METIK Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2018 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

PENENTUAN PEMINATAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS (STUDI KASUS SMA NEGERI 6 SEMARANG)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

P11 AHP. A. Sidiq P.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

Analytic Hierarchy Process

AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE AHP DAN AHP TOPSIS UNTUK PENENTUAN STAF KURIKULUM SEKOLAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI)

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT. BTN)

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PERANCANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI SMK NEGERI 1 KEDIRI SKRIPSI

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH SISWA BERPRESTASI DI SMK AL BASYARI SENDANGAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(AHP)

PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi /

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI DAN EVALUASI LOKASI PEMASARAN PRODUK (GULA) MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : PT.

PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI SISWA SMA N 9 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGAJAR LES PRIVAT UNTUK SISWA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN METODE AHP (STUDI KASUS LBB SYSTEM CERDAS)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

SISTEM INFORMASI PENENTUAN LOKASI TPA SAMPAH MENGGUNAKAN METODE AHP Studi Kasus: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

Transkripsi:

8 PENGGUNAAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIRARCHY PROCESS (AHP) DALAM MENYELEKSI KELAYAKAN PENERIMA BEASISWA Ridlan Ahmad ) ) Magister Teknik Informatika Universitas Amikom Yogyakarta ) Jln.Ringroad Utara, Sleman, Yogyakarta, 558 Email : ahmadridlan@yahoo.co.id ) Abstrak Pemberian beasiswa pada umumnya ditujukan kepada calon penerima beasiswa yang kurang mampu namun memiliki prestasi dalam belajar. Akan tetapi, dalam melakukan seleksi beasiswa tersebut tentu terdapat kesulitan karena banyaknya pelamar beasiswa dan banyaknya kriteria tertentu yang digunakan untuk menentukan keputusan penerima beasiswa yang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu sistem yang disebut sebagai Sistem Pendukung Keputusan (SPK). SPK adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Penggunaan SPK dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan menyeleksi calon penerima beasiswa dengan menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP). Beberapa kriteria yang digunakan pada sistem ini yaitu () nilai IPK; () jumlah penghasilan orang tua; (3) jumlah tanggungan orang tua; dan (4) usia. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat membantu menentukan dan memutuskan calon penerima beasiswa yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteriakriteria yang telah ditentukan secara bersama-sama. Kata kunci: beasiswa, sistem pendukung keputusan (SPK), analytical hirarchy process (AHP). Pendahuluan Setiap lembaga pendidikan maupun suatu perguruan tinggi, pada umumnya tentu memiliki program berupa pemberian beasiswa dan harus diberikan kepada penerima yang layak dan pantas untuk mendapatkannya. Beasiswa adalah pemberian bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi berlangsungnya pendidikan yang ditempuh []. Seperti yang telah diketahui, bahwa pemberian beasiswa pada umumnya ditujukan kepada calon penerima beasiswa yang kurang mampu namun memiliki prestasi dalam belajar. Akan tetapi, dalam melakukan seleksi beasiswa tersebut tentu mengalami kesulitan karena banyaknya pelamar beasiswa dan banyaknya kriteria yang digunakan untuk menentukan keputusan penerima beasiswa yang sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa permasalahan lainnya terkait dengan pemberian beasiswa kepada calon penerima beasiswa diantaranya yaitu tidak tersalurnya beasiswa secara merata atau tidak tepat sasaran terhadap calon penerima. Selain itu, proses pengumpulan data secara manual sering terjadi kesalahan dan tidak adanya kriteria yang jelas untuk calon penerima dalam memperoleh beasiswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukannya suatu sistem yang dapat memutuskan calon penerima beasiswa yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan. Berdasarkan beberapa permasalahan dan penjelasan tersebut, maka dalam penelitian ini diusulkan suatu penggunaan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dalam menentukan calon penerima beasiswa dengan menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP).. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System atau disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan []. Selanjutnya menurut Turban, SPK adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur []. SPK digunakan untuk membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah tidak terstruktur berbasis komputer. Konsep Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) pertama kali digunakan pada awal tahun 970 oleh Michael S. Scott Morton dengan menggunakan istilah Management Decision System. Konsep ini merupakan sebuah mekanisme yang berbasis pada penggunaan data dan model untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang tidak terstruktur [].. Analytical Hirarchy Process (AHP) Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil. AHP merupakan suatu metode yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, 8

