BAB II KAJIAN PUSTAKA. selama waktu tertentu. Menurut Muhibbin Syah (2008: 141), yang ditetapkan dalam sebuah program.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. a. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan tentang Perhatian Orang Tua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori. 1. Prestasi Belajar Ekonomi. a. Pengertian Prestasi. Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. belajar yang dilakukan oleh para peserta didik. Belajar merupakan aktivitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Tinjauan tentang Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB II KAJIAN TEORI. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prestasi belajar atau hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini akan diuraikan beberapa landasan teori tentang perhatian orang

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. persepsi sisiwa tentang perhatian orang tua. Selain tinjauan pustaka, di bagian ini

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Nina Isnawati & Dhyah Setyorini Halaman 27-47

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 PLERET TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan. pengalaman dalam melakukan studi di Universitas Negeri Yogyakarta, serta

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

demikian F hitung > F tabel, artinya secara bersama-sama cara belajar dan Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Pendapatan Orang Tua. a. Pendapatan. Wahyu Adji (2004: 3) mengatakan bahwa pendapatan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, PEMANFAATAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Pemi Zurriyatina ( )

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB II LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN HASIL BELAJAR SISWA. lingkungan belajar, macam-macam lingkungan belajar. Hasil belajar siswa yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksi belajar

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERFIKIR

BAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, karena manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

Epy Purwasih 1. Balinggi? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya peranan. di Kelompok B PAUD Terpadu Tri Dharma Santi Lebagu Kecamatan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

NIM /2007 : K

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

II. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar Akuntansi a. Pengertian Prestasi Sumadi Suryabrata (2006: 297) mengemukakan Prestasi belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu tertentu. Menurut Muhibbin Syah (2008: 141), Prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 768), prestasi diartikan sebagai hasil yang dicapai dan belajar adalah usaha mengadakan perubahan sehingga didapat kecakapan baru. Jadi prestasi merupakan hasil akhir yang diberikan guru yang menunjukkan prestasi belajar siswa. b. Pengertian Belajar Menurut Witherington dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 155), Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism s behavior. Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau 12

13 hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. (Hintzman dalam Muhibbin Syah, 2011:65). Belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannnya. (Sugihartono, 2007:74) Slameto (2010: 2) menjelaskan Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalyono (2005: 51) berpendapat bahwa belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, yang hasilnya diperoleh dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan yang akan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. c. Pengertian Akuntansi Menurut Haryono Jusup (2009: 5), Akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Menurut

14 American Accounting Association yang dikutip oleh Hendi Soemantri (2007: 19) Akuntansi adalah sebagai proses indentifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi ekonomi untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan oleh para pemakai informasi tersebut. Akuntansi didefinisikan sebagai seni, ilmu, sistem informasi yang didalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran denga cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya sebagain mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan. (Taswan, 2008: 5). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Akuntansi merupakan proses pencatatan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. d. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi Prestasi belajar adalah hasil proses usaha atau hasil kemampuan siswa untuk dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah menjalani proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam angka setelah dievaluasi. Sumadi Suryabrata (2006: 297) mengemukakan Prestasi belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu tertentu. Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 102)

15 mengatakan bahwa prestasi atau hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Jadi, Prestasi Belajar Akuntansi diartikan sebagai hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran akuntansi selama kurun waktu tertentu yang dinilai atau dinyatakan dalam bentuk skor atau angka. Dengan kata lain, Prestasi Belajar Akuntansi merupakan hasil akhir yang dicapai oleh siswa yang memperlihatkan kemampuan siswa untuk dapat memahami akuntansi yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah dilakukan evaluasi. e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (intern) dan faktor yang terdiri dari luar siswa (ekstern). Menurut Muhibbin Syah (2011: 145) ada tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: 1) Faktor internal yaitu keadaan, kondisi jasmani dan rohani siswa ketika menerima pelajaran. 2) Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan sekitar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

