BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
23. URUSAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan daerah harus dilestarikan dan dipertahankan. 1 Salah satu usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya yaitu rumah adat. Rumah adat tersebut tersebar di berbagai penjuru Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Ragam budaya menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan kebudayaan, mulai

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGENALAN TRADISI KEBUDAYAAN JAWA TENGAH MELALUI GAME SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GAME EDUKASI OWA SEBAGAI MEDIA REVOLUSI MENTAL MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP KEPEDULIAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau

BAB I PENDAHULUAN. umumnya menggunakan buku, dimana didalamnya berisikan nama budaya serta

JURNAL TUGAS AKHIR JUDUL PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERAHU WARAG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

NILAI-NILAI SOSIAL DAN BUDAYA DALAM MITOS KIAI KALADETE TENTANG ANAK BERAMBUT GEMBEL DI DATARAN TINGGI DIENG KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Kehidupan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara. (Marboen, 2012)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan mendatangkan devisa dan menambah penerimaan negara. Kegiatan promosi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Institut Seni Indonesia di Semarang

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah dikenal oleh seluruh dunia adalah seni wayang kulit purwa, dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN.

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. usia, mulai dari kanak-kanak, remaja, sampai dewasa. Selain itu, game juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

APLIKASI MEDIA PENGENALAN DAN SIMULASI ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

PERAN WANITA DALAM AKTIVITAS WISATA BUDAYA (Studi Kasus Obyek Wisata Keraton Yogyakarta) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. hingga remaja lebih suka menggunakan gadget untuk bermain game daripada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu. kota wisata dan budaya yang ada di indonesia, sehingga hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan alam yang indah dan memiliki 34 provinsi[3], dimana di setiap daerahnya memiliki keanekaragaman kebudayaan. Kebudayaan daerah Indonesia antara lain tarian, pakaian adat, rumah adat, lagu daerah, masakan daerah, tradisi atau upacara daerah. Demikian juga dengan Jawa Tengah yang merupakan salah satu provinsi di pulau jawa yang memiliki daya tarik alam beraneka ragam dan memiliki daya tarik wisata budaya, salah satunya adalah tradisi kebudayaan. Jawa Tengah memiliki tradisi kebudayaan daerah yang beranekaragam. Sebagai contoh tradisi yang ada di Jawa Tengah yaitu dari kota Semarang adalah ibu kota dari provinsi Jawa Tengah. Tradisi Kota Semarang adalah tradisi Dugderan merupakan tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Ada sebuah ciri khas dari karnaval Dugderan di Semarang adalah Warak Ngendog[1]. Warak Ngendog merupak mainan yang berwujud makhluk rekaan dari beberapa gabungan binatang yang merupakan simbol persatuan berbagai golongan etnis di Semarang seperti Cina, Arab, dan Jawa[4]. Ada pula tradisi Ruwatan Cukur Rambut Gembel yang berada di daerah Dieng merupakan dataran tinggi yang terletak di Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Tradisi ini hingga kini masih dilakukan secara turun temurun. Rambut gimbal dalam masyarakat Dieng Wonosobo merupakan bentuk fisik yang unik pada rambut pada umumnya yang diyakini memiliki misteri dimana anak yang memilik rambut gembel memiliki kepribadian yang berbeda. Oleh sebab itu dibutuhkan ritual cukur rambut yang diyakini dapat mengembalikan kepribadian anak seperti pada umumnya[2]. Contoh diatas merupakan beberapa tradisi yang ada di Jawa Tengah. Masih ada banyak lagi akan tradisi kebudayaan di Jawa Tengah dari berbagai daerah, setiap tradisi tersebut memiliki makna tersendiri. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tradisi merupakan adat kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan di 1

