BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banyumas. Dipilihnya Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banyumas ini dikarenakan masih ditemukan masalah di Kabupaten Banyumas terkait pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil. Badan Kepegawaian Daerah inilah yang berwenang dalam mengatasi masalah dalam bidang kepegawaian termasuk masalah pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2014 sampai dengan 20 April 2014 B. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi (Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, 2007:44). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan metode kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong (2009:9), penelitian kualitatif 47
48 menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau penelaah dokumen. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau suatu organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik (Bodgan dan Taylor dalam Basrowi & Suwandi, 2008: 23). Berdasarkan jenis dan metode penelitian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banyumas dalam mengimplementasikan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. C. Penentuan Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive.teknik purposive adalah teknik penelitian yang menetapkan subjek penelitian dengan sengaja oleh peneliti didasarkan pada kriteria dan pertimbangan tertentu, misalnya menetapkan orang-orang yang akan dijadikan subjek penelitian berdasarkan kedudukan dalam masyarakat atau menetapkan unit-unit utamanya (Sanapiah Faisal, 2001:67). Pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu (S.Nasution
49 (2007: 98) Kriteria atau pertimbangan menentukan subjek penelitian ini adalah orang-orang yang karena posisinya memiliki pengetahuan, pengalaman, dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai data-data yang dibutuhkan oleh peneliti terkait upaya BKD dalam mengimplementasikan kebijakan disiplin PNS di Kabupaten Banyumas. Adapun kriteria-kriteria dan pertimbangan yang dilakukan oleh peneliti antara lain: a. Orang atau lembaga yang tahu dan aktif terlibat dalam upaya penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banyumas. b. Bahwa orang atau lembaga tersebut berwenang dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang melanggar kedisiplinan. Dari kriteria tersebut di atas, maka peneliti memilih subjek penelitian dalam penelitian ini adalah : a. Kepala Bidang Umum Kepegawaian BKD Kabupaten Banyumas. b. Kepala Sub Bidang Bina Pegawai BKD Kabupaten Banyumas. c. Staf Pegawai BKD Kabupaten Banyumas. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Menurut Lexy J. Moleong (2009:186), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
50 (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Metode wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan terhadap responden. Menurut Sugiyono (2008:197), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan terkait upaya BKD dalam mengimplementasikan kebijakan disiplin PNS di Kabupaten Banyumas. Penyusunan pedoman wawancara ini dilakukan sebelum melakukan wawancara. Pedoman wawancara ini dapat digunakan oleh peneliti agar tetap fokus kepada persoalan yang akan ditanyakan. Tujuan dilaksanakan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh keterangan atau informasi dan penjelasan dari subyek penelitian tentang upaya Badan Kepegawaian Daerah dalam mengimplementasikan kebijakan disiplin PNS di Kabupaten Banyumas. 2. Dokumentasi Menurut Lexy J. Moleong (2007: 163) dokumentasi adalah merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari arsip atau dokumen-dokumen yaitu setiap bahan tertulis baik internal maupun eksternal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dari dokumen tersebut dilakukan kajian isi,
51 sehingga diperoleh pemahaman melalui usaha memperoleh karakteristik pesan. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan dengan mengambil data yang sudah ada dan tersedia dalam catatan dokumen ( Basrowi dan Suwandi,2008:158). Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data-data serta catatan berupa dokumen resmi terkait masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Dengan dokumen tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data tentang upaya Badan Kepegawaian Daerah dalam mengimplementasikan kebijakan disiplin PNS di Kabupaten Banyumas, antara lain: data tentang kondisi PNS di Kabupaten Banyumas (kondisi jumlah PNS per SKPD, berdasarkan tingkat pendidikan,golongan ruang dan tingkat eselon), data tentang BKD Kabupaten Bnyumas (sejarah,dasar hukum,visi misi,tugas dan fungsi, struktur organisasi, tupoksi masing-masing bagian), data tentang pelanggaran disiplin PNS di Kabupaten Banyumas, data tentang Kebijakan Daerah Kabupaten Banyumas yang terkait dengan kepegawaian (Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas, Peraturan Bupati Kabupaten Banyumas dan Keputusan Bupati Kabupaten Banyumas). E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah perlu dilaksanakan pemeriksaaan keabsahan data. Teknik pemeriksaan
52 keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan cross check data. Teknik cross check digunakan karena dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data ganda pada obyek penelitian yaitu wawancara dan dokumentasi. Menurut Sugiyono, (2008:365), dalam penelitian kualitatif, temuan data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dengan demikian, dalam penelitian ini akan dilakukan cross check dari hasil wawancara antara subjek penelitian yang satu dengan subjek penelitian yang lain dan antara hasil wawancara dengan dokumentasi terkait upaya BKD dalam mengimplementasikan kebijakan disiplin PNS di Kabupaten Banyumas. F. Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan teknik analisis induktif, penarikan kesimpulan ang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa kongkrit, kemudian fakta dan peristiwa tersebut ditarik kesimpulan yang umum yaitu dengan cara menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk data deskriptif Adapun langkahlangkah dalam melakukan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Reduksi Data Reduksi data adalah proses pencarian, pemilahan, pemfokusan dan penyederhanaan data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Data yang dihasilkan dari wawancara dan dokumentasi merupakan data yang masih kompleks. Untuk itu, data yang dihasilkan dari wawancara dan dokumentasi dikumpulkan dan disederhanakan sesuai dengan jenis dan sifatnya masing-
53 masing kemudian dicari maknanya yang mendasar. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2008:338). Hasil dari reduksi data ini adalah agar memperoleh data yang benarbenar relevan terkait Upaya Badan Kepegawaian Daerah dalam Mengimplementasikan Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banyumas. 2. Unitisasi dan Kategori Data Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dikelompokkan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Data yang diperoleh disederhanakan dan disusun secara sistematis ke dalam kategori dengan sifat masing-masing data yang spesifik sesuai dengan tujuan penelitian yang sifatnya penting dan pokok sehingga data dapat memberi gambaran penelitian yang jelas. Hal ini sesuai dengan pendapat (Lexy J. Moleong, 2009:288) yang mengemukakan bahwa kategorisasi adalah upaya memilahmilah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui Upaya Badan Kepegawaian Daerah dalam Mengimplementasikan Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banyumas.
54 3. Display Data Display data adalah penyajian data ke dalam matrik yang sesuai. Display data dilakukan dengan melihat gamaran keseluruhan tentang data yang diperoleh selama penelitian. Dalam penelitian ini display data yang dilakukan berupa penyajian secara deskriptif atau naratif atas data yang telah dikategorikan dalam bentuk laporan yang sistematis untuk selanjutnya dianalisis untuk pengambilan kesimpulan. Display data ini dilakukan dengan melihat keseluruhan data yang diperoleh selama penelitian terkait tentang Upaya Badan Kepegawaian Daerah dalam Mengimplementasikan Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banyumas. 4. Pengambilan Kesimpulan Pengambilan kesimpulan adalah penarikan kesimpulan dengan berangkat dari rumusan masalah atau tujuan penelitian kemudian senantiasa diperiksa kebenarannya untuk menjamin keabsahannya. Data yang telah diinterpretasikan secara sistematis tersebut kemudian dianalisis dengan perspektif tertentu untuk memperoleh kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara berpikir induktif, yaitu dari hal-hal yang khusus diarahkan kepada hal-hal yang umum untuk mengetahui jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini terkait Upaya Badan Kepegawaian Daerah dalam Mengimplementasikan Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banyumas.