BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pembentukan 8 (delapan) Kabupaten/Kota di Propinsi Riau yang diresmikan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

Propinsi RIAU. Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN TAHUNAN DINAS 2012

03. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI RIAU

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

SEKILAS TENTANG DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN PELALAWAN

Luas Baku Sawah (Ha) Bera Penggenangan

Lampiran I.14 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :

BAB II PROFIL KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

1 of 5 02/09/09 11:41

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Riau

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI PELALAWAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG

1 of 5 02/09/09 11:32

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM. Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11. persen dari luas Provinsi Lampung, dan dibatasi oleh:

1 of 5 02/09/09 11:04

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

1 of 5 02/09/09 10:53

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang No. 6 tahun 1965 tanggal 14 Juni 1965 (LN RI No.49). Luas

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

1 of 6 02/09/09 11:44

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Riau

1 of 5 02/09/09 11:48

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN PELALAWAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 24 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN PELALAWAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MEMPURA DAN KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

42 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Pelalawan 1. Sejarah Singkat Kabupaten Pelalawan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang pembentukan 8 (delapan) Kabupaten/Kota di Propinsi Riau yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta dan Operasional pemerintah daerah tanggal 5 Desember 1999, salah satu diantaranya adalah Kabupaten Pelalawan yang memiliki luas wilayah 12.490,42 Km 2 dan pada awal terbentuknya terdiri dari 4 Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Langgam 2. Kecamatan Pangkalan Kuras 3. Kecamatan Bunut 4. Kecamatan Kuala Kampar Dengan ibukotanya berkedudukan di kota Pangkalan Kerinci yang merupakan bagian wilayah Kecamatan Langgam, sejak tahun 2001 Kabupaten Pelalawan mengalami pemekaran menjadi 10 Kecamatan yang terdiri dari, Kecamatan : 1. Kecamatan Langgam 2. Kecamatan Pangkalan Kerinci 3. Kecamatan Pangkalan Kuras 4. Kecamatan Ukui 5. Kecamatan Pangkalan Lesung 42

43 6. Kecamatan Bunut 7. Kecamatan Pelalawan 8. Kecamatan Kuala Kampar 9. Kecamatan Teluk Meranti 10. Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan terus melaju dan menigkatkan segala pembangunan dengan melakukan pemekaran wilayah dari 10 Kecamatan menjadi 12 Kecamatan, Kecamatan yang baru dimekarkan pada bulan Oktober 2005, adalah : 1. Kecamatan Bandar Si Kijang 2. Kecamatan Bandar Petalangan Sebagai salah satu Kabupaten yang berasal dari pemekaran Kabupaten Kampar, saat terbentuk belum memiliki DPRD Kabupaten. Semenjak terbentuknya Kabupaten Pelalawan tahun 1999 dan menjelang terbentuknya DPRD Kabupaten Pelalawan sampai dengan terpilihnya Bupati yang definitive, Kabupaten Pelalawan dipimpin oleh Bapak Drs. Azwar AS sebagai pelaksana tugas Bupati. Selanjutnya, hasil pemilihan Bupati dan wakil Bupati yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Pelalawan, maka pada tanggal 31 Maret 2001 dilantiklah Bupati Pelalawan Bapak T. Azmun Jaafar SH dan wakil Bupati Drs. Abdul Annas Badrun untuk periode 2001 2006.

44 2. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Pelalawan Kabupaten Pelalawan terletak di Pesisir Pantai Timur pulau Sumatera antara 1,25' Lintang Utara sampai 0,20' Lintang Selatan dan antara 100,42' Bujur Timur sampai 103,28' Bujur Timur dengan batas wilayah : Sebelah Utara : Kabupaten Siak (Kecamatan Sungai Apit dan Kecamatan Siak); Kabupaten Kepulauan Meranti (Kecamatan Tebing Tinggi Timur); Sebelah Selatan : Kabupaten Indragiri Hilir (Kecamatan Kateman, Kecamatan Mandah, dan Kecamatan Gaung); Kabupaten Indragiri Hulu (Kecamatan Rengat, Kecamatan Pasir Penyu, Kecamatan Peranap, dan Kecamatan Kuala Cenayu); Kabupaten Kuantan Singingi (Kecamatan Kuantan Hilir, dan Kecamatan Singingi); Sebelah Barat : Kabupaten Kampar (Kecamatan Kampar Kiri, Kecamatan Siak Hulu); Kota Pekanbaru (Kecamatan Rumbai dan Tenayan Raya); Sebelah Timur : Propinsi Kepulauan Riau. Pelalawan kurang lebih 13.924,94 Ha. Kabupaten Pelalawan terdiri dari 12 kecamatan dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Teluk Meranti yaitu 423.984 Ha (30,45 %) dan yang paling kecil adalah Kecamatan Pangkalan Kerinci dengan luas 19.355 Ha atau 1,39% dari luas Kabupaten Pelalawan. 3. Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan tahun 2016 adalah 407.254 jiwa. Terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 209.018 jiwa dan perempuan 198.236

