BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2000 terbentuklah panitia persiapan pemekaran Desa Jayapura. Semula

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum kelurahan Simpang Baru Kondisi Geografis Kelurahan Simpang Baru

BAB II GAMBARAN UMUM USP LECAH MANDIRI. kota yang meliputi hampir seluruh jenis lapangan usaha yang ada. Upaya

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. danusahanya sudah berjalan sejak tahun Pada tanggal 20 Juli 2007

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITAIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kampar. Sejak awal berdiri desa Sendayan terdiri dari empat dusun

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. ingin membuat usaha tetapi kekurangan dana dalam pembuatan usaha mereka.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Desa Tarai Bangun. yaitu Dusun IV Tarai dan Dusun V Rawa Bangun.

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam merealisasikan kesejahtraan masyarakat.program

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II BADAN USAHA MILIK DESA MAKMUR SEJAHTERA. Kabupaten Rokan Hulu (Lembaran Daerah Kabupaten Rokan Hul u Tahun

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kampar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015

BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN RESPONDEN

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG. PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. ditemui melalui pendekatan kualitatif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III KONDISI MASYRAKAT TERANTANG. dipimpin oleh seorang kepala suku. Suku Domo oleh Datuk Paduko, Suku

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BOGOR. Cibinong, Desember 2017

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR :11 TAHUN 2015 TENTANG

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 12 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA

PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 34 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI CIREBON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

PERATURAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CILELES KABUPATEN LEBAK NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI. Kampung Panjang adalalah 40 ha, yang beratasan : 1. Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Kampar

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

Transkripsi:

68 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum Desa Jayapura 4.1.1 Sejarah Desa Desa Jayapura adalah nama suatu wilayah di kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak yang berdiri pada tahun 2000 hasil dari pemekaran Desa Paket C. Seiring dengan perkembangan wilayah dan pertumbuhan jumlah penduduk maka pada tahun 2000 terbentuklah panitia persiapan pemekaran Desa Jayapura. Semula tidaklah mudah untuk menyatukan visi, misi dan persepsi dalam kerangka membentuk sebuah desa yang definitive, berbagai aral melintang, konsekuensi dan tantangan seakan menjadi pengalaman dalam perjalanan waktu. 4.1.2 Letak Geografis Desa Jayapura Desa Jayapura terletak didalam wilayah Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak Provinsi Riau yang berbatasan dengan: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Langkai Kecamatan Siak. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bungaraya. 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Suak Merambai. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Buantan Lestari. Luas wilayah Desa Jayapura adalah 25 KM² dimana wilayah berupa dataran rendah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Iklim Desa Jayapura sebagaimana 68

69 desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim Kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian yang ada di Desa. 4.1.3 Monografi Desa Jayapura Penduduk Desa Jayapura berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya Bersuku Jawa, karena pada awal mulanya Desa Jayapura adalah daerah Transmigrasi dari pulau Jawa. gotong royong dan kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh masyarakat sejak pertama kali menempati Desa Jayapura tersebut. dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat. 1.1.4 Jumlah Penduduk Desa Jayapura Desa Jayapura mempunyai jumlah penduduk 3.449 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 1802 jiwa, perempuan: 1647 jiwa dan 985 KK, yang terbagi dalam Tiga (III) wilayah dusun, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1 : Jumlah Penduduk Jayapura Dusun I Dusun II Dusun III 1584 1257 608 Sumber : Desa Jayapura, 2012 Dari tabel 2 diatas jumlah penduduk paling banyak di Desa Jayapura Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak adalah Dusun I yang berjumlah 1584 Orang. Sedangkan yang paling sedikit penduduknya adalah Dusun III yaitu 608 Orang. 1.1.5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

70 Keadaan penduduk desa Jayapura kecamatan Bungaraya kabupaten Siak dilihat dari tingkat pendidikan dapat dilihat pada table 3 berikut : Tabel 4.2 : Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah SD SMP SLTA DIPLOMA SARJANA PASCA SARJANA 968 1091 560 347 7 5 1 Sumber : Desa Jayapura, 2012 Dari table diatas dapat dilihat bahwa di desa Jayapura kecamatan Bungaraya kabupaten Siak yang paling banyak adalah Sekolah Dasar atau yaitu sebanyak 1091 orang. Sedangkan paling sedikit adalah tingkat paska sarjana yaitu 1 orang. 1.1.6 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pekerjaan Kemudian dilihat dari segi tingkat pekerjaan penduduk desa Jayapura Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak dilihat dari table berikut : Tabel 4.3 : Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pekerjaan Petani Pedagang PNS Wiraswasta 532 oang 103 orang 92 orang 258 orang Sumber : Desa Jayapura, 2012 Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk menurut tingkat pekerjaan yang banyak adalah Petani yaitu 532 orang. Dan yang paling sedikit adalah PNS yaitu 92 orang. 1.1.7 Keadaan Ekonomi Kondisi ekonomi masyarakat Desa Jayapura secara kasat mata terlihat jelas perbedaannya antara Rumah Tangga yang berkategori miskin, sangat miskin, sedang dan kaya. Hal ini disebabkan karena mata pencariannya di sektor-sektor usaha yang

