BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin terbukanya pasar dunia saat ini menghadapkan Indonesia pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Menurut laporan Education for all (EFA ) Global

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

Persaingan Global Profesi Pustakawan dalam Era MEA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang jumlah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

MEMBANGUN SMK BERBASIS POTENSI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas ini diupayakan melalui sektor pendidikan baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. di SMK masih sangat konvensional, bahkan ada yang membiarkan para

ASEAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL. [Dewi Triwahyuni]

Pondok Pesantren Modern di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan judul

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. dari kesadaran manusia akan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang menghadapi ASEAN Economic Community atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasa, aliran investasi dan modal, dan aliran tenaga kerja terampil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk

2015 RELEVANSI MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK SEPED A MOTOR SMK D ENGAN KOMPETENSI KERJA YANG D IBUTUHKAN D ALAM BID ANG SERVICE SEPED A MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuntutan sebagai sekretaris yang profesional di era global memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan kejuruan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

suatu negara. Pada dasarnya keberadaan penduduk di suatu negara akan mempercepat pembangun negara semakin besar. Tetapi jika pertumbuhan

2015 PENERAPAN BUKU SAKU BILINGUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN D I SMK NEGERI 6 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kecenderungan perubahan sosial dalam masyarakat. Masyarakat masa depan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS KULIAH UMUM AKADEMI KOMUNITAS BENGKALIS BENGKALIS, 5 SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan antar negara di dunia melalui industrialisasi dan

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin terbukanya pasar dunia saat ini menghadapkan Indonesia pada persaingan ekonomi yang semakin luas. Era globalisasi menuntut tenaga kerja sebagai sumber daya yang berkualitas yang mampu berkompetisi dalam semua bidang dengan bekal keahlian yang profesional di bidangnya supaya dapat menghadapi persaingan dunia kerja yang terus berkembang dan memenuhi tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks. Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dunia pendidikan menjadi faktor penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan. Salah satu tujuan perguruan tinggi berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 pasal 5 adalah menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa. Upaya untuk menghasilkan lulusan yang mampu memenuhi kebutuhan nasional sebagai salah satu tolak ukurnya dilihat dari banyaknya lulusan yang menjadi tenaga kerja terampil dan siap melaksanakan pekerjaan di lapangan. Hal ini sangat dibutuhkan sebagai bekal dalam menghadapi era global dan pasar bebas. Keberhasilan mahasiswa dalam pendidikan dapat dilihat dari prestasi serta kesiapannya dalam memasuki dunia kerja. Keberhasilan mahasiswa dalam pendidikan dapat dipengaruhi oleh motivasi berprestasi yang dimiliki. Motivasi 1

2 berprestasi menjadi daya dorong yang memungkinkan seseorang berhasil untuk mencapai apa yang diinginkannya. Jika seseorang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, maka cenderung akan lebih berusaha untuk mencapai apa yang diidamkannya. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, dalam pelaksanaan proses perkuliahan masih didapati mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 yang motivasi berprestasinya tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, baik itu dari segi keaktifan belajar, diskusi serta ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas perkuliahan yang diemban. Dari hasil lembar observasi yang peneliti sebarkan ditemukan bahwa sebanyak 52 mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 (46,85%) cenderung mengerjakan tugas kuliah jika sudah medekati batas waktu pengumpulan tugas tersebut sehingga hasil yang dikerjakan kurang maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak memiliki motivasi untuk lebih unggul atau untuk berprestasi. Jika motivasi berprestasi rendah tentu akan berdampak terhadap kemampuan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa dengan motivasi berprestasi tinggi tentu akan lebih berusaha untuk mengasah kemampuannya sehingga lebih siap memasuki dunia pekerjaan meskipun dihadapkan pada kondisi lapangan pekerjaan yang kompetitif. Perhatian orang tua juga dapat mempengaruhi kesiapan kerja mahasiswa. Perhatian orang tua yang dimaksud disini dapat berupa materi dan nonmateri. Dukungan dan arahan orang tua akan beardampak pada kesiapan kerja mahasiswa. Salah satu wujud perhatian orang tua yang berdampak terhadap kesiapan kerja

3 mahasiswa adalah kesediaan orang tua dalam menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa serta mengarahkan mahasiswa pada kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang kesiapan kerja mahasiswa. Dari lembar observasi yang dibagikan, menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari orang tua mahasiswa yang mendesak anaknya agar benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan dunia kerja, misalnya dengan mendorong mahasiswa untuk mengikuti kursus atau pelatihan dalam bidang keahlian tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa sehingga semakin siap untuk memasuki dunia kerja. Dari hasil lembar observasi yang peneliti bagikan ditemukan sebanyak 80 mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 (72,07%) tidak mengikuti kursus atau pelatihan khusus di luar kampus sesuai bidang keahliannya guna meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Kurangnya wawasan orang tua mengenai informasi-informasi dunia kerja terkini menjadi hambatan untuk mendukung anaknya dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Dari lembar observasi yang dibagikan, peneliti mendapati bahwa sebanyak 53 orang tua mahasiswa (47,74%) belum mengetahui informasi mengenai MEA, dimana saat ini negara-negara yang tergabung dalam ASEAN telah memasuki pelaksanaan sebuah kesepakatan ekonomi yang dikenal dengan istilah MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Kesepakatan ekonomi ini menghadapkan Indonesia pada pasar tunggal persaingan ekonomi dan terjadinya kebebasan arus barang, jasa, modal, tenaga kerja dan investasi di antara negara-negara ASEAN guna meningkatkan kinerja

