BAB VI 6.1. KONSEP. merancang LPK. bangunan



dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAGA PENDIDIKAN KEJURUAN KECANTIKAN DI YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI FOTO

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB VI LANDASAN TEORI

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

KONSEP DESAIN MARKAS KOMANDO DAN PELATIHAN TIM SAR PANTAI PARANGTRITIS. 6.1 Konsep Transformasi Karakter SAR Pantai Pada Bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN


BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INSTITUT FILM DI YOGYAKARTA KONSEP PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAPAK INSTITUT FILM DI YOGYAKARTA

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ACTION FIGURE CENTRE

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN KETERAMPILAN KECANTIKAN di YOGYAKARTA 6.1. KONSEP PERENCANAAN Konsep dasar perancangan LPK Kecantikann ini adalah merancang bangunan LPK Kecantikann sebagai pusat pendidikan kecantikan dan sarana kecantikan yang sesuai dengan nuansa arsitektur modern yang memenuhi tuntutan sebagai wadah kegiatan pendidikan dan perawatan. Pada proses perancangan bangunan LPK Kecantikan ini menggunakan pengolahan nilai-nilai arsitektur modern sehingga bangunan mencerminkan fungsi bangunan itu sendiri. Adapun cara yang digunakan untuk mencapai tujuan di atas adalah dengan menggunakann bahan bangunan seperti metal, plastik, dan kaca dalam bangunan yang sesuai dengann kegiatan pendidikan dan perawatan. 6.2. KONSEP LOKASI dan SITE 6.2.1. Konsep Lokasi dan Site Lokasi LPK Kecantikan terletak pada kawasan pendidikan dan perdagangan di kabupaten Sleman, Yogyakarta, tepatnyaa di Jl. Laks. Adi Sucipto. Gambar 6.1. Peta Lokasi dan site

LPK Kecantikan merupakan bangunan pendidikan dan komersial yang bertujuan memberikan jasa layanan pendidikan, promosi dan pemasaran dibidang kecantikan. Maka pemilihan lokasi strategis akan sangat menguntungkan pihak pengelola. Faktor yang menjadi penentu lokasi terpilih telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Potensi site meliputi : A. Pencapaian ke site yang terletak di tepi jalan utama, dengan pencapaian dua arah. B. View menarik karena dapat dilihat dari dua arah dan jelas karena berada ditepi jalan raya serta terdapat jalan lingkungan. C. Lingkungan komersial yang cukup berkembang yang memang diperuntukkan untuk kawasan kegiatan dominan Pendidikan, Perdagangan, & Penunjang Pariwisata. Kegiatan penunjang perkantoran & pemukiman (sb. Tata Kota) D. Luasan site mencukupi. 6.2.2. Konsep Pencapaian Dalam Site Pencapaian pada site harus memperhatikan kondisi sirkulasi disekitar tapak. Selain itu juga harus memperhatikan arah pergerakkan dan pemisahan antara pejalan kaki dengan pengguna kendaraan. Dengan demikian pencapaian di dalam tapak dapat berjalan dengan lancar. 139

Jalur side entrance dan exit untuk pengelola, karyawan dan bongkar muat barang Jalur side entrance dan exit alternatif untuk siswa, tamu, pengunjung Jalur entrance utama Jalur exit utama Gambar 6.2. Konsep Pencapaian Dalam Site Pada LPK Kecantikan pencapaian ke dalam bangunan sebagai berikut: Main entrance untuk kendaraan ada dua jalur yaitu pintu masuk dan pintu keluar agar sirkulasi kendaraan terarah.pencapaian kedalam site berada pada sisi Selatan site (Jl. Laks Adi Sucipto). Side entrance pintu masuk dan pintu keluar sebagai pencapaian kedua berada di sisi Timur site ( jalan lingkungan) Side entrance pintu masuk dan pintu keluar sebagai pencapaian ketiga bersifat pelayanan berada di sisi Barat site ( jalan lingkungan) 6.2.3. Konsep Zoning Zoning merupakan tanggapan fasilitas terhadap konteks lingkungan serta kepentingannya terhadap pengaturan fasilitas dan tata lingkungan. Penzoningan LPK Kecantikan berdasarkan karakter ruang 140

