Era Baru Jangan mengejar masa lampau Jangan menyesatkan diri anda di masa mendatang. Masa lalu telah berlalu. Masa mendatang masib belum tiba. Di mana Saya Berada Pencerahan berarti mengetahui secara persis di mana anda berada setiap saat. Seorang tua yang telah berusia 80 tahun suatu ketika berada di suatu pesta dan ditanya berapa banyak pesta yang harus dihadirinya pada malam itu. "Enam," kata bapak itu tanpa melepaskan matanya dari buku agendanya. "Apa yang sedang anda lakukan? Melihat jadwal ke mana anda harus pergi setelah ini?" tanya mereka. Tidak." katanya, "Justru saya ingin tahu di mana saya berada SEKARANG" Era Baru Di manakah Yesus sebelum Beliau dilahirkan? Selama bertahun-tahun, saya telah banyak bertanya kepada teman-teman yang beragama Kristen pertanyaan di atas. Jika kita ingin melihat ke dalam pertanyaan ini secara mendalam, kita harus menyelami kelahiran dan kematian Yesus dalam istilah perwujudan. Yesus Kristus bukanlah tanpa seseorang sebelum kelahirannya. Proses persalinan hanyalah salah satu kejadian dari perwujudannya; Yesus telah muncul pada saat sebelum yang disebut sebagai hari kelahirannya atau pada proses persalinannya. Jadi kita seharusnya tidakmenyebutnya sebagai hari kelahirannya. Ini bukanlah proses persalinan yang sebenamya. Itu hanyalah suatu perwujudan. Dengan memandang ke dalam pandangan perwujudan ini, kita bisa memiliki kesempatan untuk melihat ke dalam orang yang disebut sebagai Yesus. Kita bisa menemukan kebenaran dari ketidakkekalannya. Kita bisa menemukan kebenaran dari alarm kita yang tanpa kelahiran dan tanpa kematian. Dikatakan oleh pengikut Kristen bahwa Tuhan mengirimkan anak satu-satunya, Yesus, ke 1 / 7
bumi. Oleh karena Tuhan telah ada di sana, maka Yesus merupakan bagian dari Tuhan, dan Yesus adalah putra Tuhan, Yesus telah ada di sana. Hari kelahiran Kristus, Natal, adalah hari perwujudannya, bukanlah hari persalinannya. Hari itu hanyalah waktu dimana proses perwujudan terjadi. Yesus Kristus masih mewujudkan dirinya dalam beratus cara. Dia mewujudkan dirinya di sekeliling anda. Kita harus mawas agar bisa mengenali perwujudannya. Jika anda tidak konsentrasi atau penuh perhatian, anda akan kehilangan dirinya karena anda akan kehilangan perwujudannya. Pada pagi hari sewaktu anda berlatih meditasi berjalan, anda bisa mengenal perwujudannya sebagai bunga, air yang jatuh, burung yang berkicau atau sebagai seorang anak yang bermain di rerumputan. Kita. harus berhati-hati agar tidak kehilangan benda-benda ini. Di dalam ajaran dan pengertian dalam agama Buddha, kita semua memiliki sifat alami tanpa kelahiran dan tanpa kematian. Bukan hanya manusia, tetapi juga binatang, tanaman dan mineral memiliki sifat alami tanpa kelahiran dan tanpa kematian. Sehelai daun dan sekuntum bunga memiliki sifat yang sama tanpa kelahiran dan tanpa kematian. Di sana terdapat perwujudan sekuntum bunga atau sehelai daun atau awan. Selama masa musim dingin, kita tidak melihat bunga atau capung, dan kita tidak mendengar burung tekukur bernyanyi. Seolah-olah mereka tidak nyata di musim dingin, tetapi kita tahu bahwa konsep ini salah. Pada awal musim semi, semua dari makhluk ini akan mewujudkan dirinya kembali. Mereka hanya berada di suatu tempat selama musim dingin, dalam perwujudan lain, menunggu semua kondisi memadai agar bisa mewujudkan dirinya kembali. Menyatakan mereka tidak nyata di musim dingin adalah persepsi yang salah. "Meninggal" Bukanlah Berarti "Pergi" Kita harus juga menanyakan pertanyaan ini, jika Yesus tidak dilahirkan jadi bagaimana la bisa meninggal? Walaupun Beliau disalib, apakah la menjadi hilang? Dan apakah Yesus periu dibangkitkan kembali? Apakah mungkin proses penyaliban ini bukanlah kematian? Apakah mungkin itu adalah suatu proses penyembunyian? Alaminya adalah alami tanpa kelahiran dan tanpa kematian. Hal ini benar bukan hanya untuk Yesus. Dengan pengertian ini, benar juga halnya untuk awan, bunga matahari, anda dan saya. Kita tidaklah dilahirkan dan kita tidaklah meninggal. Dan oleh karena Yesus Kristus tidak dipengaruhi oleh lanirdan mati, kita menyebutnya sebagai "Kristus yang Hidup". 2 / 7
