KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Mei 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Data s.d Maret P a g e

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Februari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Mei 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Page 1

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Januari 2012 Page 1

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Desember 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Agustus 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN JUNI 2008

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN APRIL 2009

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN MEI 2008

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015

TABEL 1 CAKUPAN LAPORAN WILAYA DAN INSTITUSI MASYARAKAT PER KAB / KOTA DI PROP. SUMSEL BULAN JULI 2009

CAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,37. Berkaitanjuga dengan tingkat BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012

Grafik 1. Cakupan Laporan JANUARI 45,67 39,75 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN MEI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim FEBRUARI 24,86 FKB FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA PEMERINTAH. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara FEBRUARI

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim MARET 64,96 57,01 28,49 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara MARET 46,30

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM S/D BULAN FEBRUARI 2012 PERWAKILAN BKKBN PROV. KALTIM SAMARINDA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN DESEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN NOVEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN FEBRUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN JANUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM S/D BULAN JANUARI 2012 PERWAKILAN BKKBN PROV. KALTIM SAMARINDA

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN NOVEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN OKTOBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN APRIL Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

PENDAHULUAN. I. Pelayanan Kontrasepsi. Bersumber dari Rek.Kab.F/II/KB/08 berisi tentang ulasan yang membahas 2 (dua) bagian pembahasan yaitu :

OKTOBER 2009 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Maret 2014)

ANALISIS & EVALUASI HASIL PELKON & DALLAP. (Data Bulan Mei 2014)

RAPAT PENGENDALIAN DATA BULAN MEI TAHUN 2009 BIDANG IKAP BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI. SUMATERA SELATAN

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

A. Cakupan Laporan. B. Hasil Pelayanan Kontrasepsi. PENDAHULUAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Februari 2014)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan September 2014)

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

Realisasi KKP Kota Denpasar sampai dengan Bulan Desember 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM ( RADALGRAM ) MARET 2016 PROVINSI ACEH

Perwakilan BKKBN Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN JANUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN BULAN DESEMBER 2015

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Desember 2014)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan April 2014)

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

LAPORAN UMPAN BALIK FEBRUARI 2016 PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN LAPANGAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Juni 2014)

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Program KKB Kota Tegal Tahun 2015

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN MARET TAHUN 2017

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN JUNI TAHUN 2017

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN JULI TAHUN 2017

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN MEI TAHUN 2017

BAB. I TARGET SASARAN KINERJA PELAKSANAAN KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

REK.KAB F/II/KB/11 - DPS 87,76% - BPS 90,79% 3 GUNUNGKIDUL 100% 100% 4 KULONPROGO 100% 100% 5 KOTA YOGYAKARTA - KKB PEMERINTAH 100,00%

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN FEBRUARI TAHUN 2017

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

SASARAN PROGRAM KB NASIONAL TAHUN 2010

EVALUASI PROGRAM KKBPK KABID ADPIN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN FEBRUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK BKKBN 2015

DAFTAR ISI B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

TABEL 3. KKP JUMLAH DAN PERSENTASE PENCAPAIAN PB SAMPAI DENGAN BULAN MARET 2011 DAN APRIL 2011 TOTAL MARET 2011 APRIL 2011 NO KAB/KOTA % THD

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN APRIL TAHUN 2017

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB PP KABUPATEN BULELENG BULAN SEPTEMBER TAHUN 2016

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB PP KABUPATEN BULELENG BULAN OKTOBER TAHUN 2016

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Juli 2014)

