BAB II LANDASAN TEORI. mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari. inggris Achievement yang berarti kecakapan.

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sikap, dan perilaku. Disiplin adalah latihan watak dan batin agar segala perbuatan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. diukur menggunakan instrumen yang relevan. Banyak faktor yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB II LANDASAN TEORI. pelajaran ekonomi siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa Inggris yaitu discipline yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. persepsi sisiwa tentang perhatian orang tua. Selain tinjauan pustaka, di bagian ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,DAN HIPOTESIS. kewajiban belajar secara sadar dan menaati peraturan yang ada di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Tinjauan Tentang Minat Belajar Sejarah

MODEL PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KELAS

BAB II HASIL BELAJAR SISWA DAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI. 1. Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIK

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

I. PENDAHULUAN. upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya untuk mendidik, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

mendapatkan penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebijaksanaan.

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa,

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tertib untuk mengatur tingkah laku.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV. akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat diukur dengan tes tertentu (Abdullah, 2008)

BAB II LANDASAN TEORITIK. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

BAB II LANDASAN TEORI. dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepadaorang lain. Kemandirian dalam kamus psikologi yang disebut independence yang

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita ketahui bahwa keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu hal yang sangat penting didalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Dengan prestasi belajar akan dapt dilihat berhasil atau tidaknya proses pendidikan dan pengajaran untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Prestasi belajar merupakan suatu fase yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Kata prestasi merupakan terjemahan dari bahasa inggris Achievement yang berarti kecakapan. Sumardjono (1997) bahwa prestasi adalah hasil akhir dari proses belajar aktif yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan. Sedangkan Aswar mengatakan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam belajar (Suseno, 1999). Tirta Negoro (Tarmiyati, 2002) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilain hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Sadali (2003) mengatakan bahwa prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan kinerja akademik yang dalam bahasa inggris disebut Academic Performance berupa hasil belajar siswa adalah hasil dari usaha, 8

kemampuan, dan sikap seseorang dalam menyesuaikan suatu kegiatan dalam bidang pendidikan. Menurut Nawawi (Harsini, 2001) prestasi belajar siswa adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu. Thantawi (1979) dalam kamus bimbingan dan konseling merumuskan prestasi belajar sebagai tanda atau simbol keberhasilan yang telah dicapai dari usaha belajar yang biasanya dinyatakan dalam nilai, angka atau huruf, dimana tanda itu melambangkan kemampuan aktual dalam bidang pengetahuan dan keterampilan. Prestasi belajar menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata prestasi yang berarti hasil yang telah dicapai dan belajar yang berarti penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, hasilnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Jadi, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberika oleh guru. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu usaha, kemampuan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu di bidang pendidikan. Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu yang berada di bangku sekolah (Arifin, 1989). 9

Winkel dalam Sunarto (2009) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa adalah bukti usaha yang dapat dicapai siswa di sekolah setelah melakukan proses belajar. Pengertian yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses psikis yang berlangsung dalam proses interaksi seseorang dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai yang akan disiapkan atau dilaksanakan menuju kemajuan. Pengertian prestasi belajar menurut Davis adalah kemampuan yang berupa Knowledge, Understanding and Skill siswa dalam suatu kurun waktu yang meliputi satu bulan, caturwulan, semester atau satu tahun berdasarkan tujuan tes prestasi belajar (Tarmiyati, 2002). Dari pengertian belajar di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil akhir dari usaha, kemampuan belajar siswa dalam penguasaan pengetahuan maupun keterampilan yang dikembangkan melalui suatu pelajaran yang diperoleh, melalui pembelajaran dan pendidikan di sekolah sebagai tanda atau simbol keberhasilan yang dinyatakan dalam nilai, angka atau huruf pada akhir pembelajaran dalam kurun waktu satu bulan, catur wulan, dan semester. Prestasi belajar tiap siswa berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Bervariasinya prestasi belajar yang diperoleh siswa sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan dalam mata pelajaran yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu faktor-faktor yang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa cukup kompleks, ada yang berasal dari dalam diri individu yang bersangkutan dan ada juga yang berasal dari luar diri individu yang bersangkutan. 10

