MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASSING PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 5 DI SMP NEGERI 1 BATUDAA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan adalah di sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak. Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi.

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan

Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE MODELING SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 1 LUWUK TIMUR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB II KAJIAN TEORI,KERANGA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesempatan mengumpan bola (passing) diarena sendir, sebelum

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William

BAB I. memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh.kegiatan ini dalam perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan baik oleh anak-anak maupun orang tua. Tiap orang mempunyai tujuan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN. menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Bola voli merupakan salah satu jenis permainan bola besar. Permainan bola

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII-1 SMP N I TOJO

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 8 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidkan jasmani merupakan suatu kajian yang sangat luas, untuk peningkatan gerak manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktif, sistematis dan intregativ untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan siswa sebagai yang menjadi objek dan subjek dalam mewujudkan

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

BAB 1V DESKRIPSI HASIL PENILAIAN. Peneliti melaksanakan proses penelitian di laksanakan di SMP Satap Negeri Bone Baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas VII SMP N 2 Limboto yang berjumlah 20 orang. 12 orang putra dan 8 orang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Setiap siklus tindakan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN. senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, dan pendidikan luar kelas. Permainan dan olahraga

PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RISNA PODUNGGE

I. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pelatih harus jeli dalam merekrut pemain yang akan di bina.

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASSING PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 5 DI SMP NEGERI 1 BATUDAA DARWIN UMAR PRODI S1 PENJASKESREK JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Adapun yang menjadi permasalah pada penelitian tindakan kelas ini apakah dengan menggunakan metode berpasangan dapat meningkatkan keterampilan dasar passing dalam permainan bola voli pada siswa klas VIII 5 SMP Negeri 1 Batudaa? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar passing melalui metode berpasangan dalam permainan bola siswa kelas VIII 5 SMP Negeri 1 Batudaa. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode berpasangan, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dasar passing siswa menjadi 78,39% dari jumlah siswa yang diberi tindakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan dasar passing siswa kelas VIII 5 SMP Negeri 1 Batudaa meningkat setelah diberi tindakan dan mencapai hasil sesuai yang diharapkan yakni dari nilai rata-rata 49,62% pada obsrvasi awal, siklus I meningkat sebesar 21% menjadi 70,95% dan pada siklus II meningkat sebesar 8 % menjadi 78,39% dengan hasil demikian maka penelitian dianggap selesai. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diharapkan kepada guru/pengajar sebagai tenaga pendidik agar memperhatikan metode yang digunakan sebagai bahan mengajar guna meningkatkan pemahaman siswa akan penggunaan strategi khususnya passing dalam permainan bola voli. PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan proses merubah prilaku dari yang belum tahu menjadi tahu suatu ilmu. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses mempelajari suatu hal yang belum diketahui. Salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan adalah di sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan di sekolah memiliki banyak komponen. Komponen yang terkandung di dalam pendidikan antara lain: guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, proses belajar mengajar dan lingkungan. Komponen guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, proses belajar mengajar dan lingkungan yang saling berkaitan. Diantara komponen-komponen pendidikan yang paling utama dalam menanamkan ilmu adalah komponen kurikulum. Kurikulum pendidikan jasmani merupakan bagian dari kurikulum sekolah secara keseluruhan yang memberikan sumbangan bagi filosofi, tujuan dan sejarah pendidikan. Materi pendidikan jasmani yang harus diberikan kepada siswa, dibedakan menjadi dua kelompok yaitu materi pokok dan materi pilihan. Materi pokok merupakan mata pelajaran yang harus diajarkan pada saat jam pelajaran sekolah. Sedangkan materi pilihan merupakan kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah berupa kegiatan ekstrakurikuler olahraga. Salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang termasuk dalam materi pokok yaitu bola voli. Menurut Solihin Olih Akhamd (2010:8) menyatakan Permainan bola voli sudah sangat memasyarakat. Hal ini ditandai dengan ketersedian sarana untuk melakukan permainan ini. Sampai saat ini, hampir disetiap desa bahkan ke perkampungan sekalipun banyak masyarakat yang bermain bola voli. Permainan ini sudah menjadi rutin dan bukan hanya laki-laki, bahkan para ibu banyak yang ambil bagian dalam permainan ini. Dalam permainan voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Salah satu faktor penting yang mendukung dalam permainan bola voli adalah kondisi fisik seorang pemain. Sujarwo Suhadi (2009:28) menyatakan Teknik dasar merupakan suatu gerak dasar yang harus dimikili oleh seorang pemain bola voli baik dari gerakan kaki dan juga gerakan tubuhnya. Masing-masing individu tidak akan sama dalam setiap gerak dasarnya ini, tergantung dari postur tubuh dan gerak multilateralnya setiap orang. Teknik dasar bermain bola voli merupakan faktor mendasar yang harus dikuasai siswa terutama siswa SMP. Agar siswa mampu melakukan passing bawah, passing atas dengan baik dan benar harus dilakukan pembelajaran yang sistematis dan terprogram. Seorang guru harus mampu memilih metode latihan yang mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa, salah satunya dengan menggunakan metode berpasangan. Metode berpasangan yang akan diberikan untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli. Pendidikan jasmani yang hanya dilaksanakan 2 jam pelajaran perminggu diperkirakan belum memenuhi tujuan pendidikan jasmani, sehingga diperlukan waktu khusus untuk dapat meningkatkan keterampilan dasarnya. Keterampilan teknik dasar passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli merupakan hal terpenting untuk kegiatan permainan bola voli. Namun masih banyak siswa yang belum mampu melakukan teknik dasar dengan benar. Pemberian metode pada permainan bola voli dirasa masih kurang bervariasi, hal ini mengakibatkan keterampilan teknik dasar passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli masih kurang baik. Kegiatan ini masih belum berhasil karena belum memiliki prestasi yang membanggakan dikarenakan kurangnya 2

