BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berliyana Agustine, 2014 Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan

2016 PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SANGGAR SUNDA RANCAGE KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Cirebon adalah salah satu daerah yang terletak di ujung timur Provinsi Jawa

2015 TARI TUPPING DI DESA KURIPAN KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lilis Melani, 2014 Kajian etnokoreologi Tari arjuna sasrabahu vs somantri di stsi bandung

PENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ARIF RAMDAN, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hilda Maulany, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Busana bukanlah sebatas persoalan kain yang dikenakan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

TARI RAHWANA GANDRUNG DI SANGGAR NYIMAS SEKAR PUJI ASMARA DESA CANGKOL KOTA CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Destri Srimulyan, 2013

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. suku, ras, agama dan kebudayaan. Kemajemukan yang lahir ini justru. para generasi penerus sebagai asset bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udkhiyah, 2013

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 TARI JAIPONG ACAPPELLA KARYA GOND O D I KLINIK JAIPONG GOND O ART PROD UCTION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kusumah Dwi Prasetya, 2014

2015 KEARIFAN LOKAL PADA JENIS DAN MOTIF BATIK TRUSMI BERDASARKAN NILAI-NILAI FILOSOFIS MASYARAKAT CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

2015 EKSISTENSI KESENIAN HADRO DI KECAMATAN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

2017 TARI SAMBUT SEPINTU SEDULANGDI SANGGAR PESONA WANGKA KOTA SUNGAI LIAT KABUPATEN BANGKA

ANALISIS BENTUK GERAK TARI KREASI GEUNTA PADA SANGGAR SEULAWEUET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selo Soemardjan dalam Simanjuntak (2000:107) Menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Prastyca Ries Navy Triesnawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk ungkapan kehidupan atau pernyataan diri masyarakat

Setiap manusia sudah mengenal yang namanya seni yang sudah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik seni rupa, seni musik, teater atau tarian, baik yang bersifat tradisional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

