembelajaran berlangsung tidak adanya aktivitas siswa dalam hal menjawab pertanyaan, diskusi, serta membuat rangkuman pelajaran. Dalam pembelajaran guru sudah berusaha untuk memancing siswa untuk membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada tanggal 24 September 2012 di SDN 03 Batipuh Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar, ditemukan fenomena bahwa hasil belajar siswa tampak rendah pada pembelajaran IPS. Dari hasil wawancara awal yang dilakukan terhadap guru kelas IV di SDN 03 Batipuh Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar, diketahui bahwa kurang maksimalnya hasil ujian mid pembelajaran IPS di kelas IV yang siswanya berjumlah 33 orang. Di sekolah ini, kriteria ketuntasan minimal (KKM), khususnya untuk mata pelajaran IPS adalah 65. Dalam hal ini, terdapat 13 orang siswa

yang nilainya di bawah KKM (44, 55, 54, 58, 42, 40, 56, 43, 63, 55, 55, 45, 52), sementara nilainya yang berada di atas KKM adalah 7 orang siswa (90, 82, 80, 75, 80, 75, 80). Menurut Ilyas, S.Pd. SD guru kelas IV SDN 03 Batipuh Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar biasanya dalam pembelajaran (termasuk pembelajaran IPS) terdapat 5 orang siswa yang sering tidak memperhatikan guru. Kebanyakan mereka bermain-main dan bercerita dengan teman sebangkunya, berkelahi, dan ada pula yang izin keluar masuk sehingga tugas yang diberikan guru pun sering tidak selesai. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar-mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil-tidaknya proses belajar, dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain: guru harus mampu menciptakan suatu situasi belajar yang sebaik-baiknya. Selama ini penggunaan metode ceramah lebih banyak dilakukan dan dipandang lebih efektif. Siswa lebih banyak mendengarkan, melihat kegiatan yang dilakukan guru di muka kelas. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena siswa akan merasa bosan dengan metode yang hanya mengandalkan a dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri Ketika mereka tidak memperhatikan pelajaran, mereka sering ditegur oleh guru, namun mereka tidak menghiraukannya. Menurut peneliti, hal ini terjadi karena siswa kurang tertarik dengan apa yang disampaikan guru di kelas. Seorang guru harus mampu untuk mencari jalan keluar atas permasalahan ini untuk memotivasi siswa agar timbul rasa ingin tahu, perhatian, tertarik, dan senang terhadap pembelajaran tersebut. v Guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Menurut Hamalik (2007:33), penjelasan dari guru (metode ceramah). Apalagi mengingat bahwa guru memegang peranan penting untuk melakukan perubahan. Di sini, peneliti memberikan solusi terhadap masalah tersebut di atas, yaitu melalui Model Cooperative Learning Metode Snowball Drilling. Stahl (dalam Solihatin dan Raharjo, 2007:5), mengatakan bahwa Model pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar kemudian Slavin (dalam Solihatin, 2007:4) mengatakan bahwa Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerj dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.

Selanjutnya menurut Suprijono (2010:105), Pembelajaran melalui Model Cooperative Learning Metode Snowball Drilling dikembangkan untuk menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca bahan-bahan bacaan. Dalam penerapan metode snowball drilling, peran guru adalah mempersiapkan paket soalsoal pilihan ganda dan mengelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara menunjuk/mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik yang akan menjawab soal. Menurut Suprijono (2010:105), langkah-langkah Metode Snowball Drilling sebagai berikut: 1. Guru mempersiapkan paket soal-soal pilihan ganda dan mengelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara menunjuk/mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik yang akan menjawab soal nomor 1. 2. Jika peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal nomor tersebut langsung menjawab benar, maka peserta didik itu diberi kesempatan menunjuk salah satu temannya menjawab soal nomor berikutnya yaitu soal nomor 2. 3. Peserta didik yang pertama mendapat kesempatan menjawab soal nomor 1 gagal, maka peserta didik itu diharuskan menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga peserta didik tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu nomor soal tertentu. 4. Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari peserta didik. Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan disekolah tersebut yang tampak saat siswa kurang tertarik dengan apa yang disampaikan guru di kelas serta kemampuan peneliti yang terbatas, maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan aktivitas-aktivitas lisan dalam menjawab pertanyaan, berdiskusi dan membuat rangkuman pada pembelajaran IPS melalui metode Snowball Drilling di kelas IV SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode Snowball Drilling di kelas IV SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan melalui metode Snowball Drilling di kelas IV SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar? b. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam berdiskusi melalui metode