16 Sedangkan menurut Slameto (2010: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut : 1) Faktor Intern a) Faktor jasmaniah, yaitu faktor kesehatan, cacat tubuh. b) Faktor psikologi, yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. c) Faktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. 2) Faktor Ekstern a) Faktor keluarga, yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, sarana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. b) Faktor sekolah, yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajarn, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c) Faktor masyarakat, yaitu siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Selain itu, ada juga fakt-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang dikemukakan oleh Dalyono (2005: 55), yaitu: 1) Faktor internal (yang berasal dari dalam diri) a) Kesehatan Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. b) Intelegensi Dan Bakat Bila seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses. c) Minat Dan Motivasi Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Dan kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya. d) Cara Belajarnya Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. 2) Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri) a) Keluarga Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya

17 pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dari orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua dengan anak-anaknya, tenang atau tidaknya situasi di dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. b) Sekolah Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. c) Masyarakat Keadaan masyarakat juga mempengaruhi prestasi belajar. d) Lingkungan Sekitar Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim, dan sebagainya juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa ada dua yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor ekstern yang berasal dari luar siswa. Dalam penelitian faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar adalah faktor internal yaitu Minat Belajar dan faktor eksternal yaitu Perhatian Orang Tua. 2. Perhatian Orang Tua a. Pengertian Perhatian Orang Tua Menurut Sumadi Suryabrata (2006: 14) Perhatian diartikan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Menurut Baharuddin (2009: 177) Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada suatu sekumpulan obyek. Menurut beberapa pengertian diatas perhatian orang tua adalah suatu pemusatan aktifitas tenaga psikis didukung tenaga fisik

18 ayah dan ibu siswa atau wali yang mengasuh dan membiayai serta sebagai penanggung jawab siswa disertai adanya kesadaran tertuju pada suatu objek. Perhatian orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemusatan energi yang dilakukan dengan sengaja, intensif dan terkonsentrasi dari orang tua yang dilandasi rasa penuh kesadaran dalam melakukan tindakan demi prestasi belajar anaknya. Adapun hal-hal yang perlu mendapat perhatian dari orang tua adalah pemenuhan kebutuhan terhadap kebutuhan fisik serta memperhatikan kesehatan anak (memberikan makanan yang bergizi), menyediakan fasilitas atau alat-alat yang dibutuhkan dalam untuk belajar, sedangkan pemenuhan terhadap kebutuhan psikis adalah memberikan kasih sayang (perhatian), memanfaatkan waktu membimbing dan membantu anak belajar, memberikan motivasi atau semangat belajar, serta pemenuhan kebutuhan sosial seperti memperhatikan pergaulan anak, menciptakan kerja sama dengan orang lain, dan memperhatikan kegiatan organisasi. b. Macam-macam Perhatian Orang Tua Menurut Sumadi Suryabrata (2006: 14), Perhatian Orang Tua digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain: 1) Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan menjadi : a) Perhatian intensif b) Perhatian tidak intensif

19 2) Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi: a) Perhatian spontan (perhatian tak berkehendak-perhatian tak disengaja) b) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja). 3) Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, dibedakan menjadi : a) Perhatian terpencar (distributif) b) Perhatian terpusat (konsentratif) Sedangkan menurut Baharuddin (2009: 179 181), Perhatian Orang tua dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: 1) Ditinjau dari segi timbulnya perhatian a) Perhatian spontan, adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya. b) Perhatian tidak spontan, adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja. 2) Ditinjau dari segi banyaknya obyek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan a) Perhatian yang sempit,adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memperhatikan objek yang sedikit. b) Perhatian yang luas, adalah perhatian individu pada suatu saat dapat memperhatikan objek yang banyak sekaligus. 3) Terkait dengan perhatian yang sempit dan perhatian yang luas, maka perhatian dibedakan lagi menjadi: a) Perhatian konsentratif (memusat), adalah yang ditujukan hanya kepada suatu objek. b) Perhatian distributif (terbagi-bagi), adalah perhatian yang ditujukan pada beberapa objek dalam waktu yang sama. 4) Ditinjau dari segi sifatnya a) Perhatian statis, adalah perhatian yang tetap terhadap suatu objek tertentu. b) Perhatian dinamis, adalah bilamana pemusatannya berubah-ubah. 5) Ditinjau dari segi derajatnya a) Perhatian tingkat tinggi b) Perhatian tingkat rendah. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa macam-macam perhatian dapat dibedakan berdasarkan objek tertentu yang disertai aktivitas. Dalam penelitian ini perhatian orang tua terhadap anak disimpulkan sebagai pemusatan tenaga psikis yang