3 pengalaman bertanding dan minimnya keterampilan teknik dasar yang dimiliki siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keterampilan teknik dasar bola voli. Rendahnya keterampilan teknik dasar passing bawah dan passing atas pada permainan bola voli tersebut perlu ditelusuri faktor penyebabnya, apakah karena penguasaan teknik dasarnya yang kurang baik, kemampuan fisik yang tidak mendukung atau metode yang kurang efektif dan lain sebagainya. Kondisi yang demikian seseorang guru pendidikan jasmani harus mampu mengevaluasi dari semua faktor baik dari pihak guru maupun dari pihak siswa yang mengikuti latihan tersebut. Untuk meningkatkan keterampilan dasar passing bawah dan passing atas dengan baik dan benar, maka penulis menggunakan metode berpasangan sebagai upaya peningkatan hasil passing pada pemainan bola voli. Dengan melihat permasalahan yang ditemui, maka Penulis melakukan penelitian dengan judul: meningkatkan keterampilan Dasar Passing Dalam Permainan Bola Voli Melalui Metode Berpasangan Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Batudaa. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Adanya peningkatan keterampilan teknik dasar passing dalam permainan bola voli melalui metode berpasangan siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Batudaa. 2. Metode yang digunakan dalam kegiatan permainan bola voli di SMP Negeri 1 Batudaa masih kurang bervariasi. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu: Apakah metode berpasangan dapat meningkatkan keterampilan teknik dasar passing dalam permainan bola voli siswa kelas VIII 5 SMP Negeri 1 Batudaa? Cara Pemecahan Masalah Untuk memecahkan masalah di atas penulis menggunakan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Pertama-tama guru menjelaskan tentang passing bawah dan passing atas yang benar dalam permainan bola voli 2. Guru memberikan contoh rangkaian gerakan passing bawah dan passing atas dengan memperhatikan indikator-indikator tentang passing 3. Siswa melakukan passing bawah dan passing atas sesuai dengan intruksi yang di berikan oleh guru 4. Guru memberikan penguatan terhadap gerakan-gerakan yang di lakukan oleh siswa sesuai dengan intruksi agar siswa merasa di hargai. Tujuan penelitian 1.1 Tujuan penelitian