Snowball Drilling di kelas IV SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar? c. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam membuat rangkuman melalui metode Snowball Drilling di kelas IV SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar? Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS melalui Metode Snowball Drilling di SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Lebih rinci dapat dijelaskan: 1. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas IV dalam menjawab pertanyaan pada pembelajaran IPS melalui metode Snowball Drilling di SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas IV dalam berdiskusi pada pembelajaran IPS melalui metode Snowball Drilling di SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar.. 3. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas IV dalam membuat rangkuman pada pembelajaran IPS melalui metode Snowball Drilling di SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Melalui penelitian ini guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran serta dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, di antaranya: a. Secara Teoritis Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah. Bagi peneliti,selanjutnya dapat menambah pengetahuan mengenaipenerapan metode snowball drilling didalam pembelajaran. b. Secara Praktis Bagi siswa SD, membantu siswa meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya sehingga dapat mengikuti pembelajaran IPS dengan baik. Bagi guru SD, sebagai pedoman melalui metode Snowball Drilling dalam pembelajaran IPS. Bagi peneliti, dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti tentang metode Snowball Drilling dalam pembelajaran IPS.

B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sanjaya (2010:24-26), Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan PTK, yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SDN 03 Batipuh Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar pada kelas IV. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 orang, yang terdiri laki-laki sebanyak 4 orang dan perempuan 16 orang. Penelitian ini di mulai pada awal semester genap 2013/2014 pada bulan Februari. Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada 1 Februari 2013, pertemuan 2 pada tanggal 8 Februari 2013. Sedangkan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada 15 Februari 2013, pertemuan 2 pada tanggal 22 Februari 2013. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada disain PTK yang dirumuskan Arikunto, dkk (2010:16) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data pemilihan ini dkumpulkan dengan menggunakan pencatatan lapangan, observasi, wawancara dan hasil tes. Untuk masing-masingnya diuraikan sebagai berikut: 1. Observasi mengamati apa yang terjadi dalam proses pembelajaran ditandai dengan memberikan ceklist pada kolom yang terdapat pada lembar observasi. 2. Wawancara digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi di kelas baik dari unsur guru maupun siswa. 3. Tes yang digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam kelas terutama dalam butir penguasaan materi pembelajaran dari unsur siswa. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adala apabila persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah masuk dalam kategori baik dan sangat baik (70%) untuk indikator positif dan kategori kurang. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai acuan standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu 65, dengan rincian sebagai berikut: 1. Kegiatan-kegiatan lisan dan kegiatan menulis yaitu: 1) Aktivitas siswa mengajukan pertanyaan meningkat menjadi 70%. 2) Aktivitas siswa mengemukakan pendapat meningkat menjadi 70%.

3) Aktivitas siswa membuat rangkuman meningkat menjadi 70%. 2. Kegiatan guru dalam pembelajaran yaitu proses pembelajaran dikatakan baik jika guru melakukan aspek yang diamati pada proses pembelajaran dan diperoleh persentase 70%. Setelah didapat persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada setiap pertemuan, persentase tersebut dihitung rata-ratanya persiklus sehingga penilaian kegiatan guru dalam mengelola kelas dilihat dari rata-rata persentase persiklus; jika mencapai 70%, maka aktivitas guru mengelola pembelajaran dianggap baik. 3. Kegiatan-kegiatan menulis yaitu UH sebagai tes hasil belajar di akhir setiap siklus mencapai KKM 65. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang harus dicapai dalam pembelajaran IPS harus lebih dari ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 70%. Data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data tersebut adalah data tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran yang berupa informasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu: 1. Lembar observasi aktivitas siswa dilakukan untuk mengamati berlangsungnya proses pembelajaran IPS. 2. Lembar observasi aktivitas guru 3. Tes Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Wiriaatmadja (2007:135), yakni analisis data yang dimulai dengan menelaah data sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Analisis Data kualitatif dengan menggunakan analisis data sebagai berikut: 1. Data aktivitas siswa 2. Data aktivitas guru 3. Data rata-rata tes hasil belajar C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Siklus I a. Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Berdasarkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran guru dalam pembelajaran pada siklus I, maka jumlah skor dan persentase pelaksanaan pembelajaran guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I memiliki rata-rata persentase 83,35 % artinya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan skor tersebut berada pada