20 tertuju pada suatu objek yang dilakukan oleh orang tua (ayah, ibu atau wali) yang berupa : perhatian spontan, perhatian refleksi, perhatian intensif, perhatian terpusat dan perhatian terpencar. c. Faktor yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua 1) Dipandang dari segi obyek, maka dapat dirumuskan bahwa hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya atau hal yang menarik perhatian adalah hal yang lain dari yang lainnya. 2) Dipandang dari segi subyek yang memperhatikan maka dapat dirumuskan bahwa hal yang sering menarik perhatian adalah yang sangat bersangkut-paut dengan pribadi subyek. Hal yang bersangkut-paut dengan pribadi subyek juga bermacam-macam. (Sumadi Suryabrata, 2006: 16) d. Indikator Perhatian Orang Tua Setiap orang tua hendaknya selalu memberikan perhatian penuh kepada anaknya terutama dalam hal belajar. Keberhasilan seorang anak dalam belajar juga ditentukan oleh seberapa banyak orang tua memperhatikan pendidikan anaknya. Dengan memberikan perhatian akan menumbuhkan semangat belajar dalam diri anak. Perhatian orang tua dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Memberi Kebebasan Kebebasan yang dimaksudkan dalam hal ini misalnya kebebasan yang diberikan kepada anak untuk mengatur jadwal belajarnya sendiri. Namun pengaturan jadwal belajar tersebut tidak lepas dari pengawasan orang tua. Selain itu juga dengan

21 memberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dengan begitu anak tidak akan merasa terkekang dan terpaksa dalam belajar. 2) Memberi Penghargaan Atau Hukuman Penghargaan yang diberikan berupa pujian ataupun hadiah. Hadiah ini diberikan kepada anak sebagai penghargaan, sedangkan pujian digunakan untuk memberikan motivasi pada anak. Hadiah biasanya diberikan kepada anak jika anak memperoleh prestasi yang baik, sedangkan hadiah apa yang diberikan tergantung pada keinginan yang memberi (dalam hal ini orang tua) dan biasanya disesuaikan dengan prestasi yang diraih. Hukuman adalah reinforcement negatif tetapi diperlukan dalam pendidikan. Hukuman yang dimaksud adalah hukuman yang mendidik. Kesalahan anak karena melanggar disiplin dapat diberikan hukuman berupa sanksi melakukan sesuatu. (Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain, 2006: 150) 3) Memberikan Contoh Atau Teladan Sudah semestinya orang tua harus bisa menjadi contoh/teladan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu orang tua hendaknya tidak melakukan perbuatan yang tidak baik di depan anak-anaknya dan senantiasa memperlihatkan contoh yang baik, karena secara sadar atau tidak setiap perbuatan orang tua akan ditiru oleh anak-anaknya. Denikian juga belajar memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada anak. (Abu Ahmadi Dan Widodo Supriyono, 2004: 87) 4) Membantu Kesulitan Dalam Belajar Dampingan orang tua dalam belajar anak sangatlah dibutuhkan. Hal tersebut bertujuan untuk memantau perkembangan belajar anak dan juga akan membantu menumbuhkan semangat belajar dalam diri anak. Disamping itu, orang tua yang peduli terhadap pengawasan belajar anaknya di rumah, juga bisa membantu mengatasi kesulitan belajar lainnya. (Sukardi, 2008: 234).

22 3. Minat Belajar a. Pengertian Minat Secara sederhana, minat berarti kecendurungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber yang dikutip Muhibbin Syah (2011: 152) menyatakan bahwa minat banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor internal antara lain : pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. (Slameto 2010: 180) Minat adalah keadaan dalam diri pribadi yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi minat bukanlah hal yang dapat diamati tetapi dapat disimpulkan dari sesuatu yang kita saksikan. Namun, aktivitas yang dilakukan oleh seseorang karena didorong suatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut minat. (Sumadi suryabrata 2006: 70) Dalyono (2005: 56) berpendapat bahwa, Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga dari hati sanubari. Selain itu Djaali (2008: 121) menjelaskan minat sebagai Penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

