PENGARUH PENGATURAN PHYSICAL TUNNING ANTENNA SECTORAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Analisis Hasil Pengukuran di Area Sekitar UMY

LAPORAN SKRIPSI ANALISIS DAN OPTIMASI KUALITAS JARINGAN TELKOMSEL 4G LONG TERM EVOLUTION (LTE) DI AREA PURWOKERTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) 1800 MHz DI WILAYAH MAGELANG MENGGUNAKAN BTS EXISTING OPERATOR XYZ

HALAMAN PERNYATAAN. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)1800 Mhz DI WILAYAH MAGELANG MENGGUNAKAN BTS EXISTING OPERATOR XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METDOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN SIMULASI

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN & PERAWATAN JARINGAN 3G DENGAN METODE DRIVE TEST IDLE MODE & DATA MOBILE

STUDI PERENCANAAN JARINGAN SELULER INDOOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI KUALITAS PENERIMAAN SINYAL DARI ANTENA NODE B PADA SISTEM UMTS 3G DENGAN PHYSICAL TUNING ABSTRAK

Analisis Pengaruh Penggunaan Physical Cell Identity (PCI) Pada Perancangan Jaringan 4G LTE

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.

Analisis Pengaruh Model Propagasi dan Perubahan Tilt Antena Terhadap Coverage Area Sistem Long Term Evolution Menggunakan Software Atoll

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

Evaluasi Performansi Jaringan UMTS di Kota Semarang menggunakan Metode Drive Test

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Optimasi BTS Untuk Peningkatan Kualitas Jaringan CDMA 2000

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung. Tabel 3.1. Jadwal kegiatan Penelitian

Analisis Pengaplikasian MCPA pada Perusahaan Provider GSM di Daerah Sumatera Utara

Analisis Benchmarking Jaringan 3G Operator HCPT dan XL di Area Jakarta

ANALISIS PERBANDINGAN PEMODELAN PROPAGASI NILAI LEVEL DAYA TERIMA PADA SISTEM DCS 1800 DI KOTA PONTIANAK

Pada Tugas Akhir ini data diperoleh dari data drive test dan optimasi pada

Modul 8 Drive Test Analysis (DTA) 4G LTE Lanjut

ANALISA PERFORMANSI INTERNET BROADBAND LONG TERM EVOLUTION INNER CITY DAN RURAL DI KOTA PALEMBANG (STUDY KASUS : PT. TELKOMSEL)

Setyo Budiyanto 1,Mariesa Aldila 2 1,2

EVALUASI EFISIENSI PERANGKAT BASE STATION MENGGUNAKAN DRIVE TEST PADA ANTENA SINGLE-BAND DAN MULTI-BAND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI JARINGAN 3G BERDASARKAN ANALISIS BAD SPOT DI AREA JAKARTA PUSAT 3G NETWORK OPTIMIZATION BASED ON BAD SPOT ANALYSIS IN CENTRAL JAKARTA

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS BTS BERBASIS ANTENA SINGLE- BAND DAN MULTI-BAND UNTUK MENDUKUNG KESTABILAN JARINGAN

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS OPTIMASI AKSES RADIO FREKUENSI PADA JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) DI DAERAH BANDUNG

BAB IV PEMBAHASAN. Semakin banyaknya pertumbuhan tower tower telekomunikasi oleh para

BAB III ANALISIS TRAFIK DAN PARAMETER INTERFERENSI CO-CHANNEL

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks

OPTIMASI JARINGAN 3G DI AREA BANDUNG BARAT BERDASARKAN DATA CUSTOMER COMPLAIN 3G

Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G(WCDMA-UMTS) Menggunakan Metode Drivetest

ANALISIS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PADA HARI RAYA IDUL FITRI 2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA X

Abstract A. PENDAHULUAN. Sistem komunikasi semakin berkembang dengan tingginya kontinuitas