Sungguh merupakan suatu kebijaksanaan yang benar dan mendalam untuk belajar melihat segala sesuatu dalam istilah perwujudan. Jika seseorang yang sangat dekat dengan anda, meninggal dunia dan anda menyatakan ia telah hilang, anda salah. Dari tanpa sesuatu tidak bisa dilahirkan menjadi sesuatu. Dari tanpa seseorang tidaklah bisa melahirkan seseorang. Dari sesuatu anda tidak bisa menjadi tanpa sesuatu. Dari seseorang anda tidak bisa menjadi tanpa seseorang. Ini adalah kebenaran. Jika orang yang dekat dengan anda tidak berwujud dalam bentuk yang biasanya dilihat ataupun diterima oleh kita, hal ini bukanlah berarti bahwa ia itu tidak berwujud. Hal ini juga tidak berarti bahwa ia tidaklah ada di sana lagi. Jika anda memandang ke dalam, anda bisa menyentuh keberadaannya dalam bentuk perwujudan lainnya. Suatu hari, saya memegang tangan seorang ayah yang baru saja mengebumikan anak terkecilnya. Saya mengundangnya berjalan dengan saya untuk menemukan bentuk perwujudan anaknya dalam bentuk lain. Anaknya pernah ke Desa Plum sewaktu ia masih sangat kecil dan belajar mencoba makanan vegetarian, la memberikan saya uang saku serta uang saku ekstra yang diperolehnya untuk membeli sebuah pohon prem dan menanamnya untuk ia. la ingin berpartisipasi di dalam pekerjaan untuk membantu anak-anak kelaparan di seluruh dunia dengan menanam pohon buah di Desa Plum, la tahu bahwa pohon prem akan menghasilkan banyak buah. la tahu bahwa kita bisa menjual buahnya dan memberikan uang kepada anak-anak yang kelaparan di dunia ketiga. la belajar meditasi duduk dan berjalan, dan ia melatih Dharma dengan baik. Sewaktu ia terbaring sakit, saya mengunjunginya di rumah sakit di Bordeaux, la berkata kepada saya, "Kakek bhikkhu, saya akan melakukan meditasi berjalan denganmu." la turun dari tempat tidurnya, wataupun ia sangat lemah sekali, dan berjalan dengan sempurna untuk saya. Singkat kata setelah kunjungan saya, ia akhimya meninggal. Pada hari kremasinya, saya menebarkan air suci dan melafalkan Sutra Hati untuknya. Seminggu kemudian saya menggandeng tangan ayahnya sewaktu melakukan meditasi berjalan dan menunjukkan kepadanya perwujudan bentuk lain dari anak laki-lakinya. Bersama kita mengunjungi pohon prem yang ditanam oleh anaknya, dan kita duduk di sana sampai sore hari, dan kita melihat anak laki-lakinya melambaikan tangannya kepada kita dari setiap kuntum bunga dan cabang-cabang pohon. Dengan memandang ke dalam kebenaran, anda bisa menemukan berbagai hal. Anda bisa mengatasi banyak penderitaan dan menjawab berbagai persepsi yang salah. Jika kita bisa diam dalam keadaan damai dalam dimensi tertinggi, kita tidak akan tenggelam di dalam lautan penderitaan, kesedihan, ketakutan, dan kekecewaan. Mewujudkan Kembali Diri Kita Di dalam dimensi tertinggi, kita tidak pernah dilahirkan dan meninggal. Di dalam dimensi sejarah, kita hidup dalam penyesalan dan kita jarang benar-benar hidup. Kita seperti halnya orang yang mati. 3 / 7
Di dalam novel Albert Camus berjudul Orang Asing, karakter utamanya, karena kecewa dan marah, menembak dan membunuh seseorang. la menerima hukuman mati akibat kejahatannya. Suatu hari, sewaktu ia terbaring di tempat tidur di dalam penjara, ia memandang ke luar cahaya langit yang berbentuk segi empat di atasnya. la belum pernah melihat langit dengan cara tersebut sebelumnya. Camus menyebutkan ini sebagai saat kesadaran, yang mana merupakan saat sadar atau penuh konsentrasi. Bagi orang terhukum tersebut, hari itu adalah hari pertama di dalam kehidupannya bahwa ia benar-benar menyentuh langit dan menyadari keajaibannya. Sejak saat itu, ia ingin mempertahankan kesadaran yang bersinar tersebut. la percaya bahwa inilah satu-satunya energi yang bisa membuatnya tetap hidup. la hanya memiliki tiga hari lagi sebelum hari eksekusinya. la melatih sendiri di dalam penjara untuk mempertahankan kesadarannya