71 berbeda-beda pula, sebagian besar di sektor non formal seperti buruh bangunan, buruh tani, petani, perkebunan karet dan sawit dan sebagian kecil di sector formal seperti PNS pemda, Honorer, guru, tenaga medis, TNI/ Polri,dll. 1.2 Gambaran Umum UED SP Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam Desa Jayapura Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak berdiri pada tahun 2008 tepatnya pada tanggal 18 Juli 2008 berdasarkan surat pengesahan Bupati Siak Nomor.14/PMD/2008. Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam berfungsi guna mengatasi kemiskinan, kebodohan, dan infrastruktur (K2i) di Provinsi Riau. Fenomena kemiskinan bukan masalah ekonomi semata tetapi merupakan faktor interaksi dari masalah ekonomi sosial budaya dan politik. Kemiskinan di Riau ini bukan hanya disebabkan oleh faktor-faktor yang lain. Kemiskinan juga disebabkan oleh masyarakat yang tidak diberdayakan terutama dalam hal pengambilan keputusan. Program Pemberdayaan Desa (PPD) adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan memberdayakan masyarakat Desa, dimana masyarakat ikut serta melaksanakan berbagai program pembangunan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai pada evaluasi, monitoring, serta melestarikan pengembangannya. Oleh sebab itu program pemberdayaan desa memberikan pinjaman dana bergulir kepada masyarakat Desa untuk di manfaatkan oleh masyarakat untuk

72 mengembangkan kegiatan perekonomian khususnya ekonomi mikro yang dilaksanakan secara terbuka dan penuh tanggung jawab. Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam merupakan salah satu wujud dari lembaga ekonomi yang ada di Desa. Lembaga ini bergerak dibidang usaha simpan pinjam yang merupakan milik masyarakat desa yang diusahakan serta dikelola oleh masyarakat desa. Pengelola Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam atau dikenal dengan singkatan UED SP adalah warga masyarakat yang terpilih melalui musyawarah desa dan ditetapkan dengan keputusan kepala desa yang bertugas mengelola kegitan UED SP. UED SP ini adalah milik masyarakat desa yang dibentuk melalui musyawarah dan ditetapkan dengan keputusan kepala desa yang tumbuh dari bawah berazaskan gotong royong dan kebersamaan. UED SP Desa Jayapura sebagai lembaga institusi usaha bersama milik Desa. Minimal 1 (satu) kali dalam setahun harus mengundang seluruh anggota dalam satu forum yang diberi nama Musyawarah Desa Pertanggung jawaban (MDPT). Musyawarah Desa Pertanggung jawaban merupakan forum yang digunakan sebagai forum pertanggung jawaban pengelolaan pengurus dan kinerja kepengurusan UED SP Desa Jayapura Desa secara tidak langsung dapat diukur dari laporan pertanggung jawaban (LPJ) UED SP Desa Jayapura pada buku tahun yang bersangkutan. Musyawarah Desa Pertanggung jawaban juga merupakan wujud dari pelaksanaan demokrasi ekonomi masyarakat desa yang dilaksanakan oleh suatu lembaga ekonomi desa yang dikelola oleh masyarakat desa sendiri secara demokratis,

