KERANGKA ACUAN ADVOKASI PEREMPUAN PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM KESETARAAN GENDER TAHUN 2017 A. PENDAHULUAN Beberapa faktor penyebab diskriminasi terhadap kaum perempuan antara lain disebabkan nilai-nilai dan budaya patriarkhi, rendahnya kapasitas perempuan, kebijakan hukum, peraturan dan sistem yang diskriminatif serta kebijakan program yang diskriminatif. Bentuk-bentuk ketidakadilan gender seperti subordinasi terhadap perempuan, kekerasan fisik maupun non fisik dan kesulitan gerak langkah perempuan karena adanya beban ganda menjadi realita di seluruh pelosok dunia termasuk di Indonesia. Dalam konteks ini, permasalahan-permasalahan yang menimpa kaum perempuan seperti di bidang politik dan publik dengan rendahnya peran dan partisipasi politik perempuan ditandai dengan rendahnya keterwakilan perempuan dan akses politik kaum perempuan. Menjelang Pemilihan Umum 2019, wacana partisipasi politik perempuan kembali dipertanyakan tentang seberapa besar partisipasi politik perempuan saat ini, apakah perempuan sudah diberikan peluang yang cukup untuk berpolitik dan kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan-jabatan politik di tingkat pemerintahan dan lembaga-lembaga negara lainnya serta bagaimana cara untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan sehingga tercipta keseimbangan peran antara laki-laki dan perempuan dan mempunyai andil yang sama membangun bangsa dan negara. Disamping itu, persoalan masih rendahnya partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan juga masih terjadi di lembaga eksekutif. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang akhirnya mempengaruhi kebijakankebijakan terkait dengan posisi perempuan di lembaga eksekutif. Peningkatan kapasitas berpolitik perempuan pada hakikatnya adalah upaya meningkatkan keterwakilan perempuan di legislatif sehingga mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya perempuan. Salah satu akibat dari ketimpangan gender lainnya adalah rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga pengambil kebijakan publik, oleh karena itu peningkatan kapasitas perempuan sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan jumlah keterwakilan perempuan di parlemen maupun di jabatan publik. Peningkatan jumlah keterwakilan perempuan tidak berarti apa-apa tanpa diikuti kompetensi yang memadai.
Artinya kompetensi perempuan sangat menentukan, jika konstituen merasa wakil perempuan di DPR tidak berkualitas, maka jumlah wakil perempuan akan menurun dengan sendirinya. Kapasitas individual perempuan politik masih lemah, karena lemahnya basis sosial yaitu tidak memiliki ikatan dengan organisasi kemasyarakatan di akar rumput. Untuk membangun kapasitas dari kader-kader perempuan ini dibutuhkan campur tangan partai politik yang memiliki tugas melakukan kaderisasi. Internal partai harus didorong melakukan fungsi kaderisasi dengan maksimal sehingga calon wakil rakyat perempuan siap mengemban tugas dengan sebaik-baiknya. Sementara itu, berdasarkan kajian tentang prosentase perempuan di DPR dan DPRD hasil Pemilu 2014 menunjukkan ada peningkatan jumlah perempuan secara nasional, meskipun mayoritas anggota legislatif masih didominasi laki-laki. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterwakilan perempuan adalah adanya peraturan perundang-undangan yang dapat memberikan jaminan terhadap proses politik yang memastikan peningkatan keterwakilan perempuan pada tingkat yang diharapkan. Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu telah diatur tentang 30% keterwakilan perempuan dalam Pemilu. Dengan merujuk pada Undang-Undang tentang Pemilu tersebut, maka terdapat banyak tantangan untuk memperjuangkan keterwakilan perempuan dalam pemilu, salah satunya bahwa keterwakilan perempuan 30% tidak dijamin dalam Daftar Calon Tetap. Guna menghadapi tantangan-tantangan tersebut maka harus disusun strategi salah satunya adalah peningkatan kapasitas perempuan di partai politik. Oleh sebab itu, menyadari kondisi dan permasalahan diatas, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender Tahun 2017, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam proses-proses pengambilan keputusan. B. DASAR 1. Undang-Undang No. 68 Tahun 1958 Tentang Hak Politik perempuan; 2. Undang-Undang No. 7 Tahun 1984 tentang pengesahan konvensi Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu; 5. Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan Nasional;
6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 10); 7. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2016 tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017; 8. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 118 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017 ( Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 118); 9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 122 Tahun 2016 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017 ( Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 122); 10. DPA Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017 Nomor 03550/DPA/2017 tentang Kegiatan Peningkatan Partisipasi Perempuan Dalam Lembaga-lembaga Pengambilan Keputusan. C. TUJUAN Kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender bertujuan untuk : 1. Terumuskannya strategi keterwakilan perempuan di lembaga legislatif; 2. Disepakatinya langkah-langkah strategis upaya peningkatan partisipasi perempuan dalam lembaga legislatif; 3. Meningkatkan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam peningkatan partisipasi perempuan dalam lembaga legislatif. D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Adanya rencana aksi tentang strategi keterwakilan perempuan di lembaga legislatif; 2. Adanya kesepakatan tentang langkah-langkah strategis upaya peningkatan partisipasi perempuan dalam lembaga legislatif; 3. Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam peningkatan partisipasi perempuan dalam lembaga legislatif.