4 Untuk meningkatkan keterampilan dasar passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli melalui metode berpasangan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa serta memperlancar proses kegiatan belajar mengajar. Manfaat penelitian 1.1 Manfaat Teoritis 1. Dapat dijadikan masukan dan evaluasi bagi guru di SMP Negeri 1 Batudaa terhadap proses pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. 2. Bisa sebagai landasan teori untuk mengukur keterampilan teknik dasar passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli. 3. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas dapat sebagai patokan bagi yang mengukur kemampuan teknik dasar passing bawah dan passing atas permainan bola voli tingkat SMP. 1.2 Manfaat Praktis 1. Manfaat bagi siswa : bisa lebih mahir dalam menguasai teknik passing bawah dan passing atas pada permainan bola voli 2. Manfaat bagi guru : menambah pengalaman bagi guru dan tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik. 3. Manfaat bagi sekolah : menjadi suatu kontribusi bagi sekolah dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Kajian Teoritis Permainan Bola Voli Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan. Permainan bola voli ini tidak hanya dimainkan dikalangan tertentu, tetapi sudah menyebar luas ke seluruh penjuru tanah air, mulai dari usia remaja sampai usia dewasa, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar untuk dapat bermain bola voli secara efektif. Teknik-teknik tersebut meliputi servis, passing atas, passing bawah, smash, blok. Permainan bola voli yang diajarkan di sekolah hendaknya bukan hanya bertujuan untuk membuat anak didik dapat bermain dengan baik, berprestasi, namun yang lebih penting lagi yaitu dapat memberikan pengaruh yang baik bagi perilaku siswa untuk masa kini dan masa yang akan datang. Permainan bola voli disamping sebagai salah satu materi dalam pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah juga bisa di arahkan pada pengembangan potensi dan bakat siswa. Menurut Wishati sujanta (2010:9) menyatakan permainan bola voli dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan dengan dipisahkan oleh sebuah jaring/net di tengah lapangan dan setiap regu terdiri dari 6 orang pemain, setiap satu setnya terdiri dari 25 poin dengan sistem rally point dan dipimpin oleh dua orang wasit. Sedangkan Menurut Sarjana Budi Atmaja (2010:10) menyatakan Bola voli merupakan salah satu permainan bola besar yang dilakukan secara beregu yang

5 berhadapan dan dipisahkan oleh net, dimana jumlah anggota setiap regu adalah 6 orang. Menurut Wahyuni Sri (2010:10) menyatakan bahwa permainan bola voli dilakukan oleh dua regu. Setiap regu terdiri atas 6 pemain. Dalam permainan bola voli, setiap regu saling memantulkan bola yang melewati atas net atau jaring. Setiap regu berusaha mematikan gerakan lawan sehingga tidak mampu mengembalikan bola dari pukulan atau pantulan bola dari lawan. Menurut Sarjiyanto Dwi (2010:6) menyatakan bahwa permainan bola voli juga mengandalkan kemampuan individu dan kerja teknik dasar. Selain menguasai servis yang baik, pemain bola voli juga harus menguasai passing atas, passing bawah, dan smash yang baik pula. Kombinasi dan variasi teknik individu maupun kerja sana dalam tim sangat menentukan kemenangan sebuah tim. Sedangkan menurut Sumpeno Joko (2010:10) menyatakan bahwa kemenangan akan diraih jika sebuah tim menang tiga set. Jadi, dalam satu set pertandingan bola voli maksimal akan dimainkan lima set. Dan komunikasi yang baik antar pemain sangat diperlukan dalam menerapkan pola permaianan. Teknik Dasar Passing Bawah Menurut Sujarwo Suhadi (2009:34-37) passing bawah merupakan suatu teknik menerima bola dengan menggunakan kedua tangan. Perkenaan pada ruas tangan diatas pergelangan tangan keatas sampai siku. Teknik passing bawah ini sering digunakan untuk menerima bola dari servis lawan. Ada dua macam sikap awal dalam melakukan passing bawah, yaitu: passing bawah dengan sikap awal tangan ditekuk dan sikap awal tangan lurus. Kedua sikap awal ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung pada jenis servis yang akan dihadapi. Kesulitan yang sering dihadapi oleh pemain dalam penguasaan teknik ini adalah malasnya mereka untuk latihan passing bawah karena secara psikis tidak menarik dan mereka tidak sabar dalam berlatih teknik ini. Sebenarnya dalam prinsip passing bawah diupayakan bahwa bola itu selalu kedepan atas kita dan melambung di daerah tengah lapangan kita, sehingga pengumpan dengan mudah akan melakukan umpan yang akan dituju. Menurut wisahati Sujata Aan (2010:10) menyatakan bahwa Passing ialah merupakan teknik dasar gerakan voli yang mutlak harus dikuasai oleh pemain, baik passing bawah maupun passing atas. Sedangkan menurut Hidayat Yusup (2010:5) passing bawah ialah cara mengoper atau menerima bola dengan dua tangan secara bersamaan didepan badan. Cara melakukan passing bawah ialah sebagai berikut: a. Sikap badan berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua lutut agak ditekuk. b. Badan agak condong kedepan, pandangan ke arah datangnya bola. c. Kedua tangan dirapatkan dan diluruskan di depan badan. d. Perkenaan bola pada bidang datar lengan bawah dekat pergelangan tangan. e. Saat perkenaan, gerakan kedua lengan ke atas dengan sumber gerakan dari pangkal bahu, kemudian luruskan kedua lengan. f. Gerakan tangan disesuaikan dengan keras atau lemahnya kecepatan bola yang datang.