9 seorang matematikawan di Universitas Pittsburgh Amerika Serikat sekitar tahun 970-an, dan telah mengalami banyak perbaikan dan pengembangan hingga saat ini. Kelebihan AHP adalah dapat memberikan kerangka yang komprehensif dan rasional dalam menstrukturkan permasalahan pengambilan keputusan. Selain itu, AHP juga merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah Multi Criteria Decision Making (MCDM). Zimmermann mengemukakan bahwa MCDM adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu [3]. Kriteria biasanya berupa ukuranukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Tujuan utama AHP adalah untuk membuat rangking alternatif keputusan dan memilih salah satu yang terbaik bagi kasus multi kriteria yang menggabungkan faktor kualitatif dan kuantitatif di dalam keseluruhan evaluasi alternatif-alternatif yang ada. AHP digunakan untuk mengkaji permasalahan yang dimulai dengan mendefinisikan permasalahan tersebut secara seksama kemudian menyusunnya ke dalam suatu hierarki. Saaty mendefinisikan hierarki sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multilevel dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, subkriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif []. Dengan hierarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompok yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hierarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP memasukkan pertimbangan dan nilainilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk menyusun hierarki suatu permasalahan dan bergantung pada logika dan pengalaman untuk memberi pertimbangan [4]. Kriteria I Kriteria II Tujuan Kriteria III Alternatif I Alternatif II Alternatif M Gambar. Struktur Hierarki Metode AHP Kriteria N.. Prinsip AHP Menurut Saaty, terdapat beberapa prinsip yang harus dipahami dalam menyelesaikan permasalahan menggunakan AHP, diantaranya yaitu [4]: a. Penyusunan Hierarki Merupakan langkah penyederhanaan masalah ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, kemudian ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya secara hierarki agar lebih jelas, sehingga mempermudah pengambil keputusan untuk menganalisis dan menarik kesimpulan terhadap permasalahan tersebut. b. Menentukan Prioritas AHP melakukan perbandingan berpasangan antar dua elemen pada tingkat yang sama. Kedua elemen tersebut dibandingkan dengan menimbang tingkat preferensi elemen yang satu terhadap elemen yang lain berdasarkan kriteria tertentu. c. Konsistensi Logis Konsistensi logis merupakan prinsip rasional dalam AHP. Konsistensi berarti dua hal, yaitu: ) Pemikiran atau objek yang serupa dikelompokkan menurut homogenitas dan relevansinya. ) Relasi antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu, saling membenarkan secara logis... Langkah-Langkah Metode AHP Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode AHP. Adapun langkah-langkah atau tahapan dalam menyelesaikan masalah menggunakan metode AHP, yaitu sebagai berikut: a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, kemudian menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. b. Menentukan prioritas elemen, yaitu membandingkan kriteria dan alternatif secara perpasangan dengan menggunakan skala sampai 9 untuk mengekspresikan pendapat. Adapun skala penilaian perbandingan berpasangan adalah: Tabel. Skala Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan Keterangan Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih 3 penting daripada elemen lainnya Elemen yang satu lebih 5 penting daripada elemen lainnya Satu elemen jelas lebih mutlak 7 penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Jika Aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan Kebalikan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingan dengan i c. Menghitung Normalisasi Matriks: 9

