Proses Penulisan. By Arthur Daniel Limantara Bambang Subiyanto

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

I. PENDAHULUAN. mengalami kemajuan maka harus diimbangi dengan perkembangan. Dengan adanya bangunan-bangunan yang berdiri saat ini maka secara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat berkurangnya lahan-lahan hijau. Ditambah dengan kurangnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian M. Sando Herawan, 2014 Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

Teknik Penulisan & Presentasi. By Arthur Daniel Limantara Bambang Subiyanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paving block (bata beton) banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi oleh kota-kota

BAB I PENDAHULUANb Latar Belakang Permasalahan

1.3 Tujuan penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain:

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingginya laju pertumbuhan ekonomi hal ini mengakibatkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

BAB 1 PENDAHULUAN. ini pemerintah DKI Jakarta mencoba mengeluarkan salah satu solusi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

STUDI EKSPERIMENTAL KINERJA BETON BERONGGA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LIMPASAN AIR HUJAN

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN POLYURETHANE TERHADAP STABILITAS CAMPURAN BERASPAL BERPORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

BAB I PENDAHULUAN. perancangan maupun inovasi material yang digunakan. konstruksi juga selalu dikembangkan. Beton ringan atau lightweight concrete

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat telah mendorong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. harus ikut berkembang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih paving block dibandingkan perkerasan lain seperti dak beton

BAB I PENDAHULUAN. beton mutu tinggi, beton mutu sangat tinggi, beton ringan, beton dengan

BAB III LANDASAN TEORI. penambal, adukan encer (grout) dan lain sebagainya. 1. Jenis I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak

Pemanfaatan Limbah Sludge Kertas PT.Adiprima Suraprinta dalam Pembuatan Batako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN LIMBAH PASIR KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR SUNGAI PADA PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan pembangunan secara

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan perumahan di perkotaan yang demikian pesatnya,

Felix Ferdinand Arnoldus Binus University, Tangerang, Banten, Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Pertumbuhan penduduk, dan kemajuan IPTEK memberikan tantangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

Paving Block. Construction s Materials Technology

KAJIAN MANFAAT TAILING UNTUK BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B1 AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

METODE MIX DESIGN BETON POREOUS UNTUK MENDAPATKAN POREOUSITAS OPTIMUM

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

PENGARUH PENAMBAHAN FILLER SEMEN DAN LAMA RENDAMAN BANJIR TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN SMA

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar berat bangunan dapat dikurangi yang berdampak pada efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Scanned by CamScanner

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EKSPERIMEN KEKUATAN DAN POROSITAS BETON LULUS AIR (POROUS CONCRETE) UNTUK PEMANFAATAN JALAN SEMEN BETON

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

MATERIAL BETON DAN PERSYARATANNYA BAB I PENGERTIAN BAHAN BETON

commit to user 1 BAB 1 PENDAHULUAN

MIX DESIGN Agregat Halus

CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI, JERAMI, DAN FLY ASH

BAB I PENDAHULUAN. pertamanan kota, Industri paving block juga berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari

PENGARUH SUSUNAN BAMBU TERHADAP KEKUATAN KOMPOSIT BETON

Berat Tertahan (gram)

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kali kita membahas tentang konstruksi bangunan, tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

Transkripsi:

Proses Penulisan By Arthur Daniel Limantara Bambang Subiyanto

PROSES PENULISAN Pre-Writing Writing Post-Writing 2

Pre-Writing Sebelum mulai menulis Anda harus meluangkan waktu dan cara mengirimkan informasi. Untuk dapat melakukan ini, harus mempertimbangkan: a) audiensi dan tujuan (kepada siapa Anda menulis dan mengapa), b) nada dan gaya (bagaimana mengirimkan informasi), c) pengumpulan informasi (brainstorming, analisis sumber informasi, dll.) d) dan menguraikan (organisasi informasi). 3

Writing Setelah mengumpulkan dan mengatur informasi, maka bisa mulai menulis draf pertama. Pada tahap ini, penting untuk mempertimbangkan bagian-bagian utama dari teks, pengembangan paragraf dan koherensi serta konvensi genre. Merevisi dan mempertimbangkan semua aspek ini, mungkin bermanfaat untuk menggunakan model representatif sebagai acuan. 4

Post-Writing Tahap akhir dari proses penulisan adalah: a) b) c) d) merevisi konten dan organisasi, memeriksa ketepatan tata bahasa editing untuk gaya dan proofreading dan peer review. Langkah-langkah ini akan membantu Anda melihat adanya ketidakkonsistenan dokumen sehingga menghasilkan versi akhir yang sempurna. 5

Pengamatan SOLUSI PAVING BERPORI 6

Serat Limbah Serabut dan Tempurung Kelapa 7

Topik / judul OPTIMALISASI STANDART MIX DESAIN PAVING BERPORI BERBAHAN SERABUT DAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK AREA PARKIR 8