23 Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa suka yang lebih atau ketertarikan akan sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh yang berasal dari dalam diri pribadi individu. b. Pengertian Minat Belajar Minat yang timbul dari dalam diri siswa akan mendorong siswa untuk lebih tertarik melakukan suatu aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat secara refleks mempengaruhi pikiran, emosi, dan tingkah laku siswa. Namun, bagi siswa yang belum memiliki minat belajar, disarankan bagi para guru untuk membentuk minat baru pada diri siswa dengan memberikan informasi mengenai kegunaan atau arti penting belajar yang berguna bagi masa depan siswa. Minat Belajar yang besar cenderung, menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya Minat Belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. (Dalyono 2005: 57) Dalam kaitannya dengan Akuntansi, siswa yang telah memiliki minat belajar terhadap Akuntansi akan menyukai mata pelajaran Akuntansi yang diberikan oleh gurunya. Tanpa disuruh siswa akan berusaha untuk belajar dan memahami pelajaran Akuntansi. Guru pun juga dapat memanfaatkan minat para siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa sehingga mencapai Prestasi Belajar Akuntansi yang maksimal.

24 c. Indikator Minat Belajar Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melalui aktivitas yang disenanginya sehingga untuk mengetahui indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya, karena minat merupakan motif yang dipelajari yang mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Dengan demikian untuk menganalisa minat belajar dapat digunakan indikator sebagai berikut : 1) Pendapat siswa tentang akuntansi Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. (Grahacendekia.2009) 2) Keinginan siswa untuk belajar akuntansi dengan baik. Siswa yang mempunyai minat dalam dirinya untuk belajar, maka siswa tersebut dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran yang dipelajarinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat dan perhatian dalam diri seorang siswa terhadap apa saja yang dipelajarinya. Maka tidak akan dapat menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya itu dengan baik. (Meetabied.2009) 3) Memiliki perhatian dalam belajar akuntansi Kalau seorang siswa mempunyai minat dalam pelajaran tertentu dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat, maka perhatian terhadap mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut dapat belajar dengan baik. (Grahacendekia. 2009) 4) Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar Minat belajar dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Partisipasi ini diwujudkan dalam bentuk keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. (Grahacendekia. 2009).

25 Pendapat tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan Slameto (2010: 180) bahwa : Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa minat belajar siswa dapat dilihat dari kesenangannya melakukan aktivitas dan berpartisipasi serta memberikan perhatian penuh dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, indikator minat yang digunakan sebagai acuan penelitian ini adalah indikator minat yang telah diuraikan sebelumnya yakni rasa senang, tertarik, dan memberikan perhatian penuh. Minat yang diungkap dalam penelitian ini adalah Minat Belajar Siswa terhadap mata pelajaran Akuntansi. d. Cara Membangkitkan Minat Belajar Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya. Bila siswa menyadari bahwa hasil belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya.

26 Slameto (2010: 180-181) berpendapat bahwa Cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat adalah pada suatu obyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Tanner & Tanner dalam Slameto (2010: 181) menjelaskan, selain memanfaatkan minat yang telah ada, menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minatminat baru pada diri siswa. Bila usaha-usaha diatas tidak berhasil, pengajar dapat memakai insentif dalam usaha pencapaian tujuan pengajaran. Insentif merupakan alat yang dipakai seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukannya dengan baik. Diharapkan insentif dapat memberikan motivasi pada siswa sehingga minatnya terhadap bahan pelajaran juga akan muncul. 4. Lingkungan Sekolah a. Pengertian Lingkungan Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan bersentuhan dengan lingkungan sekitar, lingkungan inilah yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi karakter atau sifat seseorang. Biasanya orang mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam sekitar di luar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik yang

27 bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kultural. (Dalyono, 2009: 129) Oemar Hamalik (2005: 195) mengungkapkan bahwa Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu. Menurut Dalyono (2009: 130), lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya. Menurut Sartain dalam Dalyono (2009: 132) mengatakan bahwa, Lingkungan ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen, dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kultural. Lingkungan merupakan semua kondisikondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita.

28 b. Pengertian Lingkungan Sekolah Menurut Oemar Hamalik (2005: 5) Sekolah adalah suatu lembaga yang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Sekolah dapat mengembangkan dan meningkatkan pola pikir anak karena disekolah mereka dapat belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan. Menurut Dalyono (2005: 59) bahwa keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid per kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. (Muhibbin Syah, 2011: 154). Letak gedung sekolah harus memenuhi syarat-syarat seperti tidak terlalu dekat dengan kebisingan atau jalan ramai dan bangunan memenuhi syarat yang telah ditentukan ilmu kesehatan sekolah.

