BAB I GAMBARAN UMUM PROSES DAN PERAN PERALATAN KONSTRUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sumber: (

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT

RINTA ANGGRAINI

4- PEKERJAAN PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi telah menjadi kompleks pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN:

Penggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

Bidang Sertifikat Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK

Klasifikasi Sertifikat Keterampilan

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran Surat Edaran LPJK Nomor 01/SE/LPJK-N/I/2012 Tanggal 12 Januari 2012

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

TUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN OLEH : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

ZULFIKAR JAUHARI NRP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN :

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAGEMENT MAINTENANCE REPORT EX BAB I PENDAHULUAN

BAB II STUDI PUSTAKA

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

JADWAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TERPADU (SEMESTER 1 & 5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi

HALAMAN PENGESAHAN...

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TERPADU (SEMESTER 5)

Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas Zacoeb

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan

BAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

SUB BIDANG SKT NO KODE A R S I T E K T U R

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm.

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 163

ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

JURNAL TEODOLITA. VOL. 16 NO. 1, Juni 2015 ISSN DAFTAR ISI

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam ilmu teknik sipil, alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan ekonomi pada kota kota besar di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB I PENDAHULUAN. undercarriage

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PRECAST DI SENTUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan

BAB III METODOLOGI Data Data-data yang didapat dalam proyek gedung Ditjen Dikti Jakarta merupakan data-data umum dan teknis berupa :

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH (Studi Kasus :Pekerjaan Timbunan Tanah di Baturetno, Wonogiri) Dian Arumningsih D.P.

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

Transkripsi:

BAB I GAMBARAN UMUM PROSES DAN PERAN PERALATAN KONSTRUKSI I. PENDAHULUAN Luasnya cakupan dalam bidang Ilmu Teknik Sipil, membuat Ilmu Teknik Sipil pada masa kini dibagi menjadi beberapa bidang konsentrasi (sub discipline). Pembagian berbagai konsentrasi Bidang Keilmuan ini sangat bervariasi baik di setiap negara maupun Universitas, tetapi pada umumnya memiliki 5 bidang utama, yaitu : Structural Engineering Structural Engineering adalah sebuah bidang konsentrasi dari Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan desain dan analisa dari sebuah struktur dalam mendukung maupun menolak beban yang bekerja. Geotechnic Engineering (Geoteknik) Geoteknik adalah bidang konsentrasi dalam Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan tanah maupun bebatuan yang mendukung sebuah sistem konstruksi. Geotechnical Engineer mengaplikasikan pengetahuan dari berbagai bidang, terutama geologi, mekanik dan material science, guna mendesain pondasi, dinding penahan tanah atau struktur lainnya secara aman dan ekonomis. Water Resources Engineering (Pengembangan Sumber Daya Air) Pengembangan Sumber Daya Air adalah bidang yang berhubungan dengan pengelolaan Air. Bidang ini mengkombinasikan Hidrologi, Teknik Lingkunga, geologi dan manajemen sumber daya dalam mengelola kualitas dan kuantitas air, baik air di dalam tanah (aquifer) maupun air permukaan (danau, sungai). Trasportation Engineering (Transportasi) Bidang ini mempelajari tentang pemindahan orang dan barang secara aman, ekonomis, efisien dan ramah lingkungan. Hal ini dilakukan dengan cara merencanakan, membangun dan mengatur infrastruktur transportasi seperti jalan, jalan tol, kanal, jaringan kereta api, bandara, serta jaringan transport publik. Construction Management (Manajamen Konstruksi) Manajemen Konstruksi adalah sebuah bidang dalam Teknik Sipil yang mempelajari metode dan tata cara pengerjaan sebuah proyek konstruksi. Bidang ini merencanakan dan mengeksekusi desain para civil engineer dari bidang lain (Struktur, Geoteknik, Sumber Daya Air, dan Transport), dengan sasaran utama adalah untuk menyelesaikan proyek konstruksi secara tepat waktu, sesuai budget biaya, dan dengan kualitas yang diinginkan. 1