E. PELAKSANA Pelaksana kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah. F. PELAKSANAAN 1. Waktu dan Tempat. Waktu dan Tempat Kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender adalah : Hari : Senin sd Selasa Tanggal : 22 23 Mei 2017 Tempat : Hotel Horison Pekalongan Jl. Gajah Mada No. 11 A Pekalongan 2. Peserta. Peserta Kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender adalah 30 orang, yang terdiri dari unsur : Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Jawa Tengah. 3. Narasumber dan Fasilitator Narasumber Narasumber kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender adalah KPPI Jawa Tengah. Fasilitator Fasilitator kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender adalah KPPI Jawa Tengah. G. METODE PELATIHAN 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Praktek
H. SUMBER DANA Pelaksanaan Kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Tengah TA 2017 pada DPA kegiatan DPPPA DALDUK KB Provinsi Jawa Tengah. I. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini disusun untuk dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Advokasi Perempuan Pengambil Keputusan dalam Kesetaraan Gender Tahun 2017. KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH Dra. SRI KUSUMA ASTUTI, MSi Pembina Utama Madya NIP. 19551219 198303 2 004
JADWAL PELAKSANAAN ADVOKASI PEREMPUAN PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM KESETARAAN GENDER TAHUN 2017 WAKTU AGENDA NARASUMBER/FASILITATOR Hari Pertama 08.00 09.00 Registrasi Panitia 09.00 09.30 Pembukaan DPPA DALDUK KB 09.30 09.45 Coffee Break Panitia 09.45 10.30 Paparan Narasumber 10.30 12.00 Proses Pelatihan : Fasilitator a. Bina Suasana. b. Perkenalan. c. Harapan. d. Kontrak Belajar. 12.00 13.00 ISHOMA Panitia 13.00 13.45 Paparan Narasumber 13.45 14.30 Lanjutan Materi Fasilitator 14.30 14.45 Coffee Break Panitia 14.45 15.30 Materi Pelatihan Fasilitator 15.30 16.15 Materi Pelatihan Fasilitator 16.15 16.30 Coffee Break Panitia 16.30 17.30 Materi Pelatihan Fasilitator 17.30 19.00 ISHOMA Panitia 19.00 19.45 Materi Pelatihan Fasilitator 19.45 20.00 Coffee Break Panitia 20.00 20.45 Praktek Fasilitator Hari Kedua 06.00 08.00 Sarapan Pagi Panitia 08.00 08.30 Review Hari Pertama Fasilitator 08.30 09.15 Materi Pelatihan Fasilitator 09.15 10.00 Materi Pelatihan Fasilitator 10.00 10.15 Coffee Break Panitia 10.15 11.00 Materi Pelatihan Fasilitator 11.00 12.00 Materi Pelatihan Fasilitator 12.00 13.00 ISHOMA Panitia 13.00 14.00 Rencana Tindak Lanjut/ RTL Fasilitator 14.00 14.15 Coffee Break Panitia
