BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengembangan dan peningkatan mutu hasil tanaman karet, akan selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah

BAB I PENDAHULUAN. koperasi dalam membangun ekonomi bersama. Misi dari Makmur Mandiri adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program TNI dalam meningkatkan jumlah perajurit TNI yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. ditengarai mampu mendorong melihat kejadian-kejadian di masa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. CV. Sejati Furniture adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita

BAB I PENDAHULUAN. satu media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. tepat secara efektif dan efisien, Dalam situasi tersebut, seseorang dituntut mampu

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. seperti malaria, demam berdarah (Dengue Haemorrhagic Fever) chikungunya dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan manajemen yang baik dalam mempergunakan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang sekarang ini berjalan sangat cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat dalam mencari informasi yang sekarang mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan cuti kepada setiap pegawainya selama masa satu tahun bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. bahan penolong (aditif) pembuatan cokelat, es krim, pakan ternak, vanaspati,

BAB I PENDAHULUAN. virus. Dimana komputer yang sudah terinfeksi virus akan mengalami gangguan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pemimpin yang mampu membimbing dan mengarahkan anggotaanggota

BAB I PENDAHULUAN. dan tepat sehingga dapat memberikan keputusan bagi dirinya dan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengolah bahan limbah pertanian untuk pakan ini diperlukan peralatan dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di

BAB I PENDAHULUAN. unit kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun ternyata permasalahannya

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak terlepas kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI). Komputer

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga PT. Global Duta Development yang menyediakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pemerintah telah melakukan hal-hal yang dianggap perlu dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun ajaran yang sedang berjalan. Tujuan sekolah pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mereka dan juga agar bertahan dalam persaingan. Kedai Kopi Uleekareng dan Gayo merupakan sebuah kedai yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. pakar mendeteksi adanya viskositas darah dalam tubuh menggunakan Metode

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sangat cepat berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak instansi dan perusahaan-perusahaan milik negara maupun

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, cepat, tepat dan pastinya mudah. dengan transaksi keuangan dengan tepat dan akurat. Sebagai contoh penulis

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas jalannya perusahaan atau instansi, sistem tersebut. keputusan yang dilakukan menjadi lebih berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan informasi dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan kegiatan yang membuat orang dan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kelapa sawit yang mampu menggantikan peran kelapa (cocos nucifera), sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan strategi keunggulan biaya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam usaha pengembangan dan peningkatan mutu hasil tanaman karet, akan selalu dipengaruhi faktor-faktor yang bersifat membatasi, antara lain serangan hama dan patogen. Hama dan patogen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi tanaman karet. Menghadapi masalah hama dan patogen tidaklah mudah, karena terbatasnya pengetahuan tentang pengendaliannya atau bilamana pengetahuan itu telah ada namun sarana dan prasarana belum ada. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan membangun aplikasi untuk deteksi hama penyakit pada tanaman karet serta cara penanganannya. Aplikasi ini dibuat dengan tujuan mempermudah akses informasi mengenai jenis penyakit tanaman karet. Sedangkan sasaran utama user pengguna aplikasi ini adalah para petani karet dan pengusaha-pengusaha dibawah naungan. Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk membuat sistem pakar dengan menggunakan metode Dempster Shafer untuk mengatasi kesulitan kepastian data dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna. Untuk itu penulis mengambil judul Sistem Pakar Pendeteksian Penyakit Pada Tanaman Karet (Havea Brasiliensis) pada Balai Penelitian Sei. Putih Menggunakan Metode Dempster Shafer. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan 1

2 I.2.1. Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis, maka penulis mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut : 1. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit tanaman karet. 2. Sulitnya seseorang untuk mendapatkan informasi tentang gejala dan penyembuhan penyakit pada tanaman karet. 3. Belum terdapat sistem berbasis komputer untuk mendeteksi penyakit pada tanaman karet secara optimal dan dapat diakses dengan mudah. I.2.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana menyajikan informasi tentang penyakit tanaman karet secara optimal dan dapat diakses dengan mudah oleh pengguna? 2. Bagaimana mencari solusi tentang penanganan penyakit tanaman karet? 3. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem pakar yang dapat memberikan informasi tentang penyakit tanaman karet dengan menggunakan metode Dempster Shafer? I.2.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah agar pembuatan aplikasi ini tidak terlalu luas cakupannya adalah sebagai berikut : 1. Diasumsikan bahwa data dimasukkan dan dioperasikan oleh orang yang mengetahui tentang penyakit tanaman karet terkena hama. 2. Pengidentifikasian penyakit hama hanya ditujukan pada tanaman karet. 3. Data yang di input adalah data jenis penyakit, data gejala dan solusinya.