Lingkup Disipil ilmu teknik sipil tidak hanya terbatas pada 5 bidang utama seperti di atas, tetapi juga disiplin ilmu teknik sipil lainnya dapat juga seperti: Surveying Environmental engineering Materials engineering Urban engineering Earthquake engineering Besarnya lingkup dunia teknik sipil juga mencerminkan besarnya juga lingkup pekerjaan, organisasi dan metode pekerjaan. Setiap kegiatan masing-masing konstruksi memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda karena proyek konstruksi bersifat unik. Keunikan proses konstruksi dapat dilihat dari manajemen proyek itu sendiri serta pemanfaatan peralatan dan perlengkapan konstruksi serta penerapan metode kerja di lapangan. Setiap pekerjaan konstruksi sangat memperhatikan kualitas bahan, mutu, waktu dan menghasilkan produk dengan kualitas optimal dengan biaya yang seminimal mungkin. Selain itu kesiapan alat dan operator yang ahli juga sangat diperlukan untuk menunjang tingkat efisiensi pekerjaan. Oleh sebab itu diperlukan analisis mengenai metode konstruksi dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dengan menerapkan metode kerja yang efektif dan efisien. 2

II. METODE PEKERJAAN DAN PERALATAN KONSTRUKSI Dari seluruh lingkup dunia teknik sipil, proses konstruksi merupakan aspek utama dalam proses pembangunan. Kegiatan pembangunan atau konstruksi merupakan satu bentuk aktivitas di bidang teknik sipil untuk merealisasikan perencanaan bangunan dari gambar kerja yang telah dirancang dan dianalisis. Proses konstruksi diawali dengan tahap perencanaan,,konstruksi dan tahap akhir yaitu perawatan/ maintenance. Tahap konstruksi merupakan tahap yang paling kompleks dalam siklus pembangunan karena terkandung beberapa aspek pelaksanaan dan penunjang kegiatan seperti aktivitas konstruksi oleh seluruh organisasi proyek, peralatan yang digunakan, metoda pelaksanaan dan menajemen internal maupun eksternal proyek. Berikut merupakan siklus proyek konstruksi: Gambar 1.1 Siklus Proyek Konstruksi Sumber: https://ernestoolivares.com/infographics/construction-cycle/ Mulanya kegiatan konstruksi diawali dengan tahap perencanaan. Pada tahap perencanaan owner (customer) ingin membangun suatu bangunan baik untuk bangunan residensial, komersil, gedung maupun bidang militer. Owner didampingi oleh professional tim seperti cost constultant, structure consultant dan building service consultant untuk menyiapkan seluruh perencanaan proyek untuk siap dijalankan. Selanjutnya engineer, arsitek maupun cost consultant mulai membentuk menejemen proyek dan melakukan pengadaan lelang (procurement). 3

Lelang proyek konstruksi dilakukan untuk menentukan calon kontraktor terpilih dari kontraktor yang mengikuti proses lelang atau sering dikenal tender yang dapat dilihat pada gambar 1.2. Gambar 1.2 Skema Lelang Sumber: Dokumen Pribadi Kontraktor terpilih langsung diberi surat perintah kerja untuk memulai proses kegiatan konstruksi. Sebelum kegiatan konstruksi dimulai, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh kontraktor, seperti: Sertifikasi alat dan perlengkapan kerja Dokumen perizinan Struktur organisasi proyek Tenaga kerja Peralatan dan perlengakapan konstruksi Persiapan rambu-rambu di dalam dan di lokasi sekitar proyek Jenis peralatan dan perlengkapan yang sering digunakan selama proses pembangunan ada beberapa jenis berdasar jenis pekerjaan konstruksi. Pemilihan peralatan konstruksi berdasarkan metoda kerja dan manajemen proyek sehingga dalam pengoperasianya lebih efektif. Jenis peralalatan yang umumnya digunakan di dunia konstruksi dapat dilihat pada tabel 1.1. 4

