Oleh : Bridiatama Damaianto (3310100084) Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST., MT.
Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan industri maka semakin meningkat jumlah limbah Wilayah pesisir memiliki potensi yang tinggi akan kerusakan lingkungan Pencemaran laut oleh Logam
Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat pencemaran logam dalam air laut di pantai utara Kabupaten Tuban? 2. Bagaimana pola persebaran logam dalam air laut di pantai utara Kabupaten Tuban?
Tujuan 1. Menganalisis tingkat pencemaran logam di air laut di pantai utara Kabupaten Tuban. 2. Menganalisis pola persebaran logam dari hasil analisis tingkat pencemarannya pada beberapa titik di pantai utara Kabupaten Tuban.
Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian tentang Pemetaan Kualitas Air Laut Dengan Parameter Logam Di Pantura Kabupaten Tuban ini meliputi : Lokasi penelitian yaitu di pantai utara Kabupaten Tuban Sampel yang dianalisis adalah air laut. Sampel air laut yang diambil yaitu 30-50 cm dari permukaan. Konsentrasi logam dalam air laut. Konsentrasi yang diteliti pada sampel air laut adalah sesuai dengan baku mutu air laut (Permen LH no.51 tahun 2004) parameter untuk logam yaitu Raksa (Hg), Kromium heksavalen (Cr(VI)), Arsen (As), Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Seng (Zn) dan Nikel (Ni). Analisa laboratorium dengan menggunakan AAS(Atomic Absorption Spectrophotometry) atau ICPS (Inductively Coupled Plasma Spectrometry). Pembuatan pola persebaran dengan menggunakan program Surfer 11.0.
Baku mutu parameter logam untuk biota laut (menurut KepMen LH 51 tahun 2004) Parameter Satuan Baku mutu Raksa (Hg) mg/l 0,001 Kadmium Heksavalen (Cr(VI)) mg/l 0,005 Arsen (As) mg/l 0,012 Kadmium (Cd) mg/l 0,001 Tembaga (Cu) mg/l 0,008 Timbal (Pb) mg/l 0,008 Seng (Zn) mg/l 0,05 Nikel (Ni) mg/l 0,05
Baku mutu parameter logam untuk pelabuhan (menurut KepMen LH 51 tahun 2004) Parameter Satuan Baku mutu Raksa (Hg) mg/l 0,003 Kadmium Heksavalen (Cr(VI)) mg/l 0,01 Kadmium (Cd) mg/l 0,05 Tembaga (Cu) mg/l 0,008 Timbal (Pb) mg/l 0,008 Seng (Zn) mg/l 0,05
Baku mutu parameter logam untuk wisata bahari (menurut KepMen LH 51 tahun 2004) Parameter Satuan Baku mutu Raksa (Hg) mg/l 0,002 Kadmium Heksavalen (Cr(VI)) mg/l 0,002 Arsen (As) mg/l 0,025 Kadmium (Cd) mg/l 0,002 Tembaga (Cu) mg/l 0,050 Timbal (Pb) mg/l 0,005 Seng (Zn) mg/l 0,095 Nikel (Ni) mg/l 0,075
Metode Penelitian Lokasi titik sampling
Titik koordinat Titik Bujur Timur Lintang Selatan 1 112 0 09 54,31 6 0 52 50,36 2 112 0 10 4,22 6 0 53 34,25 3 112 0 5 50,88 6 0 52 39,24 4 112 0 03 4,22 6 0 53 12,84 5 112 0 03 35,90 6 0 52 22,51 6 112 0 01 49,44 6 0 51 11,99 7 111 0 59 59,45 6 0 46 49,59 8 111 0 55 23,34 6 0 45 33,99 9 111 0 54 11,28 6 0 46 59,23 10 111 0 51 39,09 6 0 46 51,69 11 111 0 49 17,31 6 0 47 34,75 12 111 0 46 35,21 6 0 45 23,82 13 111 0 43 15,07 6 0 45 56,09 14 111 0 42 28,32 6 0 45 34,48
Kerangka Penelitian
Hasil Laboratorium
Data Industri Wilayah Pesisir Kabupaten Tuban
Pola Persebaran Arsen pada titik 1-7 Titik dengan konsentrasi terbesar pada titik 1-7 ada pada titik 3 dengan konsentrasi 0,001253 mg/l.
Arsen pada titik 8-14 Pada titik 8-14, titik dengan konsentrasi terbesar ada pada titik 12 dengan konsentrasi 0,002972 mg/l.
