BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negeri yang diberkahi dengan jumlah potensi sumberdaya alam yang melimpah. Salah satunya yaitu sumberdaya air yang bersumber dari pegunungan (gunungapi) yang berada di sekitar Kabupaten Boyolali. Berbagai kemajuan teknologi dan sains menghasilkan solusi yang baik dalam bidang rekayasa geoteknik berupa bendungan dalam memanfaatkan sumberdaya air sungai sebagai bentuk konversi sumberdaya air sungai (energi potensial) menjadi sumberdaya listrik (energi kinetik). Pemanfaatan lainnya dari bendungan ialah memenuhi sumber air bagi kehidupan masyarakat seharihari di musim kemarau, aliran irigasi bagi sawah, perkebunan atau ladang. Selain itu dikembangkan pula pemanfaatan oleh peternak ikan apung (keramba), objek wisata dan wisata air. Kemanfaatan dari bendungan yang telah dibangun dan dioperasikan akan didapatkan secara berkelanjutan atau kontinu jika bendungan atau dam selalu tetap dipantau sebagai kontrol dan pengkajian adanya kerusakan-kerusakan yang mengurangi atau menghilangkan fungsi bendungan, baik dari suplai sumber air dan sedimen (pendangkalan), bagian kon struksi bangunan bendungan, maupun litologi bawah permukaan dari bangunan bendungan. Hal tersebut sejalan dengan Kepmen PU No. 266/KPTS/M/2010 tentang pola pengelolaan sumberdaya air wilayah Sungai Bengawan Solo serta Perda Kab. Boyolali No. 9 Tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2031 (Paragraf 2 Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Lainnya), Pasal 23 Ayat (8) Poin 1: Bendungan Cengklik berada di Kecamatan Ngemplak; sebagaimana ayat (6) Sistem pengelolaan air baku untuk air minum dan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berupa pemanfaatan sumber-sumber baku air permukaan dan air tanah mencakup 1
pembangunan, rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan sarana prasarana pengelolaan air baku untuk air minum dan industri. Pada pelaksanaan perda Kab. Boyolali yaitu untuk Bendungan Cengklik tersebut dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS Bengawan Solo), Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kementerian PUPR RI). Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan merupakan salah satu usaha operasi dan pemeliharaan sarana prasarana pengelolaan air baku untuk mengkaji dalam menganalisis kerusakan bendungan/dam dalam bidang rekayasa geoteknik yaitu dengan menggunakan metode geolistrik sebagai fungsi untuk mendapatkan data dari kenampakan litologi bawah permukaan yang dilanjutkan analisis rembesan air pada Bendungan Cengklik bagian barat di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian antara lain: 1) Mengetahui jenis lapisan batuan bawah permukaan berdasarkan nilai tahanan jenis. 2) Mengetahui arah penyebaran rembesan. 3) Mengetahui keberadaan daerah rembesan. 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian rembesan airtanah meliputi: 1) Penelitian dilakukan pada dari Bendungan Cengklik bagian barat di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. 2) Data litologi permukaan didapatkan dengan melakukan pemetaan geologi teknik untuk mengetahui kondisi geologi langsung di lapangan (sifat fisik tanah atau batuan setempat dan diolah menghasilkan peta). 3) Data litologi bawah permukaan didapatkan dengan melakukan pengukuran geolistrik (metode geofisika) konfigurasi schlumberger dikorelasikan dengan data log hasil pengeboran. 2
1.4 Rumusan Masalah Fokus masalah penelitian adalah mengetahui litologi dan penyebaran daerah rembesan bawah permukaan pada Bendungan Cengklik bagian barat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. 1.5 Ruang Lingkup 1.5.1 Ruang Lingkup Lokasi Penelitian Secara administratif lokasi penelitian terletak di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali atau sekitar 20 km ke arah Timur Laut Kota Boyolali. Batas administratif daerah penelitian ini adalah pada Gambar 1.1 sebagai berikut: Utara :Desa Senting (Kecamatan Sambi) dan Desa Kenteng (Kec. Nogosari) Barat : Desa Canden (Kecamatan Sambi) Selatan : Desa Ngargorejo (Kecamatan Ngemplak) Timur : Desa Ngesrep (Kecamatan Ngemplak) Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian Bendungan Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali (www.bbwsbengawansolo.net, 2017). 3
1.5.2 Ruang Lingkup Penelitian Pada studi penelitian rembesan di Bendungan Cengklik bagian barat menggunakan cara observasi melalui pemetaan lapangan serta penggunaan metode geolistrik dimana konfigurasi yang digunakan adalah konfigurasi schlumberger untuk mengetahui litologi bawah permukaan secara vertikal dan horizontal. Dari analisis interpretasi litologi bawah permukaan tersebut, akan diketahui persebaran rembesan air. 1.6 Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2015 sampai pertengahan November 2015, selain itu untuk tahapan pengolahan data, penyusunan laporan serta bimbingan dan konsultasi laporan tugas akhir lengkapnya pada Tabel 1.1. No I II III IV V Kegiatan Persiapan Pengambilan Data Lapangan Pengolahan dan Analisis Data Penyusunan Laporan Konsultasi dan Pembimbingan Tugas Akhir Tabel 1.1 Waktu pelaksanaan penelitian. Oktober 2015 November 2015 Januari I II III IV I II III IV Agustus 2017 4
1.7 Manfaat Penelitian Pada penelitian ini menghasilkan manfaat antara lain: 1) Mengetahui fenomena rembesan air di Bendungan Cengklik bagian barat dan penanganannya untuk memberi masukan bagi pemerintah dalam mengoptimalkan aset negara demi kemaslahatan masyarakat sekitar. 2) Mengetahui metode yang tepat dalam penanganan rembesan air di Bendungan Cengklik bagian barat sehingga memberikan rasa aman untuk masyarakat yang tinggal disekitar bendungan. 3) Menambah referensi dalam studi rembesan air pada Bendungan Cengklik bagian barat bendungan bagi instansi pendidikan. 1.8 Keaslian Penelitian Pada studi kasus rembesan di Bendungan Cengklik bagian barat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini memiliki batasan pada ruang lingkup penelitian geoteknik secara khusus di bagian barat dari bendungan, sehingga hal tersebut yang membedakan penelitian yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian terdahulu di Bendungan Cengklik dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Keaslian penelitian. No. Peneliti Tahun Tujuan Metode Hasil 1 Van Bammelen 2 Sukardi dan T. Budhitrisna, 1949 Kondisi Fisiografi 1992 Pemetaan Geologi Pemetaan Peta Boyolali dan Pemetaan sekitarnya tahun 1949. Peta Geologi Lembar Salatiga, Jawa skala 1:100.000, PPPG, 1992. 3 Surono, B. 1992 Pemetaan Pemetaan Peta Geologi Lembar Toha, dan I. Geologi Surakarta Giritontro, Sudar Jawa 1:100.000, PPPG, 1992. 5
Tabel 1.2 Keaslian penelitian (lanjutan). No. Peneliti Tahun Tujuan Metode Hasil 4 Anita Galih Ringga Jayanti 2011 Analisis Rembesan Bendungan Cengklik Bagian Selatan Data Geolistrik Penampang Litologi dan Isoresistivity Bendungan Cengklik selatan penanganannya tahun 2011. Peta bagian serta Berdasarkan Tabel 1.2 maka penelitian yang dilakukan pada lokasi Bendungan Cengklik Bagian Barat belum pernah dilakukan sebelumnya. 6