ABSTRAK Danau adalah cekungan yang merupakan genangan air yang sangat luas di daratan. Kabupaten Tabanan tepatnya di Kecamatan Baturiti mempunyai salah satu sumber mata air berupa danau, yaitu Danau Beratan. Danau Beratan memiliki fungsi sebagai sumber mata air untuk air minum dan air perkebunan. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Baturiti dari tahun 2010 ke tahun 2014 selalu mengalami laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,57% (BPS, 2014). Oleh adanya laju pertumbuhan penduduk dengan diikuti kebutuhan air minum dan air perkebunan, tampungan mati (dead storage) Danau Beratan tidak boleh mengalami penurunan muka air. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi keseimbangan air atau (water balance) dari Danau Beratan dengan menghitung surplus atau defisit dari Danau Beratan tersebut. Danau Beratan merupakan tipe danau alam dengan luas permukaan 3,764 km 2 (LIDAR, 2015). Danau ini merupakan danau tanpa inlet dan keluaran hanya berupa bangunan pelimpah (spillway). Pada penelitian ini diawali dengan pengumpulan data beruba data AWLR, data elevasi dan luas danau, data perkebunan, data penduduk Kec. Baturiti dengan pertumbuhan penduduk diambil dari tahun 2010-2014. Setelah data terkumpul kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis volume Danau Beratan berdasarkan data AWLR Danau dan luas dari setiap elevasi Danau Beratan. Selanjutnya dilakukan perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk 20 tahun kedepan untuk mengetahui kebutuhan air minum di Kec. Baturiti. Selain itu juga, dilakukan analisis kebutuhan air perkebunan dari luasan wilayah di sekitar Danau Beratan. Dari hasil perhitungan awal kemudian dilakukan analisis keseimbangan air dari Danau Beratan berdasarkan ketersediaan air (inflow) dan kebutuhan air (outflow) Danau Beratan. Hasil penelitian menunjukan bahwa keseimbangan air Danau Beratan berdasarkan inflow dengan volume tampungan 41,1 juta m 3 sampai 42,4 juta m 3, kebutuhan air minum proyeksi 20 tahun sebesar 93,8 lt/or/hr atau 0,938 m 3 /dtk, dan kebutuhan air perkebunan sebesar 0,0182 m 3 /dtk diperoleh volume tampungan mati pada elevasi 1231 m dpl sampai 1249 m dpl tidak mengalami penurunan muka air oleh adanya kebutuhan air. Setelah adanya kebutuhan air perkebunan dan kebutuhan air minum tampungan efektif danau berada antara elevasi 1249 m dpl sampai 1251 m dpl. Neraca Air Danau Beratan berdasarkan perbandingan antara Inflow dan Outflow dapat dinyatakan bahwa Neraca Air Danau selama setahun mengalami surplus pada setiap bulannya. Surplus terbesar terjadi pada bulan Desember dengan nilai surplus 39.966.709,88 m 3 > 38.432.907,187 m 3 (dead storage). Sedangkan surplus terkecil terjadi pada bulan Januari sebesar 38.646.697,47 m 3 > 38.432.907,187 m 3 (dead storage). Surplus ini berada pada tampungan efektif danau yaitu pada elevasi 1249 mdpl sampai 1251 mdpl dengan sisa tampungan efektif terbesar. Kata Kunci: Danau Beratan, Water Balance, AWLR, Inflow, Outflow, Surplus
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Danau adalah cekungan yang merupakan genangan air yang sangat luas di daratan. Danau merupakan tempat penampungan air tawar di darat pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut yang bersumber dari mata air, air hujan, sungai dan gletser. Fungsi danau adalah sebagai pengairan lahan pertanian atau perkebunan, pembangkit tenaga listrik, perikanan, rekreasi, olahraga dan pelayaran. Danau sangat berperan penting dalam daur hidrologi serta merupakan daerah tangkapan air (catchment area) bagi daerah sekitarnya. Sehingga kondisi danau sangat dipengaruhi oleh karateristik lingkungan sekitar. Di Indonesia, kondisi danau tidak lepas dari pengaruh kondisi sungai sungai yang mengalir masuk ke danau. Ekosistem danau sering kali mengalami dampak negatif akbiat perubahaan penggunaan lahan seperti mengalami degradasi lingkungan dan pembangunan pada sektor pertanian, kehutanan, perikanan, serta pariwisata disekitar danau. Sehingga seringkali terjadi pemanfaatan danau yang tidak berimbang. Keberadaan danau akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di sekitarnya, sebaliknya kondisi danau juga dipengaruhi oleh ekosistem di sekitarnya. Keseimbangan air (water balance) merupakan siklus air yang seimbang, dimana besarnya aliran air yang masuk ketersediaan (inflow) dan keluar kebutuhan (outflow) siklus adalah sama atau surplus. Ketersediaan air (inflow) berupa air sungai, hujan dan mata air, sedangkan kebutuhan air (outflow) berupa air baku dan air untuk perkebunan. Keseimbangan air dalam sikulus hidrologi tergantung pada daerah yang diamati sesuai dengan inflow dan outflow. Inflow sebagai ketersediaan air harus bisa mencukupi kebutuhan air yang ada. Kebutuhan air bagi umat manusia semakin hari semakin meningkat. Hal ini seirama dengan pertumbuhan penduduk baik di perkotaan maupun di perdesaan. Peningkatan kebutuhan akan air semakin meningkat pesat sedangkan kerusakan, pencemaran dan pemaanfaatan yang buruk meningkat pula sebagai implikasi pertumbuhan populasi, industri serta perkebunan. Pertumbuhan penduduk yang
