BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia berasal dari kata yaitu suizu yang berarti retak dan frenia yang artinya jiwa. Dengan demikian skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan kepribadian Skizofrenia memiliki berbagai tanda dan gejala, misalnya menarik diri merupakan gejala negatif dari Skizofrenia, dimana individu akan kehilangan ketertarikan untuk berteman, lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasa terisolasi (Rawlins, 1993). Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial dalam berbagai tingkat hubungan, yaitu dari hubungan intim sampai ketergantungan. Ke intiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari, individu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial, oleh karena itu individu perlu membina hubungan interpersonal yang memuaskan (Stuart Gail W, 1997). Kepuasan hubungan dapat dicapai jika individu terlibat secara aktif dalam proses berhubunganm peran serta yang tinggi dalam berhubungan serta respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang singkron (Stuart and Sandeen, 1998). Peran serta dalam proses hubungan dapat berfluktasi sepanjang rentang tergantung dan mandiri, artinya saat individu tergantung pada orang lain (dependen) dan suatu 1
saat orang lain tergantung pada individu (independen). Pemutusan hubungan proses terkait erat dengan ketidak puasan individu terhadap proses hubungan yang disebabkan kurangnya peran serta dan respon lingkungan yang negatif kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindar dari orang lain (rasa tidak percaya dengan orang lain). Percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain dalam keperawatan jiwa biasa disebut : perilaku menarik diri (Rawlins, 1993). Masalah menarik diri dalam kasus leperawatan jiwa mempunyai tingkat rentang yang berbeda pula. Untuk itu perawat pisikiatri diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang adaptif dari klien dengan menggunakan asuhan keperawatan langsung secara komperhensif dan komunikasi terapetik (Stuart and Sandeen, 1998). Menurut study pendahuluan diruang Dewa Ruci (1V) RSJD Dr. Amino Gondo hutomo Semarang dari jumlah pasien yang mengalami gangguan isolasi sosial : menarik diri sebanyak 6 orang rata-rata menarik diri dialami oleh klien usia antara 20-45 tahun dengan permasalahan umumnya adalah perekonomian keluarga dan masalah rumah tangga dengan prosentase 80%. Tanda-tanda klien menarik diri biasanya apatis (acuh tak acuh terhadap lingkungan). Dan ekspresi wajah tampak sedih, sering menyendiri serta jarang bercakap-cakap dengan pasien lain / perawat (Stuart and Sandeen, 1998). Dalam hal ini peran fungsi dan tanggung jawab perawat pisikiatri 2
dalam meningkatkan derajat kemampuan jiwa. Dalam kaitannya menarik diri adalah meningkatkan percaya diri klien dan mengajarkan untuk berinteraksi dengan orang lain misalnya berkenalan dan bercakap-cakap dengan pasien lain. Memberikan pengertian tentang kerugian menyendiri dan keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain sehingga diharapkan mampu terjadi peningkatan interaksi pasien, berdasarkan hal tersebut penulis tertarik mengambil kasus Isolasi Sosial : menarik diri sebagai bahan dalam penulisan karya tulis ilmiah. B. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Tujuan Umum Untuk memberikan gambaran nyata tentang pemberihan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah utama isolasi sosial : menarik diri. 2. Tujuan khusus : a. Menggambarkan hasil pengkajian keperawatan pada Tn. H dengan isolasi sosial menarik diri. b. Mendiskripsikan diaknosa keperawatan pada Tn. H dengan isolasi sosial menarik diri. c. Dapat menyusun perencanaan keperawatan untuk mengatasi masalah diri pada Tn. H. 3
d. Mendiskripsikan imprementasi pada pasien dengan isolasi sosial : menarik diri. e. Dapat mengevaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan. f. Untuk mengatasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tn. H dengan isolasi sosial : menarik diri. C. Metode Penulisan Penulis karya tulis ilmiah ini dengan menggambarkan masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Wawancara Yaitu melakukan tanya jawab langsung ke klien, perawat dan dokter. 2. Observasi Partisipasi Pasif Yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dan timbulnya perubahan klinis. 3. Studi Perpustakaan Memperlajari literatur yang berhubungan dengan perilaku menarik diri. 4. Studi Dokumentasi Pengumpulan data dengan mempelajari catatan medis klien dan hasil pemeriksaan klien. 4
D. Sistematika penulisan Untuk menggambarkan yang jelas mengenai karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan sistematika penulisan yang ditandai dari lima bab, yaitu: Bab I : Berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II : Berisi tentang konsep dasar yang berisi tentang pengertian, rentang respon, pengkajian, faktor predisposisi, faktor pencetus, tingkah laku menarik diri, penyebab, tanda dan gejala, manifestasi klinik, mekanisme koping, masalah keperawatan, pohon masalah, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan Bab III : Berisi tentang tinjauan kasus yang membahas kasus pasien meliputi pengkajian, analisa data, masalah keperawatan, pohon masalah, diagnosa keperawatan, rencana tidakan keperawatan, implementasi dan evaluasi Bab IV : Berisi tentang pembahasan kasus yang ditunjukkan untuk menemukan kesenjangan antara teori dan fakta yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, evaluasi dan implementasi dan evaluasi. Bab V : Berisi kesimpulan dan saran-saran tentang kasus yang dibahas Daftar Pustaka dan dapat menjadi pemikiran selanjutnya. 5