Kadmium titik 1-7 Titik dengan konsentrasi terbesar pada titik 1-7 ada pada titik 2 dengan konsentrasi 0,04 mg/l.
Kadmium titik 8-14 Pada titik 8-14, titik dengan konsentrasi terbesar ada pada titik 10 & 12 dengan konsentrasi 0,041 mg/l.
Nikel titik 1-7 Titik dengan konsentrasi terbesar pada titik 1-7 ada pada titik 4 dengan konsentrasi 0,237 mg/l.
Nikel titik 8-14 Pada titik 8-14, titik dengan konsentrasi terbesar ada pada titik 11 dengan konsentrasi 0,15 mg/l.
Raksa titik 1-7 Titik dengan konsentrasi terbesar pada titik 1-7 ada pada titik 1 dengan konsentrasi 0,0048 mg/l.
Raksa titik 8-14 Pada titik 8-14, titik dengan konsentrasi terbesar ada pada titik 11 dengan konsentrasi 0,0001433 mg/l.
Seng titik 1-7 Titik dengan konsentrasi terbesar pada titik 1-7 ada pada titik 7 dengan konsentrasi 0,056 mg/l.
Seng titik 8-14 Pada titik 8-14, titik dengan konsentrasi terbesar ada pada titik 12 dengan konsentrasi 0,028 mg/l.
Timbal titik 1-7 Titik dengan konsentrasi terbesar pada titik 1-7 ada pada titik 3 dengan konsentrasi 0,136 mg/l.
Timbal titik 8-14 Pada titik 8-14, titik dengan konsentrasi terbesar ada pada titik 10 dengan konsentrasi 0,153 mg/l.
Indeks Pencemaran Indeks pencemaran titik 1 Titik 1 merupakan pelabuhan, dan masuk dalam kategori tercemar ringan.
Indeks pencemaran titik 2 Titik 2 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar sedang.
Indeks pencemaran titik 3 Titik 3 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar sedang.
Indeks pencemaran titik 4 Titik 4 merupakan wisata bahari, dan masuk dalam kategori tercemar ringan.
Indeks pencemaran titik 5 Titik 5 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar ringan.
Indeks pencemaran titik 6 Titik 6 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar ringan.
Indeks pencemaran titik 7 Titik 7 merupakan pelabuhan, dan masuk dalam kategori tercemar ringan.
Indeks pencemaran titik 8 Titik 8 merupakan pelabuhan, dan masuk dalam kategori tercemar ringan.
Indeks pencemaran titik 9 Titik 9 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar sedang.
Indeks pencemaran titik 10 Titik 10 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar sedang.
Indeks pencemaran titik 11 Titik 11 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar sedang.
Indeks pencemaran titik 12 Titik 12 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar sedang.
Indeks pencemaran titik 13 Titik 13 merupakan biota laut, dan masuk dalam kategori tercemar sedang.
Indeks pencemaran titik 14 Titik 14 merupakan pelabuhan, dan masuk dalam kategori tercemar ringan.
Pembenahan yang harus dilakukan terhadap pencemaran Dari titik 1-14, tidak ada yang memenuhi baku mutu sehingga harus ada pembenahan terhadap pencemaran yang terjadi, pembenahan yang bisa dilakukan yaitu : 1. Adanya pembenahan pelabuhan nelayan, terutama pembuatan fasilitas perbaikan kapal. 2. Adanya pembenahan pengelolaan sampah di pelabuhan nelayan agar tidak mencemari perairan. 3. Adanya pengawasan dan pemantauan yang ketat terhadap industri yang membuang limbah ke sungai. 4. Adanya himbauan terhadap industri kecil sampai menengah agar memiliki suatu unit pengolahan logam berat
Kesimpulan 1. Berdasarkan KepMenLH No. 115 Tahun 2003, titik 1 sampai titik 7 termasuk dalam kategori tercemar ringan kecuali titik 2 dan titik 3 termasuk kategori tercemar sedang. Titik 8 sampai titik 14 termasuk kategori tercemar sedang kecuali titik 8 dan titik 14 termasuk kategori tercemar ringan. 2. Pola persebaran logam arsen, kadmium, nikel, raksa, seng dan timbal memiliki pola persebaran mengarah ke utara dan sebagian ke barat laut, timur laut serta selatan.
Saran Pengambilan sampel air laut dilakukan lebih dari sekali atau rutin agar hasil yang di dapat lebih maksimal. Penambahan lokasi titik sampel agar dapat mewakili semua titik pencemar sehingga dalam menentukan pola persebaran lebih mudah.
Terima Kasih