KERUSAKAN BAJA DAN PENANGANAN

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

REKAYASA JALAN REL. MODUL 5 : Bantalan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

ini, adalah proyek penggantian jembatan kereta api lama serta pembuatan 2 bentangan jembatan baru yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG)

TATA CARA PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN GANTUNG UNTUK PEJALAN KAKI

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

ALTERNATIF PERBAIKAN KERUSAKAN PADA JEMBATAN GELAGAR BAJA KOMPOSIT DENGAN PRATEGANG EKSTERNAL. ( Studi Kasus Jembatan Jurug Surakarta)

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAHAN KULIAH STRUKTUR BAJA 1. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas University

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

JASA KONSTRUKSI INDUSTRI PENUNJANG KONSTRUKSI Jln. Veteran No. 112 Bekasi Telp (Hunting) Fax

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

BAB I PENDAHULUAN. bersifat monolit (menyatu secara kaku). Lain halnya dengan konstruksi yang

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

P ndahuluan alat sambung

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MODUL PERKULIAHAN. Struktur Baja 1. Batang Tarik #1

PROSES PEMASANGAN PORTAL BAJA

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sambungan diperlukan jika

SDA RPT0. Konsep. Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume I : Umum Bagian 8 : Pekerjaan Pintu Air

SPESIFIKASI PIPA BAJA BERGELOMBANG DENGAN LAPIS PELINDUNG LOGAM UNTUK PEMBUANGAN AIR DAN DRAINASE BAWAH TANAH

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

Konsep Dasar. Definisi beton prategang menurut beberapa peraturan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari analisa yang dilakukan pada struktur Gedung Cabang Pembantu BCA KCU

PERANCANGAN SLAB LANTAI DAN BALOK JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DALU-DALU, KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

Pertemuan IX : SAMBUNGAN BAUT (Bolt Connection)

BAB 2 SAMBUNGAN (JOINT ) 2.1. Sambungan Keling (Rivet)

PERILAKU DAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

BABI PENDAHULUAN. Bahan baja merupakan salah satu kreasi manusia modern. Sebehml baja

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Adapun tujuan dari perawatan dan perbaikan alat ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

STUDI PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA PRAYOGA NUGRAHA NRP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3) Perbaikan Terhadap Komponen Jembatan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum

PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode-metode dengan analisis studi kasus yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

BAB VI TINJAUAN KHUSUS METODE BETON PRESTRESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Struktur Rangka Ruang (Space frame)

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. beton yang demikian memerlukan perkuatan. FRP (Fiber Reinforced Polymer). FRP adalah jenis material yang ringan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

Transkripsi:

KERUSAKAN BAJA DAN PENANGANAN Bimbingan Preservasi Jembatan DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM

Pendahuluan Jembatan bajamenjadi pilihan dikarenakan beratnya yang ringan, konstruksi yang relatif cepat serta keseragaman mutu yang relatif sama untuk seluruh wilayah. Jembatan baja memiliki beberapa catatan antara lain 1. Penurunan mutu dari cat dan galvanisasi 2. Karat 3. Kerusakan pada bagian-bagian baja 4. Ikatan/sambungan yang longgar 5. Keretakan 6. Sambungan dan kompositas lantai-gelagar Ref : XII - 18 Kerusakan Baja 2

Elemen yang Harus Diperhatikan pada Pekerjaan Jembatan Baja Kerusakan Baja 3

Kerusakan 301 -Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Penurunan mutu lapisan pelindung: o Umur o Lingkungan yang memungkinkan terjadinya karat o Lapuk o Kecelakaan o Penanganan yang buruk pada waktu awal. o Kekerasan/tangan jahil Kerusakan Baja 4

Kerusakan 301 -Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Penanganan lapisan pelindung baja akan sangat tergantung pada: o Besarnya masalah o Lingkungan o Tersedianya sumber-sumber produksi lapisan pelindung o Jenis lapisan pelindung yang sudah ada Kerusakan Baja 5

Kerusakan 301 -Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Kerusakan Baja 6

