BAB II KAJIAN PUSTAKA. demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari

BAB II LANDASAN TEORI. maupun muda semua sangat mengemari olah raga ini. diperbolehkan menggunakan anggota badan kecuali tangan dan lengan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. waktunya terbatas, fisik dan mental yang lelah dan sambil menghadapi lawan. menentukan penampilan pemain di lapangan sepakbola.

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan. sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

TERHADAP HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

SKRIPSI. Oleh: Ria Febriana Effendi NIM

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Perubahan itu

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

PENGARUH LATIHAN LEG CURL DAN LEG EXTENTION TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA 1 BAE KUDUS TAHUN 2011

pinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA- KAKI, DAN KESEIMBANGAN DINAMIS DENGAN KEMAMPUAN DRIBLING

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH PEMAIN SSB DIPONGGOLO BUMIHARJO KECAMATAN WINONG PATI TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Skinner (1950:22), belajar ialah tingkah laku ketika subjek belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Feri Kurniawan (2012 :76) sepakbola adalah permainan bola yang sangat

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA TENDANGAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SD INPRES KAPIROE KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di antara pemain-pemain yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA GRAB START RENANG PADA ATLET PUTRA TIRTA TARUNA YOGYAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI

: SEPTIAN KUKUH SATRIA NIM.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. adalah mencakup somatotipe dan pengukuran-pengukuran anthropometrik. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

Transkripsi:

7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power Otot Tungkai Kondisi fisik seorang atlet memegang peranan yang sangat penting. Dengan tunjangan kondisi fisik yang baik akan meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Menurut Bafirman, (2008:82) Dalam kegiatan berolahraga power merupakan suatu komponen biomotorik yang sangat penting karena power akan menentukan seberapa keras orang dapat memukul, seberapa keras orang dapat menendang, seberapa cepat orang dapat berlari, serta seberapa jauh orang dapat melakukan tolakan dan lain sebagainya. Selanjutnya menurut Wafan dalam Santosa, (2015 :3) Power adalah salah satu unsur kondisi fisik yang dibutuhkan untuk hampir semua cabang olahraga termasuk didalamnya permainan futsal. Hal ini dapat dipahami karena daya ledak (power) tersebut mengandung unsur gerak eksplosif, sedangkan gerakan ini dibutuhkan dalam aktivitas olahraga berprestasi. Menurut Irawadi ( 2011 : 96 ) power merupakan gabungan beberapa unsur fisik yaitu unsur kekuatan dan unsur kecepatan, artinya kemampuan power otot dapat dilihat dari hasil suatu untuk kerja yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan dan kecepatan. selanjutnya menurut Harsono (2001: 24), power adalah produk dari kekuatan dan kecepatan.

8 Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat. Berdasarkan kutipan di atas maka power merupakan pengerahan gaya otot maksimum dengan kecepatan maksimal. Sesuai dengan gerakan eksplosif power yang kuat dan cepat maka power sering menjadi ciri khas pola bermain yang digunakan dalam suatu olahraga seperti pada permainan futsal. Kemampuan yang kuat dan cepat diperlukan terutama bagi tindakan yang membutuhkan tenaga secara maksimal misalkan pada saat melakukan tendangan ke gawang atau shooting. Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa power otot tungkai adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban dan tahanan dengan kecepatan kontraksi yang sangat tinggi dimana Power merupakan gabungan dari dua kemampuan yaitu kekuatan dan kecepatan, dimana kekuatan dan kecepatan dikerahkan maksimum dalam waktu yang sangat cepat dan singkat. Sesuai dari penjelasan Ismaryati, (2006:59) Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepatcepatnya. Power otot tungkai terjadi akibat saling memendek dan memanjang otot tungkai atas dan bawah yang didukung oleh dorongan otot kaki dengan kekuatan dan kecepatan maksimum. Dalam olahraga futsal sangat diperlukan power otot tungkai, terutama saat melakukan shooting. Otot tungkai adalah gabungan dari kekuatan otot tungkai paha atas dan otot tungkai bawah saat berkontraksi hingga relaksasi