rentangan skor 81%-100% sehingga penerapan model kooperatif pada siklus 1 termasuk dalam kriteria baik. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS Data hasil observasi yang didapat menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Digunakan untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas yang terjadi selama pembelajaran dapat dijelaskan hal sebagai berikut: 1. Siswa yang menjawab pertanyaan pada pertemuan 1 berjumlah 9 orang dengan persentase 45%, sedangkan pada pertemuan 2 siklus I siswa yang mengajukan pertanyaan berjumlah 12 orang dengan persentase 60%. Sehingga diperoleh rata-rata persentase 52,5 % dalam kategori cukup. 2. Siswa yang berdiskusi pada pertemuan 1 berjumlah 10 orang dengan persentase 50%, sedangkan pada pertemuan 2 siswa mengajukan pertanyaan berjumlah 11 orang dengan persentase 60%. Sehingga diperoleh rata-rata persentase 55% dalam kategori kurang. 3. Siswa yang menyimpulkan pelajaran pada pertemuan 1 siklus I berjumlah 8 orang dengan persentase 45 %, sedangkan pada pertemuan 2 siklus I siswa yang mengemukakan pendapat berjumlah 10 orang dengan persentase 50%. Sehingga diperoleh rata-rata persentase 45% dalam kategori kurang. c. Data Hasil Belajar pada Tes Akhir Siklus dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada tes akhir siklus I tampak secara klasikal rata-rata hasil tes siswa 60. Ada 12 orang siswa yang tuntas belajar atau 40 %. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai seperti ditargetkan (70%). 2. Deskripsi Siklus I a. Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Berdasarkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran guru dalam pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase pelaksanaan pembelajaran guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II memiliki rata-rata persentase 93,3 % artinya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan skor tersebut berada pada rentangan skor 81%-100% sehingga penerapan model kooperatif pada siklus II termasuk dalam kriteria sangat baik. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS Data hasil observasi yang didapat menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Digunakan untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas yang terjadi selama pembelajaran dapat dijelaskan hal sebagai berikut:

1. Siswa yang menjawab pertanyaan pada pertemuan 1 berjumlah 13 orang dengan persentase 65%, sedangkan pada pertemuan 2 siklus II siswa yang mengajukan pertanyaan berjumlah 16 orang dengan persentase 80%. Sehingga diperoleh rata-rata persentase 72,5 % dalam kategori baik. 2. Siswa yang diskusi pada pertemuan 1 berjumlah 14 orang dengan persentase 70%, sedangkan pada pertemuan 2 siswa mengajukan pertanyaan berjumlah 16 orang dengan persentase 80%. Sehingga diperoleh rata-rata persentase 75 % dalam kategori baik. 3. Siswa yang menyimpulkan pelajaran pada pertemuan 1 siklus I berjumlah 13 orang dengan persentase 65 %, sedangkan pada pertemuan 2 siklus II siswa yang mengemukakan pendapat berjumlah 16 orang dengan persentase 80%. Sehingga diperoleh rata-rata persentase 72,5% dalam kategori baik. c. Data Hasil Belajar pada Tes Akhir Siklus Dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada tes akhir siklus II tampak secara klasikal rata-rata hasil tes siswa 80,5. Ada 16 orang siswa yang tuntas belajar atau 80 %. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal sudah tercapai seperti ditargetkan (70%). 3. Pembahasan a. Aktivitas Guru dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Snowball Drilling pada siklus I dapat dilihat rata-rata persentase 83,3% dapat dikatakan sangat baik. Pada siklus II, rata-rata persentase 93,3% dapat dikatakan sangat baik. Sehingga pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Snowball Drilling sudah jauh meningkat dari siklus I ke siklus II. b. Aktivitas Siswa dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS menggunakan metode Snowball Drilling yang dilaksanakan dapat terjadi peningkatan aktivitas siswa. Hal ini terbukti dari kenaikan rata-rata persentase untuk masing-masing indikator keberhasilan aktivitas siswa yang telah ditetapkan. b. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan pada siklus I adalah 52,5% meningkat pada siklus II menjadi 72,5%. c. Aktivitas siswa dalam diskusi pada siklus I adalah 55% meningkat pada siklus II menjadi 75%. d. Aktivitas siswa dalam menyimpulkan pelajaran pada siklus I adalah 45% meningkat pada siklus II menjadi 72,4%. Aktivitas siswa untuk indikator I, II, dan III dikategorikan cukup pada siklus I. Hal ini karena pembelajaran menggunakan metode Snowball Drilling