3 4. Hasil keluaran atau output berupa apakah tanaman karet terkena penyakit yang ditentukan dari gejala yang timbul. 5. Sistem pakar yang dirancang dan dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan menggunakan database SQL Server. 6. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah ini adalah metode Dempster Shafer. I.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian I.3.1. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk merancang dan membangun sebuah sistem yang dapat memberikan informasi tentang penyakit tanaman karet. 2. Mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh diperkuliahan dalam kehidupan nyata dengan merancang dan membangun sistem pakar mendiagnosa penyakit tanaman karet dengan metode dempster shafer. I.3.2. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Memperdalam dan memahami ilmu tentang sistem pakar. 2. Mengetahui informasi tentang penyakit tanaman karet seperti jenis-jenis, gejala-gejala dari penyakit terkena hama pada tanaman karet dan pengobatannya. 3. Membantu pakar dalam hal ini petani dalam mengatasi penyakit tanaman karet. 4. Memberi kemudahan bagi pengguna mendapatkan informasi mengenai penyakit tanaman karet.

4 I.4. Metodologi Penelitian Metode merupakan cara yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Metodologi penelitian ini berisikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai literatur literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan penyakit tanaman karet. 2. Studi Lapangan (Field Research) Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah : a. Pengamatan (Observation) Penulis melakukan kunjungan ke Dinas Penelitian Tanaman untuk mendapatkan informasi tentang jenis penyakit tanaman karet, gejala-gejalanya dan pengobatannya. b. Wawancara (Interview) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait sebagai pakar dalam tanaman karet, yaitu ibu Cici Indriani Dalimunthe, SP, selaku Proteksi Tanaman. Adapun wawancara tersebut antara lain adalah : 1. Mengenai jenis-jenis penyakit yang terjadi pada tanaman karet?

5 2. Mengenai gejala-gejala penyakit yang terjadi pada tanaman karet? 3. Cara penanggulangan penyakit yang terjadi pada tanaman karet? I.4.1. Prosedur Perancangan Langkah-langkah yang dilakukan setelah data-data terkumpul adalah melakukan tahap perancangan, seperti terdapat pada gambar I.1 berikut ini: Target : Sistem Pakar Tanaman Karet Analisis Kebutuhan : Data Penyebab Permasalahan Data Solusi Spesifikasi : Visual.Net 2010 dan SQL Server Desain & Implementasi : Desain Aplikasi dan Pengujian Yang dirancang Pengesahan Program Validasi : Hasil akhir aplikasi yang telah di uji verifikasi Finalisasi Gambar I.1. Prosedur Perancangan Adapun tahapan dalam menyelesaikan permasalahan diatas seperti terlihat pada alur prosedur perancangan di atas yaitu : 1. Target Target dari penelitian yang penulis lakukan adalah merancang dan membangun sistem pakar mendiagnosa penyakit tanaman karet dengan menggunakan metode dempster shafer.

6 2. Analisis Kebutuhan Analisa kebutuhan terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk membantu aplikasi dalam mengeksekusi program yang berisi perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada, antara lain : a. Adanya aplikasi yang dijalani untuk melakukan diagnosa penyakit tanaman karet yang sering terjadi di masyarakat petani perkebunan tanaman karet. b. Adanya database untuk menyimpan data tanaman karet, data konsultasi, data aturan, data penyakit dan data gejala. 3. Spesifikasi Secara umum sistem pakar yang dibangun mempunyai spesifikasi sebagai berikut : a. Hardware - PC (Personal Computer) atau laptop dengan processor intel core duo. - RAM 2GB - Monitor - Keyboard dan Mouse - Harddisk 320 GB HDD. b. Software - Perangkat lunak (software) yang digunakan bahasa pemograman Visual Basic. Net 2010. - Perangkat lunak (software) database yang digunakan adalah SQL Server 2008. 4. Desain dan Implementasi Adapun desain dari sistem yang dirancang adalah menggunakan model perancangan UML (Unified Modeling Language). Untuk menggambarkan fungsionalitas sistem dengan

7 menggunakan Use Case Diagram, untuk menjelaskan interaksi antar objek baik didalam maupun disekitar sistem menggunakan Squence Diagram, yang menjelaskan spesifikasi objeknya menggunakan Class Diagram dan untuk menggambarkan alur aktivitasnya menggunakan Activity Diagram. 5. Verifikasi Tahap berikutnya adalah tahap verifikasi dalam melakukan program yang dibuat harus dilakukan pengujian terlebih dahulu, untuk melihat penggunaan program tersebut, agar program yang dibuat dapat dianalisa tentang kemudahan dari program tersebut. Selain itu program dilakukan pengujian tentang masalah yang timbul pada saat didemokan agar penggunaan tidak bingung mempergunakan program tersebut. Verifikasi merupakan suatu mekanisme yang dilakukan untuk membuat kesesuaian antara perancangan dan kebutuhan sistem dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. 6. Validasi Validasi yang dilakukan adalah melakukan pengujian sistem secara keseluruhan. Validasi ini dilakukan agar sistem yang dirancang telah sesuai dengan kebutuhan awal yaitu merancang dan membangun suatu aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman karet dengan menggunakan metode dempster shafer. 7. Finalisasi Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem pakar dan pengecekan kembali tahapan yang telah dikerjakan dalam prosedur perancangan ini. Bila dalam tahap ini semua sistem telah berjalan dengan baik dan lancar, maka sistem siap digunakan.