2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Suryabrata (1998) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : 1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu : a. Faktor Fisikologis : Kematangan fisik, kesehatan badan, kualitas makanan dan fungsi panca indra. b. Faktor Psikologis : Minat, rasa ingin tahu, adanya sifat kreatif, rasa aman, motivasi, pengalaman masa lalu dan kecerdasan. 2. Faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu: a. Faktor Sosial : Faktor pribadi guru yang mengajar, sikap orang tua terhadap anaknya yang sedang belajar dan situasi bergaul dengan teman sebaya. b. Faktor Non Sosial : Cuaca, keadaan udara, suhu udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat (letaknya, gedung), alat yang digunakan untuk belajar (alat tulis, buku-buku, alat peraga). Menurut Haditono (1978), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah : 1. Faktor endogen atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yaitu : a. Faktor Biologis b. Faktor Psikologis 2. Faktor eksogen atau faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu : a. Faktor Keluarga b. Faktor Sekolah c. Faktor Masyarakat Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slameto dan Sumardjono (1997) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut : a. Guru dan pelajarannya b. Siswa yang bersangkutan : Penguasaan materi prasyarat, cara, kebiasaan dan keterampilan belajar, usia, daya tangkap dan semangat belajarnya. c. Sekolah : Ketersediaan alat peraga dan kualitas bimbingan. d. Lingkungan : Kualitas dukungan orang tua dan pengaruh lingkungan siswa. 11

Surya dan Amir (Harsini, 2001) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu : 1. Faktor Internal a. Faktor Jasmaniah : Terdiri atas penginderaan, pendengaran dan struktur tubuh. b. Faktor Psikologis : Terdiri dari faktor intelektual meliputi potensi yaitu kecerdasan, bakat, kecakapan, faktor non intelektual yaitu diri dan faktor kematangan fisik dan psikologis. 2. Faktor Eksternal a. Faktor Sosial : terdiri atas lingkungan keluarga yaitu orang tua, kakak dan adik, lingkungan sekolah yaitu guru dan teman-teman di sekolah, lingkungan masyarakat yaitu tetangga, lingkungan kelompok yaitu teman belajar di sekolah dan teman bermain. b. Faktor Budaya : seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. c. Faktor Lingkungan Fisik : seperti fasilitas belajar, iklim dan cuaca. Faktor-faktor tersebut di atas saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Azwar (2003) adalah sebagai berikut : 1. Faktor internal terdiri dari : a. Faktor fisik, seperti panca indra dan kondisi fisik secara umum. b. Faktor psikologis, seperti minat, bakat, motivasi dan kecerdasan. 2. Faktor eksternal terdiri dari : a. Faktor fisik, seperti kondisi tempat belajar (kelas), saran dan prasarana belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. b. Faktor sosial seperti, dukungan sosial (keluarga, teman atau tetangga di sekitar rumah. Kedua faktor tersebut sangatlah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, karena faktor internal dan eksternal datang dari diri sendiri ataupun dari luar. Untuk mengetahui sampai dimanakan usaha atau kemajuan siswa dalam belajar di sekolah, maka dilakukan penilaian pendidikan mengenai kepandaian, kelakuan dan kerajinan siswa yang menjadi tanggung jawab siswa selama masa tertentu (6 bulan). Oleh karena itu penilaian memegang 12

penting didalam proses pendidikan. Umumnya penilaian dari guru dan dirumuskan kedalam sebuah daftar nilai yaitu raport. Raport diberikan kepada sisiwa setiap akhir masa tertentu (6 bulan sekali). Nilai murni siswa diperoleh dari nilai tes ulangan yang diberikan oleh guru kepada siswa pada masa tertentu sesuai dengan program sekolah. Nilai murni berasal dari: a. Nilai tugas yaitu nilai yang diperoleh dari hasil tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa pada setiap bidang studi. b. Nilai ulangan harian yaitu penilaian yang diberikan kepada siswa setelah guru bidang studi menyelesaikan setiap sub pokok bahasan atau pokok bahasan mata pelajaran dalam waktu 1 semester. c. Nilai tes akhir semester yaitu penilaian yang diberikan guru kepada siswa pada akhir semester untuk seluruh bidang studi. Cara mendapatkan nilai murni : NT + NH + NS 3 keterangan : NT NH NS : Nilai tugas : Nilai ulangan harian : Nilai ulangan semester 2.2. Disiplin Belajar 2.2.1. Pengertian Disiplin Belajar Dolet Unaradjan (2003), disiplin adalah Ketaatan terhadap peraturan dan norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berlaku, yang dilaksanakan secara sadar dan ikhlas, 13