merupakan hal yang baru bagi siswa. Pada siklus II, aktivitas siswa sudah dalam kategori baik, siswa sudah banyak melakukan indikator I, II,dan III sudah mengalami peningkatan untuk setiap kali pertemuan. Hasil belajar Siswa dalam 2 siklus, terlihat bahwa pada siklus I, Siswa yang tuntas belajar 45% dan yang belum tuntas belajar 55% dengan nilai rata-rata secara klasikal 69. Sedangkan pada siklus II, Siswa yang tuntas belajar 80 dan yang belum tuntas belajar hanya 20% dengan nilai rata-rata secara klasikal 82,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan belajar Siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 35%, sedangkan untuk nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal juga mengalami peningkatan dan sudah mencapai standar nilai KKM serta indikator keberhasilan secara klasikal. D. Uji Hipotesis Dari hasil analisis dan pembahasan, maka hipotesis tindakan dapat diterima. Hal ini terbukti telah terjadi peningkatan aktivitas siswa baik menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, peningkatan aktivitas guru dan hasil belajar pada ujian akhir siswa dari siklus I ke siklus II. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas, dengan judul Peningkatan Aktivitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV melalui Metode Snowball Drilling di SDN 03 Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar sudah dikatakan berhasil. Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa hipotesis tindakan dapat diterima. E. Kelemahan Penelitian dan Rekomendasi Metode Snowball Drilling ini memiliki kelemahan ketika temannya melemparkan kertas, teman yang lain malah melemparkan kepada yang lain sehingga masih ada beberapa siswa yang masih belum bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Kelemahan lain adalah masih terbatasnya waktu dalam pelaksanaan tindakan.. Dari beberapa gambaran serta penjelasan yang dimulai dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Aktivitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV melalui Metode Snowball Drilling di SDN 03 Tanjung Barulak Kecamacatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. F. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dibahas dapat diuraikan kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: a. Terjadinya peningkatan aktivitas menjawab pertanyaan siswa kelas IV

SDN 03 Tanjung Barulak dengan metode Snowball Drilling pada pembelajaran IPS dari siklus I dengan persentase skor rata-rata sebesar adalah 52,5% meningkat pada siklus II menjadi 72,5%. b. Terjadinya peningkatan aktivitas diskusi siswa kelas IV SDN 03 Tanjung Barulak dengan metode Snowball Drilling pada pembelajaran IPS dari siklus I dengan persentase skor rata-rata sebesar 55% meningkat pada siklus II menjadi 75%. c. Terjadinya peningkatan aktivitas membuat rangkuman pembelajaran siswa kelas IV SDN 03 Tanjung Barulak dengan metode Snowball Drilling pada pembelajaran IPS dari siklus I dengan persentase skor ratarata sebesar 45% meningkat pada siklus II menjadi 72,4%. 2. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode Snowball Drilling sebagai berikut: a. Bagi siswa, agar meningkat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan aktif diskusi, menjawab pertanyaan dan menyimpulkan pelajaran karena dengan siswa aktif maka akan menunjang semangat belajar mereka. b. Bagi guru yang melaksanakan pembelajaran dengan metode Snowball Drilling dapat memberikan kesempatan bagi siswa dalam proses pembelajaran yaitu mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menyimpulkan pelajaran dan dijadikan salah satu alternatif variasi dalam pelaksanaan pembelajaran. c. Bagi peneliti yang mengambil judul ini sebaiknya dalam pembelajaran di variasikan dengan media gambar sehingga siswa tidak monoton atau jenuh dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Wiraatmadja, Rochiati. 2007. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.