BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini untuk mengetahui atau menguji gender diversity pada dewan direksi terhadap kinerja keuangan perusahan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 selama 2007-2012. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel pada ketiga model persamaan dengan total sampel 154 perusahaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Variabel Utama 1. Keberadaan wanita dan proporsi wanita dalam anggota dewan direksi memiliki pengaruh negatif signifikan pada kinerja perusahaan. Hal ini mengindikasikan keberadaan wanita dalam direksi perusahaan di Indonesia belum optimal untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Keberagaman gender atau keberadaan wanita dalam dewan direksi akan berpotensi menyebabkan konflik yang didasari perbedaan pola sikap antar gender yang telah dibuktikan oleh penelitian Hambrick et al (1996) yang menyatakan perbedaan budaya, etnik atau jenis kelamin dalam manajemen puncak akan menyebabkan konflik, sehingga menyebabkan lambatnya dalam pengambilan keputusan. Selain itu, berdasarkan Darmadi (2010) sebagian besar perusahaan di Indonesia dimiliki oleh keluarga sehingga berpotensi untuk memilih angota dewan direksi wanita berdasarkan hubungan kekeluargaan. Hal ini dapat 114
menjadikan penyebab tidak optimalnya wanita dalam anggota dewan dikarenakan tidak cakap dan mampu dalam memimpin perusahaan. 2. Wanita sebagai direktur utama perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan pada Random Effect Model. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan bila top executive perusahaan laki-laki atau wanita Ye et al, (2010). Hasil ini juga dikarenakan sedikitnya wanita yang dapat menduduki jabatan sebagai direktur utama sebuah perusahaan sehingga dampak wanita sebagai direktur utama kurang dapat dibandingkan. Tetapi, pada Pooled Least Square Model Kepemimpinan wanita berpotensi positif pada periode 2007-2012. Sifat dasar wanita yang mengayomi menjadi dasar pemimpin wanita dapat menjadi pemimpin yang dapat menerima keluhan dari bawahan dan menciptakan suasana kekeluargaan di kantor. Lingkungan yang nyaman dapat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga berdampak positif terhadap hasil kerja. Menempatkan wanita lebih baik pada direktur utama dibandingkan pada jajaran direksi yang akan berdampak lebih optimal pada perusahaan. 3. Wanita yang menjabat sebagai direktur keuangan perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Mengindikasikan wanita yang menjabat sebagai direktur keuangan tidak dapat meningkatkan laba. Hasil ini mendukung penelitian Powel dan Ansic, (1997) yang 115
menyatakan wanita relative risk averse memiliki preferensi risiko lebih kecil dibandingkan pria dalam hal keputusan financial. Hasil ini dapat dipengaruhi oleh sifat dasar feminim yang dimiliki wanita yaitu teliti, penuh perhatian, mengandalkan intuisi Unger, (1979) dalam Umar, (1999) sehingga keputusan yang diambil membutuhkan waktu yang lama dan menggunakan irasional sehingga keputusan yang diambil terlambat atau kurang tepat. 5.1.2 Variabel Kontrol 1. Jumlah anggota dewan direksi pada perusahaan memiliki pengaruh signifikan positif pada kinerja perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian Kim et al (2007) menyatakan bahwa perusahaan dengan jumlah komposisi dewan direksi yang kecil ada sedikit kemungkinan berkinerja lebih baik dengan dewan direksi yang berjumlah lebih besar. 2. Komisaris independen bertugas untuk mengawasi kinerja direksi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini tidak mendukung penelitian Brown dan Caylor (2004) yang menyatakan komisaris independen dapat memfasilitasi peningkatan kinerja perusahaan. 3. Total aset perusahaan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Total aset diproksikan sebagai ukuran size perusahaan. Berdasarkan Jensen et al (1992) Semakin tinggi nilai size, hal ini mengindikasikan perusahaan memiliki kemampuan dalam mengelola 116
resource, namun perusahaan di Indonesia tidak mampu mengelola resource sehingga berpengaruh negatif. 4. Jumlah total persentase blockholder (memiliki saham 5% atau lebih). Blockholder memiliki hak voting yang dapat mempengaruhi setiap kebijakan yang akan dilakukan perusahaan. Semakin besar presentase blockholder akan signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan karena semakin banyak yang memiliki hak voting maka akan menyebabkan perbedaan pendapat yang memberikan sudut pandang yang berbeda sehingga mendapat keputusan yang terbaik. 5. Proporsi kepemilikan saham mayoritas perusahaan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini mendukung Husnan (2000) membuktikan secara empiris perusahaan dengan kepemilikan yang menyebar memberikan hasil yang lebih besar kepada manajemen dibandingkan dengan perusahaan yang kepemilikanya terkonsentrasi. 6. Kepemilikan perusahaan oleh keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan di saat periode sabelum dan saat terjadinya krisis global. Adanya campur tangan keluarga akan mengurangi tingkat independensi, sehingga ada kemungkinan menguntungkan kepentingan keluarganya dan merugikan perusahaan. 117
5.2 Batasan Penelitian 1) Mengunakan sample penelitian yaitu Indeks Kompas 100, sehingga masih mengalami kekurangan dalam menggambarkan keadaan perusahaan dalam bursa efek Indonesia. 2) Penelitian ini menggunakan periode penelitian dari tahun 2007-2012. 5.3 Saran 5.3.1 Perusahaan 1) Perusahaan harus lebih berhati-hati dalam melakukan promosi kepada wanita yang akan memimpin, dilihat berdasarkan kapabilitas memimpin bukan berdasarkan hubungan kekeluargaan. 2) Memberikan pelatihan kepada seluruh dewan direksi yang terdapat keberagaman untuk dapat bekerjasama dalam tim dan menghindari atau mengurangi konflik-konflik yang mungkin terjadi antar anggota dewan. 5.3.2 Penelitian selanjutnya 1) Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah sample seluruh perusahaan dan memperpanjang periode penelitian. 2) Mencari literature terbaru untuk menambahkan atau mengurangi variabel independen sehingga model yang dipakai dapat lebih menjelaskan variabel dependenya. 118