2015 KESENIAN SASAPIAN PADA ACARA SALAMETAN IRUNG-IRUNG DI CIHIDEUNG PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Innez Miany Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya tumbuh berbagai Suku, Agama, dan bahasa daerah berbeda sehingga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian dan Kebudayaan yang berkembang di sepanjang pulau Jawa sangat beraneka ragam jenis dan bentuknya, terutama di Jawa Barat, baik dari segi seni tari, seni rupa, seni musik, maupun kesenian lainnya. Keberadaanya dipengaruhi adat istiadat serta identitas yang melatar belakangi terciptanya kesenian tersebut. Perkembangan yang pesat serta kemajuan zaman juga turut serta dalam mempengaruhi perkembangan kesenian dan kebudayaan itu sendiri, baik di kota besar ataupun di pelosok daerah. Cirebon sebagai salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki beraneka ragam budaya, adat, suku dan ras yang hidup berdampingan satu sama lain. Dalam sejarahnyapun Cirebon menjadi satu daerah pertemuan berbagai suku diantaranya, Arab, Cina, Hindu, Budha, Islam, Sunda dan Jawa. Maka kesenian dan kebudayaan yang ada di Cirebon sangat banyak dan beragam bentuknya, di antaranya Sintren, Wayang Kulit, Wayang Cepak, Wayang Orang, Tari Topeng Cirebon dan masih banyak lagi Ragam Tariannya. Terutama Tari, Maka Seni tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang didalamnya terdapat beberapa unsur, yaitu unsur gerak, ruang, waktu, atau komponennya (wiraga, wirama, wirasa). Kesenian sebagai salah satu unsur dari kebudayaan diciptakan manusia untuk melengkapi kebutuhan dalam kehidupannya, pada kenyataannya bahwa kesenian itu sendiri selalu dikaitkan dengan aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Seperti yang diungkapkan oleh Umar Kayam (1981:38) : Kesenian tidak pernah lepas dari masyarakat sebagai salah satu bagian yang penting dari kebudayaan. Kesenian adalah ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu sendiri dapat dikatakan suatu spirit awal mula suatu kebudayaan yang menjadi kebiasaan turun temurun dalam masyarakat. Masyarakat sebagai faktor utama yang menyangga dan juga mencipta, memberikan banyak peluang untuk bergerak, memelihara, menularkan, Mohamad raka reynaldi, 2015 Tari putri binangkit di sanggar seni sekar pandan kompleks keraton kacirebonan kota cirebon Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 mengembangkan untuk kemudian menciptakan kebudayaan baru, dan terus berkembang. Keterkaitan masyarakat dengan kebudayan dikarenakan budaya terbentuk dari kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara terus menerus, sehingga menjadi budaya yang terus menempel di dalam sistem masyarakat sekitar tersebut. Kebudayaan masyarakat di suatu daerah tertentu pasti berbeda dengan kebudayaan di daerah lain, karena setiap kelompok masyarakat mempunyai aspek-aspek penilaian yang berbeda tentang kebudayaan itu sendiri, dan tentunya kebudayaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kepercayaan, faktor bahasa, dan faktor keadaan geografisnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ekadjati (Kasmahidayat, 2010 hlm. 9) bahwa : Kebudayaan itu lahir seiring dengan kelahiran kehidupan manusia secara sosial, karena kebudayaan adalah ciptaan atau hasil kreasi manusia sebagai makhluk sosial. Dalam kenyataannya, wujud kebudayaan pada awal pembentukannya karena jejak-jejak kehidupan manusia yang kompleks itu tak dapat ditemukan lagi secara lengkap. Budaya dan Masyarakat sebagai sistem gagasan dari setiap hasil karya manusia itu sendiri dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia melalui proses belajar. Maka dari itu hampir setiap tindakan manusia adalah cerminan kebudayaan. Jadi kebudayaan yang muncul di masyarakat tidak muncul dengan sendirinya melainkan melalui semangat kepekaan kretivitas yang dituangkan dalam suatu kebiasaan yang turuntemurun dan lestari. Maka manfaat dari kebudayaan dapat dirasakan pada saat kebudayaan itu mulai berkembang dan lestari pada fase berikutnya, menjadi dampak yang positif bagi kehidupan masyarakat itu sendiri. Masyarakat dan budaya pada dasarnya adalah sebuah satu kesatuan tingkah laku yang didasari kegiatan yang dilakukan seiring dengan proses belajar. Adat dan kebiasaan yang membaur di masyarakat akan menjadi sebuah budaya yang berkembang dalam masyarakat dulu kini dan nanti, menjadikan masyarakat yang berprinsip dan teratur di dasari kebudayaan yang melekat dalam kebiasaan berkehidupan di masyarakat itu sendiri, hingga generasi penerus yang akan meneruskannya kelak.