45 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan dengan penduduk terbanyak ada di Pangkalan Kerinci yaitu 111.385 jiwa dan terendah di Bandar Petalangan 14.106 jiwa. Kepadatan penduduk menunjukkan perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah. Secara umum tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Pelalawan 29 jiwa per km². Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Pangkalan Kerinci 575 jiwa per km². Sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Teluk Meranti, 4 jiwa per km². Tabel IV.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Pelalawan Tahun 2016 No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin 1 Langgam 15.370 14.427 29.797 107 2 Pangkalan Kerinci 56.843 54.542 111.385 104 3 Bandar Sei Kijang 16.506 15.402 31.908 107 4 Pangkalan Kuras 29.595 28.175 57.770 105 5 Ukui 20.320 18.444 38.764 110 6 Pangkalan Lesung 16.109 15.038 31.147 107 7 Bunut 7.596 7.475 15.071 102 8 Pelalawan 10.043 9.171 19.214 110 9 Bandar Petalangan 7.068 7.038 14.106 100 10 Kuala Kampar 9.182 8.837 18.019 104 11 Kerumutan 11.880 11.407 23.287 104 12 Teluk Meranti 8.506 8.280 16.786 103 Jumlah 209.018 198.236 407.254 105 Sumber: BPS Kabupaten Pelalawan, 2017.

46 B. Gambaran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan Berdasarkan Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 64 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan bidang Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pekerjaan Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten. 1. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan ditetakan berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Pelalawan Nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan. Susunan Organisasi pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai

47 berikut: 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris, yang membawahi 3 Sub Bagian, meliputi: - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Keuangan - Sub Bagian Program 3. Kepala Bidang Kesetaraan Gender, yang membawai 3, meliputi: - Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi dan Kualitas Keluarga - Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Sosial, Politik, dan Hukum - Pengolahan Data dan Informasi Gender 4. Kepala Bidang Perlindungan Perempuan, yang membawahi 3 meliputi: - Perlindungan Hak Perempuan - Tindakan Kekerasan Perempuan dan Anak - Pengaduan dan Pelayanan 5. Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak, yang membawai 3 meliputi: - Perlindungan Anak - Pemenuhan Hak Anak - Partisipasi Anak 6. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, yang membawahi 3 meliputi: - Pengendalian Penduduk Informasi dan Data - Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga - Advokasi dan Penggerakan Keluarga Berencana 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 8. Kelompok Jabatan Fungsional Adapun struktur organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan sebagai berikut:

48 Gambar IV: Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan Kepala Dinas Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Program Bidang Kesetaraan Gender Bidang Perlindungan Perempuan Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Kesetaraan Gender dan Pemb. Perempuan Bid. Ekonomi dan Kualitas Keluarga Perlindungan Hak Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk, Informasi Dan Data Kesetaraan Gender dan Pemb. Perempuan Bid. Sosial, Politik & Hukum Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak Pemenuhan Hak Anak Ketahanan dan Kesejahteraan keluarga Pengolahan Data dan Informasi Gender Pengaduan dan Pelayanan Partisipasi Anak Advokasi dan Penggerakan KB UPT Sumber: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, 2018 2. Kedudukan Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan (1) Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan merupakan unsur

49 pelaksana urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di Bidang Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan. (2) Kewenangan Daerah sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana : 1. Pemanduan dan sinkronisasi kebijakan Pemerintah Daerah provinsi dengan Pemerintah Daerah kabupaten dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk; 2. Pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan Daerah kabupaten; 3. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pengendalian penduduk dan KB sesuai kearifan budaya lokal; 4. Pendayagunaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB); 5. Pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di Daerah kabupaten; 6. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah kabupaten dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-kb; 7. Pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan sejahteraan keluarga;

