KEMENTERIAN DALAM NEGERI

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN PENYERAHAN LAPORAN HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA WILAYAH II

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB I P E N D A H U L U A N

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

PERAN APIP DALAM MENGAWAL AKUNTABILITAS PEMBANGUNAN DESA

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

PENGAWALAN AKUNTABILITAS KEUANGAN DESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja.

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang


KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

RKB PPKD. selaku BUD APBD KEBIJAKAN PENYEDIAAN ALOKASI ANGGARAN PENANGGULANGAN BENCANA DALAM APBD

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Partnership Governance Index

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI.

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. buruk terhadap kinerja suatu Pemerintah Daerah (Pemda).

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2089, 2014 ANRI. Dana Dekonsentrasi. Kegiatan. Pelaksanaan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

BUPATI BELITUNG TIMUR,

2017, No Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

Transkripsi:

KEMENTERIAN DALAM NEGERI Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tahun 2018 Regional I Denpasar, 3 April 2018 Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan

Heterogentitas Pemda (SDM dan capacity building) Kesiapan Aplikasi/IT dan SDM Dampak dari pemekaran daerah Variabilitas dalam implementasi kebijakan dan tata kelola Variabilitas dalam pemberian tunjangan daerah Kedudukan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Penetapan Perda APBD Penyesuaian Transfer Dana Ke Daerah terhadap APBD Penyerapan Anggaran Kualitas Belanja (belanja pegawai diatas 50% belanja daerah) Pendapatan Asli Daerah (rasio terhadap pendapatan daerah) Pengelolaan Barang Milik Daerah Kualitas Reformasi Birokrasi Daerah

PERPRES NOMOR 114 TAHUN 2017 TANGGAL 15 DESEMBER 2017 Pasal 2 1) Pegawai di Lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, selain diberikan penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan tunjangan kinerja setiap bulan. 2) Tunjangan kinerja diberikan setelah mempertimbangkan penilaian reformasi birokrasi, capaian kinerja organisasi, dan capaian kinerja individu. Pasal 4 Tunjangan kinerja setiap bulan tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

PERPRES NOMOR 114 TAHUN 2017 TANGGAL 15 DESEMBER 2017 Pasal 5 (1) Tunjangan kinerja bagi pegawai di Lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi diberikan terhitung mulai bulan Februari 2017. (2) Tunjangan kinerja diberikan dengan memperhitungkan capaian kinerja pegawai setiap bulannya. Pasal 6 (1) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi diberikan tunjangan kinerja sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dari tunjangan kinerja tertinggi di lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2) Tunjangan kinerja bagi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi diberikan terhitung mulai bulan Januari 2017.

N I LA I R A T A - R A T A A K I P K A B / K O T A P E R P R O V I N S I T A H U N 2 0 1 7 NO PROVINSI NILAI RATA-RATA 1 Provinsi DIY 74.28 2 Provinsi Bali 64.76 3 Provinsi Jawa Timur 64.24 4 Provinsi Kep. Riau 63.07 5 Provinsi Banten 62.28 6 Provinsi Gorontalo 61.66 7 Provinsi Jawa Barat 61.31 8 Provinsi Kep. Bangka Belitung 60.90 9 Provinsi Kalimantan Selatan 59.65 10 Provinsi Kalimantan Timur 57.79 11 Provinsi Jawa Tengah 57.59 12 Provinsi Sumatera Barat 57.17 13 Provinsi Riau 56.53 14 Provinsi Nusa Tenggara Barat 56.43 15 Provinsi Sumatera Selatan 55.87 16 Provinsi Sulawesi Utara 53.03 17 Provinsi Kalimantan Barat 52.26 NO PROVINSI NILAI RATA-RATA 18 Provinsi Kalimantan Tengah 51.59 19 Provinsi Lampung 51.41 20 Provinsi Jambi 51.19 21 Provinsi Sulawesi Selatan 50.54 22 Provinsi Sulawesi Tengah 50.52 23 Provinsi Kalimantan Utara 49.30 24 Provinsi Aceh 48.19 25 Provinsi Nusa Tenggara Timur 47.94 26 Provinsi Maluku 47.25 27 Provinsi Sumatera Utara 46.19 28 Provinsi Bengkulu 45.83 29 Provinsi Sulawesi Tenggara 44.60 30 Provinsi Sulawesi Barat 43.26 31 Provinsi Papua Barat 38.79 32 Provinsi Maluku Utara 28.75 33 Provinsi Papua 20.51 34 Provinsi DKI Jakarta

