GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS "IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

MENTERI DALAM NEGERI,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UJIAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL WALIKOTA BLITAR,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

5) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 11 Maret 2016 Rektor. ttd

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Penyesuaian Ijazah. Pencantuman Gelar. Pelaksanaan. Pedoman.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENGISIAN JABATAN FUNGSIONAL CALON WIDYAISWARA

MAKSUD DAN TUJUAN. sebagai acuan pemberian izin belajar, keterangan lulus pendidikan dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

6. Semua Kepala Kantor Lingkup

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

Transkripsi:

SALINAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAH,UN 2017 TENTANG IZIN BELAJAR, UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH, UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN UJIAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN. YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang : a. bahwa Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2015 tentang Pemberian Izin Belajar, Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah dan Kenaikan Pangkat Peningkatan Pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Izin Belajar, Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah, Ujian Kenaikan Pangkat Peningkatan Pendidikan dan Ujian Dinas; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil; 9. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 10. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 11. Peraturan Gubernur Nomor 256 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG IZIN BELAJAR, UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH, UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN UJIAN DINAS. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutya disingkat UKPD adalah unit kerja atau sub ordinat SKPD.

7. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 8. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. 9. Golongan ruang adalah golongan ruang gaji pokok sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang gaji Pegawai Negeri Sipil. 10. Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap Negara. 11. Kenaikan Pangkat Regu' ler adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah memenuhi syarat tanpa terikat jabatan. 12. Kenaikan Pangkat Pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada PNS atas prestasi kerjanya yang tinggi. 13. Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah yang selanjutnya disingkat UKP-PI adalah ujian bagi Pegawai Negeri Sipil untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat pilihan karena telah memiliki ijazah jenjang pendidikan sebagaimana yang ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai kenaikan pangkat. 14. Ujian Kenaikan Pangkat Peningkatan Pendidikan yang selanjutnya disingkat UKP-PP adalah ujian bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah memperoleh ijazah setingkat lebih tinggi dan pangkatnya telah mencapai jenjang pangkat tertinggi sesuai jenjang pendidikan yang terdaftar pada Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir sebagai salah satu syarat untuk dapat dinaikkan pangkatnya pada jenjang pangkat tertinggi sesuai ijazah terakhir. 15. Ujian dinas adalah ujian bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah mencapai pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/ d dan Penata Tingkat I golongan ruang III/d sebagai salah satu syarat untuk dinaikkan pangkatnya dalam golongan setingkat lebih tinggi. 16. Formasi adalah kebutuhan tenaga pada jumlah dan jenis untuk mendukung penyelesaian tugas. 17. Izin Belajar adalah izin yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti pendidikan pada suatu lembaga pendidikan. 18. Akreditasi adalah penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan swasta yang dilakukan oleh Pemerintah melalui lembaga yang ditunjuk. 19. Ijazah adalah surat tanda tamat belajar yang dikel-uarkan dengan sah oleh lembaga pendidikan.

20. Pendidikan Menengah Atas adalah lembaga pendidikan yang meliputi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 21. Tes Potensi Aka.demik yang selanjutnya disingkat TPA adalah tes psikologi yang da.pat mengungkap apa yang telah dicapai seseorang secara intelektual. 22. Tes Potensi Intelektual,Umum yang selanjutnya disingkat TPIU adalah tes yang dirancang untuk mengungkap potensi intelektual. 23. Makalah adalah karya tulis yang menyajikan pembahasan kesesuaian antara jenis pendidikan yang ditempuh dengan tugas pokok dan fungsi jabatan yang diduduki. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai dasar hukum pemberian izin belajar dan penyelenggaraan UKP-PI, UKP-PP dan Ujian Dinas. Pasal 3 Peraturan Gubernur ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan pemberin izin belajar dan penyelenggaraan UKP-PI, UKP-PP dan Ujian Dinas. BAB III IZIN BELAJAR Bagian Kesatu Umum Pasal 4 (1) Gubernur mendelegasikan kewenangan pemberian izin belajar kepada Kepala SKPD. (2) Kepala SKPD sebagaimana dimaksud pa.da ayat (1) adalah Kepala SKPD yang menduduki jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. (3) Pemberian izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan secara perseorangan atau kolektif.