sehingga kesadarannya tetap hidup. la bersumpah akan tetap hidup sepenuhnya setiap menit dan tiga hari yang tersisa untuknya dan dalam keadaan penuh kesadaran. Pada hari terakhirnya, seorang pendeta datang berkunjung ke selnya untuk melakukan upacara agama terakhir. Orang terhukum tersebut tidak mau menghabiskan waktunya untuk menenma sakramen tersebut. Pada awalnya ia menolak, akan tetapi akhimya ia membuka pintu penjara untuk mempersilahkan pendeta masuk. Sewaktu sang pendeta hendak berkemas pulang, tahanan tersebut memberi penilaian dirinya bahwa pendeta tersebut hidup seperti halnya seorang yang sudah mati. la tidak melihat kualitas kesadaran pada diri pendeta tersebut. Jika anda hidup tanpa kesadaran, hal itu adalah sama halnya keadaan mati. Anda tidak bisa mengatakan keadaan tersebut sebagai hidup. Banyak dari kita hidup seperti halnya orang mati karena kita hidup tanpa kesadaran. Kita mengusung tubuh kita yang mati dan berputar di seluruh dunia. Kita ditarik ke dalam masa lalu atau kita didorong maju ke masa depan atau kita terperangkap oleh proyek kita atau kekecewaan dan kemarahan kita. Kita tidak sebenar-benarnya hidup; kita tidaklah hidup dengan kesadaran akan keajaiban bahwa kita masih hidup. Albert Camus belum pernah mempelajari Buddhisme, tetapi di dalam novelnya, ia bercerita latihan inti dari Buddhisme, "saat kesadaran*, saat kesadaran atau pencerahan mendalam. Praktek atau latihan mengembalikan yang telah mati, atau perwujudan kembali, adalah mungkin bagi kita semua. Latihan kita selalu untuk mengembalikan diri kita, berpaling ke dalam pikiran dan tubuh dengan bantuan konsentrasi bernapas dan berjalan. Ini akan menghasilkan kemunculan kita sebenarnya di sini dan sekarang. Kemudian kita akan menjadi hidup kembali. Kita akan seperti orang mati yang dilahirkan kembali. Kita bebas dari masa lalu. kita bebas dari masa depan, kita mampu untuk memulai diri kita di sini dan sekarang. Kita ada di sini dan 4 / 7
sekarang, dan kita benar-benar hidup. Inilah latihan dasar Buddhisme. Baik anda sedang makan atau minum atau bemapas atau berjalan ataupun duduk, anda bisa melatih mengembalikan kembali yang telah mati. Biarkan diri anda memulainya di sini dan sekarang - benar-benar ada dan hidup. Inilah latihan sebenarnya dari pengembalian diri yang kondisi mati. Saat Di Mana Kita Bisa Hidup Saya telah tiba, saya di rumah Di sini, sekarang Saya suci, saya bebas Pada Dimensi tertinggi Kita tidak bisa menikmati hidup jika kita menghabiskan waktu kita mencemaskan tentang apa yang terjadi semalam dan apa yang akan terjadi keesokan harinya. Kita cemas tentang hari esok karena kita takut. Jika kita takut setiap saat, kita tidak bisa menghargai bahwa kita masih hidup dan sekarang bisa gembira. Dalam kehidupan sehari-hari, kita cenderung untuk percaya bahwa kebahagiaan itu hanya mungkin ada di masa depan. Kita selalu mencari hal-hal yang lebih baik, kondisi yang tepat untuk membuat kita bahagia. Kita lari dari kenyataan apa yang terjadi di depan kita. Kita mencoba mencari hal-hal yang membuat kita menjadi tegar, lebih aman dan nyaman Tetapi kita takut setiap saat tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Kita takut kehilangan pekerjaan kita, kepemilikan kita, orang-orang di sekitar yang kita cintai. Jadi kita menunggu ma gic moment -kadang di masa depan - apabila segala sesuatu seperti yang kita suka dan inginkan. Akan tetapi kehidupan itu hanyalah ada pada saat sekarang ini. Buddha bersabda, "Sangatlah mungkin bagi kita untuk hidup bahagia pada masa sekarang ini, karena itu hanyalah waktu bagi kita yang ada." Sewaktu anda kembali di sini dan sekarang, anda akan mengenal berbagai kondisi kebahagiaan yang telah ada. Latihan kewaspadaan adalah latihan untuk kembali di sini dan sekarang agar bisa menyentuh ke dalam sanubari diri kita yang terdalam, dengan kehidupan. Kita harus melatih diri kita agar bisa melakukan hal ini. Bahkan bila kita sangatlah pintar dan kita mengerti hal ini langsung, kita masih harus melatih diri kita untuk hidup dengan cara ini. 5 / 7