30 ) Menjumlahkan nilai dari setiap kolom pada matriks perbandingan berpasangan yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini, yaitu: z n = x ij i=0.. () n = Hasil penjumlahan tiap kolom i =,, 3,, z x = Nilai tetap cell z = Banyaknya alternatif ) Membagi setiap nilai kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini, yaitu: m = x ij n.. () m = Hasil normalisasi n = Hasil jumlah tiap kolom x = Nilai tetap cell d. Menghitung Bobot Prioritas. Menjumlahkan nilai-nilai dari baris dan membagi hasil jumlahnya dengan banyak jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata/bobot prioritas yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini, yaitu: bp = n j= x ij.. (3) n bp = Hasil rata-rata/bobot prioritas j =,, 3,, n x = Nilai tetap cell n = Banyak kriteria e. Menghitung Eigen Maksimum. Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena tidak diharapkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Halhal yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: ) Kalikan setiap nilai cell pertama dengan bobot prioritas pertama, nilai pada kolom cell kedua dengan prioritas kedua, dan seterusnya. ) Jumlahkan hasilnya untuk setiap baris pada matriks. 3) Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan. 4) Jumlahkan hasil lamda tiap kriteria dibagi dengan banyak elemen yang ada, hasilnya disebut λ max yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini, yaitu: λ max = λ n λ max = Eigen maksimum n = Banyak kriteria.. (4) f. Menghitung Indeks Konsistensi atau Consistency Index (CI) dengan menggunakan persamaan berikut: CI = λ max n n n = Banyak elemen.. (5) g. Menghitung Rasio Konsistensi atau Consistency Ratio (CR) dengan menggunakan persamaan di bawah ini, yaitu: CR = CI RI CR = Rasio Konsistensi RI = Indeks Random.. (6) h. Memeriksa Konsistensi Hierarki Jika nilai CR > 0, maka penilaian data judgement tidak konsisten dan harus diperbaiki. Jika rasio konsisten CR 0, maka perhitungan data konsisten dan benar. RI adalah nilai indeks random yang ditunjukkan pada Tabel. berikut, yaitu: Tabel. Nilai Indeks Random Ukuran Matriks (N) Nilai RI Ukuran Matriks (N) Nilai RI, 0 9,45 3 0,58 0,49 4 0,90,5 5,,48 6,4 3,56 7,3 4,57 8,4 5,59. Pembahasan. Mendefinisikan Masalah dan Menyusun Hierarki a. Penetapan Masalah, Kriteria, Subkriteria, dan Alternatif Pilihan Permasalahan: Menentukan dan menyeleksi calon penerima beasiswa. Kriteria: Nilai IPK, Jumlah Penghasilan Orang Tua, Jumlah Tanggungan Orang Tua, Usia. Subkriteria: Kriteria Range Bobot C C C3 C4 3.50-4.00 3.00-3.49.75 -.99 > 4jt 4jt 3jt jt jt > 4 4 4-6 - 3 3 3 4 5 3 30

3 8-0 3 Keterangan: C (Nilai IPK), C (Jumlah Penghasilan Orang Tua), C3 (Jumlah Tanggungan Orang Tua), dan C4 (Usia). Alternatif: Rivalry, Anto, Hendro, Kristian, Ekawata b. Struktur Hierarki AHP Pada dasarnya metode AHP menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Persoalan yang akan diselesaikan, kemudian diuraikan menjadi unsurunsurnya yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki. Adapun struktur hierarki AHP yang dimaksud seperti pada Gambar. berikut, yaitu: Rivalry Nilai IPK Seleksi Calon Penerima Beasiswa Jumlah Penghasilan Ortu Jumlah Tanggungan Ortu Anto Hendro Kristian Gambar. Struktur Hierarki AHP Seleksi Calon Penerima Beasiswa. Proses Perhitungan Nilai menggunakan Metode AHP Adapun proses perhitungan nilai berdasarkan metode AHP terhadap proses penentuan calon penerima beasiswa dengan memanfaatkan ms.excel, yaitu sebagai berikut: a. Matriks Perbandingan Berpasangan Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3. Matriks Kriteria Berpasangan C C C3 C4 C,000,000 3,000 3,000 C 0,500,000 3,000,000 C3 0,333 0,333,000 0,500 C4 0,333 0,500,000,000 Jumlah,67 3,833 9,000 6,500 b. Menghitung Normalisasi Matriks dan Bobot Prioritas Adapun hasil perhitungan normalisasi dan penentuan prioritas, yang dapat divisualisasikan berdasarkan Tabel 4. berikut, yaitu: Tabel 4. Matriks Normalisasi dan Bobot Prioritas C C C3 C4 Juml. Prior. C 0,46 0,5 0,333 0,46,778 0,445 C 0,3 0,6 0,333 0,308,33 0,83 C3 0,54 0,087 0, 0,077 0,49 0,07 C4 054 0,30 0, 0,54 0,660 0,65,000,000,000,000 4,000,000 Usia Ekawata c. Menghitung Rasio Konsistensi Menghitung rasio konsistensi bertujuan untuk mengetahui apakah penilaian perbandingan kriteria bersifat konsistensi ataukah tidak. Tabel 5. Matriks Penjumlahan Setiap Baris C C C3 C4 Jumlah C 0,447 0,576 0,38 0,44,88 C 0,3 0,88 0,38 0,76,69 C3 0,49 0,096 0,7 0,38 0,50 C4 0,49 0,44 0,38 0,38 0,569 Tabel 6. Rasio Konsistensi Kriteria Jumlah per Baris Prioritas Hasil C,88 0,447,65 C,69 0,88,457 C3 0,50 0,7 0,637 C4 0,569 0,38 0,707 Eigen Maksimum (λmax) 4,066 Indeks Konsistensi (CI) 0,0 Indeks Random (IR) 0,9 Rasio Konsistensi (CR) 0,04 Oleh karena CR < 0., yaitu 0.04 < 0., maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima (konsisten)..3 Tampilan Halaman Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Kelayakan Penerima Beasiswa Adapun tampilan halaman SPK yang memperlihatkan hubungan interaksi antara user dengan SPK tersebut, yaitu antara lain: Gambar 3. Tampilan Halaman Utama 3