3 Sebagaimana yang diungkapkan oleh Wurianto (Kasmahidayat, 2010 hlm. 50) bahwa: Bawasannya perkembangan masyarakat dan kebudayaan dikarenakan adanya inovasi, pengalaman baru, pengetahuan baru, teknologi baru, dan akibatnya membawa kearah perubahan dan transformasi religiusitas. Dengan perkataan lain, kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, serta nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia, dan disebarluaskan secara turun-temurun. Kebudayaan memiliki beberapa unsur yang membentuknya. Ada tujuh unsur kebudayaan yang universal, yaitu: bahasa, system pengetahuan, organisasi sosial, system teknologi, system ekonomi, system religi, dan kesenian. kebudayaan tersebut menjelma dalam tiga wujud, Tiap-tiap unsur yaitu : sebagai ide gagasan, nilai, norma, peraturan dan aktivitas atau tindakan berpola serta benda-benda hasil karya. Selain itu banyak bentuk kesenian yang lahir dan berkembang di masyarakat menurut Kasmahidayat (2010 hlm. 11) menjelaskan bahwa : Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang hidup di tengah masyarakat dan merupakan system yang tidak terpisahkan dari aktivitas masyarakat, serta merupakan ekspresi estetis dari diri manusia yang didasari oleh realitas kehidupan dalam keseharian masyarakat. Kembali pada Cirebon sebagai salah satu kota di Jawa Barat yang kesenian dan kebudayaannya banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan hindu, cina dan kebudayaan islam yaitu kota Cirebon. Hal itu dapat terlihat dari arsitektur bangunan-bangunan, seperti, gua Sunyaragi (tempat persembunyian para tentara perang yang dibangun oleh sunan kalijati), gapura-gapura arsitektur masjid sang cipta rasa dan keraton-keraton tersebut diantaranya yaitu Kasepuhan, Kanoman, Kaprabonan, dan Kacirebonan. Tari Putri Binangkit merupakan salah satu jenis tari yang berada di Cirebon, tepatnya di sanggar seni Sekar Pandan yang berada di kompleks keraton Kacirebonan yang diciptakan oleh Pangeran Agus Jony Arganingrat 1970. Tari Putri Binangkit merupakan tari kreasi yang menceritakan perkembangan seorang anak perempuan menuju kedewasaan.

4 Berdasarkan paparan di atas bahwa tari Putri Binangkit sebagai sebuah gambaran sederhana perkembangan seorang anak perempuan menuju kedewasaan yang bertahap dalam kehidupan. Hal tersebut diatas peneliti tertarik ingin mengetahui dan mendeskripsikan tarian Putri Binangkit. Kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan di Sanggar Seni Sekar Pandan Keraton Kacirebonan. Dengan demikian penliti mengambil judul TARI PUTRI BINANGKIT DI SANGGAR SENI SEKAR PANDAN KERATON KACIREBONAN B. Rumusan Masalah Penelitian Peneliti merumuskan permasalahan penelitian ke dalam bentuk pertanyaan seperti berikut : 1. Bagaimana latar belakang terciptanya tari Putri Binangkit di sanggar seni Sekar Pandan kompleks keraton Kacirebonan kota Cirebon? 2. Bagaimana struktur koreografi, busana dan aksesoris tari Putri Binangkit yang berada di sanggar seni Sekar Pandan kompleks keraton Kacirebonan kota Cirebon? C. Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah di atas, tentunya penelitian ini mempunyai maksud dan tujuan. Adapun tujuan yang ingin dicapai mencakup dua aspek, yakni tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah agar hasil peneletian memperoleh gambaran secara umum mengenai tari Putri Binangkit di sanggar seni Sekar Pandan kompleks keraton Kacirebonan kota Cirebon. Serta menjadi sumber pengetahuan, pembelajaran, dan menambah dokumen informasi kesenian yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia, berkenaan dengan topik yang diteliti dalam hal

5 ini tari Putri Binangkit di sanggar sari Sekar Pandan kompleks keraton Kacirebonan kota Cirebon. 2. Tujuan Khusus Tujuan dari penelitian ini yaitu : 2.1 Untuk Mendeskripsikan terciptanya tari Putri Binangkit di Sanggar Seni Sekar Pandan kompleks keraton Kacirebonan kota Cirebon. 2.2 Untuk Mendeskripsikan struktur koreografi dan busana tari Putri Binangkit di Sanggar Seni Sekar Pandan kompleks keraton Kacirebonan kota Cirebon. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat dari Segi Teori Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang kesenian baru yang berada di suatu daerah yang berlandaskan pada teori-teori yang berlaku. 2. Manfaat dari Segi Praktik a. Peneliti Menambah ilmu, wawasan, pengalaman, dan pemahaman mengenai pertunjukan tari Putri Binangkit di sanggar seni Sekar Pandan kompleks Keraton Kacirebonan kota Cirebon. b. Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI Menambah khasanah pustaka (literature) pada urusan pendidikan seni tari UPI Bandung mengenai tari Putri Binangkit di sanggar seni Sekar Pandan kompleks keraton Kacirebonan.