29 (Sumadi Suryabrata, 2006: 233). Metode yang digunakan guru atau kebiasaaan guru dalam memberi pelajaran serta kebiasaan teman belajar juga mempengaruhi semangat belajar siswa. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 164) lingkungan sekolah meliputi: 1. Lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar, dan sarana-sarana belajar. 2. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan temantemannya, guru-gurunya, dan staf sekolah yang lain. 3. Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan berbagai kegiatan kokurikuler. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah tempat belajar bagi siswa dan temantemannya untuk menerima ilmu pengetahuan dari gurunya dengan tujuan agar menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan mempunyai tingkah laku yang baik. Indikator lingkungan sekolah yang digunakan dalam penelitian ini adalah keadaan sekitar sekolah, keadaan gedung dan fasilitas sekolah, suasana sekolah, kebiasaan guru dalam mengajar, dan kebiasaan teman belajar. B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah : 1. Penelitian yang dilakukan Evi Munawaroh (2010) yang berjudul Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siklus Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif Perhatian Orang Tua terhadap

30 Prestasi Belajar Siklus Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2009/2010 yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r x1y ) sebesar 0.599, koefisien determinan (r 2 x1y) sebesar 0.359 dan hasil t hitung sebesar 6,771 dan t tabel pada taraf signifikansi 5% dan N=84 sebesar 1.990, maka t hitung lebih besar daripada t tabel (6.771 > 1.990). Dari penelitian tersebut terdapat kesamaan yaitu pada variabel Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar. Perbedaannya tidak mengukur Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah, serta tempat dan tahun penelitian. 2. Penelitian yang dilakukan Muhammad Hasnan Bagas (2010) yang berjudul Pengaruh Minat Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0, 336. Koefisien determinasi sebesar 0,113 dan t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 5% (3,420 > 1,980). Persamaan penelitian ini adalah pada variabel Minat Belajar dan Prestasi Belajar Akuntansi. Perbedaannya adalah lokasi dan tahun penelitian, serta tidak mengukur Perhatian Orang Tua dan Lingkungan Sekolah. 3. Penelitian yang dilakukan Rini Amanah (2011) yang berjudul Pengaruh Cara Belajar Siswa Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar

31 Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi Di SMK Negeri 1 Pedan Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi Di SMK Negeri 1 Pedan Tahun Ajaran 2009/2010 yang ditunjukkan dengan harga r sebesar 0.272 dan r 2 sebesar 0.074, harga F hitung > F tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 6.293 > 3.96 dengan N=80, SE sebesar 6.25% dan SR sebesar 36.10%. Semakin tinggi (positif) Perhatian Orang Tua maka akan semakin baik pula Prestasi Belajar Akuntansi yang akan dicapai siswa. Persamaan penelitian ini adalah pada variabel Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Akuntansi. Perbedaannya adalah tidak mengukur Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah, lokasi dan tahun penelitian, menggunakan penelitian populasi sedangkan penelitian menggunakan penelitian sampel. 4. Penelitian yang dilakukan Yuli Kuswati (2009) yang berjudul Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Lingkungan Sekolah dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa XI Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran 2008/2009. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Lingkungan Sekolah dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa XI Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran 2008/2009 yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0, 446 dan r tabel dengan n=106 pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,195. r hitung lebih besar

32 dari r tabel (0,446 > 0,195). Dengan demikian, Lingkungan Sekolah yang mendukung dan kondusif dapat meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi siswa. Persamaan penelitian ini adalah variabel Lingkungan Sekolah dan Prestasi Belajar Akuntansi. Perbedaannya tidak mengukur Minat Belajar dan Perhatian Orang Tua, serta lokasi dan tahun penelitian. C. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Perhatian orang tua adalah pemusatan energi yang dilakukan dengan sengaja, intensif dan terkonsentrasi dari orang tua yang dilandasi rasa penuh kesadaran dalam melakukan tindakan demi prestasi belajar anaknya. Adapun hal-hal yang perlu mendapat perhatian dari orang tua adalah pemenuhan kebutuhan terhadap kebutuhan fisik serta memperhatikan kesehatan anak (memberikan makanan yang bergizi), menyediakan fasilitas atau alat-alat yang dibutuhkan dalam untuk belajar, sedangkan pemenuhan terhadap kebutuhan psikis adalah memberikan kasih sayang (perhatian), memanfaatkan waktu membimbing dan membantu anak belajar, memberikan motivasi atau semangat belajar pada anak. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang mereka capai. Disini orang tua mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi belajar siswa. semakin besar perhatian orang tua