Akuntabilitas Kinerja sebagai dasar pelaksanaan Reformasi Birokrasi 7 KINERJA Memastikan kinerja yang akan diwujudkan telah sesuai dengan mandat dan memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat PERATURAN PERUNDANGAN untuk memayungi legalitas setiap pelaksanaan aktivitas organisasi PROSES BISNIS Memastikan cara yang paling efektif dan efisien dalam mencapai sasaran/tujuan organisasi STRUKTUR ORGANISASI Memastikan organisasi yang paling tepat fungsi dan tepat ukuran untuk menjalankan proses bisnis dalam mencapai sasaran/tujuan organisasi PENGAWASAN Untuk memastikan setiap aktivitas bebas dari penyimpangan dan risiko pencapaian tujuan MANAJEMEN SDM Memastikan standar kompetensi SDM untuk mengisi struktur organisasi yang telah dirancang. 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

P e r e n c a n a a n b e r b a s i s k i n e r j a 8 01 02 03 04 Apa manfaat keberadaan organisasi? (Outcomes) Apa ukuran keberhasila n organisasi? (performance indicators). Berapa targetnya? Apa program kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target kinerja? (Program follow Result) Pemerintahan yang Berorientasi Kegiatan Good Governance / Orientasi Hasil 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. 6

ACTIVITY GOALS Permasalahan Efisiensi Penggunaan Anggaran 9 Sasaran Pembangunan Daerah 1 2 Tidak jelas hasil yang akan dicapai Tujuan/sasaran tidak orientasi hasil Ukuran kinerja tidak jelas Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Sasaran Strategis /Result Program Kegiatan Sasaran Strategis /Result Program Kegiatan Sasaran Strategis /Result Program Kegiatan 3 4 Tidak efektif dan efisien Tidak ada Keterkaitan antara Program/Kegiatan dengan Sasaran Rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan Anggaran Anggaran Anggaran 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. 7

10 REGULASI TERKAIT REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH (1) PP NO 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL PASAL 228 1) Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier. 2) Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS 3) Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. 4) Penilaian kinerja PNS dilakukan oleh atasan langsung dari PNS atau pejabat yang ditentukan oleh PyB. 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. 10

11 REGULASI TERKAIT REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH (2) PP NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada pegawai negeri sipil daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 63 Ayat (2)) Tambahan penghasilan diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan prestasi kerja, tempat bertugas, kondisi kerja dan kelangkaan profesi. (Penjelasan Pasal 63 Ayat (2)) PERMENDAGRI NO. 13 TAHUN 2006 dan PERMENDAGRI NO. 59 TAHUN 2007 Tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif lainnya. PERMENDAGRI NO. 33 TAHUN 2017 Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD harus memperhatikan kemampuan keuangan daerah dengan persetujuan DPRD sesuai amanat Pasal 63 ayat (2) PP No. 58 Tahun 2005. Kebijakan dan penentuan kriterianya ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan kepala Daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 39 Permendagri No. 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa kali terkahir dengan Permendagri No. 21 Tahun 2011. 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

POHON KINERJA 12 PEMDA COME COME COME SKPD INTERMED COME INTERMED COME INTERMED COME BDANG INTERMED COME INTERMED COME INTERMED COME INTERMED COME INTERMED COME SUB BDANG 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. oaching

E-Performance BasedBudgeting 13 e-performance Based Budgeting PRIORITAS NASIONAL PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN Program Follow Result Money Follow Program meningkatkan efektifitas dan mengurangi pemborosan anggaran 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. mencegah program/ kegiatan siluman dan mencegah penyimpangan

Prinsip Money Follows Program Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkan pembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pusat Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari Psl 282 UU 23/14 didanai dari A P B N A P B D Termasuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan 23

E-BUDGETING Sistem yang dapat saling mengawasi anggaran agar terciptanya transparansi dalam Sebuah sistem pembuatan anggaran di lingkungan penyusunan anggaran pada suatu pemerintah daerah. Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) Alat bantu dalam proses pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari tahapan rancangan anggaran hingga pertanggungjawaban anggaran yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

16 E-BUDGETING Merupakan Program "quick wins" dari nawa cita Presiden/Wakil Presiden (JOKOWI/JK) Hasil TA 2015-2017 2016 Terimplementasinya sistem E-Budgeting 2015 Terbitnya buku panduan implementasi sistem E-Budgeting pada Pemerintah Daerah Pilot Project 2016 2017 Provinsi Jawa Barat & Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Bali & Provinsi Riau 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

E-BUDGETING + QUICK WINS (Butir 8.2.12.3 & 8.3.12.3b Lampiran II Perpres No. 2 Tahun 2015) Butir VII.1274.4 Lampiran II Permendagri No. 54 Tahun 2015 KONDISI DAERAH PERUBAHAN REGULASI E-BUDGETING +

