BAB III METODOLOGI PENELITIAN. coklat. Waktu pelaksanaan dimulai bulan April sampai bulan Juli 2010.

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

BAB III METODE PENELITIAN Ketinggian tempat ± 90 m dpl, jenis tanah latosol.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan bekas alang-alang di Desa Blora Indah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 Februari Penanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP),

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

BAB III. METODE PELAKSANAAN. Tlasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dengan ketinggian 600

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di pertanaman jagung milik petani yang berlokasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bojongsari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, dengan ketinggian 80 m dpl, suhu rata-rata 27-31 o C, jenis tanah latosol merah coklat. Waktu pelaksanaan dimulai bulan April sampai bulan Juli 2010. 3.2 Bahan dan Alat Bahan penelitian yang diperlukan antara lain : benih jagung hibrida varietas Asia 1 produksi PT. Jagung Hibrida Sulawesi, pupuk Urea, SP36, KCL, pupuk Organik, Saromil, insektisida Biotis dan Furadan 3G. Sedangkan alat yang diperlukan cangkul, sabit, koret, tali rafia, meteran, papan nama, oven, timbangan, dan peralatan penunjang lainnya. 3.3 Metode Penelitian A. Faktor yang dicoba Penelitian ini merupakan penelitian faktorial dengan dua faktor yang dicoba, yaitu : frekuensi penyiangan gulma dan jarak tanam. 1. Frekuensi penyiangan gulma terdiri dari lima taraf yaitu : G0 = Kontrol (tanpa penyiangan gulma) G1 = penyiangan gulma satu kali umur 14 hst G2 = penyiangan gulma dua kali umur 14 dan 28 hst G3 = penyiangan gulma tiga kali umur 14, 28, dan 42 hst G4 = disiang terus menerus (bebas gulma) 15

2. Jarak tanam terdiri dari dua taraf : J1 = jarak tanam 75 cm x 20 cm J2 = jarak tanam (60 cm x 20 cm dan 100 cm x 20 cm) B. Kombinasi Perlakuan yang Dicoba J / G G0 G1 G2 G3 G4 J1 G0J1 G1J1 G2J2 G3J1 G4J1 J2 G0J2 G1J2 G2J2 G3J2 G4J2 Masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali. C. Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan percobaan lapangan. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan atau tiga blok. Dalam satu blok terdapat 10 kombinasi perlakuan sehingga diperoleh 30 unit percobaan (30 petak percobaan). Satu petak percobaan diambil 4 tanaman sebagai sampel. 3.4 Pelaksanaan Penelitian A. Perlakuan Tanah Tanah dibuat petak-petak guludan dengan ukuran panjang 2,5 meter dan lebar 1,6 meter. Jarak antar petak dalam satu blok 0,5 meter, sedangkan jarak antar blok adalah 1 meter. Langkah selanjutnya tanah digemburkan kemudian gulma yang ada disetiap petak dibersihkan dengan cara disiangi dengan alat sabit atau cangkul. B. Penanaman

Penanaman dengan jarak tanam J1 (75 cm x 20 cm) dan jarak tanam J2 ( 60 cm x 20 cm dan 100 cm x 20 cm ) sesuai dengan perlakuan, dengan kedalaman lubang tanam 3 cm, dalam satu petak lahan percobaan perlakuan jarak tanam J1 terdapat 4 baris tanaman dan 8 tanaman, sedangkan perlakuan jarak tanam J2 dalam satu petak percobaan terdapat 4 baris tanaman dan 8 tanaman dalam setiap barisnya dan arah barisan tanaman timur barat. Benih dicampur dengan fungisida Saromil sebelum benih dimasukkan ke dalam lubang tanam kemudian ditutup dengan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Insektisida Furadan ditabur setiap lubang tanam 1 g/ lubang tanam atau 32 g/ petak. Tiap lubang ditanam 2 benih. Sebelum benih ditanam petak lahan percobaan diairi terlebih dahulu untuk menjaga kelembaban. C. Penyiangan Penyiangan dilakukan sesuai dengan perlakuan percobaan yaitu tanpa dilakukan penyiangan, penyiangan satu kali umur 14 hst, penyiangan dua kali umur 14 dan 28 hst, penyiangan tiga kali umut 14 hst kemudian umur 28 dan umur 42 hst, dan disiang terus menerus (bebas gulma). D. Pemupukan Kebutuhan pupuk untuk tanaman jagung per hektarnya Urea 350 kg (168 g/ petak atau 5,25 g/ tanaman, SP36 225 kg (108,16 g/ petak atau 3.38 g/ tanaman), KCL 135 kg (64,96 g/ petak atau 2,03 g/ tanaman). Pemberian pupuk Urea dilakukan tiga kali pada umur 14, 28, dan 42 hst. Pupuk SP36 dan KCL diberikan umur 14 hst, cara pemberian pupuk ditugal 10 cm disamping tanaman dan ditutup dengan tanah.

E. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman dari gangguan hama dan penyakit dilakukan mulai dari tanam sampai dipanen. Untuk mengendalikan dilakukan dengan penyemprotan insektisida Biotis dengan konsentrasi 2 cc/liter dan dosis 0,5 liter/ petak, 2 kali/ minggu. F. Panen Panen dilakukan pada saat umur 99 hst, yaitu biji telah masak fisiologis dengan ciri-ciri kelobot sudah kering dan berwarna kuning, biji mengkilap, kering keras dan tidak membekas bila ditekan dengan kuku, dan muncul bintik hitam (black layer) pada pangkal biji. Setelah tanaman jagung dipanen kemudian dilakukan pengamatan. 3. 5 Variabel Yang Diamati Variabel yang diamati antara lain : a. Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan tanah sampai ujung tanaman tertinggi dan diukur setiap 21 hari sekali selama tiga kali yaitu umur 21, 42, dan 63 hst. b. Indeks Luas Daun Indeks luas daun di hitung dengan cara mengukur lebar dikali panjang daun dibagi jarak tanam dikalikan dengan faktor koreksi 0,92 (lampiran 7), metode perhitungan faktor

koreksi menurut Guritno dan Sitompul (1995). Diukur setiap 21 hari sekali selama tiga kali yaitu umur 21, 42, dan 63 hst. c. Jumlah Tongkol per Tanaman (buah) Jumlah tongkol dihitung dengan cara menghitung tongkol pada setiap tanaman bijinya berisi sempurna. Dalam setiap satu petak lahan percobaan diambil 4 sampel tanaman yang diamati yang dianggap mewakili. d. Jumlah Baris per Tongkol (baris) Jumlah baris pertongkol dihitung dengan cara menghitung jumlah baris biji jagung pada masing-masing tongkol. Penghitungan dilakukan pada saat panen. e. Panjang Tongkol (cm) Panjang tongkol diukur dengan mengukur panjang dari pangkal sampai ujung dilakukan saat panen. f. Diameter Tongkol (cm) Diameter tongkol diukur dengan jangka sorong dilakukan saat panen. g. Berat Basah Pipilan (g) Dihitung dengan mengukur biji yang masih basah. Caranya semua tongkol yang dipanen dari tanaman sampel kemudian langsung dipipil dan ditimbang untuk mengetahui berat basahnya atau berat awal.

h. Bobot Kering Pipilan (g) Dihitung dengan mengukur berat biji yang telah dikeringkan. Caranya pipilan biji yang masih basah dioven dengan suhu 80 o C selama 24 jam, kemudian ditimbang berat keringnya untuk mengetahui berat akhir. i. Indeks Panen Indeks panen dihitung dengan cara bobot kering pipilan dibagi dengan berat kering total tanaman seluruh bagian tanaman kecuali biji pipilan diakhir penelitian. j. Nilai Kompetisi Nilai kompetisi dihitung dengan cara berat kering total tanaman seluruh bagian tanaman dibagi dengan berat kering total gulma pada akhir penelitian. 3.6 Metode Analisis Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan uji F untuk mengetahui keragamannya. Apabila hasilnya berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.