1 2 3 6.3. KONSEP PROGRAM RUANG 6.3.1. Konsep Pelaku Kegiatan Gambar 6.3. Konsep Zoning Berikut ini daftar pelaku kegiatan dalam LPK Kecantikan di Yogyakarta disertai diskripsi pekerjaan. Karakter Bangunan 1 Area pengelola inti 2 Area inti sebagai wadah kegiatan 3 Area servis&penunjang, karena memiliki potensi menarik pengunjung untuk datang Tabel 6.1 Konsep Pelaku Kegiatan No JABATAN PEKERJAAN 1 Owner/Pemilik _ Mengevaluasi perkembangan lembaga 2 Kepala Sekolah _ Mengepalai lembaga _ Mengevaluasi dan memimpin kegiatan lembaga 3 Manager Operasional _ Mengawasi dan mengatur jalannya kegiatan operasional lembaga 4 Staff teknisi _ Menangani perawatan dan perbaikan 5 Staff pendidikan _ Menangani pendidikan di lembaga 6 Staff pengajar _ Mengajar dan melatih 7 Staff administrasi, keuangan _ Menangani kearsipan siswa dan karyawan, agenda, tamu serta menangani keuangan. 8 Staff kasir _ Melayani setiap pembayaran, biaya pembelian produk serta perawatan dan pelayanan 141

_ Membuat laporan penjualan kepada bagian penjualan _ Memberikan laporan kepada bagian keuangan 9 Staff SDM _ Menangani masalah pemberdayaan manusia 10 Resepsionis _ Mengatur reservasi tempat/pelayanan pengunjung/customer termasuk pendaftaran dan pertemuan berikutnya. _ Memasukkan data pelayanan ke setiap bagian yang akan memberikan pelayanan kepada pengunjung _ Memberikan informasi singkat mengenai LPK kecantikan dan salon kecantikan, 11 Keamanan ( security ) produk serta informasi lainnya kepada pengunjung _ Menjaga keamanan LPK kecantikan dan salon kecantikan, termasuk toko dan kantor _ Menindak tegas semua tindak kejahatan _ Memberikan laporan kepada atasan 12 Kebersihan _ Membersihkan dan menjaga kebersihan stiap ruang _ Memelihara semua fasilitas 13 Penyedia bahan _ Mengurus pembelanjaan 14 Karyawan kantin _ Mengurus kantin 15 Staff service _ Mengepalai urusan rumah tangga 16 Supervisor toko _ Mengawasi dan mengatur setiap kegiatan penjualan produk di dalam toko 17 Supervisor salon _ Mengawasi dan mengatur setiap kegiatan pelayanan jasa dalam salon kecantikan _ Memeriksa dan menerima laporan dari setiap kepala bagian salon _ Memberi pelatihan bagi karyawan baru dan siswa magang bagian pelayanan jasa 18 19 Kep. bag. perawatan kuku Kep. bag. perawatan rambut dalam salon _ Memberikan pelayanan jasa berupa perawatan kuku (kaki dan tangan) meliputi pemijatan, pembersihan kuku. _ Memberikan pelatihan pada beautician _ Memberikan pelayanan jasa berupa perawatan rambut meliputi pencucian, pengguntingan, penataan, pelurusan dan semua yang berhubungan dengan perawatan rambut. _ Memberi informasi dan menawarkan produk perawatan rambut kepada pengunjung _ Memberikan pelatihan pada beautician 20 Kep. bag. make-up _ Memberi pelayanan jasa make_up _ Memberi informasi dan menawarkan produk make-up kepada pengunjung 21 22 Kep. bag. perawatan wajah Kep. bag. perawatan tubuh _ Memberikan pelatihan pada beautician _ Memberikan pelayanan jasa berupa perawatan wajah meliputi pencucian wajah/ facial, pengobatan jerawat, flek dan lainnya yang berhubungan dengan wajah _ Memberi informasi dan menawarkan produk perawaran wajah kepada pengunjung _ Memberikan pelatihan pada beautician _ Memberikan pelayanan jasa berupa perawatan tubuh meliputi pemijatan, penguapan, masker, peeling, dan berendam serta seluruh kegiatan yang berkaitan. _ Memberi informasi dan menawarkan produk perawatan tubuh kepada pengunjung _ Memberikan pelatihan pada beautician 23 Beautician _ Memberikan pelayanan jasa sesuai dengan bagiannya _ Memberi informasi dan menawarkan produk perawatan kepada pengunjung _ Memasukkan data pelayanan jasa yang telah diberikan melalui komputer _ Meletakkan barang bawaan di locker 142