2 masyarakat atau merupakan penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada adalah cara yang paling baik dan benar[5]. Tradisi merupakan suatu bagian dalam kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat seorang pakar ahli dalam negeri menyatakan Kebudayaan merupakan seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya dari manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri individu dengan cara belajar[6][7]. Di era digital perkembangan teknologi semakin pesat, begitu pula pada penggunaan ponsel yang semakin canggih atau era sekarang dapat disebut smartphone. Menurut Nielsen Informance Mobile Insights[8] diungkapkan bahwa pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia dari tahun 2013 ke 2017 pada CAGR 33% dengan didorongnya penduduk usia dibawah 30 tahun atau sekitar 61% sebagai penggunanya. Aktivitas pengguna smartphone yang mucul diantaranya adalah penggila/ rakus data, 19% penggemar game menghabiskan 1,5 jam bermain pada perangkatnya, 14% dalam 1 jam melakukan aktivitas bermain jejaring sosial, chatting. Seperti yang telah disampaikan oleh Nielsen Informance Mobile Insights dalam studi penelitian tersebut. Pengguna gadget dan internet di Indonesia adalah usia 30 kebawah dimana anak anak dan pelajar juga ikut terlibat di dalamnya. Akan tetapi dari hasil survei yang telah dilakukan penulis menunjukkan 33% anak pelajar sama sekali tidak mengenal akan tradisi kebudayaan Jawa Tengah, 40% anak pelajar di Jawa Tengah mengetahui tradisi kebudayaan Jawa Tengah namun mereka rata - rata hanya menjawab kebudayaan kebudayaan yang terkenal saja seperti mitoni, wayang, malam suro, reog namun didalam buku Event Adat Di Jawa Tengah dari Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Jawa Tengah tradisi tersebut bukan termasuk dalam event tradisi yang di selenggarakan tiap tahunnya di Jawa Tengah, sedangkan hanya 27% yang mengetahui event event tradisi kebudayaan Jawa Tengah. Hasil survei tersebut dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini

3 Data Tradisi Yang Diketahui Selain Dugderan Dan Ruwatan Rambut Gimbal Series1 Nyadran Kirab Kebo Bule Sekaten Reog Wayang Malam suro Mitoni Tidak Menjawab 1 1 1 1 5 5 6 10 Gambar 1. 1 Diagram data tradisi yang diketahui responden Tradisi Yang Diketahui Selain Dugderan Dan Ruwatan Rambut Gimbal Event tradisi 27% Tidak menjawab 33% Tahu tradisi tapi bukan event tradisi 40% Gambar 1. 2 Diagram tradisi yang diketahui responden Hal tersebut di sebabkan, adanya faktor globalisasi dimana bidang teknologi yang semakin berkembang, mengakibatkan pola pikir masyarakat Indonesia menjadi terpengaruh pola kehidupan barat sehingga banyak yang melupakan kebudayaan sendiri. Beragam wujud warisan budaya lokal yang lapuk dimakan usia, terlantar,

4 terabaikan bahkan dilecehkan keberadaannya dan mengabaikan asset warisan budaya tersebut[9]. Dengan terabaikannya asset warisan budaya Indonesia dapat menyebabkan masalah seperti pengklaiman kebudayaan Indonesia pada Alat Musik daerah Angklung, Reog Ponorogo, Lagu daerah Rasa Sayangnge, Wayang Kulit oleh Negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia. Untuk itu diperlukannya upaya pelestarian akan warisan budaya Indonesia yang dapat dimulai dari budaya lokal setiap daerah dengan upaya berkelanjutan. Pelestarian budaya lokal memiliki ideologis sebagai gerakan memperkuat kebudayaan, sejarah dan identitas dan meningkatkan kepedulian masyarakat[9]. Melihat pentingnya upaya dalam pelestarian warisan budaya lokal maka dikembangkanlah suatu cara untuk memperkenalkan dan sebagai media pembelajaran akan tradisi-tradisi kebudayaan Jawa Tengah yang lebih menarik yaitu menggunakan Game mobile. Ada beberapa contoh Game dengan tema yang mengenalkan kebudayaan di Nusantara yang dapat diunduh melalui PlayStore bagi pengguna smartphone android. Game tersebut adalah Jelajah Indonesia oleh GoldenFive dan Game Marbel Belajar Nusantara Budaya Indonesia oleh Educa Studio. Isi permainan yang disuguhkan dalam kedua game tersebut adalah memperkenal kebudayaan 34 provinsi di Nusantara seperti pakaian adat, rumah adat, tarian, senjata dan tempat budaya. Di karenakan pada Game Jelajah Indonesia dan Marbel Belajar Nusantara Budaya Indonesia ini hanya menyuguhkan permainan mengenai tarian, pakaian adata, rumah adat, tarian, senjata dan tempat budaya. Sedangkan tentang event kebudayaan daerah belum ada. Untuk itu penulis membuat aplikasi game dengan tema pengenalan event tradisi-tradisi kebudayaan daerah dengan mengambil lokasi di Jawa Tengah. Berdasarkan sebuah survei yang telah dilakukan terlebih dahulu kepada 34 responden dari kelas 4 SD SMA untuk mengetahui sejauh mana mereka mengetahui event tradisi yang ada di Jawa Tengah. Survei di awali dengan pertanyaan Apa saja event tradisi kebudayaan daerah Jawa Tengah yang kamu ketahui di bawah ini?,