Bagian Kedua Persyaratan Pasal 5 Pemberian izin belajar kepada PNS harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a: berstatus PNS; b. memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS; c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja PNS dalam 1 (satu) tahun terakhir bernilai baik; d. pendidikan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan negeri atau swasta paling kurang terakreditasi "B"; e. bidang pendidikan yang diikuti harus sesuai dengan formasi SKPD dan formasi Pemerintah Daerah yang ditetapkan oleh Gubernur; f. biaya pendidikan ditanggung oleh PNS yang bersangkutan; g. pendidikan diikuti di lua,r jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan/tugas sehari-hari; h. tidak sedang menjalani hukuman disiplin. PNS; i. diajukan sebelum mendaftarkan diri pada lembaga pendidikan; dan tidak diperkenankan me,ngikuti pendidikan program kelas jauh atau program pendidikan akhir pekan/sabtu-minggu.. Pasal 6 Ketentuan Pasal 5 huruf g dapat dikecualikan terhadap sifat dan jenis pendidikan: a. langka dan sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah; b. bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; dan/ atau c. diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan. Bagian Ketiga Tata Cara Pernberian Izin Belajar Pasal 7 Tata cara pemberian izin belajar adalah sebagai berikut : a. PNS mengajukan permohonan izin belajar kepada Kepala SKPD dengan melampirkan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5;

b. Kepala SKPD yang menyetujui permohonan izin belajar dapat menandatangani Surat Keterangan Izin Belajar sesuai.format sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan Gubernur ini, c. Surat Keterangan Izin Belajar sebagaimana dimaksud pada huruf b, tembusannya disampaikan kepada Kepala BKD. Bagian Keempat Hak dan Kewajiban Pasal 8 PNS yang memperoleh izin belajar berhak menerima gaji, kenaikan gaji berkala serta hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9 PNS yang memperoleh izin belajar berkewajiban : a. melaksanakan tugas kedinasan sesuai dengan uraian tugas pokok dan fungsi serta jabatan pada SKPD/UKPD tempat PNS bekerja sesuai dengan ketentuan jam kerja; b. menjaga nama baik Pemerintah Daerah dengan menaati peraturan yang berlaku; dan c. melaporkan kepada Kepala SKPD masing-masin.g setelah menyelesaikan pendidikannya. BAB IV UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH Bagian Kesatu Persyaratan Pasal 10 PNS yang telah menyelesaikan pendidikan dapat mengikuti UKP- PI apabila memenuhi persyaratan : a. tidak menduduki jabatan fungsional tertentu; b. memiliki Surat Keterangan Izin Belajar dari Kepala SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b; c. memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah: 1. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Tingkat I, golongan ruang I/ d ke bawah;

2. Sarjana Muda, akademi atau Diploma III dan masih berpangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/ b ke bawah; 3. Sarjana (S1) atau Diploma IV dan masih berpangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/ d ke bawah; 4. Dokter, Apoteker, Magister (S2), Spesialis I atau yang setingkat dan masih berpangkat Penata Muda, golongan ruang III/ a ke bawah; dan 5. Doktor (S3), Spesialis II atau yang setingkat dan masih berpangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/ b ke bawah. Bagian Kedua Jenis UKP-PI Pasal 11 (1) UKP-PI dibagi kedalam beberapa jenis, diantaranya : a. UKP-PI tingkat I yang diikuti oleh PNS yang pangkatnya akan disesuaikan dengan ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang setingkat; b. UKP-PI tingkat II yang diikuti oleh PNS yang pangkatnya akan disesuaikan dengan ijazah Sarjana Muda, Akademi atau Diploma III atau yang setingkat; c. UKP-PI tingkat III yang diikuti oleh PNS yang yang pangkatnya akan disesuaikan dengan ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV atau yang setingkat; d. UKP-PI tingkat IV yang diikuti oleh PNS yang yang pangkatnya akan disesuaikan dengan ijazah Dokter, Apoteker, Magister (S2), Spesialis I atau yang setingkat da.n telah lulus UKP-PI tingkat III; dan e. UKP-PI tingkat V yang diikuti oleh PNS yang yang pangkatnya akan disesuaikan dengan ijazah Doktor (S3), Spesialis II atau yang setingkat dan telah lulus UKP-PI tingkat IV. (2) Ketentuan telah lulus UKP-PI tingkat III dan UKP-PI tingkat IV sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan huruf e dikecualikan bagi PNS,yang pernah menduduki jabatan Fungsional tertentu. Bagian Ketiga Penyelenggaraan UKP-PI Pasal 12 (1) UKP-PI dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran. (2) Materi UKP-PI tingkat I sampai dengan tingkat V adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini.

