BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan (Septia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yaitu mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan. pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi juga penting bagi para investor terkait masalah keuangan didalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan tujuan utama adalah mengoptimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan

(Studi Empiris Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Corporate Governance Perception Index (CGPI) Periode ) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sudah memasuki era globalisasi ini mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dan menjadikan perusahaan yang go public. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. shareholdernya. Jadi semakin tinggi nilai perusahaan maka akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menjadi ketat. Perusahaan-perusahaan yang bergerak baik di

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi ini mengakibatkan persaingan dunia usaha terjadi sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, dalam jangak pendek. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba secara maksimal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN. berbadan hukum yang memproduksi atau menjalankan keuntungan. perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan memperhatikan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi barang yang berkualitas tinggi dengan biaya rendah dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dihubungkan dengan harga saham. Tingginya nilai perusahaan mengindikasikan

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Oleh karena itu, perusahaan harus berupaya terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responcibility

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki keunggulan bersaing atas produk-produk yang dihasilkannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antar perusahaan. Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, dan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis dan usaha saat ini, corporate governance atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan yang bergerak di bidang yang berbeda-beda seperti bidang jasa,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sustainability. Perusahaan yang telah go public akan meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tentu sangat perlu akan kehadiran sektor

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa wacana mengenai kinerja perusahaan secara umum,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Setiap perusahaan didirikan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan. jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk meraih pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan adalah tujuan yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Andri dan Hanung (2007) nilai perusahaan adalah nilai jual

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) menjadi menarik

BAB I PENDAHULUAN. berdampak baik pula pada meningkatnya nilai perusahaan (Triyono, et al.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen keuangan harus mengambil keputusan pendanaan, keputusan

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan. Persaingan demi kelangsungan hidup dan demi perkembangan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada maksimalisasi laba telah berkurang. Menurut Elkington dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti orang atau

BAB I PENDAHULUAN. harga sahamnya (Fama, 1978; Wright dan Ferris, 1997). Harga saham digunakan

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah banyak perusahaan-perusahaan yang berdiri di Indonesia. Semua perusahaan tersebut pasti mempunyai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan perusahaan jangka pendek yaitu mendapat laba maksimal dengan sumber daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan (Septia, 2015). Nilai suatu perusahaan dapat dicerminkan dari harga sahamnya (Wardoyo dan Veronica, 2013). Setiap perusahaan selalu menginginkan nilai perusahaan yang tinggi untuk menjamin keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang (Fama, Wreight dan Feris 1978 dalam Rakhimsyah dan Gunawan, 2011). Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui beberapa cara, yang pertama adalah dengan pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama dan French, 1998 dalam Rakhimsyah dan Gunawan, 2011). Menurut Wijaya dan Wibawa (2010) manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi (investment decision), keputusan pendanaan (financing decision) dan kebijakan dividen (dividend 1

policy). Dimana kombinasi yang optimal atas ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan kemakmuran dan kekayaan pemegang saham (Hasnawati, 2005 dalam Afzal, 2012). Keputusan investasi merupakan salah satu faktor penting dalam fungsi manajemen keuangan perusahaan. Jika dilihat dari tujuannya, keputusan investasi bertujuan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham (Hidayat 2010 dalam Afzal 2012). Keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan internal (internal financing) maupun sumber pendanaan eksternal (external financing). Dan secara tidak langsung dapat diketahui bahwa keputusan investasi sangar erat kaitannya dengan keputusan pendanaan dalam penentuan struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Tujuan dari keputusan pendanaan adalah bagaimana perusahaan menentukan sumber dana yang optimal untuk mendanai berbagai alternatif investasi, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya (Septia, 2015). Selain keputusan investasi dan keputusan pendanaan, kebijakan dividen juga merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan nilai perusahaan. Kebijakan dividen secara umum diartikan sebagai keputusan tentang pembayaran laba perusahaan dalam bentuk dividen kepada pemegang 2

saham (Cahyaningdyah dan Ressany, 2012). Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan terkait dengan kebijakan dividen adalah adanya perbedaan pandangan, dimana investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen maupun capital gain, sedangkan perusahaan mengharapkan pertumbuhan secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk memenuhi harapan pemegang saham terhadap dividen dengan tidak menghambat pertumbuhan perusahaan disisi lain (Afzal, 2012) Yang kedua, optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui adanya pengungkapan informasi perusahaan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan. Dibutuhkan informasi yang lengkap, akurat serta tepat waktu yang akan mendukung investor dalam mengambil keputusan secara rasional sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan. Informasi-informasi yang diungkapkan oleh perusahaan antara lain Good Corporate Governance (GCG), Corporate Social Responsibility (CSR) dan lain sebagainya (Wardoyo dan Veronica, 2013). Tumirin (2007) dalam Wardoyo dan Veronica (2013) menyatakan adanya penerapan Good Corporate Governance (GCG) akan mempengaruhi tercapainya nilai perusahaan. Perusahaan tentunya harus memastikan kepada para penanam modal bahwa dana yang mereka tanamkan untuk kegiatan 3