BAB IV PERHITUNGAN EIRP SISTEM MULTI NETWORK

OPTIMASI HANDOVER PADA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION (GSM) M.Yanuar Hariyawan, Hamid Azwar, Lena Miranti Siahaan

ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

Analisa Pengaruh Perubahan Tilt Antena Sektoral BTS Secara Electrical Dan Mechanical Site XL 3G Pakubuwono

ANALISIS PENGARUH MODEL PROPAGASI DAN PERUBAHAN TILT ANTENA TERHADAP COVERAGE AREA SISTEM LONG TERM EVOLUTION MENGGUNAKAN SOFTWARE ATOLL

ANALISIS PENGARUH DOWN TILT ANTENA UNTUK MENGURANGI KEGAGALAN HANDOVER PADA JARINGAN SELULER GSM PT. INDOSAT, Tbk. PURWOKERTO

ANALISIS UNJUK KERJA RADIO IP DALAM PENANGANAN JARINGAN AKSES MENGGUNAKAN PERANGKAT HARDWARE ALCATEL-LUCENT 9500 MICROWAVE PACKET RADIO (MPR)

ANALISIS NILAI LEVEL DAYA TERIMA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL PROPAGASI WALFISCH-IKEGAMI

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

ANALISIS OPTIMASI COVERAGE JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) TDD PADA FREKUENSI 2300 MHZ DI WILAYAH DKI JAKARTA

TEKNIK PERANCANGAN JARINGAN AKSES SELULER

Drive Test and RF Optimization Overview. Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

LAPORAN KERJA PRAKTIK OPTIMASI ANTENA DAERAH WONOSARIUTARA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH USER PT. TELEKOMUNIKASI SELULER YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan bidang telekomunikasi juga semakin meningkat,

OPTIMASI JARINGAN 3G UNTUK LAYANAN VOICE DAN DATA DI AREA RADIO DALAM JAKARTA SELATAN

BAB IV ANALISA PERFORMANSI HASIL OPTIMALISASI PARAMETER BSS PADA BTS INDOOR

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3

ANALISIS OPTIMALISASI JARINGAN 3G IBC (INDOOR BUILDING COVERAGE) DI PT.BINTANG SRIWIJAYA

ANALISA CALL SUCCES RATE PADA JARINGAN CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS ( CDMA )


ANALISIS OPTIMASI JARINGAN 3G WCDMA PADA RUTE PINTU TOL PASTEUR PARIS VAN JAVA

PENANGANAN BLOCK CALL DAN DROP CALL PADA JARINGAN UMTS BERDASARKAN PENGUKURAN PARAMETER ACCESSIBILITY, COVERAGE AND QUALITY


RANCANG BANGUN ANTENA YAGI SEBAGAI PENGUAT SINYAL MODEM 4G LTE BERDASARKAN FREKUENSI 1800 MHZ

Analisis Kinerja Dan Perbaikan Jaringan GSM Pada BSC Operator H3I (THREE)

Analisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center)

Tri Nopiani Damayanti,ST.,MT Dadan Nur Ramadan,S.Pd,MT Yuyun Siti Rohmah, ST.,MT Suci Aulia,ST.,MT ANTENA PADA SISTEM SELULER

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana 1, 2,

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN 3G (UMTS) MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST VOICE MODE

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

E-Journal SPEKTRUM. Ida Bagus Ari Budiarta, Pande Ketut Sudiarta, IGAK. Diafari Djuni H. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. Pada bab ini akan dibahas mengenai perhitungan parameter-parameter pada. dari buku-buku referensi dan dengan menggunakan aplikasi Java melalui

TUGAS AKHIR ANALISA LINK BUDGET DALAM PENENTUAN TITIK ANTENA PADA SISTEM DCS1800 DAN UMTS2100 DI GEDUNG IKEA TANGERANG

OPTIMASI JARINGAN 3G (UMTS/WCDMA) PADA AREA ALUN-ALUN KANTOR GUBERNUR PROVINSI LAMPUNG UNTUK OPERATOR TELKOM

BAB IV ANALISA PERFORMANSI BTS CDMA 20001X PT BAKRIE TELECOM COVERAGE KOTA BEKASI

Universitas Kristen Maranatha

Analisa Perbandingan Kuat Sinyal 4G LTE Antara Operator Telkomsel dan XL AXIATA Berdasarkan Paramater Drive Test Menggunakan Software G-NetTrack Pro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION

Optimasi Jaringan Wideband Code Division Multiple Access Untuk Meningkatkan Throughput Internet

ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

ANALISIS KUAT SINYAL DAN KUALITAS PANGGILAN JARINGAN GSM INDOOR DENGAN TEMS INVESTIGATION DAN G-NETTRACK PRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALIS PREDIKSI PENERIMAAN LEVEL SINYAL PADA DAERAH SUB URBAN TERHADAP UNJUK KERJA JARINGAN GSM

Transkripsi:

PENGARUH PENGATURAN PHYSICAL TUNNING ANTENNA SECTORAL DALAM MEMAKSIMALKAN LAYANAN JARINGAN 4G Fajrina Astuti 1, Fitri Imansyah 2, Dedy Suryadi 3 Prodi Teknik Elektro, Jurusan Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Email: fajrinaastuti22@gmail.com Abstrak Physical tunning antenna sectoral adalah pengaturan/penyetelan untuk merubah arah pancar antena sectoral secara fisik. Physical tunning antenna sectoral dilakukan untuk memaksimalkan suatu jaringan layanan. Penelitian ini dilakukan karena adanya keluhan dari masyarakat kepada pihak penyedia layananan dan dilakukan pada BTS MPW006_JUNGKAT dengan merubah arah pancar 3 buah sektor antena dengan metode azimuth tilt yaitu merubah antena secara horizontal, electrical tilt merubah antena dengan melihat polarisasinya dan mechanical tilt merubah arah pancar antena secara vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan physical tunning antena sectoral dalam memaksimalkan layanan 4G. Pengujian dilakukan dengan melakukan drive test. Drive test merupakan pengukuran signal yang dilakukan untuk menguji performansi suatu cell pada site atau BTS tertentu. Tiga parameter yang akan diuji dengan merujuk pada KPI yaitu Reference Signal Received Power (RSRP), Reference Signal Received Quality (RSRQ) dan Signal to Noise Ratio (SNR). RSRP terjadi peningkatan yang signifikan dengan kategori sangat baik dari sebelumnya 18,95% menjadi 62,80%, RSRQ dengan kategori baik dari sebelumnya 45,29% menjadi 49,62% dan SNR dengan kategori baik dari sebelumnya 56,86% menjadi 71,20%. Pada parameter RSRP dan RSRQ tidak terjadi perubahan pada kategori buruk, sedangkan pada SNR terjadi penurunan pada kategori buruk yang sebelumnya 34.29% menjadi 15.89% dengan demikian dapat disimpulkan setelah dilakukan perubahan physical tunning antenna sectoral terjadi peningkatan yang sangat baik. Kata kunci: physical tunning, azimuth tilt, electrical tilt A. PENDAHULUAN Kinerja jaringan dapat dimaksimalkan dengan memperhatikan hal-hal yang penting agar tidak menimbulkan masalah bagi kedua belah pihak, yaitu antara pengguna dan penyedia layanan. Selain membangun BTS, salah satu bagian yang sangat penting dalam jaringan yaitu antenna. Antenna merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh penyedia layanan. Arah cakupan antenna sectoral pada BTS yang dimiliki oleh PT. Telkomsel Kota Pontianak tepatnya pada daerah Jl. Raya Jungkat Kabupaten Pontianak mendapat keluhan dari banyak pengguna. Pengguna merasakan layanan jaringan 4G yang tidak memuaskan di daerah mereka, keluhan dari pengguna kepada suatu provider adalah masalah besar bagi provider itu sendiri karena mengakibatkan pengguna beralih ke provider lain, juga menyebabkan keberlangsungan perusahaan di masa mendatang. Hal yang harus dilakukan oleh pihak provider ialah dengan melakukan perubahan physical tunning antenna sectoral dengan merujuk pada parameter tilting untuk memaksimalkan layanan jaringan dengan kualitas level kuat sinyal RSRP (Reference Signal Received Power), RSRQ (Reference Signal Received Quality) dan SNR (Signal-to-Noise Ratio) pada jaringan 4G memenuhi standarisasi yang dimiliki PT. Telkomsel khususnya pada daerah yang mendapat keluhan dari pengguna. B. DASAR TEORI 1. Teknologi generasi keempat (4G Fourthgeneration) 4G merupakan teknologi terbaru yang memungkinkan pertukaran data dengan kecepatan tinggi, sehingga memiliki dampak terhadap penggunanya. Dampak positif adanya 4G antara lain: Menghemat Waktu Memudahkan pencarian Informasi Meningkatkan produktivitas, dengan siapnya jaringan untuk melakukan Cloud computing makanya produktivitas sesorang menjadi efisien Dampak negatif adanya 4G adalah: Teknologi lama tidak digunakan (simcard 4G membutuhkan perangkat 4G), Terjadi Information Overload karena mudahnya mencari informasi, Karena masih baru cakupan jaringannya belum luas, membuat pemanfaatan teknologi tidak maksimal. 2. Sektoral Sektoral adalah antena yang memiliki Gain 10-20 dbi, Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km, sudut pancar antena ini adalah ±450 dan tingkat ketinggian pemasangan antenna harus diperhitungkan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Gambar 1. Sektoral