4 ekonomi yang optimal. Diadakannya MEA bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang terintegrasi dengan meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dalam dunia internasional. MEA juga berdampak pada kompetisi yang ketat dalam mencari pekerjaan karena terjadi kebebasan tenaga kerja untuk bekerja di dalam negeri atau di luar negeri sehingga hanya tenaga kerja yang terampil yang akan mendapat pekerjaan. Sementara jika dilihat dari segi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan fondasi industri serta tenaga kerja asal negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu permasalahan pokok ekonomi Indonesia adalah masalah pengangguran. Dimana tingkat pegangguran Indonesia masih tinggi. Perhatikan tabel berikut: Tabel 1.1 Data BPS Tingkat Pengangguran Terbuka Indonesia No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2016 Februari 1. Tidak/belum pernah sekolah 94.293 2. Tidak/belum tamat SD 557.418 3. SD 1.218.954 4. SLTP 1.313.815 5. SLTA Umum/SMU 1.546.699 6. SLTA Kejuruan/SMK 1.348.327 7. Akademi/Diploma 249.362 8. Universitas 695.304 Total 7.024.172 Sumber: BPS Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas),2016 Berdasarkan data SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) dalam data Badan Pusat Statistik (BPS, 2016) tentang TPT (Tingkat Pengangguran

5 Terbuka) menunjukkan bahwa pengangguran tidak pernah sekolah sebanyak 1,34%, pengangguran belum tamat SD sebanyak 7,93%, pengangguran tamat SD sebanyak 17,35%, pengangguran SLTP sebanyak 18,70%, pengangguran tingkat SLTA/SMU sebanyak 22,01%, pengangguran tingkat SMK sebanyak 19,19%, pengangguran tingkat Diploma sebanyak 3,55% dan pengangguran tingkat universitas sebanyak 9,89% angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan jumlah pengangguran yang belum pernah mengenyam dunia pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat pendidikan bukanlah menjadi jaminan untuk memperoleh pekerjaan dengan mudah. Kondisi kesiapan kerja mahasiswa pendidikan tata niaga angkatan 2013 juga ternyata masih kurang untuk bersaing dalam menghadapi MEA. Beberapa faktor yang menjadi kendala, diantaranya kemampuan berbahasa asing masih rendah kemudian keahlian dalam bidang teknologi yang masih kurang, dimana sebagian besar mahasiswa hanya menguasai pengolahan data dasar dalam komputer dan belum menguasai pengolahan data lainnya secara maksimal serta tidak adanya persiapan berupa mengikuti pelatihan khusus dalam bidang tertentu untuk menambah keahlian dalam menghadapi persaingan dunia kerja sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti perlu untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Perhatian Orang Tua Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Dalam Menghadapi MEA.

6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dikemukakan, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Rendahnya motivasi berprestasi mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 UNIMED. 2. Kurangnya perhatian khusus orang tua untuk mendorong mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. 3. Kurangnya wawasan orang tua mengenai informasi-informasi dunia kerja mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 UNIMED terhadap kesiapan kerja mahasiswa dalam menghadapi MEA. 4. Kurangnya persiapan mahasiswa pendidikan tata niaga angkatan 2013 untuk menghadapi MEA. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari semakin luasnya lingkup penelitian ini, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan tata niaga UNIMED angkatan 2013. 2. Objek Penelitian

7 Objek penelitian adalah motivasi berprestasi (X 1 ), perhatian orang tua (X 2 ) dan kesiapan kerja (Y) pada mahasiswa pendidikan tata niaga angkatan 2013. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah terdapat pengaruh motivasi berprestasi mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 UNIMED terhadap kesiapan kerja mereka dalam menghadapi MEA? 2. Apakah terdapat pengaruh perhatian orang tua mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 UNIMED terhadap kesiapan kerja mahasiswa dalam menghadapi MEA? 3. Apakah terdapat pengaruh motivasi berprestasi dan perhatian orang tua terhadap kesiapan kerja mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 dalam menghadapi MEA? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 UNIMED terhadap kesiapan kerja mereka dalam menghadapi MEA.

8 2. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 UNIMED terhadap kesiapan kerja mahasiswa dalam menghadapi MEA. 3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi dan perhatian orang tua terhadap kesiapan kerja mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 dalam menghadapi MEA. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini antara lain : 1. Untuk menambah wawasan penulis mengenai bagaimana pengaruh motivasi berprestasi dan perhatian orang tua terhadap kesiapan kerja mahasiswa pendidikan tata niaga stambuk 2013 UNIMED. 2. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa UNIMED khususnya mahasiswa fakultas ekonomi prodi pendidikan tata niaga angkatan 2013 untuk dapat meningkatkan kesiapan kerja dalam menghadapi MEA. 3. Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.