(3) BKD melaporkan hasil pelaksanaan ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Sekretaris Daerah. (4) BKD dapat bekerja sama dengan SKPD/UKPD terkait maupun pihak ketiga dalam menyelenggarakan UKP-PI. Bagian Keempat Hasil UKP-PI Pasal 13 (1) Peserta UKP-PI yang dinyatakan lulus diberikan Surat Tanda Lulus Ujian Penyesuaian Ijazah. (2) Surat Tanda Lulus Penyesuaian Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar usulan kenaikan pangkat pilihan. BAB V UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENINGKATAN PENDIDIKAN Bagian Kesatu Persyaratan Pasal 14 PNS yang telah menyelesaikan pendidikan dapat mengikuti UKP- PP apabila memenuhi persyaratan : a. tidak menduduki jabatan,fungsional tertentu; b. memiliki Surat Keterangan Izin Belajar dari Kepala SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b; c. telah mencapai pangkat dan golongan ruang tertinggi sesuai ijazah yang tercantum pada Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir, yakni : 1. pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b, bagi PNS yang berijazah SMA atau yang setingkat; 2. pangkat Penata golongan ruang III/c, bagi PNS yang berijazah Diploma III atau yang setingkat; 3. pangkat Penata Muda golongan ruang III/d, bagi PNS yang berijazah Sarjana (S1) atau yang setingkat; atau 4. pangkat Pembina golongan ruang IV/a, bagi PNS yang berijazah Magister (S2). Bagian Kedua Jenis UKP-PP Pasal 15 UKP-PP terdiri atas beberapa jenis, yaitu : a. UKP-PP S1 yang diikuti oleh PNS yang memiliki pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b dan pangkat Penata golongan ruang III/c;

b. UKP-PP S2 yang diikuti oleh PNS yang merniliki pangkat Penata Muda golongan ruang III/d; dan c. UKP-PP S3 yang diikuti oleh PNS yang memiliki pangkat Pembina golongan ruang IV/a. Bagian Ketiga Penyeleriggaraan UKP-PP Pasal 16 (1) UKP-PP diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran. (2) Materi UKP-PP adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini. (3) BKD dapat bekerja sama dengan SKPD/UKPD terkait maupun pihak ketiga dalam menyelenggarakan UKP-PP. (4) BKD melaporkan hasil pelaksanaan ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga HaSil UKP-PP Pasal 17 (1) Peserta UKP-PP yang dinyatakan lulus diberikan Surat Tanda Lulus Ujian Peningkatan Pendidikan. (2) Surat Tanda Lulus Ujian Peningkatan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar usulan kenaikan pangkat. BAB VI UJIAN DINAS Bagian Kesatu Umum Pasal 18 Ujian Dinas dibagi menjadi 2 (dua) tingkat, yaitu : a. Ujian Dinas Tingkat I bagi PNS yang telah mencapai pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d; dan b. Ujian Dinas Tingkat II bagi PNS yang telah mencapai pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. Bagian Kedua. Persyaratan Pasal 19 (1) PNS yang ingin mengikuti Ujian Dinas Tingkat I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

