BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Desa Tihingan adalah salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Klungkung tepatnya di Kecamatan Banjarangkan. Desa Tihingan merupakan salah satu dari 13 (tiga belas) Desa di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Desa sebagai subsistem Kabupaten/Kota merupakan pelaksana pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang paling bawah dan sangat dekat bahkan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Desa Tihingan memiliki luas 439 Ha arah barat dari kota Semarapura Ibu Kota Kabupaten Klungkung dengan jarak + 2 Km. Berdasarkan luas wilayah tersebut diatas, maka Desa Tihingan terdiri dari empat (4) Banjar Dinas yaitu: 1. Banjar Dinas Tihingan dengan Banjar Adat kawan dan kangin. 2. Banjar Dinas Pau dengan Banjar Adat Klod, Banjar Adat Kangin, Banjar Adat Kaja dan Banjar Adat Kauh. 3. Banjar Dinas Mungguna dengan Banjar Adat Mungguna. 4. Banjar Dinas Penasan dengan Banjar Adat Penasan Gede dan Banjar Adat Sangging. Desa Tihingan merupakan daerah pertanian yang sebagian besar penduduknya terdiri dari petani penggarap tanah sawah. Desa Tihingan terletak pada ketinggian kursng lebih 3M dari permukaan laut, suhu udaranya berkisar 23 C sampai 27 C. Desa Tihingan terletak di Kabupaten Klungkung dan termasuk dalam Kecamatan Banjarangkan. Desa Tihingan juga mempunyai bata-batas wilayah secara administratif sebagai berikut: sebelah Utara : Desa Aan,
sebelah Timur : Kelurahan Semarapura Kauh, sebelah Selatan : Desa Takmung, sebelah Barat : Desa Getakan. Sedangkan batas-batas wilayah secara geografis sebagai berikut : sebelah Utara : Desa Aan, sebelah Timur : Sungai Jinah, sebelah selatan : Banjar Dinas Banda Desa Takmung, sebelah barat : Tukad Bubuh. Berdasarkan letak, daerah dan klasifikasi desa maka Desa Tihingan merupakan wilayah bukan pantai dan kategori Daerah Pedesaan. Desa Tihingan sendiri memiliki fasilitas pendidikan yang terdiri dari 2 Taman Kanak-kanak (TK), 3 Sekolah Dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Desa Tihingan merupakan salah satu desa yang menjadi sentra pengrajin dan pembuat instrumen gamelan yaitu seni musik tradisional yang berkembang baik di Bali. Hal inilah yang menjadikan Desa Tihingan sebagai salah satu desa tujuan wisata dengan masyarakatnya yang terkenal sebagai pembuat instrumen Gong (gamelan) tersebut. Sebagian besar penduduk desa memang bergelut di dunia seni gamelan ini, dan keahlian mereka tentunya didapat secara turuntemurun dari nenek moyangnya. Masyarakat Desa Tihingan ini memang prioritas masyarakatnya bekerja sebagai pembuat instrumen Gamelan (Gong), namun sebagian dari mereka juga menggeluti pekerjaan lain seperti sebagai petani, peternak dan lain-lain. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, masyarakat juga bisa mengembangkan potensi desa untuk menjadi pemasok produk-produk pertanian (beras,
jagung) dan ternak (telur, ayam, bebek, itik) untuk wilayah sekitar, khususnya Kecamatan Banjarangkan. Keberadaan air bersih merupakan salah satu hal yang paling dasar dalam memperhatikan kesehatan masyarakat. Pipa instalasi air bersih yang bocor dapat terjadi karena berbagai masalah seperti patah atau pecah tentunya dapat menyebabkan kebocoran, sehingga air menjadi menetes, dan tanpa disadari, membuat konsumsi air yang digunakan menjadi berkurang. Kebutuhan akan air bersih sangat penting bagi manusia, air bersih yang tersedia dapat dimanfaatkan seperti, mencuci, memasak, mandi dan masih banyak lagi kegunaan air itu sendiri. Namun jika adanya kebocoran pada saluran air bersih tentu saja pokan air bersih untuk masyarakat di Desa Tihingan akan terganggu sehingga perlu adanya perbaikan pada pipa bocor tersebut. Kesehatan merupakan hal yang sangat mahal. Banyak anak-anak yang belum mengerti pentingnya kesehatan. Pentingnya kebersihan diri sendiri misalnya dapat dimulai dari kesadaran untuk mencuci tangan dengan benar sebelum makan, pengetahuan mengenai posisi ergonomik, dan hal-hal kecil lainnya yang terkadang disepelekan. 1.2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali menjadi salah satu tempat KKN PPM UNUD periode Juli-Agustus 2016. Dengan masuknya Desa Tihingan ini mengindikasikan bahwa masih terdapat berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Masalah-masalah tersebut menyangkut berbagai bidang seperti bidang prasarana fisik, sosial budaya, peningkatan produksi, dan kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil survei dan wawancara dengan Bapak Kepala Desa, didapat permasalahan yang menjadi prioritas dari keempat bidang tersebut.