3. ing Antenna ing antenna adalah suatu pengaturan kemiringan antena yang berfungsi untuk menetapkan area yang akan menerima cakupan sinyal. a. Mechanical ing Mechanical tilting adalah perubahan arah antena tilting dengan mengubah tilt angle yang terletak di bracket (pengait antena). Derajat kemiringan dapat di ukur menggunakan tilt meter. Secara sederhana, mechanical downtilt adalah pengaturan arah antena secara vertikal (ke atas atau ke bawah). b. Electrical tilting Electrical tilting adalah mengubah coverage antena dengan cara mengubah karakteristik fasa sinyal setiap elemen antena secara elektrik. Semakin besar nilai elektrik maka semakin kecil pula coverage yang diberikan. Namun tidak semua tipe antena dapat diubah nilai elektriknya. c. Azimuth ing Azimuth tilting adalah mengubah arah pancar antena yang di atur secara horizontal dengan cara mengubah-ubah posisi clamp (penjepit antena) yang terhubung ke kaki tower. Petunjuk arah pancar antena agar sesuai dengan planning site menggunakan kompas sebagai alat bantu. Arah utara adalah titik acuan sebagai penentu posisi 0 o. C. METODE PENELITIAN 1. Drive Test Drive Test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan dengan berkendara (drive) mobil sedangkan Walk Test untuk indoor (dalam ruangan) karena dilakukan dengan berjalan (walk). Istilah drive test lebih umum digunakan dari pada walk test. Drive test adalah pengukuran signal yang dilakukan untuk menguji performansi suatu cell pada site atau BTS tertentu, yang diamati biasanya kuat daya pancar dan daya terima, tingkat kegagalan akses, tingkat panggilan yang gagal (drop call). Peruntukan drive test ini digunakan untuk optimasi jaringan. Tujuan Drive test adalah untuk mengetahui kondisi sinyal pada BTS dengan menginformasikan level daya terima, kualitas sinyal terima, interferensi, proses perpindahan mobile station ke BTS lain (Handover) dari sisi pengguna mobile station sehingga dapat diputuskan apakah keadaan sinyal disuatu BTS masih layak atau perlu dilakukan suatu optimasi Berikut adalah diagram alir proses drive test. Lakukan perubahan Physical tunning TIDAK Gambar 2. Diagram alir drive test MULAI Turun Lapangan Pengambilan data Pengolahan data Evaluasi jaringan Jaringan? YA SELESAI 1. Reference Signal Received Power (RSRP) RSRP adalah kuat sinyal yang diterima dalam satuan dbm. Parameter ini adalah parameter yang spesifik pada drive test 4G LTE dan digunakan oleh perangkat untuk menentukan titik handover. 2. RSRQ (Reference Signal Received Quality) RSRQ adalah tolak ukur kualitas sumber daya jaringan (jumlah Resouce Block yang tersedia untuk device anda). Nilainya dinyatakan dalam db. Semakin tinggi nilai db nya, semakin bagus. 3. SNR (Signal to Noise Ratio) SNR merupakan tolak ukur kualitas dari suatu jaringan, semakin besar rasionya maka maka jaringan tersebut semakin baik.