10 a. tidak memiliki ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV; dan b. tidak menduduki jabatan Fungsional tertentu. (2) PNS yang ingin mengikuti Ujian Dinas Tingkat II harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. menduduki jabatan AcIministrator; dan b. tidak memiliki ijr7ah Dokter, Apoteker, Spesialis I, Spesialis II, Magister (S2) atau Doktor (S3);atau c. belum mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan kepemimpinan Sepadya/Spama/Diklatpim Tingkat III. Bagian Ketiga Penyelenggaraan Ujian Dinas Pasal 20 (1) Ujian dinas diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran. (2) Materi Ujian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Ujian dinas Tingkat I adalah TPIU; dan b. Ujian dinas Tingkat II adalah TPA. (3) BKD dapat bekerja sama dengan SKPD/UKPD terkait maupun pihak ketiga dalam menyelenggarakan Ujian Dinas. (4) BKD melaporkan hasil pelaksanaan ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (l.) kepada Sekretaris Daerah. BAB VII TIM PENILAI Pasal 21 (1) Untuk menyelenggarakan UKP-PI, UKP-PP dan Ujian Dinas yang transparan, objektif dan akuntabel dapat dibentuk Tim Penilai. (2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki tugas utama untuk menentukan standar nilai kelulusan sebelum penyelenggaraan ujian. (3) Susunan keanggotaan dan uraian tugas Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Gubernur yang ditandatangani oleh Kepala BKD atas nama Gubernur.

11 BAB VIII ANGGARAN Pasal 22 Segala biaya penyelenggaraan UKP-PI, UKP-PP dan Ujian Dinas dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BKD. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 28 Tahun 2015 tentang Pemberian Izin Belajar, Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ija7ah dan Kenaikan Pangkat Peningkatan Pendidikan, dicabut dan dinyatakan tidak tidak berlaku. Pasal 24 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 April 2017 Plt. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, ttd Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 April 2017 SUMARSONO SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, ttd SAEFULLAH BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2017 NOMOR 72020 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI DAERAH KH S IBUKOTA JAKARTA, P". Y Lfr N YUHANAH NIP 196508241994032003

12 Lampiran I : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 42 TAHUN 2017 Tanggal 7 April 2017 CONTOH SURAT KETERANGAN IZIN BELAJAR SURAT KETERANGAN NOMOR Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan TENTANG IZIN BELAJAR Dengan ini menerangkan bahwa pada prinsipnya menyetujui permohonan untuk melaksanakan Izin Belajar, atas nama : Nama NIP/NRK Pangkat/ Gol. Ruang pada Program Pendidikan sesuai dengan kebutuhan SKPD berdasarkan ketentuan formasi Pemerintah Daerah yang ditetapkan oleh Gubernur, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Selama melaksanakan pendidikan dimaksud tidak akan mengurangi dan/ atau mengganggu kelancaran pelaksanaan kedinasan, 2. Pendidikan dimaksud dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak akan menuntut biaya apapun kepada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; dan 3. Tidak akan menuntut kenaikan pangkat dan/ atau jabatan berdasarkan ijazah yang diperoleh setelah melaksanakan pendidikan dimaksud. Ditetapkan di pada tanggal Kepala SKPD/UKPD Tembusan NIP (nama jelas) Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta Plt. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, ttd SUMARSONO

12 Lampiran II : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 42 TAHUN 2017 Tanggal 7 April 2017 MATERI UKP-PI DAN UKP-PP I. Materi UKP-PI No Jenis UKP-PI Materi 1. UKP-PI tingkat I TPIU 2. UKP-PI tingkat II TPA dan Makalah 3. UKP-PI tingkat III TPA, Makalah dan Paparan Makalah 4. UKP-PI tingkat IV TPA, Makalah dan Paparan Makalah 5. UKP-PI tingkat V TPA, Makalah dan Paparan Makalah II. Materi UKP-PP No Jenis UKP-PP Materi 1. UKP-PP S1 TPA, Makalah dan Paparan Makalah 2. UKP-PP S2 TPA, Makalah dan Paparan Makalah 3. UKP-PP S3 TPA, Makalah dan Paparan Makalah Plt. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, ttd SUMARSONO