PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PADA SIMANTRI 543 DI KECAMATAN RENDANG ABSTRAK ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

MODUL PENERAPAN TEKNOLOGI BIOGAS MELALUI DAUR ULANG LIMBAH TERNAK

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI) DAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS

JURNAL PENGEMBANGAN BIODIGESTER BERKAPASITAS 200 LITER UNTUK PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH SAPI DAN PEMANFAATAN LIMBAH BIOGAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI DAN KOTORAN SAPI DALAM PEMBUATAN BIOGAS MENGGUNAKAN ALAT ANAEROBIC BIODIEGESTER

SNTMUT ISBN:

Potensi Biogas dari Pemanfaatan Janur dengan Penambahan Inokulum Kotoran Sapi

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

PEMBUATAN INSTALASI UNTUK BIOGAS DARI ENCENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES ) YANG EFISIEN UNTUK LAHAN KECIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK/CAIR MENJADI BIOGAS, PUPUK PADAT DAN CAIR

SKRIPSI PERFORMANSI DIGESTER BIOGAS DENGAN CO SUBSTRAT LIMBAH KELAPA MUDA DAN INOKULUM KOTORAN SAPI. Oleh : Kadek Leo Adi Guna

SNTMUT ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EFISIENSI PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS TERHADAP PENAMBAHAN EFFECTIVITAS MICROORGANISME

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU

Agustin Sukarsono *) Eddy Ernanto **)

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

Pembuatan Biogas dari Sampah Sayur Kubis dan Kotoran Sapi Making Biogas from Waste Vegetable Cabbage and Cow Manure

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu gas yang sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar)

Analisis Kelayakan Ekonomi Alat Pengolah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Biogas

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

SKRIPSI PEMURNIAN BIOGAS DARI GAS PENGOTOR CO2 DENGAN MENGGUNAKAN BUTIRAN PADAT KALSIUM HIDROKSIDA. Oleh: I MADE RAI DWIJA ANTARA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BATAM, 9 MEI 2014 SUPRAPTONO

BIOGAS. KP4 UGM Th. 2012

PRODUKSI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI GENERATOR LISTRIK DENGAN POLA PEMURNIAN MULTI-STAGE

PEMBUATAN BIOGAS DARI SAMPAH PASAR

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada data terakhir bulan november tahun 2015 volume sampah di TPA

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI "DIGESTER" GAS BIO UNTUK MENGATASI KETERBATASAN ENERGI PERDESAAN DI DESA KEDUNGDOWO, KECAMATAN ARJASA, SITUBONDO, JAW A TIMUR

PEMBUATAN BIOGAS DARI SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN STARTER LUMPUR SAWAH

Degradasi Substrat Volatile Solid pada Produksi Biogas dari Limbah Pembuatan Tahu dan Kotoran Sapi

STUDI KELAYAKAN PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI RUMAH MAKAN SEBAGAI PRODUKSI ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

Ketua Tim : Ir. Salundik, M.Si

1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

Journal of Mechanical Engineering Learning

PANDUAN TEKNOLOGI APLIKATIF SEDERHANA BIOGAS : KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASINYA DI MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk

Analisa Hasil Penyimpanan Energi Biogas Ke Dalam Tabung Bekas

UJI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN GAJAH DENGAN VARIASI PENAMBAHAN URINE GAJAH DAN AIR

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN ECENG GONDOK DAN KOTORAN SAPI TERHADAP PROSES FERMENTASI UNTUK MENDAPATKAN ENERGI BIOGAS

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

UJI PEMBENTUKAN BIOGAS DARI SUBSTRAT SAMPAH SAYUR DAN BUAH DENGAN KO-SUBSTRAT LIMBAH ISI RUMEN SAPI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I Putu Gde Suhartana Kajian Proses Fermentasi Sludge

Kajian Teknologi Produksi Biogas Dari Sampah Basah Rumah Tangga. Keywords : Biogas, Starter cow manure, Household waste..