6.3.2 Konsep Kapasitas LPK Kecantikan di Yogyakarta LPK Kecantikan ini dapat menampung sekitar 45 siswa setiap hari, tamu salon kecantikan sebanyak 60 orang, dengan jumlah pegawai sekitar 40 orang pada bagian pendidikan, servis dan ahli kecantikan dan 20 orang pengelola. Sehingga siswa dan tamu dapat menerima pelayanan dengan maksimal. 6.3.3 Konsep Pengelompokan Kegiatan Adapun pengelompokan kegiatan pada LPK Kecantikan ini didasarkan pada jenis kegiatan, yaitu sebagai berikut : Tabel 6.2 Konsep Pengelompokan Kegiatan No KEGIATAN 1. Kelompok kegiatan umum 2. Kelompok kegiatan pengelola 3. Kelompok kegiatan pendidikan 4. Kelompok kegiatan salon 5. Kelompok kegiatan servis Akan tetapi dalam pengolahan masa bangunan beberapa kelompok kegiatan yang berhubungan dijadikan satu masa, seperti : a) Kelompok kegiatan umum, pendidikan dan salon b) Kelompok kegiatan pengelola c) Kelompok kegiatan servis Berdasarkan kelompok kegiatan diatas maka masa pada bangunan LPK Kecantikan ini terdiri dari tiga masa bangunan. 143

6.3.4 Konsep Kebutuhan Ruang Adapun kebutuhan ruang pada LPK Kecantikan ini didasarkan pada jenis pengelompokan kegiatan, yaitu sebagai berikut : Tabel 6.3 Konsep Kebutuhan Ruang No KEGIATAN LUAS (m) 1. Kelompok kegiatan umum 1706 2. Kelompok kegiatan pengelola 338.7 3. Kelompok kegiatan pendidikan 817.74 4. Kelompok kegiatan salon 610.1 5. Kelompok kegiatan servis 384.6 LUAS TOTAL 3857.14 6.4. KONSEP GUBAHAN MASSA 6.4.1. Konsep Pola Perletakan Masa Pada perletakan masa bangunan didasarkan pada konsep arsitektur modern yang bersifat dinamis dan aktraktif. Pada tata masa bangunan, masa diletakkan secara radial membentuk pola yang berpusat pada satu titik, mengarahkan dari satu massa ke massa yang lain. Pola Radial Gambar 6.4. Pola Perletakan Massa 144

6.4.2. Bentuk Massa Bentuk massa bangunan pada LPK Kecantikan ini diambil dari bentuk-bentuk dasar yaitu bentuk segitiga atau trapesium, persegi dan lingkaran. Massa bangunan ini merupakan hasil pengolahan bentuk melalui penggabungan, penumpukan, pelapisan, pergeseran dan rotasi. Sehingga menghasilkan suatu komposisi massa yang memiliki suatu penyusunan pola ruang yang bervariasi. 6.4.3. Gubahan Massa Gambar 6.5. Bentuk Massa Berikut ini gambar gubahan massa LPK Kecantikan di Yogyakarta : Gambar 6.6. Gubahan Massa 145

6.5. Konsep Tata Ruang Dalam 6.5.1. Konsep Karakter Kegiatan LPK Kecantikan 1) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Karakter kegiatan pendidikan dan pelatihan adalah aktif, konsentrasi dan menyenangkan. 2) Kegiatan Perawatan Karakter kegiatan perawatan adalah pasif, santai dan bersifat privasi sehingga membutuhkan ruang yang tertutup. 3) Kegiatan Penunjang Karakter kegiatan penunjang ini adalah santai, pasif dan terbuka sehingga dibutuhkan banyak bukaan untuk memanfaatkan view. 4) Kegiatan Pengelola Karakter kegiatan pengelola adalah aktif dan formal sehingga ruang ini membutuhkan derajat ketertutupan yang sedang. 6.5.2. Konsep Tata Ruang Dalam yang Dinamis dan Aktraktif Bangunan LPK Kecantikan di Yogyakarta harus mempunyai tata ruang dalam yang mencerminkan karakter dinamis dan aktraktif, sehingga dapat mendukung fungsi bangunan. Perwujudan karakter dinamis dengan hadirnya bentuk-bentuk garis lurus, melengkung dan bujur sangkar. Penggunaan bahan material seperti kaca, plastik dan metal pada tata ruang dalam akan menghasilkan kesan modern. Karakter dinamis dan aktraktif pada tata ruang dalam juga dapat diciptakan melalui pola penataan ruang yang berbeda, seperti permainan warna, ketinggian dan bahan dinding, lantai, plafond. Tidak lupa juga permainan pola dekoratif ruang yang akan menambah kesan dinamis dan aktraktif pada tata ruang dalam LPK Kecantikan di Yogyakarta. 146