6 Teknik Dasar Passing Atas Menurut Sujarwo Suhadi (2009:37-38) Passing atas merupakan suatu teknik dasar permainan bola voli dimana dalam permainan yang sesungguhnya akan digunakan sebagai tenik pemberian atau penyajian bola kepada teman untuk dipukul atau di smash ke daerah lawan. Jenis passing atas ada dua macam yaitu: (a) passing atas dengan lompatan, (b) passing atas tidak dengan lompatan. Sedangkan menurut hasil arah bola yang disajikan atau diumpankan ada passing atas ke depan dan passing atas ke belakang. Teknik dasar ini sangat penting karena dengan hasil penyajian bola yang baik dan pemberian bola yang bagus maka suatu serangan dalam permainan bola voli akan sukses. Kesulitan dalam penguasaan teknik ini biasanya pada perempuan karena mereka takut dengan jari-jari mereka yang terlalu halus. Bahkan tidak sedikit dari pada perempuan tersebut yang lemah pada kekuatan jarijari mereka. Hal lain yang tidak kalah sulitnya dalam melakukan passing atas adalah bagaimana menempatkan bola hasil passing atas tersebut ke tujuan, ini memerlukan feeling dan keterampilan yang kuat. Menurut Hidayat yusup (2010:6) Passing atas adalah cara mengoper atau menerima bola dengan dua tangan secara bersamaan didepan badan. Cara melakukan passing bawah ialah sebagai berikut: a. Sikap badan berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua lutut agak ditekuk, dan kedua tangan berada di atas depan dahi. b. Badan agak condong kedepan, pandangan ke arah datangnya bola. c. Jari-jari kedua tangan direnggangkan. d. Perkenaan bola pada ujung jari tangan. e. Saat perkenaan, ikuti gerakan bola, kemudian dorong hingga bola melambung. f. Gerakan tangan disesuaikan dengan keras atau lemahnya bola yang datang. Strategi Pembelajaran Berpasangan Secara umum metode merupakan suatu cara untuk melangsungkan proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat tercapai. Metode juga dapat dirumuskan sebagai cara untuk menyampaikan apa yang diharapkan sehingga proses pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula. Menurut Maufur Fauzi Hasan (2010:95) menyatakan Metode berpasangan atau dua partner merupakan strategi mengajar untuk memaksimalkan kemampuan berkomunikasi, berdialog dan bertukar pendapat secara personal. Keunggulan posisi berpasangan yaitu semua siswa diupayakan dapat belajar secara tutorial dan interaktif satu sama lain, karena dalam pasangan mustahil tidak terjadi interaksi atau komunikasi dua arah yang dibanding dengan kelompok. Teknik latihan metode berpasangan adalah suatu bentuk latihan antara individu yang satu dengan individu yang lain secara berhadapan. Untuk latihan bermain, teknik ini sering digunakan pada siswa yang ingin melatih dan mengembangkan teknik passing pada permainan bola voli. Metode berpasangan dapat diartikan sebagai suatu bentuk atau cara membantu siswa agar dapat belajar secara efektif dan efesien, mengena pada tujuan yang diharapkan dimana satu siswa menjadi

7 pelaku dan satu siswa lainnya menjadi pengamat dan setelah itu bergantian. Melalui metode ini setiap pasangan dapat mengenal karakter dan perbedaan kemampuan setiap pasangannya. Semakin banyak aktivitas yang berbeda pada setiap pasangan akan memantangkan kemampuan siswa bekerja sama dalam berpasangan. Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode berpasangan akan lebih memudahkan siswa dalam memahami setiap materi yang akan diajarkan. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian pada kajian teori diatas, maka dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut : jika di terapkan metode berpasangan dalam pembelajaran passing pada permainan bola voli di kelas VIII 5 SMP Negeri 1 Batudaa, maka kemampuan siswa akan meningkat. Indikator Kinerja Bertolak dari permasalahan yang ada, maka yang menjadi indicator kinerja dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, Jika sudah mencapai hasil 75% dari jumlah 19 orang siswa yang diberikan tindakan apabila sudah menunjukan peningkatan pada keterampilan dasar passing, dengan hasil indikator capaian rata-rata (75-89 kategori baik) maka penelitian dinyatakan selesai. METODO PENELITIAN Subjek Penelitian Dan Seting Penelitian Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa, dengan jumlah siswa 19 orang yang terdiri dari 7 orang putra dan 12 orang putri yang berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda-beda. Seting Penelitian Penelitian tindak kelas ini recananya akan di laksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan April - Mey 2013. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa setiap Selasa dari jam 07.15-08.50 WITA. Variabel Penelitian 1. Variabel input yaitu persiapan sebelum pembelajaran passing berpasangan pada permainan bola voli di laksanakan seperti : a. Memberikan pemanasan ( warming up ). b. Menata tempat di adakannya kegiatan pembelajaran. c. Mengatur formasi barisan dan posisi guru menghadapi siswa. 2. Variabel proses yaitu pelaksanaan tindakan inti sesuai dengan rencana yang telah di buat yang terdiri dari : a) Menjelaskan dan memberikan contoh keterampilan dasar passing