Kita harus melatih diri kita untuk mengenal bahwa kondisi kebahagiaan tersebut telah ada di sana. Rumah Sebenarnya Rumah kita yang sebenarnya adalah di sini dan sekarang. Masa lalu telah berlalu dan masa depan belumlah tiba. "Saya telah tiba, saya di rumah, di sini, sekarang." Inilah latihan kita. Anda bisa melafal gatha, ataupun puisi, selama meditasi berjalan ataupun duduk. Anda bisa melatih puisi sewaktu anda mengemudikan mobil ke kantor. Anda mungkin belum tiba di kantor, tetapi sewaktu anda mengemudikan mobil, anda telah sampai ke rumah yang sebenarnya, saat sekarang ini. Dan sewaktu anda tiba di kantor, ini juga adalah rumah anda yang sebenarnya. Sewaktu anda berada di kantor, anda juga bisa di sini dan sekarang. Dengan melatih baris pertama dari puisi "Saya telah tiba, saya di rumah", bisa membuat diri anda bahagia. Tak peduli apakah anda sedang duduk, atau berjalan, atau menyiram tanaman di kebun, atau sedang memberi makan anak anda, selalu mungkin bagi anda untuk melatih "Saya telah tiba, saya di rumah." Saya tidak berlari lagi; saya telah berlari sepanjang hidup saya; sekarang saya memutuskan untuk berhenti dan benar-benar hidup dalam kehidupan saya. Apa Yang Anda Tunggu? Orang Perancis mempunyai sebuah lagu yang berjudul: "Qu 'estce qu 'on Attent Pour Eire Heureux? "(Apa yang kamu tunggu untuk membuat dirimu bahagia?). Sewaktu saya melakukan latihan pernapasan ke dalam dan saya berkata, "Saya telah tiba," itu adalah suatu keberhasilan. Sekarang saya telah benar-benar ada, seratus persen hidup. Saat yang ada telah menjadi rumah saya yang sebenarnya. Sewaktu saya mengeluarkan napas keluar dan berkata, "Saya di rumah." Jika anda tidak merasa diri anda di rumah, anda akan terus berlari. Dan anda akan terus menerus merasa takut. Tetapi jika anda merasa telah tiba di rumah, maka anda tidak perlu untuk berlari lagi. Inilah rahasia dari latihan. Sewaktu kita hidup pada saat yang ada sekarang ini, kita mungkin bisa hidup dalam kebahagiaan sejati. 6 / 7
Menghargai Bumi Telah sering saya mengisahkan cerita ini. Anggaplah dua orang astronot pergi ke bulan. Sewaktu mereka tiba, mereka tiba-tiba mengalami kecelakaan dan mengetahui bahwa mereka hanya punya persediaan oksigen untuk dua hari. Harapannya kecil bagi seseorang datang dari Bumi untuk menolong mereka. Mereka hanya memiliki dua hari untuk hidup. Jika anda bertanya kepada mereka pada saat itu, "Apa keinginan terdalammu?" mereka akan menjawab, "Kembali lagi berjalan di planet Bumi yang cantik." Itu saja cukup bagi mereka; mereka tidak menginginkan yang lainnya. Mereka tidak mau menjadi direktur sebuah perusahaan besar, menjadi selebritis terkenal atau presiden dari Amerika Serikat. Mereka tidak mau apapun kecuali bisa kembali ke Bumi - berjalan di Bumi, menikmati setiap langkah mereka, mendengar suara alam dan berpegangan tangan dengan orang yang dicintai sambil memandang ke bulan. Kita seharusnya hidup setiap hari seperti orang-orang yang telah ditolong dari bulan. Kita berada di Bumi sekarang, dan kita perlu untuk berjalan menikmati planet yang luar biasa dan berharga ini. Guru Zen, Lin Zhi berkata, "Keajaiban itu bukanlah berjalan di air tapi berjalan di bumi." Saya menghargai ajaran tersebut. Saya suka berjalan, bahkan di tempat yang ramai seperti airport dan stasiun kereta api. Dengan berjalan seperti itu, dengan setiap langkah menyayangi Bumi kita, kita bisa memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita bisa menikmati setiap saat dari kehidupan kita. Orang Berbudi Luhur Orang yang berbudi luhur seperti air. Air mempunyai tiga sifat istimewa. Pertama, air dapat memberikan kehidupan kepada siapa saja. Kedua, karena lunak, air tidak menentang hal-hal yang menyimpang namun membiarkan semuanya itu berjalan sebagaimana mestinya. Ketiga, air mengalir ke tempat rendah yang diremehkan orang, Seperti air, yang tempatnya di bawah, orang berbudi luhur mau bersikap rendah hati. 7 / 7