Kerusakan 301 - Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Metode Penyiapan Permukaan Pertama-tama harus dilakukan pembersihan dengan cara mencuci dan menyikat menggunakan salah satu dari yang diuraikan berikut ini : 1. Sikat kawat yang dapat berputar secara mekanis 2. Alat penembak pneumatik runcing 3. Pembersihan dengan teknik pemanasan api 4. Pembersihan dengan sikat kombinasi dengan semprotan - di lapangan 5. Pembersihan dengan sikat kombinasi dengan semprotan - di bengkel Sistem Pengaplikasian Cat Cat dapat diaplikasikan dengan menggunakan: 1. Kuas digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan rutin 2. Penyemprotan udara - untuk pekerjaan menengah 3. Penyemprotan dengan hampa udara - baik digunakan untuk pekerjaan besar dimana bidang datar yang akan dicat berupa permukaan yang cukup luas (contoh - Jembatan Gelagar Baja Jepang) Kerusakan Baja 7

Kerusakan 301 - Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Sistem Pengecatan Untuk lingkungan yang normal: 1. Lapisan ke 1 : 40 mikron, cat dasar alkyd sinc chromate 2. Lapisan ke 2 : 40 mikron, lapisan dasar alkyd 3. Lapisan ke 3 : 35 mikron, lapisan enamel alkyd 4. Lapisan ke 4 : 35 mikron, lapisan enamel alkyd Ketebalan lapisan cat kering akhir minimum 150 mikron Untuk lingkungan yang agresif, seperti pada daerah lingkungan berair asin maka sistem pengecatan jenis lain yang harus dipakai. Disarankan agar lapisan dasar epoxy mempunyai ketebalan minimum 150 mikron pada permukaan baja yang sudah dibersihkan sebagaimana diuraikan diatas dan satu atau dua lapisan chlorinated rubber masingmasing dengan ketebalan 100 mikron dan 125 mikron untuk pemakaian pada lingkungan berair asin. Kerusakan Baja 8

Kerusakan 301 - Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Daya tahan sistem lapisan pelindung baja: Permukaan yang digalvanis dengan hot-dipped dapat bertahan sekitar 15-20 tahun Permukaan yang dicat (dipabrik) dapat bertahan sekitar 10-15 tahun Permukaan yang dicat (di lapangan) bertahan sekitar 10 tahun. Pengecatan ulang biasanya paling lama adalah sekitar 7-10 tahun (tetapi yang paling baik adalah antara 5-7 tahun), dan hal ini disarankan bagi jembatanjembatan rangka baja yang dipasang di Indonesia. Siklus waktu tersebut mungkin harus dikurangi apabila jembatan tersebut berada pada daerah pantai. Kerusakan Baja 9

Kerusakan 302 - Karat Tempat-tempat yang harus diperiksa untuk karat: o sudut-sudut o tumpukan sampah, kotoran, tanah dan lain-lain dapat mengumpulkan dan menjebak kelembaban o pada daerah yang diberi pelumas (gemuk) seperti pada perletakan geser, rocker atau perletakan rol o pada kabel dan kabel-kabel angker pada jembatan gantung o sambungan Ref : XII - 9 Kerusakan Baja 10

Kerusakan 302 - Karat Kerusakan Baja 11

Kerusakan 302 - Karat Titik-titik dimana umumnya terjadi karat pada Jembatan Gelagar Baja Kerusakan Baja 12

Kerusakan 302 - Karat Kerusakan Baja 13

Penampang Beresiko Terjadi Karat Best Practice Kerusakan Baja 14

Penanganan Kerusakan 302 - Karat Cara Penanganan Bersihkan secara menyeluruh semua permukaan yang berkarat untuk menentukan luas penampang yang rusak/hilang dari komponen jembatan. Jika luas kerusakan kurang dari 15% maka bagian tersebut harus dibersihkan seluruhnya dan dicat sebagaimana diuraikan pada kerusakan 301. Jika luas kerusakan melebihi 15% maka diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan dengan tepat strategi pemeliharaan. Cara berikut ini dapat diikuti : A. Pembentukan Kembali B. Perkuatan Bagian Yang Lemah C. Penggantian. Kerusakan Baja 15