8 I.4.2. Pengujian/Uji Coba Sistem Dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pemrograman telah dilakukan secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan. Dalam hal ini penulis melakukan beberapa pengujian baik pada software, hardware maupun sistem yang baru. Pengujian software bertujuan agar aplikasi yang dibuat sesuai dengan hardware yang akan digunakan. Hardware yang digunakan harus memiliki spesifikasi yang sesuai dengan versi software yang digunakan agar tidak memerlukan waktu yang lama dalam menjalankan aplikasi. Setelah melalui tahapan perancangan sistem maka pada tahap implementasi dilakukan pembangunan sistem pakar untuk menghasilkan aplikasi. Pada tahap ini, dilakukan pemilihan bahasa pemrograman visual studio 2010 yang akan digunakan sekaligus penerapannya sampai menghasilkan aplikasi yang diinginkan. Pengujian sistem yang dibuat anatara lain adalah : 1. Pengujian aturan-aturan (rule) 2. Pengujian aplikasi yang dibuat dengan menginput data-data gejala dari beberapa penyakit untuk menganalisis keakuratan output yang dihasilkan untuk melihat sampai sejauh mana sistem pakar yang dibuat dapat menampilkan keluaran (output) berupa jenis penyakit pada tanaman karet dan solusi penyakit. 3. Pengujian aplikasi sistem pakar yang dibuat untuk menganalisis gejala serta penyakit yang dapat menampilkan keluaran (output) berupa solusi, serta pencegahan yang bisa dilakukan pada tanaman karet.

9 I.5. Keaslian Penelitian Sepengetahuan penulis, penelitian tentang rancang bangun Sistem Pakar Pendeteksian Penyakit Tanaman Tanaman Karet yang belum pernah dilakukan. Penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah : Tabel I.1. Daftar Keaslian Penelitian No Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Elyza Gustri Wahyuni (2013) 2. Maruli Tua Nahampun, dkk (2014) 3. Haryanda Ahmad (2014) Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi ingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster Shafer Sistem Pakar Diagnosa Pe Nyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit Dengan Metode Dempster Shafer Perancangan Sistem Pakar Deteksi Penyakit Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Gurami Dengan Metode Dempster Shafer Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Jantung metode Dempster Shafer Metode Dempster Shafer pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kelapa Sawit Mendeteksi Penyakit Aeromonas Hydrophila Metode Dempster Shafer Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya para pakar (expert). Penulis melakukan perbandingan dari keaslian penelitian yang terdapat di Tabel 1 dengan sistem pakar yang penulis lakukan. Peneliti Elyza Gustri meneliti penyakit jantung koroner, Maruli Tua Nahampun penyakit tanaman kelapa sawit dan haryanda ahmad meneliti penyakit Aeromonas Hydrophila pada hewan ikan gurami dari ketiga penelitian tersebut menggunakan metode dempster shafer yang menghasilkan jawaban, dan hanya ada satu yang akan sesuai dengan jawaban yang dibutuhkan tetapi tidak menampilkan hasil perhitungannya.

10 Jika dibandingkan kelebihan sistem pakar yang dirancang yaitu sistem pakar penyakit tanaman karet menggunakan metode dempster shafer. Dengan adanya media sistem pakar penyakit tanaman karet menggunakan metode dempster shafer, sehingga kegiatan mendiagnosa penyakit tanaman karet lebih cepat karena memberikan informasi tentang gejala dan penyakit pada tanaman dengan satu pertanyaan dari masing-masing penyakit yang ditimbulkan pada tanaman karet tersebut jadi lebih akurat dalam mendiagnosanya. Dan sistem pakar yang dibangun menampilkan perhitungan dempster shafer dari gejala-gejala penyakit tanaman karet dan memberikan solusinya. I.6. Lokasi Penelitian Dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada Balai Peneltian Tanaman yang beralamat di Jln. Petumbukan Sungei Putih Galang Kab. Deli Serdang Sumatera Utara. Po.Box 1415 Medan 20001, NoTelp: 061-7980045, Fax: 061-7980046, Email: Balitsp@indosat.net.id I.7. Sistematika Penulisan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dan beberapa lampiran. Adapun setiap bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN

11 Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini mencakup uraian secara teoritis serta konsep baru dalam penyelesaian masalah berkenaan dengan sistem dan fokus kajian. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini berisi analisa sistem yang sedang berjalan, kelebihan dan kekurangan sistem yang ada saat ini, perancangan serta proses sistem yang akan dirancang dijelaskan dalam bentuk diagram UML (Unified Modeling Language) yang mencakup analisa dan perancangan sistem pengolahan data yang mencakup seluruh aktivitas yang terjadi pada sistem yang akan dibangun. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sistem yang baru dirancang, kelebihan sistem yang baru dirancang, tampilan hasil sistem yang dirancang beserta pembahasanya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran untuk meningkatkan kualitas dari aplikasi yang sudah dirancang, untuk membuat aplikasi ini menjadi lebih baik lagi dikemudian hari, atau tahap pengembangan berikutnya.