18 ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 1. Lemahnya penegakan hukum 2. Rendahnya komitmen pencegahan dan pemberantasan korupsi 3. Aparat Pengawas Internal Pemerintah masih lemah 4. Kualitas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah masih rendah 5. Pengadaan barang dan jasa masih belum dapat diselenggarakan secara efisien 6. Organisasi gemuk, fragmented dan tumpang tindih fungsi 7. Penerapan e-government belum merata 8. Masih rendahnya kompetensi, belum sesuai dengan kebutuhan dalam jabatan; kinerja belum optimal; 9. Integritas PNS yang masih rendah 10. Sistem remunerasi belum layak dan berbasis kinerja 11. Kualitas pelayanan publik masih rendah 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI KEMENDAGRI YANG TELAH DILAKUKAN 19 1. Penyampaian penilaian RB kepada KemenPAN-RB berdasarkan Surat Mendagri No.061/9183/SJ tanggal 12 Desember 2017 hal Penyampaian Tambahan Evidence RB Kemendagri Tahun 2017 2. Penyampaian penilaian RB kepada KemenPAN-RB berdasarkan Surat Mendagri No.061/9299/SJ tanggal 19 Desember 2017 hal Penyampaian Dokumen Evidence Tambahan RB Kemendagri Tahun 2017 3. Penyampaian penilaian RB kepada KemenPAN-RB berdasarkan Surat Mendagri No.061/1252/SJ tanggal 27 Februari 2018 hal Mohon Penetapan Hasil Evaluasi RB Kemendagri Tahun 2017 dan Penetapan Kenaikan Tunjangan Kinerja PNS Kemendagri 2018 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI 20 KEMENDAGRI YANG AKAN DILAKUKAN 1. Penyampaian Dokumen Evidence Tambahan RB Kemendagri Tahun 2017, surat Nomor 061/1630/SJ tanggal 14 Maret 2018 2. Penyampaian Komitmen Penyelesaian Agenda Kerja Prioritas Reformasi Birokrasi Kemendagri Tahun 2017, surat Nomor 061/1669/SJ tanggal 16 Maret 2018 3. Berdasarkan dua dokumen diatas KemenPAN-RB memutuskan untuk mengundang Kemendagri tanggal 20 Maret 2018 dalam rangka rapat koordinasi penyesuaian hasil penilaian RB 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI KEMENDAGRI (1) 21 1. Pemetaan penilaian RB baik internal maupun eksternal yang telah disampaikan kepada KemenPAN-RB untuk mengetahui : a. Area perubahan indikator dan sub indikator yang masih berada dibawah 70% dari target yang ditetapkan b. Memastikan indikator dan sub indikator pada masing-masing area yang diperkirakan dapat diselesaikan pada bulan April 2018 c. Melakukan identifikasi terhadap indikator dan sub indikator pada masingmasing area yang dilaksanakan oleh satu komponen dan yang dilaksanakan secara bersama-sama d. Dukungan Tim Fasilitasi Kenaikan Tunjangan Kinerja secara langsung pada masing-masing komponen untuk percepatan kenaikan penilaian RB 2. Menyampaikan bukti tambahan kepada MENPAN-RB baik berupa hasil yang telah dicapai sampai dengan saat ini maupun komitmen yang harus diselesaikan sampai dengan April 2018. 3. Untuk komitmen pada angka 2 harus dilakukan perhitungan nilai atas indikator dan sub indikator pada masing-masing area, dengan catatan penilaian dokumen evidence bukan atas dasar kualitatif tetapi berdasarkan kuantitatif. 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN PENILAIAN REFORMASI 22 BIROKRASI KEMENDAGRI (2) 4. Rapat pembahasan dengan pihak KemenPAN-RB untuk menyepakati : a. Tambahan bukti pendukung telah memadai untuk perolehan nilai RB berada diatas ambang batas 75 setara dengan pemberian 80% tunjangan kinerja b. Besaran tunjangan kinerja 80% TMT 1 Maret 2018 c. Penyampaian Surat Menteri PAN-RB kepada Menteri Keuangan diharapkan pada bulan Maret 2018 d. Memisahkan data dukung yang telah terealisasi (belum dinilai) dengan yang akan direalisasi paling lambat April 2018 5. Rapat koordinasi dengan Ditjen Anggaran Kemenkeu dalam rangka menyepakati : a. Ketersediaan anggaran tambahan dari DIPA Kemendagri TA 2018 b. Persetujuan Menteri Keuangan untuk besaran tunjangan kinerja 80% TMT 1 Maret 2018 sebagai dasar penerbitan Perpres 6. Surat Mendagri kepada Menteri PAN-RB No. 800/1766/SJ, tanggal 20 Maret 2018, hal Permohonan Kenaikan Tunjangan Kinerja ASN Kemendagri Tahun 2018, 7. Surat MenPAN-RB kepada Menteri Keuangan tertanggal 20 Maret 2018 dengan nomor surat B/102/RB.05/2018 perihal Penyesuaian Tunjangan Kinerja Kementerian Dalam Negeri. 8. Penyelesaian Peraturan Presiden tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri TA 2018 yang baru. 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