9 yang diperlukan dalam melakukan shooting secepat mungkin. Oleh karena itu, dalam permainan futsal seorang pemain dituntut memiliki power yang baik, karena hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap prestasi yang akan dirasih oleh tim yang dibela oleh pemain tersebut. b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Power Otot Tungkai Daya ledak otot merupakan kemampuan otot tubuh. Berbicara tentang kekuatan berarti memberi keberadaan otot tubuh secara menyeluruh. Dengan demikian berarti bahwa semua jenis atau macam kekuatan yang telah dibicarakan di atas di tentukan kemampuan oleh kapasitas otot tubuh secara menyeluruh. Menurut Irawadi (2011 :98) faktor yang mempengaruhi power otot tungkai sebagai berikut : 1).Jenis serabut otot, 2). Panjang otot, 3). Kekuatan otot, 4). Suhu otot, 5). Jenis kelamin, 6). Kelelahan, 7). Koordinasi intermuskuler, 8). Koordinasi antarmuskular, 9). Reaksi otot terhadap rangsangan saraf dan 10). sudut sendi. Selanjutya Nossek dalam Bafirman, (2008:85) menyatakan bahwa, faktor yang mempengaruhi daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi. 1) Kekuatan Kekuatan otot menggambarkan kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot. Dilihat dari segi latihan, kekuatan dibagi menjadi tiga macam: (a) Kekuatan maksimal, (b) Kekuatan daya ledak, (c) Kekuatan daya tahan. Syafruddin (2013 : 72 ). Disamping itu faktor yang mempengaruhi

10 kekuatan otot sebagai unsur daya ledak adalah jenis serabut otot, luas otot rangka, jumlah cross bridge, system metabolisme energi, sudut sendi dan aspek psikoligis. 2) Kecepatan Menurut Irawadi,(2011:62). Kecepatan adalah suatu kemampuan seseorang dalam berpindah tempat dari satu titik ke titik yang lainnya dalam waktu yang sesingkat singkatnya. Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan power merupakan perpaduan antara unsur kekuatan dan kecepatan, baik kecepatan rangsangan syaraf maupun kecepatan reaksi otot. Secara umum dari penjelasan tentang power di atas, terlihat jelas bahwa power sangat menentukan sekali terhadap kualitas permainan futsal, dimana setiap gerakan teknik dasar dalam futsal secara keseluruhan memerlukan power yang baik. Terutama sekali power ini sangat diperlukan dalam melakukan shooting sehingga dapat mencetak gol. c. Batasan Otot Tungkai Otot tungkai adalah otot gerak bagian bawah yang terdiri sebagian otot serat lintang atau otot rangka. Menurut Setiadi (2007:272 ) menyatakan bahwa: Otot tungkai adalah otot yang terdapat pada kedua tungkai antara lain otot tungkai bagian bawah: Otot tabialis anterior, extendon digitarium longus, porenius longus, gastrokneumius, soleus, sedangkan otot tungkai atas adalah: tensor fasiolata, abduktor sartorius, rectus femoris, vastus leteralis dan vastus medialis.

11 Selanjutnya menurut Jonath dan krempel dalam syafruddin (2013:83 ), Faktor yang membatasi kemampuan kekuatan otot manusia secara manusia secra umum antara lain : Penampang serabut otot, jumlah serabut otot, struktur dan bentuk otot, panjang otot, kecepatan kontraksi otot, tingkat peregangan otot, tonus otot, koordinansi otot ( koordinasi didalam otot), koordinasi otot inter (koordinasi antara otot-otot tubuh yang bekerjasama pada suatu gerakan yang diberikan, motivasi, usia dan jenis kelamin).setiap orang atau manusia mempunyai sistem otot yang tidak sama, yang terlihat dari salah satunya adalah besar atau kecinya otot seseorang. Sebagaimana kita ketahui, bahwa tubuh kita dibungkus oleh jaringanjaringan otot atau gumpalan daging. Jaringan jaringan otot berfungsi sebagai penggerak tubuh dalam melakukan gerakan. Otot tungkai termasuk kedalam otot yang berada pada anggota gerak bagian bawah. Otot-otot anggota gerak bawah dapat dibedakan atas otot pangkal paha, hampir semua terentang antara gelang panggul dan tungkai atas yang menggerakkan serta menggungkung tungkai atas disendi paha. Sebagian dari otot tungkai dapat dibagi atas otot-otot kedang yang terletak pada bidang belakang (separuh selaput, otot separuh urat, otot bisep paha). Otot tungkai bagian bawah sebagaimana dijelaskan oleh Setiadi, (2007:273) terdiri dari : 1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior, fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokan kaki 2. Muskulus ekstensor talangus longus, yang fungsinya meluruskan jari telunjuk ketengah jari, jari manis dan kelingking jari. 3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. 4. Urat arkiles, ( tendo arkhiles ), yang fuungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokan tungkai bawah lutut. 5. Otot ketul empu kaki panjang ( muskulus falangus longus ), fungsinya membengkokan empu kaki. 6. Otot tulang betis belakang ( muskulus tibialis posterior), fungsinya dapat membengkokan kaki disendi tumit dan telapak kaki sebelah ke dalam

