BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini untuk mengetahui atau menguji gender diversity pada dewan direksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN telah memunculkan ide untuk reformasi tata kelola perusahaan (corporate governance) di

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendorong pertumbuhan, meningkatkan kinerja, mengelola. risiko, serta menarik dan mempertahankan investor.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Gitman & Zutter (2012) menyatakan bahwa tujuan utama

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG). Menurut The. Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara-negara lain, baik di dunia, dikawasan Asia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan ekspansi dan pertumbuhan operasi yang berkelanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penerapan Good Coorporate Governance (GCG) yang konsisten

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal. Ada beberapa pilihan untuk mendapatkan tambahan modal,

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, kondisi ini disebut Good

BAB 1 PENDAHULUAN. standar perilaku yang ditetapkan sebelumnya agar tercapai tujuan perusahaan. menentukan struktur dan strategi keuangannya.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk komite audit (Abbott, 2004). Kasus ini kemudian dibuktikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pada manajemen menjadi lebih besar sehingga menimbulkan konflik. pembentukan komite audit. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Kep-

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian salah satunya ditunjang oleh lapangan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang untuk menunjukan performa yang lebih baik. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. Peran penting penerapan Corporate Governance dapat dilihat dari sisi salah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh independensi komite audit,

BAB I PENDAHULUAN. diindikasikan dengan adanya kesulitan keuangan (financial distress).

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. penanaman dana lainya (Ghozali, 2007). defisit dan sektor surplus maupun sebagai agent of development yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kurniawan Cahyo Utomo dan Y Anni Aryani (2016)

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan pribadi manajer. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak

PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. corporate governance. Bukti menunjukkan lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan good corporate governance dengan memberikan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pertama adalah hubungan lingkungan (environmental linkage perspective).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Terdapat beberapa tujuan didirikannya sebuah perusahaan.tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. perusahaan. Kinerja keuangan merupakan suatu hasil pelaporan yang menunjukkan kondisi serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Komang Agung Surya Parimana, I Gede Suparta Wisadha (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB 5 PENUTUP. membeli saham untuk diinvestasikan. potensial yang berharga murah.disaat itulah investor bisa membeli saham.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB I PENDAHULUAN. dan diawasi, misalnya melalui penetapan tujuan perusahaan dan monitoring terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Pengaruh Diversitas Dewan pada Kinerja Perusahaan. keputusan, meningkatkan fungsi dewan, dan monitoring sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. masalah klasik antara prinsipal dan agen (Jensen dan Murphy, 1990). Manajer

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-05/PM/1996 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan UKDW

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

1 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. semua pemangku kepentingan. Wallage (2000) berpendapat bahwa. faktor risiko utama yang dialami oleh perusahaan.

PR/MAR/NDO. Piagam Komite Audit PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE. ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

yang tersedia di Bursa Efek Jakarta yang berupa laporan keuangan tahunan dari

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PANIN FINANCIAL Tbk

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN. penelitian, serta rekomendasi bagi penelitian berikutnya. Bagian kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia pada masa

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam keuangan perusahaan. Struktur modal sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari keberadaan suatu entitas bisnis selain untuk memaksimumkan

BAB I PENDAHULUAN. Djemat, dan Soembodo (2003) juga menemukan bahwa rata-rata sebanyak

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manajer (agen). Manajemen ditunjuk sebagai pengelola perusahaan oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan diantaranya adalah kreditor dan investor. Menurut

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara Tahun (Dalam Miliar Rupiah) Sumber Penerimaan 2013 % 2014 % 2015 %

BAB I PENDAHULUAN. tujuan para investor yaitu memperoleh return yang maksimal dari dana yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini untuk mengetahui atau menguji gender diversity pada dewan direksi terhadap kinerja keuangan perusahan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 selama 2007-2012. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel pada ketiga model persamaan dengan total sampel 154 perusahaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Variabel Utama 1. Keberadaan wanita dan proporsi wanita dalam anggota dewan direksi memiliki pengaruh negatif signifikan pada kinerja perusahaan. Hal ini mengindikasikan keberadaan wanita dalam direksi perusahaan di Indonesia belum optimal untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Keberagaman gender atau keberadaan wanita dalam dewan direksi akan berpotensi menyebabkan konflik yang didasari perbedaan pola sikap antar gender yang telah dibuktikan oleh penelitian Hambrick et al (1996) yang menyatakan perbedaan budaya, etnik atau jenis kelamin dalam manajemen puncak akan menyebabkan konflik, sehingga menyebabkan lambatnya dalam pengambilan keputusan. Selain itu, berdasarkan Darmadi (2010) sebagian besar perusahaan di Indonesia dimiliki oleh keluarga sehingga berpotensi untuk memilih angota dewan direksi wanita berdasarkan hubungan kekeluargaan. Hal ini dapat 114