5 responden diharuskan memilih diantara 4 pilihan jawaban yaitu tidak tahu, Dugderan, Ruwatan Rambut Gimbal, dan Kirab Kebo Bule. Dari hasil pre-test menunjukkan 11 anak tidak tahu sama sekali, 23 mengetahui event tradisi daerah Jawa Tengah yang diselnggarakan tiap tahunnya ada dimana 3 anak yang memilih lebih dari satu tradisi yang diketahui dari pilihan tersebut. Rata rata kebanyakan anak anak mengetahui tradisi daerah Semarang dikarenakan responden tinggal di kota Semarang. Hasil diagram survei dapat dilihat pada gambar dibawah ini Apa saja tradisi kebudayaan daerah Jawa Tengah yang kamu ketahui di bawah ini? Kirab Kebo Bule Ruwatan Rambut Gimbal Dugderan Tidak Tahu 0 5 10 15 20 25 Tidak Tahu Dugderan Ruwatan Rambut Gimbal Kirab Kebo Bule Series1 11 20 4 2 Gambar 1. 3 Pengetahuan tradisi daerah Jawa Tengah yang diketahui Dari gambar diagram diatas ada 11 anak dari 34 responden yang menjawab tidak tahu. Untuk mengetahui alasan kenapa anak anak pelajar yang tidak mengetahui tradisi kebudayaan daerah Jawa Tengah maka di ajukan pertanyaan Jika Tidak Tahu, apakah alasannya?. Hasil survei menunjukkan 64% atau 8 anak menjawab dengan dengan alasan kurang membaca, sedangkan ke-dua hasil 18% atau 2 pasang anak menjawab tidak pernah di kenalkan keluarga dan tidak mau mancari informasi akan tradisi yang ada di Jawa Tengah yang dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

6 Jika "Tidak Tahu", apakah alasannya? 18% Tidak pernah dikenalkan keluarga 64% 18% Tidak mau mencari informasi akan tradisi yang ada Jawa Tengah Kurang membaca Gambar 1. 4 Alasan kenapa tidak tahu tradisi Jawa Tengah Kemudian penulis ingin melihat sejauh mana anak anak pelajar Semarang tertarik pada tradisi budaya daerah Jateng yang membuktikan bahwa mereka masih peduli akan warisan budaya daerahnya. Hasil survei menunjukkan dengan nilai 85% atau 29 anak menjawab tertarik dan 9% atau 3 anak sangat tertarik dan 6% atau 2 anak tidak tertarik. Dengan kata lain 32 anak tertarik akan tradisi daerah khusunya Jawa Tengah maka dari itu dikenalkanlah event event tradisi lainnya yang belum mereka ketahui, selain itu juga untuk menambah wawasan baik kepada anak yang tertarik dan tidak tertarik sehingga menumbuhkan rasa peduli lebih lagi agar tidak terulang kembali kasus pengklaiman warisan budaya oleh negara lain. Hasil survei tersebut dapat dilihat pada gambar diagram lingkaran dibawah ini