pembiayaan, investasi dan pertumbuhan perusahaan digunakan secara tepat dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak terbaik untuk kepentingan perusahaan. GCG sendiri telah menjadi isu yang tengah marak akhir-akhir ini. GCG merupakan seperangkat peraturan dalam rangka pengendalian perusahaan untuk menghasilkan value added bagi para stakeholders. Pada mulanya, pelaksanaan GCG di Indonesia masih bersifat sukarela sehingga tidak ada sanksi yang diberikan apabila perusahaan tidak melaksanakan Good Corporate Governance. Namun di tahun 2012 GCG wajib diterapkan pada perusahaan BUMN. Untuk perusahaan lain, Badan Pengawas Pasar Modal dan Laporan Keuangan (BAPEPAM-LK) hanya menyediakan kuesioner penilaian sendiri untuk melihat kualitas tata kelola perusahaanya. GCG dapat tercapai apabila perusahaan memenuhi asas-asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran serta kesetaraan (Wicaksono, 2014) Sedangkan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image perusahaan juga akan semakin meningkat (Retno dan Priantinah, 2012). Investor sendiri juga akan cenderung memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik, praktik terhadap karyawan yang baik, peduli terhadap dampak lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan dengan stakeholder. Pernyataan ini 4

didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perusahaan dengan kriteria di atas memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan stakeholder, memiliki visi yang jauh kedepan dan mampu mengenali warning signals. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk dapat mendeteksi dan lebih peka terhadap setiap masalah dan ancaman yang terjadi dan dengan cepat mengambil peluang yang ada (Sahresti, 2014). Pada kenyataannya selain daripada itu, nilai perusahaan masih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain baik dari faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan. Akan tetapi tingkat kepastian pengaruh dari berbagai faktor tersebut belum dapat diungkapkan secara jelas. Dalam beberapa penelitian terdahulu juga masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Sebagaimana diungkapkan dari penelitian Wijaya dan Wibawa (2010) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian Wijaya dan Wibawa (2010) juga menunjukkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi hasil penelitian Rakhimsyah dan Gunawan (2011) menunjukkan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian Black et al. (2003) tentang bagaimana corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaaan terhadap 526 perusahaan publik di Korea memberikan bukti bahwa perusahaan yang menerapkan 5

corporate governance dengan semestinya dapat meningkatkan nilai pasar dua kali lebih tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan yang belum melaksanakan good corporate governance. Namun penelitian Ratih (2011) menyatakan bahwa good corporate governance dengan proksi CGPI tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan net profit margin sebagai variabel intervening. Hasil penelitian Rustiarini (2010) pada hubungan corporate social responsibility dan nilai perusahaan menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian Wardoyo dan Veronica (2013) menunjukkan bahwa corporate social responsibility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Wijaya dan Wibawa (2010) tentang pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Di dalam penelitian ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah adanya penambahan beberapa variabel yang berkaitan dengan nilai perusahaan diantaranya yaitu good corporate governance dan corporate social responsibility. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan pada perusahaan go public yang terdaftar pada Corporate Governance Perception Index (CGPI) selama periode 2009 sampai 2013. 6

Dari latar belakang diatas, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN B. Perumusan Masalah Penelitian ini akan menguji pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, good corporate governance dan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah good corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 5. Apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membuktikan secara empiris apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 7

2. Membuktikan secara empiris apakah keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3. Membuktikan secara empiris apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 4. Membuktikan secara empiris apakah good corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 5. Membuktikan secara empiris apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak: 1. Akademisi diharapkan penelitian ini dapat melengkapi penelitianpenelitian sebelumnya serta memberikan informasi dan referensi tambahan mengenai sejauh mana keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, good corporate governance dan corporate social responsibility mempengaruhi nilai perusahaan. 2. Investor dan calon investor diharapkan dapat memperoleh gambaran dan tambahan informasi mengenai bagaimana pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, good corporate governance dan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan, sehingga dengan adanya informasi ini, maka diharapkan dapat digunakan oleh investor maupun calon investor sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan aktivitas investasi. 8

3. Perusahaan diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, pengungkapan good corporate governance dan pengungkapan corporate social responsibility sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan bagi pemegang saham sekaligus perusahaan. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian mempunyai maksud untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian. Penelitian ini terbagi dalam lima bab yang diuraikan sebagai berikut. BAB I Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori yang melandasi penelitian yaitu tentang agency theory, signalliing theory, keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, good corporate governance, corporate social resposibility, nilai perusahaan dan yang berkaitan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan serta hipotesis. 9

BAB III Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang meliputi desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, definisi operasional dan pengukuran variable penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, serta alat analisis yang digunakan. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai proses penganalisaan data yang meliputi prosedur pemilihan sampel, pengujian asumsi klasik, analisis data dan pembahasan. BAB V Penutup Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan saran-saran yang diperlukan untuk disampaikan. 10