PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar KURNIA LISTRIANA A510100078 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama Pangkat/Golongan : Dra. Sri Hartini, M.Pd : IV.A Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa: Nama : Kurnia Listriana NIM : A 510 100 078 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Judul : PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipubikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya. Surakarta, 23 Desember 2013 Pembimbing, Dra. Sri Hartini, M.Pd NIK. 050
ABSTRAK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Kurnia listriana, A 510 100 078, Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadyah Surakarta, 2013, 106 halaman. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui strategi Quantum Teaching. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yang dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek adalah siswa kelas III MI Muhammadiyah Blagung, Simo, Boyolali yang berjumlah 28 siswa.tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun instrumen dalam pengumpulan data adalah lembar observasi, lembar wawancara, dan RPP. Tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan strategi pembelajaran QuantumTeaching dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA pada setiap siklus. Sebelum tindakan (pra siklus) jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran IPA adalah 11 siswa (40%), siklus I jumlah keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 20 siswa (72%), Siklus II keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 25 siswa (87%). Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa penerapan strategi Quantum Teaching dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas III MI Muhammadiyah Blagung Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Kata Kunci : Keaktifan belajar, Strategi Quantum Teaching
A. PENDAHULUAN Dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan bunyi UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pasal 3 tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia adalah untuk mencerdaskan, berfikir kreatif, serta mempunyai rasa tanggung jawab. Berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional tersebut, IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membimbing seseorang untuk dapat berfikir secara cerdas, kreatif, dan mempunyai rasa tanggung jawab. Akan tetapi banyak orang yang kurang menyukai pelajaran IPA, salah satu penyebabnya adalah pembelajaran IPA hanya menekankan pada aspek kognitif saja dengan menggunakan hafalan untuk menguasai ilmu pengetahuan, bukan mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kelas III MI Muhammadiyah Blagung, rendahnya keaktifan belajar IPA disebabkan oleh beberapa faktor antara lain 1) kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru, 2) proses pembelajaran IPA yang ditemui masih konvensional (mengunakan metode ceramah), 3) dalam pelaksanaannya pembelajaran guru
masih menerapkan catat buku sampai habis, 4) siswa merasa kurang mendapat pengarahan dan bimbingan dalam belajar mandiri. Salah satu bentuk strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Quantum Teaching. Depoter,dkk. (2007) menjelaskan bahwa Quantum teaching dirancang untuk menjadi sahabat bagi peserta didik untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa. Komponen yang ada dalam pembelajaran quantum teaching diantaranya dikenal dengan sebutan sistem TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demostrasikan, Ulangi, Rayakan) Berdasarkan latar belakang masalah diatas, tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPA melalui strategi pembelajaran Quantum Teaching. B. LANDASAN TEORI Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap, Susanto (2013:167). Menurut Jacobson dan Bergman (1980) dalam Susanto (2013:170) karakteristik IPA adalah: 1) merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori 2) sikap keingintahuan, dan ketekunan dalam menyingkap rahasia alam, 3) ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alam berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya
yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Fokus program pengajaran IPA di SD/ MI hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap dunia mereka dimana mereka hidup. Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat berkerja, giat berusaha, mampu bereaksi dan beraksi. Sedangkan menurut Aunurrahman, (2009) Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal baik intelektual, emosi, dan fisik yang dapat mengembangkan siswa kearah positif saat lingkunganya memberikan ruang yang baik untuk perkembangan keaktifan tersebut. Dari pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar IPA adalah suatu kesibukan atau kegiatan baik intelektual, emosi, dan fisik yang terjadi dengan cara memahami apa yang diamati, yang menghasilkan produk, proses, dan sikap C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2006: 96). Sekolah yang dijadikan tempat penelitian mengenai strategi Quantum Teaching adalah MI Muhammadiyah Blagung, Simo, Boyolali. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai bulan Desember 2014. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan utama
sebagai berikut: (1) Tahap Perencanaan, (2) Tahap Pelaksanaan Tindakan, (3) Tahap Pengamatan/ Observasi, dan (4) Refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Melalui metode wawancara dan dokumentasi di MI Muhammadiyah Blagung data yang diperoleh melalui metode observasi semakin jelas dan akurat. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi. Menurut Moleong (dalam Sukardi, 2006: 106) triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu kejadian yang diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data yang ada. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi data, triangulasi sumber, triangulasi metode. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman (dalam Susilo, dkk. 2009: 103). Untuk dapat mengukur keberhasilan suatu tindakan diperlukan indikator pencapaian minat belajar siswa. Indikator pencapaian minat belajar dalam penelitian ini diantaranya: 1) Sikap, 2) Kerja Sama, dan 3) Partisipasi. D. HASIL PENELITIAN Depoter,dkk. (2007) menjelaskan bahwa Quantum teaching dirancang untuk menjadi sahabat bagi peserta didik untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa. Komponen yang ada dalam pembelajaran quantum teaching