33 terhadap proses belajar anak maka semakin tinggi pula prestasi belajar anak dan sebaliknya. 2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Minat adalah rasa suka yang lebih atau ketertarikan akan sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh yang berasal dari dalam diri pribadi individu. Minat yang timbul dari dalam diri siswa akan mendorong siswa untuk lebih tertarik melakukan suatu aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat secara refleks mempengaruhi pikiran, emosi, dan tingkah laku siswa. Siswa yang telah memiliki minat belajar terhadap Akuntansi akan menyukai mata pelajaran Akuntansi yang diberikan oleh gurunya. Tanpa disuruh siswa akan berusaha untuk belajar dan memahami pelajaran Akuntansi. Guru pun juga dapat memanfaatkan minat para siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa sehingga mencapai Prestasi Belajar Akuntansi yang maksimal. 3. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Lingkungan sekolah adalah tempat belajar bagi siswa dan temantemannya untuk menerima ilmu pengetahuan dari gurunya dengan tujuan agar menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan mempunyai tingkah laku yang baik. Lingkungan sekolah memegang peranan penting bagi perkembangan belajar siswanya. Lingkungan sekolah meliputi lingkungan fisik seperti sarana dan prasarana, sumber belajar dan media

34 belajar. Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar yang memadai. Sekolah yang kaya akan aktifitas belajar, memiliki sarana dan prasarana yang memadai, dan terkelola dengan baik akan mendorong semangat belajar para siswanya yang tentu saja akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Semakin tinggi semangat belajar para siswa akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya. 4. Pengaruh Perhatian Orang Tua, Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Faktor-faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar Akuntansi adalah Perhatian Orang Tua. Orang tua mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi belajar siswa. semakin besar perhatian orang tua terhadap proses belajar anak maka semakin tinggi pula prestasi belajar anak dan sebaliknya. Minat Belajar siswa, siswa yang telah memiliki minat belajar terhadap Akuntansi akan menyukai mata pelajaran Akuntansi yang diberikan oleh gurunya. Tanpa disuruh siswa akan berusaha untuk belajar dan memahami pelajaran Akuntansi. Semakin tinggi minat maka semakin tinggi pula prestasinya, begitupun sebaliknya. Demikian juga dengan Lingkungan Sekolah, Sekolah yang kaya akan aktifitas belajar, memiliki sarana dan prasarana yang memadai, dan terkelola dengan baik akan mendorong semangat belajar para siswanya yang tentu saja akan mempengaruhi prestasi

35 belajarnya. Semakin tinggi semangat belajarnya akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Perhatian Orang Tua, Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa dan pencapaian prestasi belajar. Maka dari itu, Perhatian Orang Tua, Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah secara bersama-sama diduga mempunyai pengaruh yang positif terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. D. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas (independent variabel) dan satu variabel terikat (dependent variabel). Hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan dalam paradigma penelitian seperti dibawah ini : X 1 X 2 Y X 3 Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan : X 1 : Variabel Perhatian Orang Tua (variabel bebas 1) X 2 : Variabel Minat Belajar (variabel bebas 2) X 3 : Variabel Lingkungan Sekolah (variabel bebas 3) Y : Variabel Prestasi Belajar Akuntansi (variabel terikat) : Pengaruh Perhatian Orang Tua (X1) dan Minat Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar Akuntansi (Y) secara sendiri-sendiri. : Pengaruh Perhatian Orang Tua (X1) dan Minat Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar Akuntansi (Y) secara bersama-sama.

36 E. Hipotesis Penelitian 1. Terdapat pengaruh positif Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Terdapat pengaruh positif Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. 3. Terdapat pengaruh positif Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. 4. Terdapat pengaruh positif Perhatian Orang Tua, Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.