JADWAL PELAKSANAAN PELATIHAN GERAKAN PEREMPUAN SADAR POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 WAKTU AGENDA PEMBICARA/MODERATOR Hari Pertama 08.00 09.00 Registrasi Panitia 09.00 09.30 Pembukaan Kepala BP3AKB 09.30-09.45 Coffe Break Panitia 09.45 10.30 Paparan Narasumber 10.30-12.00 Proses Pelatihan : Fasilitator a. Bina Suasana. b. Perkenalan. c. Harapan. d. Kontrak Belajar. 12.00 13.00 ISHOMA Panitia 13.00 13.45 Materi Pelatihan Fasilitator 13.45 14.30 Lanjutan Materi Fasilitator 14.30 14.45 Coffe Break Panitia 14.45 15.30 Materi Pelatihan Fasilitator 15.30-16.15 Materi Pelatihan Fasilitator 16.15-17.30 Materi Pelatihan Fasilitator 17.30 19.00 ISHOMA Panitia 19.00-19.45 Materi Pelatihan Fasilitator 19.45-20.00 Coffe Break Panitia 20.00-20.45 Praktek Fasilitator Hari Kedua 08.00 08.30 Evaluasi Panitia 08.30 09.15 Materi Pelatihan Fasilitator 09.15 10.00 Materi Pelatihan Fasilitator 10.00 10.15 Coffe Break Panitia 10.15 11.00 Materi Pelatihan Fasilitator 11.00 12.00 Materi Pelatihan Fasilitator 12.00 13.00 ISHOMA Panitia 13.00 13.45 Materi Pelatihan Fasilitator 13.45 14.30 Materi Pelatihan Fasilitator 14.30 15.15 Materi Pelatihan Fasilitator 15.15-15.30 Coffe Break Panitia 15.30 16.15 Materi Pelatihan Fasilitator 16.15-17.00 Materi Pelatihan Fasilitator
Lampiran : Surat Pesanan Pengadaan Konsumsi Kegiatan Nomor : 027.1/032/PJPBJ/2012 Tanggal : 13 Maret 2012 JADWAL PELAKSANAAN PELATIHAN GERAKAN PEREMPUAN SADAR POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 WAKTU AGENDA PEMBICARA/MODERATOR Hari Pertama 07.30 09.00 Registrasi + Makan pagi Panitia 09.00 09.30 Pembukaan Kepala BP3AKB 09.30-09.45 Coffe Break Panitia 09.45 10.30 Paparan Narasumber 10.30-12.00 Proses Pelatihan : Fasilitator a. Bina Suasana. b. Perkenalan. c. Harapan. d. Kontrak Belajar. 12.00 13.00 ISHOMA + Makan siang Panitia 13.00 13.45 Materi Pelatihan Fasilitator 13.45 14.30 Lanjutan Materi Fasilitator 14.30 14.45 Coffe Break Panitia 14.45 15.30 Materi Pelatihan Fasilitator 15.30-16.15 Materi Pelatihan Fasilitator 16.15-17.30 Materi Pelatihan Fasilitator 17.30 19.00 ISHOMA + Makan malam Panitia 19.00-19.45 Materi Pelatihan Fasilitator 19.45-20.00 Coffe Break Panitia 20.00-20.45 Praktek Fasilitator Hari Kedua 07.00 08.00 Makan pagi Panitia 08.00 08.30 Evaluasi Panitia 08.30 09.15 Materi Pelatihan Fasilitator 09.15 10.00 Materi Pelatihan Fasilitator 10.00 10.15 Coffe Break Panitia 10.15 11.00 Materi Pelatihan Fasilitator 11.00 12.00 Materi Pelatihan Fasilitator 12.00 13.00 ISHOMA + Makan siang Panitia 13.00 13.45 Materi Pelatihan Fasilitator 13.45 14.30 Materi Pelatihan Fasilitator 14.30 15.15 Materi Pelatihan Fasilitator 15.15-15.30 Coffe Break Panitia 15.30 16.15 Materi Pelatihan Fasilitator 16.15-17.00 Materi Pelatihan Fasilitator 17.00 19.00 Ishoma + Makan malam Panitia 19.00 21.00 Rekomendasi dan Penutupan Panitia