73 sehingga tercipta suasana kebersamaan dan gotong-royong, selain itu Musyawarah Desa Pertanggungjawaban (MDPT) juga merupakan forum yang membahas Program Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) UED SP De sa Jayapura. Kepala desa bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan PPD dan pelestarian program PPD. Kepala desa bertugas dan berkewajiban sebagai berikut: 1) Menyelenggarakan musywarah desa dalam rangka pelaksanaan PPD dan menyebarluaskan kepada seluruh masyarakat desa. 2) Mengesahkan daftar calon pemanfaat Dana usaha Desa. 3) Menandatangani dokumen SP3. 4) Memantau realisasi penyaluran dan pengembalian pinjaman Dana Usaha Desa. 5) Bersama sama dengan ketua BPD, wakil masyarakat perempuan yang dipilih melalui musyawarah desa, membuka rekening Dana Usaha Desa pada bank yang ditetapkan. 6) Bersama sama dengan anggota pemegang otoritas rekening Dana usaha Desa laiinya, melakukan pemindahbukuan (over booking) karena sesuai dengan pengajuan UED-SP yang tertuang dalam dokumen SP3. 7) Mendorong dan mengupayakan penyelesaian permasalahan yang terjadi di desa bersangkutan. 8) Membuat laporan bulanan kepada camat tentang perkembangan pelaksanaan PPD desa bersangkutan. Ketua BPD atau petugas pengawasan umum bertugas dan berkewajiban sebagai berikut : 1) Bersama pendamping desa dan pemerintahan desa memberikan informasi tentang kegiatan PPD kepada masyarakat desa. 2) Melakukan pengawasan umum terhadap pelaksanaan kegiatan PPD, evaluasi sasaran program serta pemanfaatannya. 3) Memastikan penyaluran Dana Usaha desa telah memenuhi syarat dan ketentuan program yang berlaku. 4) Memantau realisasi penyaluran dan pengembalian dana pinjaman Dana Usaha Desa.

74 5) Mendorong masyarakat pemanfaat/peminjam bertanggung jawab dalam pengelolaan Dana Usaha Desa, sehingga pengembalian tepat waktu dan peguliran berjalan dengan baik. 6) Bersama kepala desa dan pelaku PPD lainnya menyampaikan hasil musyawarah desa, khususnya kegiatan sektoral kepada kecamatan dan kota. 7) Mengikuti pelaksanaan kegiatan PPD pada tahap perencanaan pelaksanaan dan pelestarian/peguliran, khususnya dalam pertemuan pertemuan desa. 8) Menandatangani SP3. Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan program, direkrut pendamping yang disebut dengan fasilitator program untuk membantu peningkatan kemampuan kelembagaan, perencnaan pembangunan wilayah serta bantuan kehlian khusus yang disebut dengan pendamping desa. Dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1) Melaporkan dan melakukan koordinasi dengan tim koordinasi kota, camat, aparat desa. 2) Melakukan sosialisasi PPD kepada aparat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat. 3) Melakukan identifikasi karakteristik (sumber daya manusia, kelembagaan dan ekonomi) desa. 4) Mengumpulkan, memverifikasi, validasi seluruh data penduduk miskin dari berbagai sumber yang ada kemudia di koordinasi dengan aparat desa selanjutnya dilaporkan kepada coordinator daerah. 5) Menfasilitasi forum musyawarah desa dan forum pertemuan kelompok/rt. 6) Melakukan kajian terhadap potensi desa. 7) Memberikan bantuan tehnis yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Dana Usaha Desa. 8) Memeriksa dan memberikan masukan terhadap kualitas tehnis dan kelayakan ekonomi usulan kegiatan serta propses verifikasi. 9) Membantu menyiapkan dan menyempurnakan dokumen kegiatan Dana Usaha Desa. 10) Menfasilitasi penyelesaian masalah-masalah yang terjadi di desa dan melaporkan semua permasalahan yang terjadi kepada coordinator daerah. 11) Melakukan pemberdayaan secara khusus terhadap masyarakat miskin sehingga layak untuk diberikan pinjaman. 12) Melaksanakan prosedur Dana Usaha Desa dengan baik dan benar.