Tabel 1.1 Jenis Peralatan Konstruksi No 1 2 3 4 5 6 Alat Dump Truck Compactor Dozer Excavator Crane Trimmer Sumber: Dokumen pribadi Metode dumping Kapasitas Perlengkapan kompaktor Roller Roda penggerak Blade Jenis alat Rear dump Bottom dump Side dump Articulated dump truck Gravimetric Volumetric/struck volume Tamping roller Vibration compactor Pneumatic-Tire roler Steel wheel roller Self propelled Vibrating roller Multitired pneumatic roller Heavy pneumatic roller self propelled tamping foot roller self propelled segmented steel roller Towed sheepsfoot roller Grid roller Crawler Wheel Straight blade Angle blade Universal Blade Cushion blade Backhoes Draglines Front shovels / power shovels Trenchers Calmshells Self Supporting Static Tower Crane Supported Static Tower Crane Mobile crane Supported Static Tower Crane Climbing Tower Crane Hidraulic Truck Cranes All Terrain Construction Mobile crane Rough Terrain Crane Crawler Cranes Carry Deck Cranes Curb & Gulter Paver Trimmer/Placer Placer/Spreaders Texture/Cure Finisher Canal 5

Tahap berikutnya yaitu proses konstruksi. Proyek konstruksi dalam skala besar memiliki metoda peralatan konstruksi yang beragam. Metoda dan peralatan yang diterapkan dalam proyek konstruksi berdasarkan kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan. Sebagai contoh yaitu pada proyek pembangunan gedung baru Universitas Pembangunan Jaya. Dalam proyek tersebut ditemukan beberapa jenis pekerjaan konstruksi yang menggunakan metoda dan peralatan yang berbeda-beda. Ragam peralatan dan metoda kerja yang diterapkan perlu disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang sedang dilakukan. Cutting Filling Gambar 1.3 Kegiatan Cut and Fill Pada gambar 1.3 dijelaskan tentang pekerjaan galian-timbunan. Galian-timbunan atau sering dikenal sebagai pekerjaan cut and fill merupakan aktivitas konstruksi yang bertujuan untuk menyiapkan lahan untuk memperoleh elevasi permukaan tanah yang direncanakan. Cut merupakan kegiatan memangkas atau memotong lahan yang berbukit sedangkan fill merupakan kegiatan mengisi atau mengurug lembah untuk diratakan sesuai elevasi yang direncanakan. Dalam kegiatan ini diperlukan beberapa alat berat seperti excavator dan dump truck. Excavator yang berfungsi untuk mengeruk tanah sedangkan dump truck yang akan memindahkan material tanah ke lokasi urugan (proses hauling). Alat tersebut yang nantinya akan memindahkan material berupa tanah atau pasir, proses ini dikenal sebagai earthmoving and hauling. Dump Truck Excavating Excavator by Hauling Dumping Return Gambar 1.4 Proses Erthmoving and Hauling Sumber: Dokumen Pribadi 6

Perlu diketahui bahwa dump truck memiliki beberapa jenis berdasarkan metode dumpingnya, seperti: Gambar 1.5 Jenis Dump Truck Setelah volume tanah galian telah terpenuhi, pekerjaan selanjutnya yaitu penyebaran material tanah. Ketika dump truck tiba pada lokasi tujuan, muatan material tanah akan dikeluarkan pada 1 titik lokasi. Tanah yang dikeluarkan tersebut nantinya akan disebar agar penempatan material merata. Pada pekerjaan ini dilakukan oleh alat berat yaitu dozer. Dozer berfungsi pada pekerjaan spreading, backfilling dan stripping. Dibandingkan dengan Gambar 1.6 Dozer peralatan lain, dozer memiliki kehandalan yang Sumber: www.komatsu.com besar dalam pekerjaan ini. Daya dorong yang besar didukung dengan kapasistas mesin yang tinggi sehingga dapat menyebarkan material tanah keberbagai tempat. Jenis dozer dapat dibedakan berdasarkan roda penggerak dan jenis blade yang digunakan dapat dilihat pada gambar 1.7 dan 1.8. Gambar 1.7 Crawler Dozer Sumber: http://www.us.all.biz/john-deere-550kcrawler-dozer-g59529#.vvsnkbmqqko Gambar 1.8 Wheel Dozer Sumber: http://www.catmodels.com/products/55159- %252d-CAT-854G-Wheel-Dozer.html 7

