LAMPIRAN. Wawancara Dengan Hendrik Pah, di Desa Oebelo, Kabupaten Kupang, 28 April 2012.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS MASALAH. Batu Matia Telu, Teorenda, Lelendo Ndao, dan Taibenu memiliki pola melodik dan ritmik tertentu yang khas sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSMISI ALAT MUSIK SASANDO SEBAGAI MEDIA SENI BUDAYA DI KABUPATEN ROTE NDAO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL

TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

Lampiran 1. Kuesioner

UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki beragam kebudayaan, tradisi, etnis serta bahasa

Kebudayaan Suku Sunda. Oleh : Muhammad Rizaldi Nuraulia ( )

BAB I PENDAHULUAN. Pada etnik Simalungun memiliki struktur sosial berbentuk pentangon sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN

Tabuh Angklung Keklentangan Klasik Oleh: I Gede Yudarta (Dosen PS Seni Karawitan)

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling

- 3 - MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU JAWA DAN BALI.

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman etnik, banyak

BAB I PENDAHULUAN. akan berubah entah itu memerlukan proses yang lambat ataupun cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat, dimodifikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB V PENUTUP. terhadap bentuk tari Famadogo Omo dalam upacara memasuki rumah baru pada

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah

Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Institut Seni Budaya Indonesia ( ISBI ) Tanah Papua 20...

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

Kumpulan alat alat musik tradisional Indonesia. Di susun oleh kelompok 5 :

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kehidupan masyarakat atas alasan menjaga lingkungan bersama yang harmonis.

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

GLOSARIUM. : Acara resmi Keluarga Keratuan Melinting. : Tutup kepala yang dipakai penari putra

DAFTAR PERTANYAAN. 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan?

BARISAN DAN DERET. U t = 2 1 (a + U 2k 1 ), U n = ar n 1 U t = a Un

BAB I PENDAHULUAN. generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

21. BARISAN DAN DERET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat Musik Tradisional Masyarakat Lampung adalah Gamolan. Gamolan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

1.5 Memecahkan Masalah yang Melibatkan Uang

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YOHANES DHAMBO NO.REG :

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XIV/2016

BAB I PENDAHULUAN. pertunjukan tradisional tersebut adalah permainan gandang tambua yang telah

BAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat

Genggong Kiriman: I Made Budiarsa, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Jumlah Instrumentasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

MODUL TARIAN MENYAK (MELANAU)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

DAFTAR INFORMAN. Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual) Pekerjaan : Wiraswasta dan pemusik tradisional Karo (penggual)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

BAB II BIOGRAFI SINGKAT NASRI EFFAS. riwayat hidup seseorang. Sebuah tulisan biografi dapat berbentuk beberapa baris

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial, dimana kehidupan manusia ditandai dengan komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Syarat Demi Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH. FRANSISKUS BAY MEO Nomor Registrasi:

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DEWAN PERSEKUTUAN MASYARAKAT ADAT ARSO ARSO JAYAPURA NOMOR 02/KPTS DPMAA/DJ/94 TENTANG KELEMBAGAAN

OLEH MARIA MAURENTINA NDIKE NIM

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA PROFESI JURUSAN KRIYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Hasil Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dalam beberapa periode sesuai perkembangan Tari Dolalak :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUESIONER INDIVIDUALISM -- COLLECTIVISM

LAMPIRAN. A. Foto-foto. Kedua gambar diatas adalah ketua sinode pertama (gambar paling atas) dan juga

Keberadaan Tari Tarik Jalur di Pisang Berebus Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

Menghormati Orang Lain

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya

PROSES MENGARANSEMEN LAGU POP ANAK NAIK KERETA API (CIPT

WALIKOTA PROBOLINGGO

SILABUS TEMATIK. Satuan Pendidikan : SD/ MI Kelas/ Semester : I/ 1 : Diri Sendiri

TATA IBADAH BULAN BUDAYA & BAHASA ETNIS ROTE MINGGU, 21 MEI 2017

Transkripsi:

LAMPIRAN Wawancara Dengan Hendrik Pah, di Desa Oebelo, Kabupaten Kupang, 28 April 2012. Peneliti : Dari mana gong berasal? Narasumber : Gong di Rote awalnya berasal dari pedagang Makasar. Mereka menjual gong kepada orang Rote. Peneliti : Berapa jumlah gong yang pertama kali dibeli? Narasumber : Pertama kali gong yang dibeli orang Rote dari orang Makasar berjumlah sembilan. Peneliti : Mengapa saat ini pada umumhya gong Rote berjumlah sembilan? Narasumber : Sebelum ada gong, sudah ada Sasando. Sasando memiliki sembilan dawai. Setelah gong pertama dibeli, orang Rote memesan tambahan delapan gong agar berjumlah sembilan, sesuai jumlah dawai sasando. Peneliti : Berbahan dasar apakah gong yang dibeli dari orang Makasar? Narasumber : Gong-gong tersebut berbahan dasar logam. Peneliti : Bagaimana sistem penalaan gong logam? 41

Narasumber : Gong logam menggunakan sistem penalaan yang dipakai Sasando. Peneliti : Adakah alat musik selain gong logam di pulau Rote pada masa itu? Narasumber : Ya, pada masa itu ada alat musik berbahan kayu, namun belum ada sebutannya. Peneliti : Jika tidak ada istliah tertentu, bagaimana menyebut alat musik tersebut? Narasumber : Orang-orang menyebutnya gong kayu. Peneliti : Jadi apakah gong kayu? Narasumber : Gong kayu adalah instrumen yang terbuat dari bahan kayu dengan nada-nada yang sama dengan gong. Peneliti : Bagaimana hubungan gong kayu dengan gong logam? Narasumber : Gong kayu dan logam sama memiliki sembilan nada yang sesuai dengan sasando. Mereka dimainkan pada acara-acara masyarakat. Peneliti : Bagaimana menyusun bilah-bilah gong kayu? 42