Bidang pertama yaitu Bidang Prasarana Fisik mengangkat masalah perbaikan saluran pipa PVC. Alasannya yaitu untuk memperbaiki aliran air di daerah tersebut. Untuk bidang kedua Peningkatan Produksi mengambil masalah mengenai pembinaan pemanfaatan sampah organik dengan pembuatan lubang resapan biopori dengan alasan karena kurangnya pengetahuan untuk mengurangi jumlah sampah organik segaligus memanfaatkannya untuk membuat pupuk yang dapat lebih bermanfaat serta masalah menjaga kesehatan ternak ayam untuk meningkatkan produktifitas melalui vaksinasi dengan alasan memberikan pengetahuan khususnya bagi peternak untuk mengetahui tentang kesehatan ternaknya agar dapat meningkatkan produktivitas ternaknya. Sedangkan bidang ketiga yaitu Sosial Budaya mengangkat masalah pemberian pelajaran tambahan di SD dalam rangka menghilangkan ketakutan pada mata pelajaran Metematika dan Bahasa Inggris. Alasannya karena mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris terkadang menjadi masalah untuk anak-anak SD khususnya di daerah pedesaan. Dan untuk masalah kedua yaitu pemberian pelajaran keterampilan seni prakarya guna meningkatkan kreatifitas dan menumbuhkan jiwa wirausaha muda dengan alasan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik serta pemanfaatannya untuk menjadi hal yang lebih berguna dan bernilai jual. Serta untuk bidang keempat Kesehatan Masyarakat mengambil masalah pembinaan mengenai posisi duduk yang benar untuk kesehatan tulang melalui pengenalan posisi ergonomik, pembinaan pentingnya hidup bersih dan sehat melalui sosialisasi kesadaran memcuci tangan sebelum makan dan gosok gigi sebelum tidur serta masalah pengenalan 3M (menutup, menguras, dan mengubur barag bekas) dalam upaya mencegah DBD yang semakin meresahkan. Alasannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan pentingnya sumber daya manusia yang akan mengelola potensi yang dimiliki tersebut. Sumber daya manusia yang mampu mengelola sumber daya alam dan
kebudayaan secara mandiri akan mampu meningkatkan kesejahteraan yang nantinya dapat meningkatkan perekonomian penduduk Desa Tihingan. Melalui kegiatan KKN PPM ini diharapkan dapat mendukung berjalannya proses pembangunan desa, khususnya di bidang pengembangan kebersihan dan kesehatan pedesaaan secara efektif dan diharapkan pula pengembangan ini dilakukan secara berkesinambungan. 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT Adapun tujuan spesifik dari diadakannya KKN PPM ke-xiii Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Tihingan adalah untuk memberdayakan desa dalam mengelola potensi desa, sekaligus dalam upaya peningkatan produktivitas dan daya saing masyarakat. Tujuan secara umum dan khsusus spesifik dijabarkan sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Umum: 1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. 2. Mahasiswa peserta progam KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat. 3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksploratif dan analisis dalam bidang interdisipliner. 1.3.2 Tujuan Khusus Spesifik: 1. Masyarakan Desa Tihingan dapat memperoleh bantuan pikiran dan tenaga dalam melaksanakan program peningkatan kebersihan dan kesehatan masyarakat melalui pemahaman sejak dini.
2. Sumber daya manusia di Desa Tihingan dapat diberdayakan untuk melaksanakan pembaharuan-pembaharuan guna mendukung pembangunan nasional yang dimulai dari diri sendiri, lingkungan, dan selanjutnya menjadi inspirator bagi daerah-daerah lain khususnya dalam hal pendidikan, kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. 1.3.3 Manfaat - Bagi mahasiswa KKN, dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam berbagai bidang dan mengamalkannnya secara nyata di masyarakat. - Bagi masyarakat, dapat mengetahui lebih banyak mengenai hal-hal yang penting untuk meningkatkan produktivitasnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. - Bagi lembaga pelaksana, diharapkan dapat memberikan informasi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama kegiatan yang berkaitan dengan kebersihan, kesehatan, dan pendidikan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat luas.