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-nya, Pencapaian Program bulan Mei tahun 2012 telah selesai dilaksanakan. Materi ini disusun untuk melihat tingkat pencapaian KB bulan Mei 2012 dengan menggunakan data rutin Rek.Kab.F/I/dal/10, Rek.Kab.F/II/KB/08, dan dari komponen terkait (Bidang KB/KR, Bidang KS/PK, Sekretariat, dan Bidang Latbang) yang mampu untuk menyiapkan data pendukung evaluasi kami selama satu bulan ini. Analisis evaluasi data dan keadaan lapangan adalah kegiatan rutin untuk melihat upaya yang telah dilakukan pada pelaksanaan Perkembangan Kependudukan dan Keluarga Berencana yang telah direncanakan. Selain itu analisis dan evaluasi juga dilakukan terhadap kinerja kantor Perwakilan BKKBN Provinsi berdasarkan Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) 2011 yang telah disepakati. Materi Radalgram di tingkat provinsi dimaksudkan juga sebagai informasi bagi semua pengelola program Kependudukan dan KB Nasional di tingkat provinsi dan acuan untuk menentukan kebijakan program yang akan dilakukan pada bulan-bulan berikutnya. Akhirnya pada kesempatan ini kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dan ikut membantu dalam penyelesaian materi radalgram ini. Palembang, 15 Mei 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP. 19670203 199103 2 002

BAB I PENDAHULUAN Situasi dan kondisi kependudukan yang ada merupakan suatu permasalahan yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama, lebih sungguhsungguh, dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang telah dan perlu terus dilakukan oleh pemerintah, bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat, adalah dengan pengendalian jumlah penduduk melalui peningkatan pelayanan keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi (KR) yang terjangkau, bermutu, dan efektif menuju terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas. Program KKB mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia yang sejahtera lahir dan batin. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera yang kemudian direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, serta mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Sebagai salah satu program pembangunan nasional, Program KKB yang telah dilaksanakan selama empat dasawarsa telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas. Hal ini bisa dilihat dari menurunnya angka kelahiran total, dari 5,6 per wanita usia subur pada awal 70-an menjadi 2.3 pada tahun 2007. Pada kurun waktu tersebut, Program KB juga telah berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu kebutuhan hidup masyarakat yang cukup penting, sehingga dalam pelaksanaannya program KB bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah saja tapi juga telah menjadi tanggung jawab masyarakat. Dalam rangka mencapai visi penduduk tumbuh seimbang 2015 berbagai upaya terus dilakukan pemerintah (BKKBN). Usaha menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui penyebarluasan dan penyediaan sarana dan prasarana keluarga berencana.sementara itu, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat/keluarga tentang keluarga berencana,promosi program KB (KIE- KB) gencar dilakukan melalui berbagai media.termasuk juga adalah kegiatankegiatan yang dapat mendorong masyarakat/keluarga untuk melaksanakan atau mempraktekkannorma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Upaya lain yang dilakukan dalam rangka memperkuat dan meningkatkan pencapaian program KBnasional adalah dengan membangun kesepakatan antara Kepala BKKBN Provinsi dan Kepala BKKBN Pusat dalam bentuk Kontrak Kinerja pencapaian beberapa indikator program yang harus dicapai oleh BKKBN Provinsi. Untuk tahun 2012, sasaran kontrak kinerja provinsi (KKP) adalah seperti terlihat dalam Tabel 1. Untuk memonitor perkembangan pelaksanaan program di lapangan dan pencapaian KKP, telah diterapkan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKB yang secara berkala setiap bulan mampu mengumpulkan data dan informasi operasional dari tingkat di lini lapangan yang paling bawah.dengan telah berlalunya bulan Mei 2012, maka perlu dilakukan analisis dan evaluasi untuk melihat sejauh mana upaya dan hasil pencapaian pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang telah dilakukan dibandingkan dengan kebijakan, sasaran, dan program/kegiatan yang telah direncanakan.dari 18 indikator KKP, tidak semua indikator dianalisis dan evaluasi setiap bulan.indikatorjumlah Kelompok BKB Paripurna, Jumlah Kelompok BKR Paripurna, Laporan DAK Bidang KB Kabupaten/Kota, dan Peserta pelatihan yang tercatat dalam sistem komputerisasi Diklat, dilakukan setiap triwulan. Indikator Barang Milik Negara masuk dalam SIMAK-BMN, Laporan Keuangan dan BMN tepat waktu dan sesuai dengan SAP dilakukan setiap semester.

Tabel 1 Sasaran KKP Tahun 2012 NO INDIKATOR SASARAN 1. Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 405.920 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Jumlah Peserta KB Baru KPS dan KSI Jumlah Peserta KB Aktif Jumlah Peserta KB Baru MKJP: - IUD - MOW - IMPLANT - MOP Jumlah Peserta KB Baru Pria (MOP + Kondom) - KONDOM Jumlah Keluarga yang memiliki Balita Aktif BKB Jumlah Kelompok BKB Paripurna Jumlah Keluarga yang memiliki Remaja Aktif BKR Jumlah Kelompok BKR Paripurna Jumlah Kelompok PIK Remaja: - Tahap Tumbuh - Tahap Tegak - Tahap Tegar Jumlah Kelompok BKL Jumlah Keluarga yang memiliki Lansia Aktif BKL Jumlah Kelompok UPPKS Persentase PUS Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I) Anggota Kelompok UPPKS yang Menjadi Peserta KB Persentase Barang Milik Negara (BMN) masuk dalam SIMAK BMN Persentase Laporan Keuangan dan BMN tepat waktu dan sesuai dengan SAP Laporan DAK Bidang KB Kabupaten/Kota per Triwulan Persentase peserta pelatihan yang tercatat dalam sistem komputerisasi Diklat 195.599 925.000 63.520 10.910 2.140 49.470 1.000 51.010 50.010 98.628 306 89.835 199 516 375 84 57 2.165 58.819 1.425 90,0 100 100 13 100

BAB II LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN BULAN MEI 2012 A. CAKUPAN LAPORAN Memasuki bulan ke dua yaitu bulan Mei 2012 laporan rekapitulasi pelayanan kontrasepsi (Rek. F/II/KB/11) dan Pengendalian Lapangan (F/I/Kab-DAL/10 sebagai bahan monitoring dari hasil kegiatan di Kabupaten/ Kota yang masuk sebanyak 15 Kab/Kota atau 100% dari 15 Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Lebih rinci dapat dilihat jumlah sarana pelayanan, petugas lapangan, IMP dan Kelompok Kegiatan (Poktan) yang dilaporkan kegiatan sbb : 1. Laporan yang masuk dari Kecamatan sebanyak 223 atau 99,55 % dari 224 Kecamatan yang ada. Apa bila dilihat dari laporan yang masuk rata rata seluruh Kab/Kota melapor dengan cakupan 100%, kecuali kota L. Linggau (88,89%). 2. Laporan yang masuk dari Desa/Kelurahan sebanyak 3.199 atau 99,44% dari 3.217 Desa/Kelurahan yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk rata rata seluruh Kab/Kota melapor 100%, kecuali Kab. Muba (98.73%), Banyuasin (95,60%), dan L. Linggau (98,61%) 3. Jumlah PPKBD yang melapor sebanyak 3.165 atau 99,91% dari 3.168 PPKBD yang ada. Apa bila dilihat dari laporan yang masuk rata rata Kab/Kota telah melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab. Muba (99,15%) dan L.Linggau (98,61%).

4. Jumlah Sub.PPKBD yang dilaporkan sebanyak 13.459 atau 96,74% dari 13.913 Sub PPKBD yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk, rata rata Kab/Kota melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab.Muba (99,55%), Mura (89,42%), Palembang (91,58%), dan L.Linggau (99,43%). 5. Jumlah Klinik KB Pemerintah secara keseluruhan yang melapor sebanyak 922 atau 93,99% dari 981 klinik yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk, rata-rata kab/kota melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab. OKI (95,65%), Lahat (53,33%), Mura (91,01%), Banyuasin (96,77%), L.Linggau (86,96) dan Empat Lawang (92,0%). 6. Jumlah klinik KB Swasta secara keseluruhan yang melapor sebanyak 310 atau 98,73% dari 314 klinik yang ada. Apa bila dilihat dari laporan yang masuk rata rata Kab/Kota melapor 100%, kecuali Kabupaten OKI (95,45%), Banyuasin (0%), dan Empat Lawang (94,12%). 7. Laporan yang masuk dari Dokter Praktek Swasta (DPS) sebanyak 364 atau 84,06% dari 433 DPS yang ada. Apa bila dilihat laporan yang masuk rata-rata 100% kecuali Kab. Muba (93,75%), OKI (93,75%), OKU (97,67%), Banyuasin (32,35%), Prabumulih (10%), Pagar Alam (33,33%), L.Linggau (56,52%), Ogan Ilir (37,50%) dan OKUT (93,33%). 8. Laporan yang masuk dari Bidan Praktek Swasta (BPS) sebanyak 2.521 atau 92,01% dari 2.740 BPS yang ada. Apa bila dilihat dari laporan yang masuk, hanya terdapat 6 (enam) Kab/Kota yang melapor dengan cakupan 100% yaitu Muba, Muara enim, Lahat, Mura, Palembang dan OKUS. Sedangkan 9 (sembilan) Kab/kota lainnya bervareasi antara 30,0% (Kota Prabumulih) sampai dengan 98,62% (OKU). Sedangkan Kab. Empat Lawang tidak memiliki Bidan Praktik Swasta. 9. Jumlah kelompok BKB yang dilaporkan sebanyak 2.358 atau 96,56% dari 2.442 kelompok BKB yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk ada 12 (dua belas) Kab/Kota yang melapor dengan cakupan 100% yaitu : Kab. Muba, OKI, OKU, Muara Enim, Lahat, Musirawas, Kota Palembang, Banyuasin, Prabumulih, Pagar Alam, OKU Selatan, dan OKU Timur. Sedangkan 3 (tiga) Kab/Kota lainnya bervariasi dari 63,46% (Empat Lawang) sampai dengan 82,26% (L.Linggau).

10. Jumlah BKR yang melapor sebanyak 2.082 atau 95,16% dari 2.188 kelompok BKR yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk rata-rata Kab/Kota telah melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kota L.Linggau (82,26%), Ogan Ilir (94,05%), dan Empat Lawang (46,15%). 11. Jumlah BKL yang dilaporkan sebanyak 1.864 atau 94,43% dari 1.974 kelompok BKL yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk, Kab/Kota telah melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kota Lubuklinggau (83,10%) Kab. Ogan Ilir (94.05%) dan Kab. Empat Lawang (39,10%). 12. Jumlah kelompok UPPKS yang dilaporkan sebanyak 1.960 atau 94.32% dari 2.078 kelompok UPPKS yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk, Kab/Kota telah melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab/kota Kota Lubuklinggau (84,14%), dan Kab. Empat Lawang (48,48%). B. PENCAPAIAN PROGRAM 1. PROGRAM KELUARGA BERENCANA. a. Peserta KB Baru. Pencapaian PB (Peserta KB Baru) sampai dengan bulan Mei 2012 pada tingkat Provinsi sebanyak 1.95.990 peserta atau 48,28% dari KKP yang tercantum pada kontrak kerja Kepala BKKBN Prop. Sumsel dan Kepala BKKBN Pusat terdiri dari KKP Tahun 2012 sebesar 405.920 peserta. Apabila dilihat pada tingkat Kab/Kota, ada 9 (sembilan) Kab/ Kota yang pencapaiannya diatas rata- rata provinsi yaitu, Kab. Musi Banyuasin (53,16%), Muara Enim (50,06%), Lahat (48,47%), Palembang (48,35%), Banyuasin (50,75%), Pagar Alam (56,38%), Ogan Ilir (55,65%), OKU Selatan (53,02%) dan OKU Timur (55,67%). Sedangkan 6 (enam) Kab/Kota lainnya pencapaian masih dibawah rata-rata Provinsi yaitu antara 36,49% (OKU) sampai dengan 47,56% (Musi Rawas).

b. Peserta KB Baru menurut alat Kontrasepsi. Dari pencapaian PB sebanyak 195.990 atau 48,28% dari KKP 405.920 apabila dilihat menurut metode kontrasepsi per KKP masing masing kontrasepsi sebagai mana yang tercantum pada kontrak kerja Kepala BKKBN Provinsi Sumsel adalah sebagai berikut : - I U D : 5.261 atau 48,22 % dr KKP 10.910 - MOP : 235 atau 23,50 % dr KKP 1.000 - MOW : 842 atau 39,35 % dr KKP 2.140 - Implant : 17.451 atau 35,28 % dr KKP 49.470 - Suntikan : 92.100 atau 68,12 % dr KKP 135.200 - PIL : 64.147 atau 40,81 % dr KKP 157.190 - Kondom : 15.554 atau 31,10 % dr KKP 50.010 Angka pencapaian tertinggi terdapat pada kontrasepsi suntikan yaitu sebesar 92.100 peserta atau 46,99% dari total PB, tertinggi kedua terdapat pada kontrasepsi PIL sebesar 64.147 peserta atau 32,73% dari keseluruhan. Pencapaian PB per mix lainnya masih relatif rendah yaitu pencapain PB: - Kondom sebesar 15.954 peserta atau 8.14% dari total PB - Implant sebesar 17.451 peserta atau 8.90% dari total PB - MOW sebesar 842 peserta atau 0,43% dari total PB. - MOP sebesar 235 peserta atau 0.12% dari total PB. - IUD sebesar 5.261 peserta atau 2,68 % dari total PB. c. Peserta KB Baru Pria. Pencapain peserta KB Baru Pria sampai dengan bulan Mei 2012 sebesar 16.189 peserta atau 38,17% dari KKP sebesar 42.415 dengan rincian MOP sebesar 235 peserta atau 0,55% dari KKP, dan Kondom sebesar 15.954 peserta atau 37,61% dari KKP. Apabila dilihat peserta KB Baru Pria kabupaten/kota dengan pencapaian diatas rata-rata provinsi (28,93%) terdapat 8 (delapan) Kab/kota yaitu Kab. Musi Banyuasin (45,51%), Muara Enim (49,76%), Lahat (45,82%), Banyuasin (46,68%), Kota Pagar Alam (60,87%), OKU Selatan (43,30%), OKU Timur (40,75%), dan Empat Lawang (47,77%). Sedangkan kab/kota yang lainnya

masih dibawah pencapaian provinsi yaitu antara 15,19% (Kota Prabumulih) sampai dengan 38,11% (OKI). Jika diperhatikan untuk partisipasi pria dalam ber KB relatif masih rendah, meskipun beberapa Kabupaten/Kota mengalami peningkatan bahkan pencapaiannya melampaui pencapaian rata-rata provinsi. Meskipun demikian tetap perlu adanya kegiatan peningkatan kuantitas dan kualitas melalui KIE, Konseling dan pelayanan KB yang mengarah pada peningkatan partisipasi KB pria. d. PB menurut sarana pelayanan. Berdasarkan laporan yang masuk Bulan Mei 2012 jumlah PB yang dilayani melalui jalur Pemerintah (Klinik KB Pemerintah), pada tingkat Provinsi sebesar 33.019 peserta atau 69,49% dari total Peserta KB Baru (47,516). Jika dilihat per Kab/Kota yang tertinggi ada di Kota Pagar Alam (95,01%) dan yang terendah adalah Kota Palembang (45,19%). Sedangkan jumlah PB yang dilayani jalur swasta (Klinik KB Swasta, DPS dan BPS) pada tingkat Provinsi sebesar 14.497 peserta atau 30,51%. Jika dilihat per Kab/Kota pencapaian yang tertinggi ada di Kota Palembang (54,81%) dan yang terendah adalah Kota Pagar Alam (4,99%). e. Peserta KB Aktif. Secara Provinsi pembinaan peserta KB aktif pada bulan Mei 2012 mencapai 1.230.749 peserta atau 75,79% dari total jumlah pasangan Usia Subur (PUS) sebesar 1.623.985. Secara provinsi jika dilihat per mix kontrasepsi maka proporsi terbesar pada penggunaan suntikan 507.212 atau 41,21% dari total PA, disusul kemudian dengan penggunaan PIL 329.558 atau 26,78%, sedangkan yang lainnya yaitu IUD sebesar 56.783 atau 4,61%, Implant 222.955 atau 18,12%, MOP sebesar 5.255 atau 0,43%, MOW sebesar 41.361 atau 3,36% dan Kondom sebesar 67.625 atau 5,49%. Penggunaan alkon Pil dan Suntik masih tinggi, meskipun berangsur-angsur pengguna alkon yang lainnya khususnya MKJP sudah diminati oleh masyarakat misalnya Implant. Pembinaan peserta KB Aktif secara Kab/Kota bervariasi berkisar antara 64,95% (OKU Timur) sampai dengan 81,93% (Lahat).

f. Pembinaan KB Aktif Pria. Pembinaan peserta KB Aktif Pria (Kondom+MOP) pada bulan Mei 2012 mencapai 72.880 atau 5,92% dari total PA sebesar 1.230.749 dengan rincian MOP sebesar 5.255 atau 0,43 % dari total PA, dan Kondom sebesar 67.625 atau 5,49% dari total PA. Jika diperhatikan kondisi partisipasi pria dalam ber KB masih rendah, meskipun beberapa Kab/kota mengalami peningkatan capaian lebih tinggi dari pencapaian Provinsi, namun tetap perlu adanya kegiatan peningkatan KIE, konseling dan pelayanan KB yang mengarah pada peningkatan partisipasi KB pria. g. UNMETNEED. Jumlah PUS yang tergolong unmetneed ( PUS IAT dan PUS TIAL) berdasarkan laporan F/I/Kab-Dal/10 pada bulan Mei 2012 di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 211.415 atau 13,02% dari total PUS sebesar 1.623.985. Di tingkat Kab/Kota jumlah unmetneed bervariasi, tertinggi terdapat di Kab. OKU Selatan sebesar 12.852 atau 19,04% dan yang terendah ada di Kota. Lubuk Linggau sebesar 3.089 atau 7,93%. h. Komplikasi Berat, Kegagalan dan Pencabutan Implant. Kegiatan pelayanan kasus komplikasi terhadap peserta KB dikategorikan ke dalam dua macam yaitu Komplikasi Berat dan Kegagalan. Komplikasi Berat pemakaian kontrasepsi dapat dipakai sebagai tolok ukur kualitas pelayanan KB dilapangan. Ada asumsi bila kualitas pelayanan semakin baik diharapkan akan semakin kecil komplikasi yang dialami demikian pula sebaliknya. Pada tingkat Provinsi untuk bulan Mei 2012 terdapat 3 (tiga) kasus komplikasi berat, yaitu IUD 1 (satu) kasus di kab. Banyuasin, Implant 2 (dua) kasus di Kota Palembang. Sedangkan untuk kegagalan terdapat 3 (tiga) kasus yaitu IUD 1 (satu) kasus dan Implant 1 (satu) kasus di Kota pagar Alam, MOP 1 (satu) kasus di kota Palembang. Jumlah pencabutan Implant sampai dengan bulan Mei 2012 sebanyak 12.623 atau 32,92% dari total perkiraan pencabutan implant (38.341) yang akan dicabut tahun ini.

2. PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA a. Perkembangan jumlah kelompok. Jumlah kelompok UPPKS di Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Mei 2012 tercatat sebanyak 2.078 kelompok UPPKS. Keadaan kelompok UPPKS ini jika dilihat perbandingannya dengan jumlah desa yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (3.205) sebanyak 0,65 berarti setiap satu desa terdapat 1 2 kelompok UPPKS. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian di tingkat Provinsi belum melampaui Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang KB/KS yang telah ditetapkan karena didalam SPM diharapkan minimal 78% dari desa yang mempunyai kelompok UPPKS. Jika dilihat Kab/Kota rata rata semua desa di Kab/Kota sudah mempunyai kelompok UPPKS kecuali, Kab. Muba, Lahat, OKU, Mura, Banyuasin, OKU Selatan, dan Muara Enim, yang belum semua desanya mempunyai kelompok UPPKS. b. Jumlah Anggota UPPKS yang Berusaha. Pada tabel 16, menunjukkan bahwa persentase jumlah anggota UPPKS yang berusaha pada bulan Mei 2012. Di tingkat Provinsi jumlah anggota UPPKS yang berusaha sebanyak 25.832 anggota atau 60,45% dari jumlah anggota kelompok UPPKS sebesar 42.734. Bila dibandingkan dengan bulan April 2012 jumlah anggota UPPKS yang berusaha (21.895) mengalami peningkatan sebesar 3.937 atau (15,24%). Anggota keluarga yang berada pada tahapan pra sejahtera dan sejahtera I sebesar 22.048 peserta. Apabila dilihat dari tingkat Kab/Kota pencapaian diatas rata rata Provinsi (85,35%) adalah Kab. Muba (99,65%), Muara Enim (86,99%), Mura 990,35%), Palembang (89,32%), Banyuasin (87,93%), Prabumulih (85,37%), dan Ogan Ilir (91,18%). Sedangkan kab/kota lainnya masih berada di bawah rata-rata provinsi yaitu antara 55,37% (OKI) sampai dengan 84,50% (Lahat). c. Jumlah Anggota UPPKS yang menggunakan Bantuan Modal. Sampai dengan bulan Mei 2011 jumlah anggota UPPKS yang menggunakan bantuan modal dari berbagai sumber sebanyak 30.254 keluarga

atau 70,80% dari seluruh jumlah anggota kelompok UPPKS sebesar 42.734. Dari jumlah anggota kelompok UPPKS tersebut terdapat 24.751 anggota (81.81%) adalah anggota kelompok yang barada pada tahapan Pra Sejahtera dan Sejahtera I. Jika dilihat per Kabupaten/Kota, terdapat 8 (delapan) Kab/kota yang pencapaiannya diatas provinsi (81,81%), yaitu Kab. Muba (97,86%), Muara Enim (87,15%), Lahat (82,07%), Mura (93,93%), Banyuasin (93,04%), Pagar Alam (100,68%), L.Linggau (87,40%), dan OKU Selatan (86,84%). Sedangkan Kab/kota yang lainnya pencapaiannya berkisar antara 23,0% (Palembang) sampai dengan 81,0% (Prabumulih). d. BKB, BKR dan BKL Sampai dengan bulan Mei 2012 jumlah kelompok tribina (BKB, BKR dan BKL) di Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut: BKB sebesar 2.442 dan yang dilaporkan sebanyak 2.358 atau 96,56%, BKR sebanyak 2.188 kelompok yang dilaporkan sebanyak 2.082 atau 95,16% dan BKL sebanyak 1.974 yang dilaporkan sebanyak 1.864 kelompok atau 94,43% ( lih. Lamp. Tabel 3). Jika dibandingkan dengan jumlah Desa yang ada terlihat bahwa jumlah kelompok BKB dengan jumlah Desa sebesar 0,76 atau 76%, rata rata jumlah kelompok BKR dengan jumlah Desa 0,67 atau 67%, rata rata kelompok BKL dan jumlah Desa sebesar 0,60 atau 60%. Berdasarkan data tersebut dapat disampaikan bahwa SPM (Standar Pelayanan Minimal) Desa di Provinsi Sumatera Selatan sudah tercapai seluruhnya, karena SPM SPM tersebut ditetapkan berdasarkan persentase masing masing kelompok dengan ketentuan, jumlah kelompok terhadap jumlah desa sebesar 80% untuk kelompok BKB, 66% untuk kelompok BKR dan 60% untuk kelompok BKL. Di tingkat Kab/Kota untuk kelompok BKB sudah seluruh desa mempunyai kelompok BKB, kecuali Kab. Musirawas, OKU, Banyuasin. Demikian juga untuk kelompok BKR sudah semua desa di Kabupaten mempunyai kelompok BKR, kecuali Kab.OKU, Muara Enim, dan Banyuasin. Sedangkan untuk kelompok BKL belum semua desa di Kabupaten telah memiliki kelompok BKL, kecuali Kab.Empat Lawang.

e. Jumlah Keluarga yang Menjadi Anggota Kelompok Tribina Hadir Dalam Pertemuan Penyuluhan. Jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKB s.d. bulan Mei 2012 di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak keluarga dan yang hadir pada pertemuan penyuluhan kelompok BKB sebesar 102.145 anggota atau 82,43%. Dengan demikian anggota yang belum hadir dalam pertemuan penyuluhan sebanyak 21.768 atau 17,57%. Apabila dilihat Kab/Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKB hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata rata Provinsi (82,43%) terdapat 8 (delapan) kab/kota yaitu, Kab. OKI (93,67%), OKU (84,64%), Mura (100%), Palembang (93,41%), Prabumulih (90,53%), L Linggau (82,54%), Ogan Ilir (83,38%) dan OKU Timur (99,80%). Jumlah keluarga yang mejadi anggota kelompok BKR s.d bulan Mei 2012 di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 87.871 keluarga, dan yang hadir pada pertemuan kelompok BKR sebanyak 69.116 anggota atau 78,66%. Dengan demikian anggota yang belum hadir dalam pertemuan penyuluhan sebanyak 18.755 atau 21,74%. Apabila dilihat di tingkat Kab/Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKR hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata rata provinsi (82,63%) terdapat 7 (tujuh) yaitu: Kab. Muba (96,99%), Mura (100%), Palembang (94,83%), Prabumulih (85,66%), Pagar Alam (97,88%), Ogan Ilir (82,93%), dan OKU Timur (99,10%). Jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKL s.d. bulan Mei 2012 di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 61.946 keluarga dan hadir dalam pertemuan penyuluhan kelompok BKL sebanyak 47.317 anggota atau 76,38%. Dengan demikian jumlah anggota yang belum hadir dalam pertemuan penyuluhan sebanyak 14.629 anggota atau 23,62%. Apa bila dilihat di tingkat Kab/Kota rata rata seluruh Kab/Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKL hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata rata Provinsi (76,38%) adalah Kab. Musi Banyuasin (76,71%), OKU (76,44%), Mura (100%), Palembang (86,89%), Prabumulih (84,17%), Lubuklinggau (91,71%), Ogan Ilir (85,60%), dan OKU Timur (99,27%).

f. Persentase PUS Kelompok Pra S & KS I Pada Kelompok UPPKS Pra KS I yang menjadi peserta KB. Jumlah Kelompok UPPKS online yang tercatat dalam direktori databasis sampai dengan bulan Maret 2012 sebesar 1.353. Jumlah anggota kelompok UPPKS sampai dengan bulan Maret 2012 sebanyak 16.724 dengan jumlah PUS 14.380. Jumlah anggota UPPKS yang menjadi peserta KB sebesar 12.729 atau 88,52% dari PUS. Untuk PUS anggota UPPKS yang terdiri dari Keluarga Pra S dan KS I sebesar 11.620 dan yang menjadi peserta KB sebesar 10.434 (89,79%). 3. PERSEDIAAN ALAT KONTRASEPSI Kondisi stok alat kontrasepsi di gudang Kabupaten/Kota dan Provinsi pada akhir bulan Mei 2012 berdasarkan laporan Rek.Kab.F/V/KB yang masuk sbb : - IUD : 3.278 each - PIL : 2.090.957 cycle - Kondom : 5.900 gross - Suntikan : 1.059.872 vial - Implant : 56.461 set Keterangan: Untuk IUD bulan ini sebesar 3.278 each masih mencukupi penggunaan alkon IUD untuk pemakaian perbulan 765, sedangkan kemampuan ketersediaan alkon 4,3 bulan. Pil sebesar 2.090.957 cycle, pemakaian rata rata per bulan 1.186.223 kemampuan kesediaan alkon 7,6 bulan. Kondom sebesar 70.194 gross, kebutuhan penggunaan kondom rata rata per bulan 17.249 atau kemampuan 4,1 bulan. Suntikan sebesar 1.059.872 vial, kebutuhan penggunaan suntikan rata rata per bulan masih mencukupi sebesar 275.665 sedangkan kemampuan ketersediaan alkon suntikan selama 8,4 bulan. Implant sebesar 56.461 set, kebutuhan penggunaan implant rata rata perbulan sebesar 2.920 atau ketersedian/kemampuan alkon implant sebesar 19,3 bulan