6.5.3. Konsep Pola Sirkulasi Dalam Bangunan Pada bangunan LPK Kecantikan ini diperlukan sirkulasi yang dinamis dan mengalir sesuai dengan fungsi bangunan. Adapun pola sirkulasi yang digunakan pada bangunan ini adalah : 1) Pola sirkulasi radial pada bangunan servis dan pengelola. 2) Pola sirkulasi linier pada bangunan pendidikan-pelatihan dan perawatan tubuh (salon). Gambar. 6.7. Pola Sirkulasi Radial Gambar.6.8. Pola Sirkulasi Linier 6.6 Konsep Tata Ruang Luar 6.6.1. Konsep Sirkulasi Dalam Site 1) Sirkulasi kendaraan 2) Sirkulasi pengguna dalam site Sirkulasi manusia Sirkulasi kendaraan Gb.6.9. Sirkulasi Dalam Site 147

6.6.2. Konsep Penataan Ruang Luar Area ruang luar merupakan area transisi untuk pencapaian ke bangunan. Pencapaian jalan mengelilingi bangunan dibuat agar penghuni dapat melihat secara jelas display yang terdapat pada fasad bangunan. Ruang luar dilengkapi dengan street furniture agar lebih menarik dan berkesan hidup. Penataan ruang luar juga ditentukan dengan adanya taman yang ditanami berbagai macam tanaman yang memiliki fungsi tertentu. 6.7. Konsep Penampilan Bangunan Perwujudan karakter dinamis dan aktraktif pada tampilan bangunan LPK Kecantikan di Yogyakarta diwujudkan melalui penggunaan ekspresi garis wafeline pada bentukkan atap. Karakter dinamis juga diwujudkan melalui pengulangan atau irama dengan pengolahan bentuk yang secara tidak langsung memberikan kesan pergerakan dengan penggunaan bukaan-bukaan berbahan kaca, dan plastik. Tata letak ruangan dengan bidang-bidang tembok juga dibuat diagonal terhadap tapak sehingga tercipta permainan visual. Permainan struktur baja yang di ekspos dan penggunaan kerangka kaca menyilang juga diterapkan guna mendapatkan tampilan bangunan yang aktraktif. 6.8. Konsep Struktur Struktur pada LPK Kecantikan di Yogyakarta dibagi menjadi dua bagian. Bagian atas dan bawah, pada bagian atas menggunakan struktur rangka baja dan beton bertulang yang diasumsikan mampu menahan beban tetap dan beban bergerak yang terjadi pada setiap lantainya. 148

Struktur bagian bawah merupakan pondasi bagunan yang terdiri dari pondasi batu kali dan pondasi footplat. Pondasi yang digunakan berdasarkan karakteristik bangunan yang ada didalam lokasi. 6.9. Konsep Utilitas 6.9.1. Pencahayaan 1) Pencahayaan alami Pemanfaatan cahaya alami melalui : a) Mengoptimalkan jendela dan ventilasi pada bangunan b) Penataan vegetasi dan orientasi bangunan 2) Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan pada bangunan LPK Kecantikan di Yogyakarta ini menggunakan lampu-lampu yang berasal dari sumber listrik yaitu PLN sebagai sumber utama dan generator sebagai cadangan. Adapun alur pendistribusian listrik adalah sebagai berikut : Genset PLN Trafo Main Panel Panel Unit Gardu Listrik Panel Unit Gambar. 6.10. Skema Pendistrian Listrik Panel Unit 149

6.9.2. Penghawaan 1) Penghawaan alami Memasukkan udara kedalam bangunan dengan cara silang, melalui lubang jendela dan ventilasi. 2) Penghawaan buatan Sistem ini menggunakan AC pada ruang-ruang yang menuntut kondisi udara stabil dan faktor kenyamanan tinggi. 6.9.3. Jaringan Air Bersih 1) Penyediaan air bersih Adapun sistem distribusi air bersih pada bangunan ini adalah : SAB Treatment Pompa SAB Water tank Pompa Tower Gambar.6. 11. Skema Jaringan Air Bersih Unit Sumber air bersih yang digunakan pada Kecantikan di Yogyakarta ini ada : a) Sumber air tanah b) PAM Karena lokasi luas maka digunakan 2 sumber air bersih, hal ini dilakukan untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan yang ada pada Kecantikan di Yogyakarta ini. 2) Penyediaan air panas Adapun sistem distribusi air panas pada bangunan ini adalah : Reservoir atas Boiler Bak penampung Boiler Gambar. 6.12. Skema Jaringan Air Panas Boiler 150