pesat sangat berpengaruh dan membawa dampak negative terhadap sumber daya air, baik kualitas maupun kuantitasnya. Sementara itu, sebagian penduduk kurang mendapatkan pelayanan air dengan baik, sedangkan di sisi lain terdapat penduduk yang menggunakan air secara berlebihan dan tidak efisien. (Arismarfai, 2008) Pulau Bali Kabupaten Tabanan mempunyai salah satu sumber mata air berupa danau, yaitu Danau Beratan. Danau Beratan merupakan sumber daya air yang memberi pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Tabanan, khususnya Desa Candikuning Kecamatan Baturiti. Desa Candikuning memiliki luas wilayah paling besar di antara desa lainnya di Tabanan, yaitu sebesar 22,36 Km 2 (2,70% dari luas Kabupaten Tabanan). Secara topografi Kecamatan Baturiti merupaka pertemuan arus angin sehingga mempengaruhi tingkat curah hujan yang terjadi. Menurut BPS Kabupaten Tabanan tahun 2014, jumlah penduduk Kecamatan Baturiti hampir menyentuh angka 52092 jiwa, ini adalah terbesar ketiga setelah Kecamatan Kediri dan Tabanan. Selama kurun waktu lima tahun 2010 sampai 2014, jumlah penduduk Kecamatan Baturiti mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk baturiti sebanyak 50.933 jiwa dan pada tahun 2014 sebanyak 52.092 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk dari 2010-2014 sebesar 0,57%. (BPS Kabupaten Tabanan, 2014). Jumlah penduduk diproyeksikan akan terus bertambah setiap tahunnya dikarenakan salah satu faktornya adalah Danau Beratan karena penduduk menggunakan Danau Beratan sebagai sumber mata air. Danau Beratan memiliki fungsi sebagai sumber mata air untuk air minum yang dikelola oleh PDAM Unit Baturiti, itu sudah mencakup kebutuhan untuk air perkebunan serta untuk kebutuhan hidup lainnya. Volume tampungan Danau Beratan harus tetap ada pada setiap tahunnya. Tampungan mati Danau Beratan tidak boleh mengalami penurunan muka air oleh adanya kebutuhan air minum dan kebutuhan air perkebunan. Sejak Danau Beratan dijadikan sebagai daerah tujuan wisata, lingkungan fisik danau beratan mengalami perubahan cenderung negatif meskipun disisi lain juga telah memberikan manfaat positif (Widya Paramitha, 2012). Danau Beratan dipilih sebagai tempat dari penelitian ini dikarenakan pada wilayah ini pertumbuhan penduduk yang terus melaju serta adanya cakupan yang
diberikan oleh PDAM Unit Baturiti untuk air minum yang malah digunakan penduduk juga untuk menyiram perkebunan setempat. Selain itu juga didorong faktor pertumbuhan baik dari segi pariwisata, ekonomi, pemukiman dan perkebunan. Hal ini bisa menyebabkan pemanfaatan air atau keseimbangan air yang menyimpang serta volume tampungan mati Danau Beratan bisa mengalami penurunan muka air. Oleh karena itu, untuk mengantasipasi dan menanggulangi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah yang kongkrit dan nyata. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengkaji data hidrologi yaitu melalui neraca air (water balance). 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan masalahnya yaitu: 1. Bagaimanakah kondisi keseimbangan air (water balance) dari Danau Beratan tahun 2015? 2. Berapakah surplus atau defisit dari Danau Beratan tahun 2015? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk dapat mengetahui keseimbangan air atau water balance dari Danau Beratan. 2. Untuk dapat mengetahui surplus/defisit dari Danau Beratan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi upaya pemanfaatan dari Danau Beratan. 2. Memberikan data dan informasi awal bagi para peneliti untuk melaksanakan penelitian lanjutan. 3. Bagi pemerintah daerah, informasi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam memformulasikan kebijakan dalam pengendalian air Danau Beratan. 4. Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui berapa besar debit inflow dan outflow pada Danau Beratan.
1.5 Batasan Masalah 1. Dalam penelitian ini hanya meneliti tentang kebutuhan akan air baku dan perkebunan. 2. Perubahan vegetasi di daerah tangkapan diasumsikan tetap. 3. Melakukan analisis perhitungan keseimbangan air Danau Beratan terhadap kebutuhan air. 4. Data muka air sungai melalui AWLR dan elevasi danau melalui peta batymetri sebagai ketersediaan atau volume tampungan danau. 5. Tidak memperhitungkan koefisien dari pada tanaman. 6. Kebutuhan air perkebunan maksimum dianggap konstan setiap bulan.