Gambar 1.9 Kompaktor Sumber: Dokumen Pribadi Setelah material tanah telah tersebar, pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan atau kompaksi. Pekerjaan kompaksi bertujuan untuk memadatkan material tanah dengan cara mengeluarkan volume void yang terdapat pada rongga partikel tanah. Alat yang melakukan pekerjaan pemadatan adalah kompaktor. Kompaktor bekerja dengan cara menggilas area yang ingin dipadatkan dengan menggunakan roller, bisa dilihat pada gambar 1.9. Banyaknya penggilasan harus dihitung berdasarkan parameter seperti material yang dipadatkan dan daya dukung tanah. Selain itu juga dalam proses pemadatan harus dilakukan secara bertahap berdasarkan ketebalan layer yang direncanakan. Beberapa jenis kompaktor yang dapat digunakan berdasarkan kebutuhan pekerjaan seperti: Gambar 1.10 Jenis-Jenis Kompaktor 8

Gambar 1.11 Mobile Crane Sumber: Dokumen Pribadi sedikit dan efisiensi kerja crane semakin besar. Terkait kegiatan pemindahan material bangunan seperti tulangan besi, profil baja dan sebagainya dari storage menuju lokasi membutuhkan 1 alat untuk mengurangi penggunaan sumber daya manusia berlebih. Alat yang digunakan yaitu crane. Crane bekerja dengan cara memindahkan material sesuai dengan jangkauan lengan crane dan batasan kapasitas angkut. Crane biasanya ditempatkan pada satu lokasi yang menjangkau kedua lokasi storage dan lokasi konstruksi dengan mengupayakan meminimalisisr sudut lengan crane ketika beroperasi. Tujuannya agar pergerakan crane lebih Crane terdiri dari 2 jenis yaitu fix crane dan mobile crane. Fix crane merupakan crane yang terletak pada 1 poros tempat pergerakan, sedangkan mobile crane lebih dinamis karena dapat berpindah dari 1 lokasi ke lokasi lain. Ada beberapa jenis mobile crane yang sering digunakan dalam kegiatan konstruksi, seperti: Gambar 1.12 Jenis Mobile Crane Sumber: http://www.alatberat.com/blog/jenis-dan-type-mobile-crane-beserta-fungsinya/ Untuk jenis pekerjaan lain seperti paving, pembuatan saluran drainase, curb jalan, kanal sungai, trimming dapat menggunakan peralatan trimmer. Trimmer merupakan peralatan berat yang bekerja pada tahap pekerjaan finishing. Trimmer memiliki akurasi tinggi untuk perataan tekstur dan sangat baik dalam perencanaan elevasi pada pembangunan jalan. Fungsi trimmer identik dengan dozer, tetapi kelebihannya yaitu trimmer hanya memerlukan 1 kali trimming/spreading untuk menghasilkan permukaan lahan yang rata. Sudah pasti efisiensi kerja trimmer lebih besar daripada dozer. Gambar 1.13 Jenis Mobile Crane Sumber: http://www.alatberat.com/blog/jenis-dan-type-mobile-crane-beserta-fungsinya/ 9

III. KESIMPULAN Lingkup pekerjaan sipil terdiri atas 5 bidang yaitu: Construction Management (Manajamen Konstruksi), Trasportation Engineering (Transportasi), Water Resources Engineering (Pengembangan Sumber Daya Air), Geotechnic Engineering (Geoteknik) dan Structural Engineering. Seluruh bidang teknik sipil sangat terkait dengan proses pembangunan. Dalam proses pembangunan atau konstruksi diperlukan beberapa pihak utnuk merealisasikan perencanaan dari proyek konstruksi menjadi kenyataan. Dalam pelaksanaannya diperlukan alat dan perlengkapan konstruksi sesuai dengan kebutuhan serta metode kerja yang baik guna meningkatkan nilai efisiensi pekerjaan tanpa melupakan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu proses pembangunan atau konstruksi yang berlangasug dapat memberikan hasil produk yang optimal dengan biaya yang minimal. 10