diantaranya dikenal dengan sebutan sistem TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demostrasikan, Ulangi, Rayakan) Strategi Quantum Teaching merupakan salah satu stategi pembelajaran yang inovatif, strategi tersebut dapat membawa dunia mereka kedunia kita dan mengantar dunia mereka ke dunia kita. Maksud dari kata-kata tersebut adalah dengan membawa pengetahuan awal yang telah diperoleh siswa kedalam pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga diharapkan pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan menyenangkan dan siswa menaruh minat dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti kemudian dianalisis dan direfleksi pada tiap akhir siklus untuk menentukan keberhasilan penelitian apakah perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya ataupun tidak. Dalam pelaksanaan siklus I pertemuan ke- 1 guru menerapkan strategi Quantum Teaching dalam pembelajaran IPA. Kemampuan guru dalam menggunakan strategi Quantum Teaching pada pembelajaran IPA belum maksimal. Dalam pelaksanaan pembelajarannya masih ada beberapa siswa terlihat binggung dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena petunjuk guru belum begitu jelas. Guru belum dapat mengelola kelas dengan baik sehingga suasana pembelajaran belum kondusif, masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri saat siswa lain membacakan hasil praktikumnya. Guru juga
belum dapat mengelola waktu dengan baik. Akan tetapi pada siklus I pertemuan ke- 2 siswa sudah mulai terbiasa dengan strategi yang diterapkan guru, siswa yang ramai saat pembelajaran berkurang sedangkan siswa yang aktif dalam pembelajaran meningkat meskipun belum maksimal, guru juga sudah dapat mengelola waktu dengan baik. Dalam pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran IPA dengan strategi Quantum teaching mengalami peningkatan. Sebagian besar siswa sudah aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung optimal, suasana pembelajaran menyenangkan dan kondusif. Siswa sudah sangat antusias dan minat dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh juga mengalami peningkatan. Pada Siklus I pertemuan ke- 1, nilai rata-rata dari setiap keaktifan yaitu: (1) Sikap, rata-rata yang diperoleh adalah 72% (20 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA; (2) Kerja Sama, rata-rata yang diperoleh adalah 75% (21 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA; (3) Partisipasi, rata-rata yang diperoleh adalah 72% (20 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pada siklus I pertemuan ke- 2 hasil penilaian keaktifan yang telah dilaksanakan sebagai berikut: (1) Sikap, ratarata yang diperoleh adalah 86% (25 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA; (2) Kerja Sama, rata-rata yang diperoleh adalah 80% (23 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA; (3) Partisipasi, rata-rata yang diperoleh adalah 85% (24 siswa) yang aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus I secara keseluruhan siswa yang aktifan dalam pembelajaran IPA kelas III dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching sebanyak 20 siswa (72%). Pada siklus II pertemuan ke- 1 nilai keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah: (1) Sikap, rata-rata yang diperoleh adalah 90% (26 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA; (2) Kerja Sama, ratarata yang diperoleh adalah 87% (25 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA; (3) Partisipasi, rata-rata yang diperoleh adalah 87% (25 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pada siklus II pertemuan ke- 2 hasil penilaian keaktifan yang telah dilaksanakan sebagai berikut: (1) Sikap, rata-rata yang diperoleh adalah 99% (27 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA; (2) Kerja Sama, rata-rata yang diperoleh adalah 95% (27 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA; (3) Partisipasi, rata-rata yang diperoleh adalah 95% (27 siswa) yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus II secara keseluruhan aktifan siswa dalam pembelajaran IPA kelas III dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching sebanyak 25 siswa (87%). Berdasarkan hasil dari data siklus I dan Siklus II maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar IPA kelas III dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching pada siklus I meningkat dengan
prosentase 72% yaitu 20 siswa aktif dan pada siklus II meninkat menjadi 87% (25 siswa). E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui strategi Quantum Teaching. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penerapan strategi Quantum teaching dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III MI Muhammadiyah Blagung, Simo, Boyolali. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan, dari 28 siswa hanya 11 siswa (40%) yang masuk dalam kriteria aktif dalam melaksanakan pembelajaran IPA, sedangkan 17 siswa lainya masuk kedalam kriteria pasif. Pada siklus I keaktifan belajar IPA kelas III dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching meningkat dengan prosentase 72% yaitu 20 siswa aktif dan pada siklus II keaktifan belajar IPA meninkat menjadi 87% (25 siswa) aktif dalam pembelajaran IPA. 2. Saran Berdasarkan pengalaman melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Blagung, Simo, Boyolali dalam penerapan strategi Quantum teaching, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bagi Guru Guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru. Guru juga harus menciptakan suasana pembelajaran yang didalamnya siswa terlibat aktif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. 2. Bagi Siswa Sebaiknya siswa memahami dan melaksanakan mekanisme pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching dengan baik sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. 3. Bagi Sekolah Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengupayakan penambahan sarana prasarana guna meningkatkan inovasi pembelajaran. Khususnya yang berkaitan dengan penggunaan strategi quantum teaching. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti berikutnya diharapkan lebih mengembangkan ide-ide dan inovasi-inovasi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta. Deporter, Bobbi dkk. 2007. Quantum TeachingMempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.PT Mizan Pustaka. Sukardi. 2006. Metoologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bima Aksara. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: kencana Prenada Media Group. Susilo, Herawati, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Bayumedia.