Penanganan Kerusakan 302 - Karat A. Pembentukan Kembali o Jika daerah cakupannya kecil (kurang dari 200 mm panjangnya) maka kerusakan tersebut dapat diperbaiki dengan mengembalikan pada bentuk semula dengan teknik pengelasan yang sesuai. B. Perkuatan Bagian Yang Lemah o o menambahkan pelat baja atau menambah gelagar tambahan untuk dapat memikul beban. Harus diperhatikan dengan adanya penambahan pelat atau gelagar benar-benar pada tempat yang sesuai dan benar-benar dapat memikul beban serta tidak melemahkan bagian yang aslinya, misalnya mombor lubang baut tambahan untuk sambungan. Kerusakan Baja 16

Penanganan Kerusakan 302 - Karat C. Penggantian o o o Penggantian bagian yang rusak harus mengembalikan bagian tersebut pada kapasitas beban rencana semula. Harus diperhatikan pada waktu diadakan penggantian, apakah penunjang sementara yang dibuat betul-betul cukup kuat untuk menahan jembatan pada waktu satu Jika daerah cakupannya kecil (kurang dari 200 mm panjangnya) maka kerusakan tersebut dapat diperbaiki dengan mengembalikan pada bentuk semula dengan teknik pengelasan yang sesuai. Kerusakan Baja 17

Kerusakan Baja 18

Kerusakan 303 Perubahan Bentuk Pada Komponen Kerusakan Baja 19

Kerusakan 303 Perubahan Bentuk Pada Komponen Ref : XII - 22 Kerusakan Baja 20

Penanganan Kerusakan 303 Perubahan Bentuk Pada Komponen Kerusakan Baja 21

Kerusakan 304 Retak Kerusakan Baja 22

Kerusakan Baja 23

Kerusakan Baja 24

Kerusakan Baja 25

Kerusakan 304 Retak Retak Fatik pada Flens Baja Kerusakan Baja 26

Kerusakan 304 Retak Retak Fatik pada Sambungan Baja Kerusakan Baja 27

Kerusakan 304 Retak Jembatan Bailey dengan Bagian-bagian yang Umumnya Mengalami Retak Kerusakan Baja 28

Penanganan Kerusakan 304 Retak Beberapa penanganan: Menghilangkan gaya dengan membor suatu lubang pada bagian ujung retak Memperbaiki dengan cara pengelasan Memperbaiki dengan membuat plat penutup Memperkuat atau mengganti Kerusakan Baja 29

Kerusakan 305 Rusak Atau Hilangnya Elemen Baja Cara Penanganan: Jika elemen tersebut Masih diperlukan maka harus diadakan penggantian atau perbaikan. Jika elemen baja tersebut yang pecah/rusak akan diperbaiki, maka teknik perbaikan berikut dapat dipergunakan : 1. Pengelasan, pemasangan baut atau paku keling pada bagian yang baru 2. Perkuatan atau meringankan beban yang dipikul oleh bagian yang pecah/rusak. 3. Penggantian bagian yang rusak. Kerusakan Baja 30

Kerusakan 306 Salah Penempatan Komponen Cara Penanganan: Perkuatan Harus diperhatikan dengan baik teknik pengelasan, pemasangan baut dan paku keling Pengelasan Jika dipasang penambahan cover plate atau pengaku pada elemen maka permukaan yang akan disambungkan harus terlebih dahulu dibersihkan dan dicat. Pengelasan akan memberikan kekuatan dalam hal pemindahan gaya pada bagian tambahan tersebut. Pemasangan baut atau peku keling Lubang baut atau paku keling harus dibor sedemikian rupa dengan tepat dan baut atau paku keling harus pas dengan lubang tersebut sehingga tidak mungkin terjadi pergeseran sebelum bagian yang baru dapat memikul beban. Apabila dipakai baut, maka baut tersebut harus merupakan baut dengan mutu tinggi dan harus dikencangkan dengan tepat. Penggantian Bila diusulkan penggantian elemen baja maka perlu dibuat suatu ketentuan/batasan khusus untuk lalu-lintas yang akan lewat di jembatan dan guna menunjang konstruksi yang ada, sementara bagian yang lama dilepas dan diganti dengan bagian yang baru. Hal ini memerlukan suatu perencanaan khusus. Kerusakan Baja 31