12 7. Otot kedang jari bersama, fungsinya dapat meluruskan jari kaki ( muskulus ekstensor falangus 1-5 ) Mengenai otot tungkai yang lebih dominan dalam shooting, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1. Otot tungkai (Setiadi, 2007:274) Dari gambar diatas maka penjelasan otot yang berperan dalam gerakan shooting ialah : 1. Pengerak Utama ( Musculus quadriceps femoris, biceps femoris dan musculus tibialis anterior, tibialis posterior, dipakai dalam gerakan menendang dan Musculus bicep femoris, dipakai pada saat shooting, dan lari ). 2. Penggerak Antagonis pada pergerkan otot Musculus bicep femoris, dan musculus quadriceps femoris, terjadi pemendekan otot pada muschulus bicep femoris dan pemanjangan otot pada musculus quadriceps femoris. 3. Pegerak Stabilitas

13 Musculus tensor fascia latae, Musculus gastrocnemius, Musculus tibialis anterior dan tibialis posterior. Shooting dalam permaian futsal sangat mengutamakan power otot tungkai pada seorang pemain, apalagi saat melakukan shooting yang kuat secara eksplosif. Jika power otot tungkai seorang pemain rendah saat melakukan shooting maka shooting yang dilakukan akan mudah diantisipasi dan sangat menguntungkan bagi lawan serta tidak tepat sasaran. 2. Hakikat Tendangan ke Gawang (Shooting) a. Pengertian Tendangan ke Gawang ( Shooting ) Istilah shooting atau lebih dikenal dengan tendangan ke gawang merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola ke sasaran dengan menggunakan kaki. Menurut Marhaendro dalam Hanafi, (2015:192) Shooting adalah tendangan ke arah gawang untuk menciptakan gol. Shooting mempunyai ciri khas laju bola yang sangat cepat dan keras serta sulit diantisipasi oleh penjaga gawang. Namun demikian shooting yang baik harus memadukan antara kekuatan dan akurasi tembakan. Dalam permainan futsal teknik shooting merupakan teknik yang kompleks dalam pelaksanaannya dibutuhkan komponen fisik berupa kekuatan kaki yang baik dan terutama pada bagian punggung kaki. Hal tersebut dapat diperoleh dari latihan fisik yang cukup dan belajar teknik secara perlahan atau bertahap. Menurut Mielke, (2003:67 ) Agar berhasil menendang bola, seorang pemain perlu mengembangakan keterampilan menggiring bola dan juga

14 keterampilan bola lainnya, seperti passing atau menyundul bola. Kebanyakan peluang melakukan tembakan datang secara tiba-tiba, dan seorang pemain harus siap memanfaatkan kesempatan melakukan tembakan jika telah tiba waktunya. Selanjutnya Menurut Mielke dalam Romadhon,(2017:2) Dari sudut pandang penyerangan, tujuan pertandingan futsal adalah melakukan shooting ke gawang. Seorang pemain harus menguasai keterampilan gerak dasar menendang bola dan selanjutnya mengembangkan sederatan teknik shooting yang memungkinkannya untuk melakukan tendangan shooting dan mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan. Aspek terpenting dalam melakukan teknik shooting menurut Irawan, (2009:34) adalah kaki tumpuan, penempatan sudut kaki tumpu sangat menentukan arah dan kekuatan tendangan. Kemampuan melakukan shooting dengan kuat dan akurat menggunakan kedua kaki baik kaki kanan maupun kaki kiri adalah faktor yang paling penting karena keberhasilan seorang pemain sebagai pencetak gol tergantung dari faktor tersebut. Untuk menghasilkan tembakan yang sempurna dibutuhkan keseimbangan dan kelenturan, penempatan posisi kaki yang menjadi tumpuan dan kaki yang menembak bola sangat penting. Kaki yang menendang harus sesuai dengan gerakan untuk menembak, tubuh bagian atas juga memiliki peran yang sangat penting ketika badan ditarik ke belakang tendangan akan keras sebaliknya jika badan di condongkan ke depan tembakan akan pelan.

15 b. Teknik Dasar Shooting Menurut Lhaksana, (2011 : 34) Shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain, teknik ini merupakan cara untuk menciptkan gol, karena seluruh pemain mendapat kesempatan untuk menciptkan gol dalam memenangkan pertandingan. Menembak bola ke arah gawang merupakan salah satu tujuan dari menendang dalam permainan futsal. Shooting salah satu unsur penting dalam futsal dan aspek terpenting dalam membentuk adalah kaki tumpuan, penempatan sudut kaki tumpuan sangat menentukan arah dan kekuatan tendangan. Kemampuan melakukan shooting dengan kuat dan akurat menggunakan kedua kaki baik kaki kanan maupun kaki kiri adalah faktor yang paling penting karena keberhasilan seorang pemain sebagai pencetak gol tergantung dari faktor tersebut. Untuk menghasilkan tembakan yang sempurna dibutuhkan keseimbangan dan kelenturan, penempatan posisi kaki yang menjadi tumpuan dan kaki yang menembak bola sangat penting. Kaki yang menendang harus sesuai dengan gerakan untuk menembak, tubuh bagian atas juga memiliki peran yang sangat penting ketika badan ditarik ke belakang akan keras sebaliknya jika badan dicondongkan ke depan tembakan akan pelan. Dalam futsal, Menurut Irawan (2009: 35), cara melakukan shooting bisa dilakukan dengan cara menggunakan punggung kaki dan ujung kaki. gerak shooting bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