75 13) Melakukan verifikasi terhadap pinjaman dan peminjaman bahwa yang bersangkutan benar meminjam dan mamanfaatkan dana UED SP. 14) Sebelum pencairan Dana Usaha Desa dan dikoordinasikan dengan coordinator daerah. 15) Melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi pada pemanfaatan dan UED SP. 16) Membuat penilaian kebutuhan pelatihan, pengembangan paket-paket pelatihan yang tepat bagi pengelola UED SP, kelompok masyarakat, kade pembangunan masyarakat/desa dan masyarakat umum. 17) Memfasilitasi dengan instansi terkait (lint as sektor) untuk bimbingan tehnis terhadap penerapan teknologi usaha masyarakat yang berorientasi pasar dan bernilai ekonomi tinggi. 18) Membantu pengembangan potensi desa melalui kerjasama dengan dinas dan instansi terkait serta dengan dunia usaha yang ada. 19) Memfasilitasi pelaksanaan rakor bulanan desa. 20) Membuat laporan kegiatan harian (absensi, realisasi, dan rencana kerja) yang disampaikan kepada coordinator daerah setiap bulan. 21) Membuat laporan bulanan tentang pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada koordinator daerah dengan tebusan kepada lurah dan camat. 22) Membuat laporan khusus terhadap pemberdayaan masyarakat miskin setiap bulan. 23) Membuat laporan tahunan dan disampaikan kepada koordinator daerah. 24) Bertanggungjawab terhadap kualitas pelaksanaan tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. 25) Bertanggungjawab kepada korda dalam menyukseskan kegiatan PPD. 26) Mengikuti rapat koordinasi kota bersama koordinasi daerah. Secara umum tugas dan tanggung jawab pengelola UED SP adalah: 1) Mensosialisasikan kegiatan Dana Usaha Desa kepada masyarakat Desa dan mengumpulkan aspirasi masyarakat desa. 2) Mempersiapkan inidividu-individu rumah tangga/kelompok usaha penerima Dana Usaha Desa sehingga mampu melaksanakan kegiatan sesuai dengan dokumen serta menyalurkan Dana Usaha Desa untuk kegiatan sesuai dengan rencana penggunaan kepada penerima Dana Usaha Desa. 3) Mengelola Dana Usaha Desa serta dana simpan pinjam masyarakat. 4) Mengatur dan memastikan perguliran dana sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. 5) Menyusun RKTI tahunan dan bulanan yang difasilitasi oleh pendamping Desa. 6) Pengelola UED SP melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat miskin selanjutnya diberi pinjaman.

76 7) Melakukan verifikasi terhadap usulan proposal masyarakat. Ketua UED SP mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Memimpin organisasi UED SP. 2) Memberikan pinjaman yang diajukan calon pemanfaat kepada UED SP berdasarkan hasil keputusan musyawarah desa atau perguliran yang memenuhi syarat-syarat kelayakan usulan. 3) Melakukan pengendalian dan pembinaan terhadap pinjaman dan pengembalian pinjaman dana UED SP. 4) Mengawasi keputusan dana UED SP. 5) Mengangkat tenaga administrasi bila dibutuhkan sesuai dengan kemampuan keuangan UED SP. 6) Melaporkan posisi keuangan dengan memuat laporan rutin bulanan bersama kasir tepat waktu diserahkan kepada Desa serta pendamping Desa. 7) Melakukan koordinasi dengan aparat desa, lembaga kemasyarakatan, pendamping desa, koordinator daerah, kader pembangunan masyarakat serta kepada pihak-pihak lain dalam rangka menyampaikan laporan perkembangan dan permasalahan pelaksanaan kegiatan Dana Usaha Desa. 8) Membangun jaringan kerja terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka pengembangan lembaga UED SP. 9) Melaksanakan musyawarah pertanggung jawaban dana setiap periode pinjaman kepada masyarakat. 10) Melaksanakan prinsip transparansi dalam pengelolaan kegiatan Dana Usaha Desa kepada masyarakat. 11) Menandatangani specimen rekening UED SP dan rekening simpan pinjam pada bank yang ditunjuk. 12) Melakukan pembinaan rutin terhadap kelompok-kelompok dan anggota pemanfaart Dana Usaha Desa difasilitasi oleh pendamping Desa. 13) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dana UED SP sesuai aturan. 14) Melakukan penagihan terhadap kelompok-kelompok dan anggota pemanfaat Dana Usaha Desa dan didampingi oleh Pendamping Desa. Kasir UED SP mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Menerima, menyimpan dan membayarkan uang berdasarkan bukti-bukti penerimaan dan pembayaran yang sah. 2) Melaksanakan pembukuan administrasi keuangan UED SP. 3) Melaporkan posisi laporan keuangan kepaada ketua UED SP secara periodic tepat waktu dan sewaktu-waktu diperlukan. 4) Menandatangani specimen rekening UED SP dan rekeing simpan pinjam pada bank yang ditunjuk.

77 5) Melakukan pembinaan administrasi keuangan kepada kelompok-kelompok pemanfaat Dana Usaha Desa dan difasilitasi oleh Pendamping Desa. 6) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan uang yang ada di kas dan yang tersedia di bank. 7) Melakukan penagihan terhadap kelompok-kelompok pemanfaat Dana Usaha Desa dan didampingi oleh Pendamping Desa. Gambar 4.1 : Struktur Kepengurusan UED SP Desa Jayapura STRUKTUR KEPENGURUSAN UED SP Desa Jayapura Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak KETUA MAIRIL KASIR ELMA SUSANTI Tata Usaha LULUK Tim Verifikasi I Tim Verifikasi II Tim Verifikasi III Tim Verifikasi IV Sumber : UED SP Desa Jayapura, 2012