8 pada permainan bola voli tentang : 1. Sikap kaki pada saat melakukan passing 2. Sikap badan pada saat melakukan passing 3. Koordinasi antara kaki dan tangan 4. Gerakan lanjutan. b) Memberikan tugas gerakan pada siswa untuk melakukan gerakan passing sesuai yang di tirukan oleh guru. c) Guru melaksanakan penilaian kepada seluruh siswa dengan cara bergantian masing-masing pasangan untuk melakukan latihan passing pada permainan bola voli. 3. Variabel output yaitu hasil belajar siswa yang di peroleh lewat pengamatan dan evaluasi dengan menggunakan lembar observasi dan pengamatan kegiatan guru dengan metode berpasangan. Prosedur Penelitian Tahap Penelitian Adapun hal-hal yang di lakukan pada persiapan ini adalah : a. Berkonsultasi bersama kepala sekolah guna memperoleh izin dan restu untuk melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas ini sekaligus berkonsultasi tentang guru yang akan menjadi mitra kerja. b. Mendiskusikan tentang kegiatan yang akan di lakukan bersama kepala sekolah dan mitra. c. Melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. d. Merancang lembar pemantauan pelaksanaan tindakan dan evaluasi. e. Mempersiapkan administrasi kegiatan belajar mengajar (KBM) antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) dan fasilitas pembelajaran. Observasi Awal Pada tahap kegiatan ini yang dilakukan adalah mengetahui tingkat keterampilan dasar passing kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa, Adapun langkah-langkah kegiatan sebagai berikut : a. melakukan KBM b. menentukan pelaksanaan KBM dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa dan kegiatan guru. c. Mengadakan observasi. d. Mengadakan observasi terhadap hasil tes. Tahap Persiapan Penelitian Kegiatan yang di laksanakan pada tahap persiapan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. menyusun jadwal pelaksanaan penelitian. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyiapkan alat bantu. c. Membuat lembar observasi. Prosedur pelaksanaan penelitian ini di laksanakan sesuai dengan jadwal pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

9 Tahap Penentukan Dan Evaluasi Pada tahap ini penelitian dibantu oleh anggota tim peneliti untuk mengamati pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembaran pengamatan yang telah dibuat, pengamat melakukan pemantauan terhadap peningkatan keterampilan dasar passing. Tahap Analisis Dan Refleksi Pada penelitian ini yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan hasil yang dugunakan untuk merefleksi diri apakah siswa sudah dapat meningkatkan keterampilan dasar passing sesuai dengan yang diharapkan. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan pada pelaksanaan tindakan. DESKRISPI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskrispi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar passing pada permainan bola voli dengan menggunakan metode pembelajaran berpasangan. Objek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII 5 di SMP Negeri 1 Batudaa penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil yang di peroleh dari pembelajaran siklus I sebagai efek dari tindakan belum memenuhi indikator kinerja keberhasilan yang ditetapkan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali tindakan dengan alokasi waktu selama 2 jam pelajaran. Sebelum dilakukan siklus terlebih dahulu dilakukan observasi awal untuk mengetahui dan mengukur keterampilan siswa dalam melakukan passing. Observasi Awal Pelaksanaan Proses pelaksanaan tindakan pada observasi awal dapat dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu sebagai berikut : A. Pendahuluan Kegiatan pendahuluan terdiri atas : berbaris, berdoa, absensi, peemanasan, menyiapkan lembar observasi maupun lembar penilaian. B. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan keterampilan dasar passing sesuai dengan pengetahuan mereka C. Penutup 1. Koreksi 2. Penilaian 3. Pendinginan Pada pelaksanaan observasi awal ini, guru belum menjelaskan metode pembelajaran berpasangan dalam proses pembelajaran kepada siswa. Hal ini