lahir dan batin, sehingga timbul rasa malu terkena sanksi dan rasa takut terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Batasan tersebut menekankan sikap ketaatan terhadap norma kehidupan yang berlandaskan pada kesadaran dan keikhlasan manusia. Alex Nitisemito (1982), mengatakan bahwa disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak. Selanjutnya N. A. Ametembum (1975), mengatakan disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan senang hati. Rachman dalam bukunya Tu u, (2004), disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Zainal (2009), disiplin adalah satu aspek kehidupan yang mesti wujud dalam masyarakat. Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian berat dari semua pihak sama ada di sekolah atau di luar sekolah. Sanjaya (2005), disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai. Disiplin akan timbul bila adanya keterbukaan, kerjasama, mematuhi suatu norma dengan rasa tanggung jawab. Pentingnya disiplin bukan hanya pada lembaga formal, namun pada lembaga non formal pun sangat penting. Sudah menjadi keharusan bahwa tiap-tiap lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal harus bisa menegakkan serta menciptakan suatu disiplin yang tinggi. Apabila di dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan tidak mengutamakan 14

disiplin, kemungkinan besar lembaga pendidikan itu tidak bisa berjalan dengan baik, sehingga peroses belajar mengajar akan terganggu. Disiplin dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah, yang meliputi waktu masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas belajar di sekolah. Berdasarkan paparan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud disiplin belajar adalah kondisi yang menentukan keberhasilan siswa dalam proses belajarnya. Disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai kurang optimal terutama dalam belajar. Prinsip-prinsip disiplin yang penulis dapat dari paparan di atas sebagai berikut : 1. Disiplin mencakup bukan hanya tentang ketaatan belaka, tapi juga percaya diri, kontrol diri, inisiatif dan kebebasan bertindak. 2. Disiplin yang baik, dikembangkan berdasarkan sikap kesopanan dan respect antara pimpinan dan bawahan. 3. Disiplin yang baik adalah dengan kegiatan yang bermakna sesuai hasil perencanaan. 4. Disiplin yang baik merupakan hasil pengawasan bersama pimpinan dan bawahan. 15

2.2.2. Unsur-unsur Disiplin Belajar Ditinjau dari Etimologinya disiplin berasal dari kata Disco Dedici yang berarti belajar. Sedangkan pengertian disiplin mengandung makna bahwa tiap individu yang dididik untuk memiliki disiplin perlu diperlakukan sebagai orang yang belajar. Disiplin terdapat unsur-unsur antara yang satu dengan yang lain saling mendukung. Hurlock (2002), menyatakan bahwa unsur-unsur disiplin meliputi : 1. Peraturan sebagai pedoman perilaku. 2. Konsistensi dalam peraturan tersebut dan cara yang digunakan untuk mengajarkan disiplin serta melaksanakannya. 3. Hukuman untuk pelanggaran peraturan. 4. Penghargaan untuk perilaku yang baik dengan peraturan yang berlaku. Unsur disiplin tersebut diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai standar yang ditetapkan kelompok sosial mereka. 2.2.3. Indikator Disiplin Belajar Menurut Arikunto (1990) dalam penelitian mengenai kedisiplinannya membagi 3 macam indikator kedisiplinan, yaitu : 1) Kepatuhan mengikuti proses belajar mengajar 2) Kepatuhan pada tata tertib, dan 3) Ketaatan pada jam belajar. 2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Menurut buku dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1983), faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar siswa, antara lain : 1. Keteladanan Keteladanan orang tua sangat mempengaruhi sikap disiplin anak, sebab sikap tingkah laku orang tua sangat mempengaruhi dan akan ditiru oleh anak. 16