16 a. Tempatkan kaki tumpu di samping bola dengan jari-jari kaki lurus menghadap arah gawang, bukan kaki yang untuk menendang. b. Gunakan bagian punggung kaki untuk melakukan tembakan. c. Konsentrasikan pandangan ke arah bola tepat di tengah-tengah bola pada saat punggung kaki menyentuh bola. d. Kunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat. e. Posisi badan condong ke depan, apabila badan tidak dicondongkan kemungkinan besar perkenaan bola di bagian bawah dan akan melambung tinggi. f. Diteruskan dengan gerakan lanjutan, yaitu setelah sentuhan dengan bola dalam melakukan tembakan ayunan kaki jangan dihentikan. Dari penjelasan di atas lebih jelasnya dapat kita lihat dari gambar di bawah ini: Gambar 2. Shooting bola menggunakan punggung kaki http://www.berbagaireviews.com/2014/10/basic-techniques-offootall-teknik.html 1) Tempatkan kaki tumpu di samping bola dengan jari-jari kaki lurus menghadap arah gawang, bukan kaki yang untuk menendang. 2) Gunakan bagian punggung kaki untuk melakukan shooting. Konsentrasikan pandangan ke arah bola tepat di tengah-tengah bola pada saat punggung kaki menyentuh bola. 3) Kunci kaki kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat.

17 Selain harus memiliki fisik yang prima, shooting juga harus sering di latih karena suatu teknik dasar tidak cukup hanya dengan kemampuan fisik saja tetapi juga membutuhkan latihan yang terprogram. Sedangakan cara yang paling tepat dalam melatih shooting adalah melatih tendangan shooting berkali-kali dengan menggunakan teknik yang benar. B. Kerangka Pemikiran Kesempurnaan teknik individu, strategi pertandingan, taktik tim, serta penerapan segala aspek tersebut dalam pertandingan sangat berpengaruh pada kemenangan tim dalam pertandingan. Dalam futsal, kemenangan yang diraih adalah berdasarkan gol yang berhasil diciptakan oleh pemain sebagai buah kerja sama tim. Salah satu cara untuk mencetak gol adalah melalui shooting menuju gawang lawan. Kemampuan teknik-teknik ini dapat lebih baik jika ditunjang dengan kemampuan kondisi fisik yang baik. Untuk dapat melakukan shooting dengan baik dan menghasilkan gol, seorang pemain harus menguasai teknik shooting dengan benar. Selain penguasaan teknik, seorang pemain harus ditunjang dengan faktor fisik yang baik pula. Faktor tersebut di antaranya power otot tungkai. Power adalah kemampuan sebuah otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam situasi gerakan yang utuh. Kemampuan power sangat diperlukan bagi atlet olahraga yang membutuhkan gerakan secara cepat dan kuat, misalnya pada saat pemain futsal melakukan shooting atau tendangan ke gawang.

18 Shooting atau tendangan ke gawang adalah proses menendang bola sekencang-kencangnya dan akurat. Shooting ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan gol ke gawang lawan. Semakin banyak gol yang tercipta maka akan semakin dekat suatu tim menuju kemenangan. Dalam melakukan suatu shooting tentunya seorang pemain juga harus memperhatikan power otot tungkai yang dimiliki. Semakin bagus power otot tungkai yang dimiliki oleh seorang pemain sepakbola maka akan semakin besar peluang yang tercipta untuk menghasilkan suatu gol. Berdasarkan paparan di atas, maka Pemain yang memiliki power otot yang bagus akan dapat menciptakan akurasi shooting yang bagus pula, berarti hal ini akan sangat menguntungkan bagi tim tersebut. Sebaliknya juga demikian, jika seorang pemain memiliki power otot yang kurang bagus, maka diduga pemain tersebut akan sulit melakukan shooting yang bagus. C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan asumsi dalam kerangka pemikiran, maka dapat ditetapkan hipotesis dalam penelitian ini yakni terdapat kontribusi Power otot tungkai terhadap kemampuan shooting pada olahraga futsal putri Darek Universitas Islam Riau.