3 Gambar 4. Tampilan Halaman About Us Gambar 8. Tampilan Halaman Perhitungan AHP Gambar 5. Tampilan Halaman Input Data Mahasiswa Gambar 9. Tampilan Halaman Hasil Keputusan Gambar 6. Tampilan Halaman Proses Keputusan untuk Input Data Kriteria Gambar 0. Tampilan Halaman Laporan Hasil Akhir Gambar 7. Tampilan Halaman untuk Memproses Data Hasil Keputusan 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dan pemrosesan Menggunakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dalam menentukan dan menyeleksi calon penerima beasiswa, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Metode AHP dapat digunakan untuk menentukan dan menyeleksi calon penerima beasiswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 3

33 b. Kriteria yang digunakan untuk menentukan dan menyeleksi calon penerima beasiswa menggunakan 4 kriteria yang terdiri dari nilai IPK, jumlah penghasilan orang tua, jumlah tanggungan orang tua, dan usia. c. Data yang diolah menggunakan Microsoft Excel menunjukkan bahwa kriteria yang digunakan untuk menentukan dan menyeleksi calon penerima beasiswa adalah konsisten dengan nilai rasio konsistensi (CR) sebesar 0.04. d. Data calon penerima beasiswa yang diolah menggunakan Sistem Pendukung Keputusan AHP Seleksi Penerima Beasiswa menunjukkan bahwa terdapat 4 calon penerima beasiswa yang hasil keputusannya dapat diterima berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Dengan demikian, hasil implementasi sistem pendukung keputusan (SPK) dengan menggunakan metode AHP dapat mempermudah menentukan dan menyeleksi calon penerima beasiswa berdasarkan data penilaian menurut kriteria yang telah ditetapkan. Daftar Pustaka [] Evicienna, Penerapan Metode AHP Untuk Kelayakan Pemberian Beasiswa, SNIPTEK 06, ISBN: 978-60-7850-3-3, pp. 7-, 06. [] Yulianti, Eva., Damayanti,. Riska., Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Beasiswa Bagi Siswa SMA N 9 Padang Dengan Menggunakan Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process), Jurnal TEKNOIF, Vol. 3, No., pp. -8, ISSN: 338-74, Oktober 05. [3] Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., Wardoyo, R. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM), Yogyakarta: Graha Ilmu, 006. [4] Saifulloh, Kusrini, Sistem pendukung Keputusan Penentuan Beasiswa Menggunakan Metode Fuzzy - AHP, Cogito Smart Journal, Vol., No., pp. 0-34, Desember 06. 33