2. Kewibawaan Dalam sebuah buku yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1983), bahwa kewibawaan adalah pancaran kepribadian yang menimbulkan pengaruh positif sehingga orang lain mematuhi aturan. Orang yang berwibawa menampakkan sikap dan nilai yang lebih unggul untuk diteladani. 3. Anak Agar disiplin di lingkungan keluarga dapat berjalan dengan baik diharapkan kerjasama antar semua anggota keluarga. Sangat diharapkan adanya kesadaran anak itu sendiri dalam membina kedisiplinan. Anak harus menyadari kedudukannya sebagai anak yang memerlukan orang tua. 4. Hukuman dan ganjaran Merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi perilaku. Apabila anak melakukan suatu pelanggaran dan tidak mendapat teguran, maka akan timbul dalam diri anak tersebut suatu kebiasaan yang kurang baik. 5. Lingkungan Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Apabila lingkungan baik, maka akan berpengaruh terhadap perbuatan yang positif. Dengan demikian, dapat diidentifikasi bahwa disiplin belajar merupakan keadaan sikap mental yang dengan senang hati tunduk pada aturan ketertiban kegiatan fisik dan mental dalam merubah perilaku melalui kegiatan belajar di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat. 2.3. Hubungan Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar Disiplin adalah kunci sukses. Disiplin dalam belajar akan terhindar dari mengantuk setiap berhadapan dengan buku, tidak dapat memahami apa yang dibacanya, tidak dapat mengkonsentrasikan perhatian pada pelajaran. Disiplin belajar yang efisien harus memperhatikan hukum-hukum yang berlaku dalam belajar. Disiplin belajar yang ketat mengatur diri pelajar untuk mempersiapkan pelajaran yang akan ditempuh, untuk merekam dengan penuh pengertian bahan yang akan disajikan, untuk menganalisa dan 17

mensistensikan bahan dengan pemahaman dan ungkapannya sendiri (Riberu, 1982). Belajar harus dengan disiplin karena disiplin adalah kunci sukses. Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal diperlukan sikap mental siswa dalam mengarahkan seluruh belajarnya. Siswa yang ingin prestasi belajarnya tinggi harus mempunyai disiplin belajar yang tinggi. Karena sikap yang membuat siswa senantiasa mempunyai kesediaan, kegairahan, dan tanggung jawab dalam belajar, tanpa sikap seperti ini siswa tidak mampu mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan. Siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi maka akan memperoleh prestasi yang tinggi. 2.4. Penelitian Yang Relevan 1.) Istiana Setyaningrum (2011) yang berjudul Hubungan Antara Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Lokantara Kec. Temanggung Kab. Temanggung Semester I Tahun 2011/2012. Dengan hasil penelitiannya adalah, hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai korelasi antara disiplin belajar dan hasil belajar IPA sebesar rxy = 0,046 berarti ada hubungan tetapi sangat rendah sama juga tidak ada hubungan dan nilai signifikan sebesar p = 0,224 berarti tidak signifikan hubungan antara disiplin belajar dan hasil belajar IPA. (2) Nilai korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar IPA sebesar rxy = 0,143 berarti ada hubungan tetapi sangat rendah sama juga tidak ada hubungan dan nilai signifikan sebesar p = 0,010 berarti tidak signifikan antara disiplin belajar dan hasil belajar IPA. (3) Nilai korelasi antara disiplin 18

belajar dan motivasi belajar IPA sebesar rxy = 0, 463 berarti ada hubungan tetapi sedang dan nilai signifikan sebesar p = 0,000 berarti signifikan antara disiplin belajar dan motivasi belajar. (4) nilai korelasi antara disiplin belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar IPA sebesar rxy = 0,212 berarti ada hubungan tetapi sangat rendah sama juga tidak ada hubungan dan nilai signifikan sebesar p = 0,037 berarti tidak signifikan antara disiplin belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar IPA. 2.) Sumantri, Bambang (2010). Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010. Dengan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa dimana r hitung sebesar 0,894 lebih besar dari r Tabel 0,254. 2.5.Hipotesis Ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bringin tahun ajaran 2016/2017. 19