10 bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan permasalahan permasalahan yang dihadapi oleh siswa, dengan demikian akan diketahui seberapa besar upaya untuk meningkatkan keterampilan dasar siswa melakukan pasing pada permainan bola voli. Jadi pada observasi awal ini, para siswa langsung dberikan tugas untuk mempraktekan keterampilan dasar pasing yang meliputi 8 inidikator, yakni : 1) posisi kaki saat melakukan passing bawah, 2) sikap badan saat menerima bola, 3) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, 4) hasil perkenaan pada bola, 5) posisi kaki saat melakukan passing atas, 6) sikap badan saat menerima bola, 7) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, 8) hasil perkenaan pada bola pada tangan(jari-jari tangan). Kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa pada 8 aspek tersebut akan dinilai oleh guru guna memperoleh data awal. a. Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan diamati dngan menggunakan lembar observasi pmbelajaran yang diisi sesuai keterangan aspek yang dinilai saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari observasi awal, maka dapat dijelaskan bahwa dari 19 siswa yang diamati termasuk dalam klasifikasi kurang yaitu 19(100%) siswa atau dari jumlah seluruhnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibwah ini : Tabel 1. Klasifikasi Hasil Observasi Awal Keterampilan Dasar passing. klasifikasi Jumlah Siswa Presentase Rata-Rata Ket Nilai Sangat Baik - - - Baik - - - Cukup - - - Kurang 19 100 % 49,62% Kurang Sekali - - Jumlah 19 100 % b. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil observasi awal, keterampilan dasar passing siswa kelas VIII 5 SMP Negeri I Batudaa memiliki nilai rata-rata 49,62% yang diuraikan sebagai berikut : a. Posisi kaki saat melakukan passing bawah, rata-rata nilai 52,36% b. Sikap badan saat menerima bola, rata-rata nilai 47,21% c. Gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, rata-rata nilai 45,94% d. Hasil perkenaan pada bola, rata-rata nilai 56,68% e. Posisi kaki saat melakukan passing atas, rata-rata nilai 51,05% f. Sikap badan saat menerima bola, rata-rata nilai 47% g. Gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, rata-rata nilai 42,21% h. Hasil perkenaan pada bola pada tangan(jari-jari tangan), rata-rata nilai 54,52%. Siklus I a. Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran

11 Untuk mengetahui perkembangan kegiatan pembelajaran pada siklus I, maka dilakukan hal yang sama dengan observasi awal yakni menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,Tindakan pada siklus I lebih berorientasi pada perbaikan kegiatan pembelajaran, baik yang menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan siswa sesuai dengan pelaksanaan tindakan yang terlaksana. Hasil pengamatan pada siklus I terjadi perkembangan kearah yang signifikan. Hasil yang diperoleh dari 19 siswa yang diamati 3(15,78%) siswa berada pada klasifikasi baik, sedangkan 16( 84,22%) siswa berada pada klasifikasi cukup. Lebih lengkap hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: klasifikasi Jumlah Siswa Presentase Rata-Rata Nilai Ket Sangat Baik - - - Baik 3 15,78% - Cukup 16 84,22% - Kurang - - - Kurang Sekali - - - Jumlah 19 100 % b. Hasil Belajar Siswa Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan siswa dalam proses pmbelajaran keterampilan dasar passing siswa kelas VIII 5 SMP Negeri I Batudaa di amati dengan 8 aspek penilaian, yaitu 1) posisi kaki saat melakukan passing bawah, 2) sikap badan saat menerima bola, 3) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, 4) hasil perkenaan pada bola, 5) posisi kaki saat melakukan passing atas, 6) sikap badan saat menerima bola, 7) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, 8) hasil perkenaan pada bola pada tangan(jari-jari tangan). Berdasarkan hasil siklus I, keterampilan dasar passing siswa kelas VIII 5 SMP Negeri I Batudaa memiliki nilai rata-rata 70,95% yang diuraikan sebagai berikut : 1. Posisi kaki saat melakukan passing bawah, rata-rata nilai 71,73% 2. Sikap badan saat menerima bola, rata-rata nilai 69,94% 3. Gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, rata-rata nilai 64,84% 4. Hasil perkenaan pada bola, rata-rata nilai 75,52% 5. Posisi kaki saat melakukan passing atas, rata-rata nilai 71,63% 6. Sikap badan saat menerima bola, rata-rata nilai 69,36% 7. Gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, rata-rata nilai 67,63% 8. Hasil perkenaan pada bola pada tangan(jari-jari tangan), rata-rata nilai 74% Siklus II Sesuai hasil siklus I yang dimiliki siswa mengenai keterampilan dasar passing hanya mencapai 70,95% bila dibandingkan dengan indikator kinerja yang harus