7 Seberapa tertarik kamu akan tradisi daerah kebudayaan Jawa Tengah? 9% 6% Tidak tertarik Tertarik Sangat tertarik 85% Gambar 1. 5 Seberapa tertarik responden akan tradisi daerah Jawa Tengah Dari landasan di atas yang menyatakan ketertarikkan 32 anak akan tradisi daerah kebudayaan Jawa Tengah maka pertanyaan pre-test selanjutnya menanyakan Bagaimana pendapatmu jika tradisi daerah Jawa Tengah di buat dalam bentuk game? Menarikkah? dan Jika "Menarik/Sangat Menarik"berilah alasannya?. Dari kedua pertanyaan tersebut menampilkan hasil survei seperti di bawah ini Bagaimana pendapatmu jika tradisi daerah Jawa Tengah di buat dalam bentuk game? Menarikkah? Sangat menarik Menarik Tidak menarik 0 5 10 15 20 25 30 Tidak menarik Menarik Sangat menarik Series1 0 24 10 Gambar 1. 6 Diagram pendapat jika tradisi daerah Jawa Tengah dalam game

8 Pada gambar diagram diatas menunjukkan bahwa 34 responden pada intinya mengatakan bahawa game dengan tema tradisi daerah Jawa Tengah dibuat dalam bentuk game, 24 anak menjawab menarik dan 10 anak menjawab sangat menarik. Responden menjawab menarik atau sangat menarik memiliki alasan kenapa hal tersebut membuat menarik menunjukkan hasil survei yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini Jika "Menarik/Sangat Menarik"berilah alasannya? Menjadi media pengenalan Asik bila dimainkan Memiliki tema game yang Memiliki tema game yang menarik 0 5 10 15 20 25 30 Asik bila dimainkan Menjadi media pengenalan dan pembelajaran yang menyenangkan Series1 2 7 25 Gambar 1. 7 Diagram alasan setelah menjawab pendapat tradisi daerah Jawa Tengah dalam bentuk game Pada gambar diatas menunjukkan hasil alasan jika game dengan tema tradisi kebudayaan daerah Jawa Tengah itu menarik/sangat menarik. Sebanyak 25 anak menjawab dengan alasan media pengenalan dan pembelajaran yang menyenangkan, sebanyak 7 anak memberi memberi alasan asik bila dimainkan, sedangkan 2 anak dengan alasan memiliki tema game yang menarik. Berlandaskan hasil survei di atas maka penulis membuat Game Wisata Budaya Jawa Tengah dengan tema pengenalan event tradisi kebudayaan daerah Jawa Tengah. Game ini memiliki nilai edukasi dan mensimulasi pembelajaran yang disampaikan dengan membuat informasi lebih mudah diterima oleh pemain secara tidak sadar karena kondisi pemain yang rileks saat memainkannya. Selain sebagai media memperkenalkan dan media pembelajaran yang menyenangkan serta menarik,

9 penggunaan Game juga dapat sebagai media promosi wisata kebudayaan daerah tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah game dapat membuat anak anak pelajar untuk tertarik dengan tradisi kebudayaan daerah Jawa Tengah? 2. Bagaimana cara memperkenalkan dan mempromosikan tradisi kebudayaan Jawa Tengah untuk menarik kunjungan wisatawan yang dapat digunakan sebagai objek wisata kebudayaan? 3. Bagaimana cara membuat game yang menarik namun menyisipkan nilai edukasi serta tanpa menghilangkan unsur informasi dalam pengenalan tradisi kebudayaan daerah Jawa Tengah? 4. Apakah dampak Game pengenalan tradisi kebudayaan Jawa Tengah bagi anak anak pelajar?

10 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui bahwa game mampu membuat ketertarikan anak - anak akan tradisi kebudayaan daerah Jawa Tengah 2. Memperkenalkan dan mempromosikan tradisi kebudayaan Jawa Tengah sebagai objek wisata kebudayaan melalui aplikasi game. 3. Mengetahui game seperti apa yang cocok yang dapat menarik tetapi tidak menghilangkan unsur informasi akan tradisi kebudayaan tersebut dengan mendesain latar belakang yang berkaitan dengan tradisi daerah itu sehingga dapat memudahkan dalam menangkap penyampaian pengenalan tradisi kebudayaan Jawa Tengah serta berguna dalam media pembelajaran yang menarik. 4. Mengetahui bahwa game mampu memberikan dampak positif bagi anak anak pelajar dalam menambah wawasan serta menumbuhkan rasa cinta,peduli akan aset warisan dalam upaya pelestarian jangka panjang.