Kerusakan 307 Kabel Jembatan yang Aus Kerusakan Baja 32

Penanganaan Kerusakan 307 Kabel Jembatan yang Aus Cara Penanganan: Laksanakan pemeriksaan khusus untuk menetapkan dengan tepat besarnya kerusakan. Jika kurang dari 5% dari strands yang rusak, jepitlah dengan klem pada kedua sisi kabel tersebut untuk menahan beban. Periksalah agar batang besi cukup panjang sehingga.daerah yang lemah tadi betul-betul tertolong. Jika lebih dari 5% dari strands yang rusak/aus/ mulai lepas dari ikatannya, maka kabel tersebut harus diganti. Kerusakan Baja 33

Kerusakan 308 Sambungan yang Longgar Las Paku Keling Baut Mutu Tinggi Baut tipe tumpu (ada tanda di bagian kepala) Kerusakan Baja 34

Kerusakan 308 Sambungan yang Longgar Kerusakan Baja 35

Penanganan Kerusakan 308 Sambungan yang Longgar Cara Penanganan: Baut atau Paku Keling Bilamana suatu elemen ini longgar, maka hal tersebut harus dikencangkan. Jika elemen tersebut merupakan elemen dengan mutu tinggi maka baut yang longgar tadi harus dibuang dan diganti dengan yang baru. Bilamana sambungan paku keling longgar maka paku keling yang longgar tadi harus diganti dengan yang baru atau dengan baut mutu tinggi. Jika lubang baut atau paku keling menjadi besar diameternya karena adanya pergerakan elemen yang longgar tersebut maka lubang tersebut harus diperbesar sampai adanya ukuran baut atau paku keling yang akan dipakai. Sambungan Las Jika elemen yang longgar tersebut karena las yang pecah, maka ujung bahan yang ada harus dibersihkan, dipersiapkan kembali untuk diadakan pengelasan kembali. Jika kerusakan yang terjadi diperkirakan akan berulang kembali maka disarankan agar dibuat rencana yang khusus untuk hal ini. Kerusakan Baja 36

Perkuatan Elemen Baja INVESTIGASI - Desain tidak memadai - Salah pelaksanaan - Beban berlebih - Korosi - Dimensi berkurang - Lantai hancur PERKUATAN EVALUASI Analisa Kekuatan - Kapasitas struktur - Dapat dilaksanakan - Waktu Metoda - Biaya - Keawetan Material APLIKASI Perkuatan Baja 37

Pendahuluan Metode perkuatan: 1. Bentang diperpendek 2. Dimensi diperbesar 3. Penambahan Member 4. Prategang Eksternal 5. Steel Plate 6. Fibre Reinforced Polymer Perkuatan Baja 38

Memperpendek Bentang Perkuatan Baja 39

Memperpendek Bentang Perkuatan Baja 40

Penambahan Dimensi Perkuatan Baja 41

Penambahan Dimensi Perkuatan Baja 42

Penambahan Dimensi Perkuatan Baja 43

Penambahan Member Perkuatan Baja 44

Prategang Eksternal Perkuatan Baja 45

Prategang Eksternal Tendon eksentris Batang tekan tunggal (king post) Batang tekan ganda (queen post) Tendon poligon Perkuatan Baja Tendon poligon dengan batang tekan 46

Prategang Eksternal Angker Deviator Perkuatan Baja 47

Prategang Eksternal Perkuatan Baja 48

Steel Plate Bonding Pelat baja yang direkatkan ke lantai beton Perkuatan Baja 49

Sekian dan Terimakasih Kerusakan Baja 50