50 8. Pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah kabupaten dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. b. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : 1. Pelembagaan PUG pada lembaga pemerintah tingkat Daerah kabupaten; 2. Pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi pada organisasi kemasyarakat tingkat Daerah kabupaten; 3. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan tingkat Daerah kabupaten; 4. Pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang melibatkan para pihak lingkup Daerah kabupaten; 5. Penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi tingkat Daerah kabupaten; 6. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan tingkat Daerah kabupaten; 7. Peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak tingkat Daerah kabupaten; 8. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan KG dan hak anak yang wilayah kerjanya dalam Daerah kabupaten; 9. Penyediaan layanan bagi keluarga dalam mewujudkan KG dan hak anak yang wilayah kerjanya dalam Daerah kabupaten;

51 10. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data ditingkat Daerah kabupaten; 11. Pelembagaan PHA pada lembaga pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha tingkat Daerah kabupaten; 12. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak tingkat Daerah kabupaten; 13. Pencegahan kekerasan terhadap anak yang melibatkan para pihak lingkup Daerah kabupaten; 14. Penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi tingkat Daerah kabupaten; 15. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus tingkat Daerah kabupaten. (3) Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pelalawan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (4) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (5) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (6) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas.

52 (7) dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. 3. Bidang Pemberdayaan Perempuan Bidang Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok: a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan perempuan; b. Pengkoordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan perempuan; c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perlindungan perempuan; d. Penyusunan data gender di bidang perlindungan perempuan; e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlindungan perempuan; f. Pengawasan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaankebijakan di bidang perlindungan perempuan; g. Pelaksanaan administrasi bidang perlindungan perempuan; h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas Dalam kegiatan sehari-hari Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dibantu oleh 3 (Tiga) orang kepala seksi, yaitu: 1) Perlindungan Hak Perempuan oleh kepala seksi yang mempunyai tugas pokok: a. Merumuskan dan menyiapkan bahan kajian dan kebijakan tentang perlindungan hak perempuan;

53 b. Merencanakan program dan kegiatan pertahun anggaran seksi perlindungan hak perempuan berdasarkan tugas dan fungsi serta renstra; c. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan seksi perlindungan hak perempuan; d. Menyusun standar operasional prosedur (SOP), analisis jabatan (anjab) dan analisis beban kerja (ABK) tentang seksi perlindungan hak perempuan; e. Menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan tentang perlindungan hak perempuan; f. Melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi tentang perlindungan hak perempuan di segala bidang; g. Melaksanakan pelaksanaan tugas bawahan; 2) Tindakan Kekerasan Perempuan dan Anak oleh kepala seksi yang mempunyai tugas pokok: a. Menyusun rencana dan program kerja operasional seksi tindakan kekerasan perempuan, anak serta tindakan pidana perdagangan orang; b. Melaksanakan program tindakan kekerasan perempuan, anak serta tindak pidana perdagangan orang; c. Melaksanakan sosialisasi undang-undang tentang tindak pidana perdagangan orang; d. Melaksanakan program penghapusan tindak pidana perdagangan orang; e. Melaksanakan koordinasi kemitraan dengan instansi terkait maupun LSM dalam rangka penghapusan tindak pidana perdagangan orang;

54 f. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan LSM dan pemberdayaan lembaga masyarakat terhadap upaya penghapusan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tindak pidana perdagangan orang; g. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya; h. Melaksanakan pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap tugas bawahan; i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi Bidang Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak sesuai dengan SPM; j. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan tugas; k. Melaksanakan tugas kedinasan lain dari Kepala Bidang Perlindungan Perempuan sesuai dengan bidang tugasnya; 3) Pengaduan dan Pelayanan oleh kepala seksi yang mempunyai tugas pokok: a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan dan pendampingan di Bidang Pengaduan dan Pelayanan tentang kekerasan perempuan dan anak; b. Merencanakan program dan kegiatan per tahun anggaran Pengaduan dan Pelayanan berdasarkan tugas dan fungsi serta renstra; c. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), analisis jabatan (anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) tentang Pengaduan dan Pelayanan; d. Menyiapkan bahan pengembangan layanan korban kekerasan perempuan dan anak;

55 e. Melakukan pemantauan, analisis, evaluasi, pelaporan, penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak; f. Pelaksanaan administrasi pada Pengaduan dan Pelayanan; g. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan Pengaduan dan Pelayanan; h. Membagi tugas dan tanggung jawab kepada bawahan; i. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan sesuai dengan tupoksi; j. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.