12 dicapai 75 %, maka penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilanjutkan ke siklus II, yang dilaksanakan pada hari selasa, 21 mei 2013. a. Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, telah terjadi perkembanganyang signifikan bahwa dari 19 siswa yang diamati 16(84,22%) siswa berada pada klasifikasi Baik, sedangkan 3(15,78%) siswa berada pada klasifikasi cukup:. Selengkapnya hasil tersebut dapat dilihat pada table berikut : Klasifikasi Jumlah Siswa Presentase Rata-Rata Nilai Ket Sangat Baik - - - Baik 16 84,22% - Cukup 3 15,78% - Kurang - - - Kurang Sekali - - - Jumlah 19 100 % 78,39% b. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil siklus II, Keterampilan dasar passing siswa kelas VIII 5 SMP Negeri I Batudaa di amati dengan 8 aspek penelitian, memiliki nilai rata-rata 78,39% yang diuraikan sebagai berikut : 1. Posisi kaki saat melakukan passing bawah, rata-rata nilai 79,15% 2. Sikap badan saat menerima bola, rata-rata nilai 77,63% 3. Gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, rata-rata nilai 76,57% 4. Hasil perkenaan pada bola, rata-rata nilai 81,57% 5. Posisi kaki saat melakukan passing atas, rata-rata nilai 78,78% 6. Sikap badan saat menerima bola, rata-rata nilai 76,84% 7. Gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, rata-rata nilai 75,26% 8. Hasil perkenaan pada bola pada tangan(jari-jari tangan), rata-rata nilai 81,31%. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan keterampilan dasar passing dalam permainan bola voli siswa kelas VIII 5 SMP Negeri 1 Batudaa melalui metode berpasangan. Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan metode berpasangan dapat meningkatkan keterampilan dasar passing pada permainan bola voli. Maka peneliti menetapkan indikator kinerja sebagai tolak ukur untuk memudahkan penelitian sehingga mencapai keberhasilan. Penelitian tindakan kelas ini dalam pelaksanaannya dilakukan dalam 2 siklus, dimana masing-masing siklus di dahului dengan pemberian tindakan untuk meningkatkan keterampilan dasar passing yang dimiliki siswa. Sebelum pelaksanaan siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal guna

mengetahui keterampilan yang dimiliki siswa dalam melakukan keterampilan dasar passing. Berdasarkan hasil analisis data pada observasi awal ditemukan hasil sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata keterampilan dasar passing siswa adalah 49,62 % termasuk dalam kategori kurang. 2. Nilai rata-rata keterampilan dasar passing melalui aspek yang di amati, yaitu : a) posisi kaki saat melakukan passing bawah, nilai rata-rata siswa adalah 52,36 %, termasuk dalam kategori kurang. b) sikap badan saat menerima bola, nilai ratarata siswa adalah 47,21 %, termasuk dalam kategori kurang. c) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, nilai rata-rata siswa adalah 45,94 %, termasuk dalam kategori kurang. d) hasil perkenaan pada bola, nilai rata-rata siswa adalah 56,68 %, termasuk dalam kategori kurang. e) posisi kaki saat melakukan passing atas, nilai rata-rata siswa adalah 51,05 %, termasuk dalam kategori kurang. f) sikap badan saat menerima bola, nilai rata-rata siswa adalah 47 %, termasuk dalam kategori kurang. g) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, nilai rata-rata siswa adalah 42,21 %, termasuk dalam kategori kurang. h) hasil perkenaan pada bola pada tangan(jari-jari tangan), nilai rata-rata siswa adalah 54,52%, termasuk dalam kategori kurang. Melihat hasil di atas bila dibandingkan dengan indikator kinerja yakni 75% maka penelitian dilanjutkan ke siklus I dengan memperbaiki dan menyempurnakan gerakan dengan melihat indikator-indikator yang telah di tetapkan dalam penilaian keterampilan dasar passing pada permainan bola voli. Pada pelaksanaan atau pemberian tindakan pada siklus I hasilnya menunjukan bahwa dari jumlah 19 orang, kategori baik 3 orang ( 15,78 % ), termasuk kategori cukup 16 orang ( 84,22 % ). Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I, ditemukan hasil sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata keterampilan dasar passing siswa adalah 70,95 % termasuk dalam kategori cukup. 2. Nilai rata-rata keterampilan dasar passing melalui aspek yang di amati, yaitu : a) posisi kaki saat melakukan passing bawah, nilai rata-rata siswa adalah 71,73 %, termasuk dalam kategori cukup. b) sikap badan saat menerima bola, nilai rata-rata siswa adalah 69,94 %, termasuk dalam kategori cukup. c) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, nilai rata-rata siswa adalah 64,84 %, termasuk dalam kategori cukup. d) hasil perkenaan pada bola, nilai rata-rata siswa adalah 75,52 %, termasuk dalam kategori baik. e) posisi kaki saat melakukan passing atas, nilai rata-rata siswa adalah 71,63 %, termasuk dalam kategori cukup. f) sikap badan saat menerima bola, nilai rata-rata siswa adalah 69,36 %, termasuk dalam kategori cukup. g) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, nilai rata-rata siswa adalah 67,63 %, termasuk dalam kategori cukup. h) hasil perkenaan pada bola pada tangan(jari-jari tangan), nilai rata-rata siswa adalah 74%, termasuk dalam kategori cukup. Melihat hasil di atas bila dibandingkan dengan indikator kinerja yakni 75% maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki dan menyempurnakan gerakan dengan melihat indikator-indikator yang telah di tetapkan dalam penilaian keterampilan dasar passing pada permainan bola voli. Pada pelaksanaan atau 13