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik. Oleh: DWI RAMADHANI D

Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk industri dan transportasi. Untuk mengurangi ketergantungan

I. PENDAHULUAN. LPG. Tujuan diberlakukannya program ini adalah untuk mengurangi subsidi

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

PENURUNAN BOD PADA BIOGAS KOTORAN SAPI CAMPURAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DENGAN VARIASI KECEPATAN DAN LAMA PENGADUKAN.

kemungkinan untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

PEMANFAATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hewani yang sangat dibutuhkan untuk tubuh. Hasil dari usaha peternakan terdiri

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

PENGARUH KOMPOSISI MASUKAN DAN WAKTU TINGGAL TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI KOTORAN AYAM

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pergeseran dari sistem beternak ektensif menjadi intensif

ANALISIS PERAN LIMBAH CAIR TAHU DALAM PRODUKSI BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

I. PENDAHULUAN. Industri sawit merupakan salah satu agroindustri sangat potensial di Indonesia

TEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.)

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGARUH EM4 (EFFECTIVE MICROORGANISME) TERHADAP PRODUKSI BIOGAS MENGGUNAKAN BAHAN BAKU KOTORAN SAPI

BAB I PENDAHULUAN. kotoran manusia atau hewan, dedaunan, bahan-bahan yang berasal dari tanaman

APLIKASI TEKNOLOGI BIOGAS GUNA MENUNJANG KESEJAHTERAAN PETANI TERNAK. Dewi Hastuti Dosen Fakultas Pertanian Universitas wahid Hasyim

Macam macam mikroba pada biogas

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

LABORATORIUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

Transkripsi:

BULETIN UDAYANA MENGABDI, VOLUME 16 NO. 2, MEI 2017 PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PADA SIMANTRI 543 DI KECAMATAN RENDANG I K. G. Wirawan 1, I K.G. Sugita 2, M. Suarda 3, I K. A. Atmika 4 ABSTRAK Rendang merupakan salah satu dari delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem. Di kecamatan inilah terdapat kelompok peternakan sapi Tunas Mekar Simantri 543, atau secara spesifik terletak di Desa Pempatan. Keberadaan kelompok tani ini berfokus pada produktivitas ternak sapi, dimana pemanfaatan kotoran sapi masih belum optimal sebagai bahan baku biogas. Pengelolaan biogas perlu dikaji untuk mengetahui seberapa besar gas metan yang dihasilkan pada reaktor. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) metode yaitu: (i) wawancara langsung dengan kelompok tani dan (ii) pengukuran kandungan gas methan pada reaktor. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa peternak belum paham mengenai pentingnya air sebagai pencampur kotoran sapi, disamping juga dapat digunakan dalam produksi gas metan, dimana diperoleh gas sebesar sebesar 41%. Kata kunci : gas methan, kotoran sapi, reaktor ABSTRACT Rendang is one of the eight districts in the regency of Karangasem. In this district it can be found farmer groups "Tunas Mekar Simantri 543 located in the village Pempatan. The existence of these farmer groups will prioritize the productivity of cow, where the dung is not optimally utilized as raw material biogas. The biogas management needs to be studied to determine how much methane gas generated in the reactor. This study used two methods namely: interviews with farmer groups and (ii) measuring the content of methane gas in reactor. The results that they do not understand the importance of water as mixing cow manure and methane gas production gained 41%. Keywords : Methane gas, manure cow, reactor 1. Pendahuluan Kabupaten Karangasem terletak di ujung timur Pulau Bali yang merupakan salah satu dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Propinsi Bali. Secara geografis, Kabupaten Karangasem berada pada posisi 8 o 00 00 8 o 41 37,8 Lintang Selatan dan 115 o 37 9,8 115 o 54 8,9 Bujur Timur. Luas 1 Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali, Indonesia. Email : ikgwirawan@unud.ac.id 2 Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali, Indonesia 3 Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali, Indonesia 4 Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali, Indonesia 157

PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PADA SIMANTRI 543 DI KECAMATAN RENDANG Kabupaten Karangasem adalah 839,54 Km 2 atau 14,90% dari luas Provinsi Bali ( 5.632,86 Km 2 ) dan menempati peringkat sebagai kabupaten terluas ketiga di Provinsi Bali setelah Buleleng dan Jembrana. Kabupaten Karangasem terdiri dari 8 kecamatan, yakni Kecamatan Rendang, Sidemen, Manggis, Karangasem, Abang, Bebandem, Selat, dan Kubu. Dari delapan kecamatan tersebut, Rendang merupakan kecamatan dengan penghasil ternak sapi terbanyak di kabupaten tersebut. Tabel 1. Populasi Ternak Besar menurut Jenis Ternak di Setiap Kecamatan Kecamatan Sapi Kerbau Kuda 01. Rendang 35.353 02. Sidemen 5.775 03. Manggis 9.028 43 04. Karangasem 13.269 1 05. Abang 21.986 06. Bebandem 11.519 07. Selat 5.189 2 08. Kubu 30.112 32 Sumber : Data Potensi Kabupaten Karangasem Tahun 2013 Selama ini pemanfaatan kotoran sapi masih belum optimal. Kotoran sapi biasanya hanya digunakan sebagai biogas dan pupuk kandang atau bahkan hanya ditimbun sehingga dapat menimbulkan masalah lingkungan. Padahal, kotoran sapi dapat dijadikan bahan baku untuk menghasilkan energi terbarukan (renewable). Permasalahannya adalah masyarakat belum mampu memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai penghasil energi alternative secara maksimal. Limbah organik pertanian yang terbuang percuma disamping mencemari lingkungan juga turut berpotensi membuang energi yang cukup signifikan, sehingga diperlukan penyuluhan atau bimbingan teknis. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memahami cara yang sebaiknya digunakan dalam memanfaatkan limbah pertanian dan limbah kotoran ternak, dimana hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan produksi biogas. Hasil biogas biasanya digunakan untuk memasak dan lampu penerangan. Selain itu, limbahnya dapat dijadikan sebagai pupuk. 2. METODE PELAKSNAAN Metode ceramah adalah metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelompok Tani Tunas Merta SIMANTRI 543 Banjar Kubakal desa Pempatan Kecamatan Rendang. Ceramah ini melibatkan anggota kelompok tani dan dibantu oleh mahasiswa peserta KKNPPM XIII seperti ditampilkan pada gambar 1 dan 2. 158 BULETIN UDAYANA MENGABDI

I K. G. Wirawan, I K.G. Sugita, M. Suarda, I K. A. Atmika Gambar 1 Diskusi Biogas dengan Narasumber Gambar 1 Peserta ceramah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Campuran kotoran sapiair mengalir menuju reaktor biogas dan dibiarkan selama 8 hari. Sejumlah mikroorganisme anaerobik membantu proses dekomposisi, khususnya bakteri metan. Mikroorganisme tersebut mampu secara optimal merombak bahan organik pada suhu 3055 o C. Hasil perombakan kotoran sapi sebagai bahan bahan organik oleh bakteri adalah dihasilkannya gas metan seperti terlihat pada gambar 3. Gambar 3. Hasil Pengukuran Biogas Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bakteri anaerob di dalam digester, dimana di dalamnya terdapat beberapa saringan limbah. Energi biogas tersebut disalurkan melalui pipa PVC menuju titik pemanfaatan untuk lampu penerangan dan kompor gas, seperti pada gambar 4 dan 5. VOLUME 16 NO. 2, MEI 2017 159

PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PADA SIMANTRI 543 DI KECAMATAN RENDANG Gambar 4. Lampu penerangan Gambar 5. Kompor Gas Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable), dimana dihasilkan dari proses fermentasi bahanbahan organik oleh bakteribakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya, semua jenis bahan organik dapat diproses untuk menghasilkan biogas, namun hanya bahan organik (padat, cair) homogen, seperti feses dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok digunakan dalam sistem biogas sederhana. Gas metan (CH 4 ) yang dihasilkan oleh peternak Simantri 543 mempunyai persentase yang rendah yaitu sebesar 41%, jauh jika dibandingkan dengan jenis sapi Jersey, Holstein Friesian, White Fulani and Simmental seperti terlihat pada tabel 2. Tabel 2. Perbandingan Komposisi Hasil Biogas (CH 4 ) dari Kotoran Sapi No. Rumus Kimia Sapi Bali White Fulani Kandungan (% ) Holstein Jersey Simmental 1. CH 4 41 85.331 * 84.916 * 69.233 * 60.459 * 2. CO 2 30 13.011 * 14.89 * 22.911 * 27.991 * *) Sumber : Godi, et tal., 2013 Kandungan metana dalam biogas di Simantri 543 tidak sesuai dengan yang dikemukakan oleh Godi et al, 2013. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu : a. Pengambilan sampel dalam keadaan terbuka (terkontaminasi) b. Tidak adanya alat penangkap uap air untuk mengurangi kandungan H 2 O dalam biogas c. Faktor suhu (letak alat di tempat terbuka sehingga suhu yang diinginkan tidak terjaga) d. Tidak dilakukannya pengecekan terhadap kondisi operasi digester (suhu dan ph) 4. KESIMPULAN Banyaknya peternak sapi di desa Pempatan menyebabkan limbahnya perlu dikelola agar tidak mencemari lingkungan. Adapun beberapa kesimpulan yang bisa diambil dari kegiatan Udayana Mengabdi pada kelompok tani Tunas Mekar Simantri 543, antara lain: 160 BULETIN UDAYANA MENGABDI

I K. G. Wirawan, I K.G. Sugita, M. Suarda, I K. A. Atmika a. Pemanfaatan kotoran sapi masih belum optimal, biasanya hanya digunakan sebagai biogas dan pupuk kandang atau bahkan hanya ditimbun, sehingga dapat menimbulkan masalah lingkungan. Padahal, kotoran sapi dapat dijadikan bahan baku untuk menghasilkan energi terbarukan (renewable). Peternak belum paham mengenai pentingnya air sebagai bahan pencampur kotoran sapi. b. Produksi gas metan didapat adalah sebesar 41%. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Udayana,yang telah memberikan dana Pengabdian kepada Masyarakat melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) nomor SP DIPA042.01.2.400969/2016 Tanggal 30 Maret 2016, melalui Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Udayana Mengabdi tahun Anggaran 2016 Nomor : 64036 /UN14.2 /PM.01.03 /2016 Tanggal : 15 Juni 2016. DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Karangasem (2013), Data Potensi Kabupaten Karangasem PBPO (2015), Laporan Semester PBPO Semester Pertama 2015 Program Biogas Rumah (BIRU), Kantor Nasional BIRU Indonesia Domestic Programme Yayasan Rumah Energi Godi N. Y., Zhengwuvi L. B., Adulkadir S. and Kamtu P. (20130, Effect of cow dung variety on biogas production, Journal of Mechanical Engineering Research Vol. 5(1), pp. 14 Kasworo A., Izzati M., Kismartini (2013), Daur Ulang Kotoran Ternak Sebagai Upaya Mndukung Peternakan Sapi Potong Yang Berkelanjutan di Desa Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Mayasari H.D., Riftanto I.M., Aini L.N., Ariyanto M.R. (2010), Pembuatan Biodigester Dengan Uji Coba Kotoran Sapi Sebagai Bahan Baku, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Prihandini P.W.,Teguh Purwanto (2007), Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. VOLUME 16 NO. 2, MEI 2017 161