Berdasarkan surat Menteri 23 Dalam Negeri kepada Menteri PAN-RB No. 800/1766/SJ, tanggal 20 Maret 2018, hal Permohonan Kenaikan Tunjangan Kinerja ASN Kemendagri Tahun 2018, maka MenPAN-RB telah menyurati Menteri Keuangan tertanggal 20 Maret 2018 dengan nomor surat B/102/RB.05/2018 Penyesuaian perihal Tunjangan Kinerja Kementerian Dalam Negeri. 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. 23

MANAJEMEN PERUBAHAN (5%) PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5%) PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 6%) KERANGKA LOGIS EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INTERNAL DAN EKSTERNAL) P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) H A S I L ( 4 0 % ) PENGUATAN PENGAWASAN (12%) PENATAAN & PENGUATAN ORGANISASI (6%) Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi (20%) PENATAAN TATALAKSANA (5%) PROGRAM REFORMASI BIROKRASI Peningkatan Pelayanan Publik (10%) SASARAN REFORMASI BIROKRASI PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15%) PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%) Pemerintah yang bersih dan bebas KKN (10%) P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N

CAPAIAN RB KEMENDAGRI TAHUN 2015-2016, PMPRB TAHUN 2017 dan HASIL EVALUASI SEMENTARA TAHUN 2017 25 HASIL EVALUASI TIM KEMENPAN DAN RB 2015 HASIL EVALUASI TIM KEMENPAN DAN RB 2016 PMPRB KEMENDAGRI 2017 HASIL EVALUASI SEMENTARA TIM KEMENPAN DAN RB 2017 PMPRB TH 2017: 83,27% RB KEMENDAGRI TH 2016: 69,23% KOMPONEN PENGUNGKIT (60%) AREA PERUBAHAN NILAI NILAI NILAI NILAI MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 3,23 3,23 4,19 Belum Disampaikan PENGUATAN PER-UU-AN (5) 2,09 2,09 3,75 Belum Disampaikan PENGUATAN ORGANISASI (6) 3,84 4,34 6 Belum Disampaikan PENGUATAN TATALAKSANA (5) 3,21 3,21 4,18 Belum Disampaikan PENGUATAN SISTEM MNJ. SDM ASN (15) 12,09 12,24 14,21 Belum Disampaikan PENGUATAN AKUNTABILITAS (6) 3,60 3,60 6 Belum Disampaikan PENGUATAN PENGAWASAN (12) 6,32 7,27 9,86 Belum Disampaikan PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (6) 3,31 3,39 4,24 Belum Disampaikan TOTAL KOMPONEN PENGUNGKIIT 37,69 39,37 52,42 Belum Disampaikan PMPRB TH 2016: 77,19% KOMPONEN HASIL (40%) HASIL EVALUASI TIM KEMENPAN DAN RB 2015 2016 PMPRB KEMENDAGRI 2017 HASIL EVALUASI SEMENTARA TIM KEMENPAN DAN RB 2017 SASARAN DAN INDIKATOR SKOR SKOR SKOR SKOR Nilai Akuntabilitas Kinerja (14) 9,82 9,89 9,82 Belum Disampaikan Survei Internal Integritas Organisasi (6) 4,99 4,69 5,98 Belum Disampaikan Survei Eksternal Persepsi Korupsi (7) 4,79 5,16 5,16 6,27 Opini BPK (3) 2,50 3,00 2,50 Belum Disampaikan Survei Eksternal Pelayanan Publik (10) 7,01 7,10 7,37 8,38 TOTAL KOMPONEN HASIL 29,12 29.84 30,85 Belum Disampaikan TOTAL KOMPONEN PENGUNGKIT+HASIL 66,82 69,23 83,27 Belum Disampaikan @kemendagrirb KemendagriRb 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id

MEKANISME EVALUASI REFORMASI BIROKRASI Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah Memperoleh akun dan password Membentuk Tim Evaluator Internal Pengevaluasian pelaksanaan RB APIP mengirimkan hasil ke Sekjen/Sekda Sekjen/Sekda mengirimkan ke Menpanrb KEMENTERIANPANRB Hasil Evaluasi Panel Verifikasi Desk Eksternal Evaluator Lapangan Evaluation PROFILREFORMASI BIROKRASINASIONAL

TERIMA KASIH... SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA