WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PONDOK BERSALIN DESA DAN PONDOK KESEHATAN DESA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

TENTANG. dan Jaminan

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI BENGKULU SELATAN

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 48 PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 48 TAHUN 2009

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.2 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

TENTANG BUPATI SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DINAS KESEHATAN DAERAH KOTA BLITAR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI BERAU

DRAFT RANPERBUP TTG POLA BAGI JASA PELAYANAN RSUD BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 25 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATIEMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR : 0i\ TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN TARIF KAPITASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PENGURANGAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

NOMOR : 10 TAHUN 2009

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 25 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan persalinan (Jampersal) di Kota Kediri agar pelaksanaannya sesuai sasaran dan kepada Masyarakat yang membutuhkan maka perlu ditetapkan petunjuk teknis pelaksanaannya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jamkesmas) di Kota Kediri. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat Dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 45); 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 1

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan Tanggung Jawab keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 5. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang tentang Praktek kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431); 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daera (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaga Negara Tahun 2008 Nomer 59, Tambahan Lembaran Negara Nomer 4844); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 8. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4502); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614); 2

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 13. Peraturan Menteri Dalam Negara Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 313/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 903/MENKES/PER/V/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas; 17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 2562/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Program Jaminan Persalinan; 18. Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 10 Tahun 2007. Menetapkan : MEMUTUSKAN: PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI KOTA KEDIRI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Kediri. 3

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Kediri 3. Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Kediri yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. 4. Jaminan Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. 5. Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Peserta Jamkesmas adalah setiap orang miskin dan tidak mampu, yang terdaftar dan memiliki kartu Jamkesmas dan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. 6. Kartu Jamkesmas adalah identitas yang diberikan kepada setiap Peserta Jamkesmas sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Jaminan Persalinan adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, petongan persalinan, pelayanan nifas, termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. 8. Peserta Program Jaminan Persalinan adalah seluruh sasaran yang belum memiliki Jaminan untuk pelayanan Persalinan. 9. Pemberi Pelayanan Kesehatan, yang selanjutnya disebut PPK adalah sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta Jamkesmas dan keluarganya. 10. PPK Tingkat Pertama adalah sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan tingkat pertama yaitu Puskesmas, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu atau Bidan di Kelurahan atau BPS. 11. Bidan di Kelurahan atau BPS adalah tempat yang menyelenggarakan pelayanan kebidanan bagi wanita hamil, bersalin dan nifas fisiologik baik dirumah ibu bersalin maupun di Kelurahan atau BPS termasuk pelayanan keluarga berencana serta perawatan bayi baru lahir. 12. Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas yang diberi tambahan fasilitas ruangan untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun 4

perawatan sementara di ruangan rawat inap. 13. Rawat Jalan Tingkat Pertama, yang selanjutnya disingkat RJTP adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum yang dilaksanakan pada PPK Tingkat Pertama untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan dan/atau pelayanan. 14. Rawat Jalan Tingkat Pertama, yang selanjutnya disingkat RJTP adalah pelayanan kesehatan yang bersifat umum yang dilaksanakan pada Puskesmas Rawap Inap untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan dan pelayanan media lainnya dimana peserta di rawat inap paling sedikit 1 (satu) hari. 15. Hari Rawat adalah lamanya peserta dirawat, yang jumlahnya dihitung berdasarkan selisih antara tanggal masuk rawat dan tanggal keluar/ meninggal tidak dihitung dan sebaliknya, apabila tanggal masuk dan tanggal keluar/ meninggal sama dihitung 1 (satu) hari rawat. 16. Persalinan adalah proses lahirnya bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan baik secara spontan maupun disertai penyulit yang memerlukan tindakan medis. 17. Pelayanan Rujukan adalah pelayanan yang berlaku di RSUD Gambiran dan/ atau rumah sakit swasta yang ditunjuk untuk melayani peserta Jamkesmas. BAB II TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN Pasal 2 (1) Setiap Peserta Jamkesmas mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap, serta pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan tingkat lanjutan dan rawat inap kelas III di RS Pemerintah atau yang ditunjuk. (2) Pelayanan kesehatan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerapkan sistem rujukan terstruktur dan berjenjang. (3) Pelayanan Persalinan tingkat pertama adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dan 5

berwenang memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan, pelayanan bayi baru lahir, termasuk persiapan rujukan pada saat terjadinya komplikasi tingkat pertama. (4) Pelayanan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan Puskesmas PONED serta jaringannya termasuk fasilitas kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian kerja sama (PKS) Dengan Tim Pengelola Kota. (5) Pada kasus gawat darurat (emergency) seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) wajib memberikan pelayanan. (6) Pelayanan rawat inap tingkat pertama dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan. Pasal 3 (1) Pelayanan obat di Puskesmas menggunakan obat generik yang daftar harganya ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. (2) Penggunaan diluar obat generik masih dapat dimungkinkan sepanjang sesuai dengan indikasi medis berdasarkan Protokol Terapi. (3) Apabila terjadi peresepan yang tidak tersedia di Puskesmas dan gudang farmasi, maka menjadi tanggung jawab Puskesmas. (4) Bidan Pratek Swasta yang melayani Jampersal, penggunaan Obat sesuai yang tersedia di Gudang Farmasi (Dinas Kesehatan). BAB III PROSEDUR PELAYANAN Pasal 4 (1) Peserta Jamkesmas dan Jampersal yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar dapat berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya. (2) Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Peserta Jamkesmas harus menunjukkan Kartu Jamkesmas dan Jampersal harus menunjukkan Kartu Identitas Diri. (3) Apabila Peserta Jamkesmas memerlukan pelayanan kesehatan rujukan, maka peserta yang bersangkutan dapat 6

dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan dengan disertai surat rujukan dan identitas miskin atau Kartu Jamkesmas yang ditunjukkan sejak awal berobat. (4) Apabila Perserta Jampersal memerlukan pelayanan persalinan tingkat lanjutan, maka yang bersangkutan dapat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan dengan disertai surat rujukan kecuali pada kondisi kegawatdaruratan. (5) Pelayanan rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) meliputi : a. Pelayanan rawat jalan spesialistik ; dan b. Pelayanan rawat inap persalinan di rumah sakit PPK Jamkesmas. (6) Dalam keadaan darurat penunjukan identitas miskin atau Kartu Jamkesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) diberi kelonggaran waktu selama 2 x 24 jam. BAB IV BIAYA PELAYANAN KESEHATAN Pasal 5 (1) Pelayanan kesehatan dasar kepada Peserta Jamkesmas dan Jampersal yang diselenggarakan oleh Puskesmas dan jaringannya tidak dipungut biaya retribusi. (2) Peserta Jamkesmas dan Jampersal tidak dikenakan urun biaya dengan alasan apapun. (3) Penggantian biaya pelayanan kesehatan diklaim Kementerian kesehatan melalui Tim pengelola Jamkesmas Kota Kediri setelah diverifikasi sesuai dengan kentuan yang berlaku pada program ini. BAB V PEMANFAATAN DANA JAMKESMAS Pasal 6 (1) Dana yang telah menjadi pendapatan Puskesmas seluruhnya dilaporkan kepada kantor kas daerah (tidak secara fisik) untuk dicatat dan dana tersebut dapat digunakan langsung untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan keperluan kegiatan-kegiatan lainnya. 7

(2) Penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. Jasa pelayanan dan tindakan medis : 50% (Puskesmas); b. Jasa akomondasi, BHP/Alkes/Obat : 30% (Puskesmas); c. Pembinaan : 20% (Dinas Kesehatan) (3) Pemanfaatan dana Jamkesmas di puskesmas dan jaringannya dapat digunakan untuk membayar : a. Pelayanan Rawat Jalan tingkat primer b. Pelayanan Rawat Inap c. Pertolongan persalinan (4) Puskesmas mengajukan klaim ke Dinas KesehatanKota Kediri untuk diverifikasi dan diambil dananya ke Bendahara Jamkesmas Dinas Kesehatan Kota Kediri. (5) Besaran dana dari penyelenggaraan Rawat Jalan Tingkat Primer dihitung berdasarkan jumlah kunjungan x unit cost (berdasarkan perda tarif yang berlaku). Pasal 7 Pemanfaatan Dana Jamkesmas tidak boleh duplikasi dengan sumber pembiayaan lain. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 8 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Walikota. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Kediri Nomor 50 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jamkesmas) di Kota Kediri Tahun 2011 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 8

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Kediri. Ditetapkan di Kediri Pada tanggal 31 Agustus 2012 WALIKOTA KEDIRI, ttd H. SAMSUL ASHAR Diundangkan di Kediri pada tanggal 31 Agustus 2012 SEKRETARIS DAERAH KOTA KEDIRI, ttd AGUS WAHYUDI BERITA DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN 2012 NOMOR 34 9