menjadikan penyebab tidak optimalnya wanita dalam anggota dewan dikarenakan tidak cakap dan mampu dalam memimpin perusahaan. 2. Wanita sebagai direktur utama perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan pada Random Effect Model. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan bila top executive perusahaan laki-laki atau wanita Ye et al, (2010). Hasil ini juga dikarenakan sedikitnya wanita yang dapat menduduki jabatan sebagai direktur utama sebuah perusahaan sehingga dampak wanita sebagai direktur utama kurang dapat dibandingkan. Tetapi, pada Pooled Least Square Model Kepemimpinan wanita berpotensi positif pada periode 2007-2012. Sifat dasar wanita yang mengayomi menjadi dasar pemimpin wanita dapat menjadi pemimpin yang dapat menerima keluhan dari bawahan dan menciptakan suasana kekeluargaan di kantor. Lingkungan yang nyaman dapat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga berdampak positif terhadap hasil kerja. Menempatkan wanita lebih baik pada direktur utama dibandingkan pada jajaran direksi yang akan berdampak lebih optimal pada perusahaan. 3. Wanita yang menjabat sebagai direktur keuangan perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Mengindikasikan wanita yang menjabat sebagai direktur keuangan tidak dapat meningkatkan laba. Hasil ini mendukung penelitian Powel dan Ansic, (1997) yang 115

menyatakan wanita relative risk averse memiliki preferensi risiko lebih kecil dibandingkan pria dalam hal keputusan financial. Hasil ini dapat dipengaruhi oleh sifat dasar feminim yang dimiliki wanita yaitu teliti, penuh perhatian, mengandalkan intuisi Unger, (1979) dalam Umar, (1999) sehingga keputusan yang diambil membutuhkan waktu yang lama dan menggunakan irasional sehingga keputusan yang diambil terlambat atau kurang tepat. 5.1.2 Variabel Kontrol 1. Jumlah anggota dewan direksi pada perusahaan memiliki pengaruh signifikan positif pada kinerja perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian Kim et al (2007) menyatakan bahwa perusahaan dengan jumlah komposisi dewan direksi yang kecil ada sedikit kemungkinan berkinerja lebih baik dengan dewan direksi yang berjumlah lebih besar. 2. Komisaris independen bertugas untuk mengawasi kinerja direksi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini tidak mendukung penelitian Brown dan Caylor (2004) yang menyatakan komisaris independen dapat memfasilitasi peningkatan kinerja perusahaan. 3. Total aset perusahaan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Total aset diproksikan sebagai ukuran size perusahaan. Berdasarkan Jensen et al (1992) Semakin tinggi nilai size, hal ini mengindikasikan perusahaan memiliki kemampuan dalam mengelola 116

resource, namun perusahaan di Indonesia tidak mampu mengelola resource sehingga berpengaruh negatif. 4. Jumlah total persentase blockholder (memiliki saham 5% atau lebih). Blockholder memiliki hak voting yang dapat mempengaruhi setiap kebijakan yang akan dilakukan perusahaan. Semakin besar presentase blockholder akan signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan karena semakin banyak yang memiliki hak voting maka akan menyebabkan perbedaan pendapat yang memberikan sudut pandang yang berbeda sehingga mendapat keputusan yang terbaik. 5. Proporsi kepemilikan saham mayoritas perusahaan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini mendukung Husnan (2000) membuktikan secara empiris perusahaan dengan kepemilikan yang menyebar memberikan hasil yang lebih besar kepada manajemen dibandingkan dengan perusahaan yang kepemilikanya terkonsentrasi. 6. Kepemilikan perusahaan oleh keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan di saat periode sabelum dan saat terjadinya krisis global. Adanya campur tangan keluarga akan mengurangi tingkat independensi, sehingga ada kemungkinan menguntungkan kepentingan keluarganya dan merugikan perusahaan. 117

5.2 Batasan Penelitian 1) Mengunakan sample penelitian yaitu Indeks Kompas 100, sehingga masih mengalami kekurangan dalam menggambarkan keadaan perusahaan dalam bursa efek Indonesia. 2) Penelitian ini menggunakan periode penelitian dari tahun 2007-2012. 5.3 Saran 5.3.1 Perusahaan 1) Perusahaan harus lebih berhati-hati dalam melakukan promosi kepada wanita yang akan memimpin, dilihat berdasarkan kapabilitas memimpin bukan berdasarkan hubungan kekeluargaan. 2) Memberikan pelatihan kepada seluruh dewan direksi yang terdapat keberagaman untuk dapat bekerjasama dalam tim dan menghindari atau mengurangi konflik-konflik yang mungkin terjadi antar anggota dewan. 5.3.2 Penelitian selanjutnya 1) Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah sample seluruh perusahaan dan memperpanjang periode penelitian. 2) Mencari literature terbaru untuk menambahkan atau mengurangi variabel independen sehingga model yang dipakai dapat lebih menjelaskan variabel dependenya. 118