Latar Belakang Penelitian Sekarang banyak kondisi konstruksi infrastruktur area parkir yang pada musim penghujan tidak memadai seperti banyak genangan air. Genangan air merupakan permasalahan umum yang terjadi hampir di semua kota besar. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi, juga karena tertutupnya lahan yang tidak mampu meresapkan air limpasan hujan ke dalam tanah. Genangan air ini lama kelamaan bisa mengakibatkan rusaknya area parkir yang menggunakan konstruksi paving block. Dengan adanya fakta-fakta permasalahan tersebut, diperlukan adanya suatu inovasi terbaru dalam pembangunan infrastruktur, khususnya pada konstruksi perkerasan area parkir yang ramah lingkungan. Di mana perkerasan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sarana infrastruktur tetapi juga berfungsi sebagai daerah resapan air. Inovasi tersebut salah satunya dengan membuat beton berpori (beton berongga). 9

Latar Belakang Penelitian Beton berpori (beton berongga) adalah suatu elemen bahan bangunan yang dibuat dari campuran agregrat kasar, semen, air, dan sedikit agregat halus dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut. Semakin banyaknya serat limbah berupa serabut dan tempurung kelapa, untuk itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan menggunakan serabut dan tempurung kelapa sebagai bahan campuran untuk membuat paving block sebagai lapisan perkerasan jalan. Karena diharapkan nanti menghasilkan beton yang berpori dan ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk perkerasan jalan dan juga berfungsi sebagai daerah resapan air pada area 10 parkir.

OPTIMALISASI STANDART MIX DESAIN PAVING BERPORI BERBAHAN SERABUT DAN TEMPURUNG KELAPA Metodologi penelitian yang digunakan mengacu pada SNI 03-0691-1996 mengenai Paving Block. Beton berpori (beton berongga) berfungsi sebagai resapan air ----> didukung saluran drainase yang baik. Memanfaatkan serat limbah berupa serabut kelapa dan tempurung kelapa (sebagai bahan substitusi). 11

Paving Block sebagai Resapan Air Sela-sela paving block bisa berfungsi memperlancar perembesan air sehingga meminimalisir terjadinya banjir ---> Penelitian : paving block sendiri akan didesain berpori agar lebih memperlancar perembesan air. 12

Identifikasi Permasalahan Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berapa prosentase subtitusi campuran yang di perlukan untuk mencapai kuat tekan maksimum? ----> dicoba dengan komposisi hingga 100 % (5 percobaan). 2. Berapa kuat tekan maksimum yang dihasilkan? ----> uji kuat tekan dan uji kuat lentur. 3. Berapa persen beton mampu menyerap air? ----> uji penyerapan air 13

Tujuan Khusus Penelitian 14 Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah mencari alternatif lain pengganti agregat halus dan agregat kasar pada paving block dengan memanfaatkan serat limbah serabut kelapa dan tempurung kelapa.

Target Inovasi 15 Bahan serabut kelapa dan tempurung kelapa dapat menggantikan material utama yaitu agregat halus dan agregat kasar pada campuran mix design paving block hingga 100%.

Urgensi (Keutamaan) Penelitian 16 Mengetahui porositas yang dihasilkan dari pemilihan serat bahan serabut kelapa dan tempurung kelapa sebagai agregat halus dan agregat kasar pada campuran mix design beton untuk paving block.

Tujuan Khusus Penelitian 17 Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah mencari alternatif lain pengganti agregat halus dan agregat kasar pada beton untuk paving block dengan menggunakan serat bahan serabut kelapa dan tempurung kelapa.

KAJIAN PUSTAKA Paving Block Beton Berpori Modifikasi Mix Desain Standar Agregat Semen Air Serabut Kelapa Tempurung Kelapa 18

KAJIAN PUSTAKA Kekuatan Beton Kuat Tekan Beton Berpori Pengujian Permeabilitas Pengujian Porositas 19

Paving Block Bata beton (paving block) merupakan komposisi campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. Persyaratan mutu bata beton harus memenuhi mutu golongan B yang diperuntukan pelataran parkir dengan sifat tampak permukaan yang rata, tidak terdapat retakretak dan cacat, berukuran tebal minimum 60 mm dengan toleransi ± 8%. Sifat-sifat fisika mutu bata beton adalah seperti pada tabel 1: (SNI 03-0691 1996) SITASI 20

21

DAFTAR PUSTAKA SNI 03-0691. 1996. Bata Beton (Paving Block). Badan Standar Nasional Indonesia. 22

PERSIAPAN PROGRAM BANTU Mendeley Desktop Mendeley for Word Mendeley Add In Grammarly (Tata Bahasa Inggris) www.plagiarisma.net, www.ithenticate.com 23

24

Mendeley 25

Mendeley Add in Chrome dan Grammarly 26