14 pemberian tindakan pada siklus II hasilnya menunjukan bahwa dari jumlah 19 orang, kategori baik 16 orang ( 84,22 % ), termasuk kategori cukup 3 orang ( 15,78 % ). Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II, dapat dilihat hasil sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata keterampilan dasar passing siswa adalah 78,39 % termasuk dalam kategori baik. 2. Nilai rata-rata keterampilan dasar passing melalui aspek yang di amati, yaitu : a) posisi kaki saat melakukan passing bawah, nilai rata-rata siswa adalah 79,15 %, termasuk dalam kategori baik. b) sikap badan saat menerima bola, nilai rata-rata siswa adalah 77,63 %, termasuk dalam kategori baik. c) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, nilai rata-rata siswa adalah 76,57 %, termasuk dalam kategori baik. d) hasil perkenaan pada bola, nilai rata-rata siswa adalah 81,57 %, termasuk dalam kategori baik. e) posisi kaki saat melakukan passing atas, nilai rata-rata siswa adalah 78,78 %, termasuk dalam kategori baik. f) sikap badan saat menerima bola, nilai rata-rata siswa adalah 76,84 %, termasuk dalam kategori baik. g) gerakan koordinasi antara kaki dan tangan, nilai rata-rata siswa adalah 75,26 %, termasuk dalam kategori baik. h) hasil perkenaan pada bola pada tangan(jari-jari tangan), nilai rata-rata siswa adalah 81,31%, termasuk dalam kategori baik. Dari hasil dat di atas maka penelitian mengalami peningkatan yaitu 78,39% bila dibandingkan dengan indikator kinerja 75%. Berdasarkan hasil pengamatan observasi awal yakni 49,62%, siklus I 70,95% sampai siklus II 78,39% penelitian mengalami peningkatan bahkan melebihi indikator kinerja yaitu 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran penjaskes khususnya pada permainan bola voli dengan menggunakan metode berpasangan dapat meningkatkan keterampilan dasar passing pada siswa kelas VIII 5 SMP Negeri I Batudaa. Dengan demikian hipotesis dapat diterima dan penelitian dianggap berhasil dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : pada pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan khususnya materi keterampilan dasar passing pada permainan bola voli dengan menggunakan metode berpasangan siswa dapat mengetahui gerakan demi gerakan pada saat melakukan passing, dimana dari observasi awal dari jumlah siswa 19 orang, yang termasuk kategori kurang 19 orang yaitu dari seluruh jumlah siswa, hasil yang dicapai pada observasi awal dengan nilai rata-rata 49,62%. Pada siklus I yang termasuk kategori baik 3 orang, kategori cukup 16 orang, sehingga hasil yang dicapai dengan nilai rata-rata 70,95%. Pada siklus II termasuk kategori baik 16 orang, kategori cukup 3 orang, sehingga hasil yang dicapai pada siklus II yaitu dengan nilai rata-rata 78,39%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode berpasangan dapat meningkatkan keterampilan dasar passing pada permainan bola voli siswa kelas

15 VIII 5 SMP Negeri 1 Batudaa, dengan hasil tersebut maka penelitian ini dinyatakan tuntas dan hipotesis dapat diterima. Saran Dari hasil penelitian ternyata metode berpasangan mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan siswa dalam melakukan passing pada permainan bola voli. Sehingga penelitian ini dapat memotivasi guru untuk lebih aktif, dan kreatif dalam melaksanakan proses belajar mengajar, yang bisa menciptakan suasana pembelajaran dan menyenangkan bagi peserta didik.