6.9.4. Jaringan Air Kotor 1) Kotoran padat Disalurkan ke ST melalui jaringan pipa tertutup kemudian disalurkan ke sumur peresapan Kotoran padat Shaft plumbing ST Sumur peresapan Gambar 6.13. Skema Jaringan Kotoran Padat 2) Kotoran cair Dialirkan melalui jaringan pipa pembuangan tertutup ke ST yang kemudian disalurkan ke riol kota. Kotoran padat Shaft plumbing Water treatment Sumur peresapan Riol kota Gambar. 6.14. Skema Jaringan Air Kotor 6.9.5. Jaringan Air Hujan Air hujan disalurkan melalui bak-bak penampungan dan diteruskan ke sumur peresapan dan riol kota. Air Hujan Bak Penampungan Sumur Peresapan Riol Kota Gambar. 6.16. Skema Jaringan Air Hujan 6.9.6. Sistem Keamanan Bangunan 1) Keamanan terhadap pemakai Alat-alat yang digunakan adalah : Grand master key, Master Key, Sub Master key, Maid key, Guest key dan Emergency key. 2) Sistem bahaya kebakaran a) Pengaman aktif : smoke detektor (10 unit), fire hydrant (127 unit). b) Pengamanan pasif : tangga darurat. 151

DAFTAR PUSTAKA Ching, Francis D.K. 2000. Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta : Erlangga. Darmaprawira W.A, Sulasmi. 2002. Warna. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Depdikbud. 1998. Hakim, Rustam dan Hadi Utomo. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap: Prinsip, Unsur, dan Aplikasi Disain. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Kanwil Departeman Propinsi DIY. Panero, J dan Martin Zelnik.????. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga. Asihara, Yoshinobu,1986, Perancangan Eksterior Dalam Arsitektur Pevsner, Nikolaus. 1975. A Dictionary of Architecture. London : Pinguin BooksLtd. Tangoro, Dwi. 2004. Utilitas Bangunan. Jakarta : Universitas Indonesia Todd, K W. 1987. Tapak, Ruang, dan Struktur. Bandung : Intermata. White, E T. 1985. Concept Source Book. Arizona : Architectural Media Ltd. Mahuke, Frank. H, Mahuke, Rudolf H, Color & Light In Man Made Environment, Van Nostrand Reinhold, New York, 1993, pg.11. Hendraningsih, Wicaksana, Indrajani, Achdiat, Nina, Panjaitan, Toba, Hartono, Ricard B., Nurhadi, Triono, Doddy, Peran, Kesan & Pesan Bentuk Arsitektur, Djambatan, Jakarta, 1985, p.19-20 Frick, Heinz/Suskiyatno Bambang. Dasar Dasar Eko-Arsitektur. Yogyakarta : Yayasan Kanisius, 1998. Tugas Akhir Universitas Islam Indonesia,2009

Website : http://id.wikipedia.org, 29 Agustus 2007 http://kotakita.wordpress.com, 29 Agustus 2007 http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture. 10 Mei2009 http://www.martha-tilaar.com 10 Mei 2009 http://www.pariwisata.sleman.com 12Mei 2009 http://www.suara Merdeka.com 12Mei 2009 http://www.kompas.com, 12Mei 2009 http://www.london_academy.com, 12Mei 2009 http:// www.thisissunderland.com, 12Mei 2009 http:// www.biodesign.asu.edu.com, 12Mei 2009 http:// www.fulton.asu.edu, 12Mei 2009 http:// www. vibizlife.com, 12Mei 2009 http:// www.gd-jinmei.com, 12Mei 2009 http:// www.wikimedia.com, 12Mei 2009 http:// www.kfdwilkinson.com, 12Mei 2009 http:// www.arohe.org, 15Mei 2009 http:// www.bustler.net, 15Mei 2009 http:// www.robotnine.com, 15Mei 2009