6 c. Sanggar Seni Sekar Pandan Memberikan gambaran mengenai dari tari Putri Binangkit di sanggar seni Sekar Pandan kompleks Keraton Kacirebonan kota Cirebon, sehingga dapat menjadi tolak ukur dalam penciptaan karyakarya sejenis yang juga akan ditampilkan dalam suatu acara baik tingkat regional, nasional, maupun internasional. d. Seniman Hasil penelitian ini dapat memacu para seniman-seniman yang ada di kota Cirebon pada khususnya dan seniman-seniman lainnya agar lebih kreatif lagi dalam menciptakan suatu tarian. e. Masyarakat Cirebon Manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Cirebon yaitu Cirebon mempunyai tarian baru yang dapat dijaga dan dilestarikan serta dikembangkan oleh masyarakat Cirebon. Peningkatan rasa bangga dari masyarakat, gambaran informasi tentang tari Putri Binangkit di Sanggar Seni Sekar Pandan kompleks keraton Kacirebonan kota Cirebon E. Struktur Organisasi Penelitian JUDUL Judul di sini merupakan suatu topik yang digunakan peneliti untuk mengembangkan masalah-masalah yang akan dikupas oleh peneliti. HALAMAN PENGESAHAN Dalam halaman pengesahan ini berisikan tanda tangan dosen pembimbing I, dosen pembimbing II, dan ketua jurusan. Dimana hal ini sangat penting dalam penulisan skripsi karena kelayakan sudah tidak diragukan. PERNYATAAN Isi dalam lembar pernyataan ini yaitu menyatakan bahwa skripsi ini murni hasil pemikiran peneliti

7 ABSTRAK Abstrak untuk skripsi ini diuraikan secara singkat dan lengkap memuat beberapa hal mengenai judul, hakekat penelitian, tujuan penelitian, metode teknik pengumpulan data yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan. DAFTAR ISI Dalam daftar isi ini menguraikan tentang isi yang ada di dalam skripsi yang disusun oleh peneliti. DAFTAR GAMBAR Merupakan daftar gambar-gambar yang menjadi dokumentasi ketika peneliti meneliti hasil penelitiannya. DAFTAR TABEL Isi dari daftar table ini merupakan berbagai analisis tentang masalahmasalah yang ada dalam skripsi dan memudahkan pembaca untuk mendeskripsikannya. DAFTAR LAMPIRAN Merupakan daftar dokumen-dokumen lain yang belum disimpan di pembahasan masalah. BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini berisi uraian tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian. BAB II KAJIAN TEORETIS Ddalam kajian teori ini berisi uraian kajian pustaka tentang berbagai kajian kepustakaan, yang akan peneliti gunakan sebagai bahan acuan dalam proses penelitian, serta mengkaji data pengamatan dari berbagai sumber. Bab III METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi uraian tentang Metode penelitian, lokasi penelitian dan subjek yang akan dilaksanakan, desain penelitian, proses pengembangan, instrument penelitian, tekhnik pengumpulan data, analisis data.

8 Bab IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi uraian tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan halhal yang berkaitan dengan hasil penelitian berdasarkan dengan data yang di peroleh, pengamatan dan analisa dari fakta yang ditemukan. Bab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI berisi uraian tentang Simpulan dan rekomendasibab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan atas penelitian yang dilakukan dari datadata yang diperoleh dan memberikan saran bagi pihak-pihak yang terkait untuk menjadi perkembangan yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Berisi berbagai macam sumber teori yang menunjang kebenaran tentang masalah-masalah yang penulis angkat LAMPIRAN Berisi tentang dokumen tambahan yang ditambahkan ke dokumen utama RIWAYAT HIDUP Berisi tentang biodata penulis secara lengkap agar pembaca dapat mengetahui berbagai macam hal yang tidak mereka ketahui.