Narasumber : Bilah-bilah gong kayu tersebut disusun berderet. Yang paling besar berada paling kiri, ke kanan semakin kecil, dan yang terkecil berada di daerah paling kanan. Peneliti : Apakah nama bilah-bilah tersebut? Narasumber : Gong dalam bahasa Rote adalah meko. Secara filosofis bilah-bilah gong kayu melambangkan keluarga, yaitu Ina (ibu), Ngasak/Nggasa (ayah), dan Ana (anak-anak). Meko Ina terdiri atas Meko Ina Makamu (mama besar atau sulung), meko inak Tatae (mama tengah), meko ina Laladan (mama kecil atau bungsu). Meko Nggasa terdiri atas Meko Nggasa Laing (bapa besar atau sulung) dan Meko Nggasa Daeng (bapa kecil atau bungsu). Meko Ana terdiri atas Meko Ana Leko (anak pertama), Meko Ana Paiseli (anak kedua), Meko Ana Laladan (anak ketiga), dan Meko Ana Do'odea (anak keempat atau bungsu). Meko Ina Makamu merupakan bilah berukuran terbesar yang memiliki nada paling rendah dan Meko Ana Do'odea merupakan bilah berukuran terkecil yang memiliki nada paling tinggi. Bilah-bilah ini ditabuh menggunakan dua batang kayu kecil yang disebut tutuai meko. Peneliti : Bagaimana menala gong kayu? Narasumber : Bilah-bilah gong kayu dipotong dan dan diserut sampai mendapatkan nada yang diinginkan. 43

Peneliti : Bagaimana gong kayu difungsikan dalam kehidupan masyarakat? Narasumber : Gong kayu digunakan perkawinan, kematian, penyambutan tamu, pemberkatan rumah baru, dan lain-lain. Peneliti : Bagaimana gong kayu difungsikan dalam aspek edukatif? Narasumber : Gong kayu digunakan dalam pelajaran Muatan Lokal di Sekolah Dasar. Peneliti : Bagaimana gong kayu digunakan dalam kesenian? Narasumber : Gong kayu digunakan untuk mengiring tarian tradisional, yang meliputi Te o Renda, Tai Benu, Lelendok, Batu Matia Telu, Teotona, Manalolobanda, Siolayar, Tete o, Fe o Nggeok, Bobouk Foti, yang terbagi atas Bobouk Daek dan Kakamusu, Kaka Filanda, Manukaka, Lelendo Ndao, Fila Kapong, Koanini, Dede Kode, Enggalutu, Inana Bo i, Ka Ki Na, Renggus (Li Renggus), Nggafarina Teorona, Foti Lurus, Ova Langga. Peneliti : Mengapa memilih gong kayu? Narasumber : Bahan baku lebih murah, proses pembuatan lebih mudah, memungkinkan untuk dipadu dengan sasando. 44

Gambar Gong Kayu Rote Tutuai Meko Ana Do odea Ana Laladan Ana Paiseli Ana Leko Nggasa Daeng Ina Makamu Ina Tatae Ina Laladan Nggasa Laing 45

Foto Narasumber dan Penulis Hendrik Pah 46

Biodata Narasumber Nama : Hendrik Pah TTL : Rote, 7 Februari 1959 Ayah : Paulus Pah Ibu : Saripi Nggelan Saudara : 9 (Laki-laki : 8, Perempuan : 1) Anak ke : 5 Pendidikan Terakhir : Sekolah Dasar Istri : Maria Ndun, menikah di Rote pada 27 April 2000 Anak-anak : Saripi Balla-Pah dan Wehelmince Duil-Pah. Pah pindah ke Kupang tahun 1987, berprofesi sebagai pemusik daerah dan pengrajin alat musik dan seni kriya tradisional suku Rote (sasando, tii langga, dan gong). Pah secara otodidak mempelajari nada-nada yang digunakan pada sasando. Setelah menguasai nada sasando baru membuat gong kayu. Belajar gong sejak usia sepuluh tahun. Prestasi dan kegiatan yang pernah diikuti : Hari Ulang Tahun Kompas dibuat di Bali : Bermain bersama Dewa Budjana, Krisdayanti, dan Maya Hasan Di Jakarta bersama Doni Suhendra Bermain sasando di Istana Merdeka pada Upacara Penurunan Bendera tahun 2006 Bermain sasando pada Konser Dwiki Dharmawan Lomba Sasando Gong di Aula Eltari Kupang, bersama Dwiki Dharmawan, merebutkan piala Presiden Bermain Sasando di TMII bermain bersama Mandra pada acara ulang Tahun Partai Golongan Karya yang diundang oleh Ketua Partai Golongan Karya Bermain di sasando dan gong kayu di Timor Leste Lomba Sasando dalam peringatan ulang tahun ABRI tahun 1990, di Kupang Lomba Sasando merebutkan piala walikota 1991, di Kupang 47

Memimpin SMA Oesao bermain sasando di Sabu Mengajari gong dan menari pada siswa klas IV,V, VI Sekolah Dasar GMIT Oebelo 48