D. HASIL DAN ANALISA 1. Physical Tunning Antenna Sectoral BTS MPW006_JUNGKAT Perubahan a. Kondisi BTS MPW006_JUNGKAT Perubahan Tabel 1. Data Physical Tunning Sectoral (Before) Tinggi Azimuth Electrical Mechanical Sektor 1 40 m 55 o 0 o 0 o Sektor 2 40 m 180 o 0 o -2 o Sektor 3 40 m 260 o 0 o -2 o Sumber: Data base site MPW_006 JUNGKAT PT.Telkomsel b. Kondisi BTS MPW_006 JUNGKAT Setelah Perubahan Tabel 2. Data Physical Tunning Sectoral (After) Tinggi Azimuth Electrical Mechanical Sektor 1 40 m 70 o 2 o 2 o Sektor 2 40 m 140 o 3 o 2 o Sektor 3 40 m 300 o 2 o 0 o Sumber: Data base site MPW_006 JUNGKAT PT.Telkomsel 1) RSRP (reference signal received power) dilakukan perubahan terjadi peningkatan sebesar 62.80% dengan selisih nilai sebelum dan sesudah dilakukan perubahan physical tunning antenna sectoral sebesar 43,85%, pada indikator kuning yang berkategori baik sebelum dilakukan perubahan physical tunning antenna sectoral sebesar 81,05%, setelah perubahan terjadi penurunan sebesar 37.20% dengan selisih nilai sebelum dan sesudah dilakukan perubahan physical tunning antenna sectoral sebesar 43,85%, sedangkan pada indikator merah yang berkategori buruk tidak terjadi perubahan. Nama Lokasi BTS MPW006_ JUNGKAT (4G) Tabel 3. Perbandingan Level Kuat Sinyal Parameter RSRP RSRP (dbm) PT. Telkomsel > = -100 < -100 s/d > = -125 2) RSRQ (Reference Signal Received Quality) Selisih nilai sebelum dan sesudah physical tunning antenna sectoral 18,95% 62.80% 43,85% 81,05% 37.20% 43,85% < -125 Buruk 0,00% 0,00% - Gambar 3. Hasil Drive test Perubahan Physical Tunning Antenna Sectoral untuk RSRP Gambar 5. Hasil Drive test Perubahan Physical Tunning Antenna Sectoral untuk RSRQ Gambar 4. Hasil Drive test Setelah Perubahan Physical Tunning Antenna Sectoral untuk RSRP Hasil drive test setelah perubahan physical tunning antenna sectoral untuk RSRP sebelum dan setelah dilakukan physical tunning antenna sectoral, indikator berwarna hijau dengan kategori sangat baik sebelum dilakukan perubahan physical tunning antenna sectoral sebesar 18,95%, setelah Gambar 6. Hasil Drive test Setelah Perubahan Physical Tunning Antenna Sectoral untuk RSRQ Hasil drive test setelah perubahan physical tunning antenna sectoral untuk RSRP level kuat sinyal parameter RSRQ yang memiliki persentase paling besar adalah indikator berwarna hijau muda yang berkategori baik yaitu sebesar 49,62%. Indikator berwarna hijau tua yang berkategori sangat baik sebesar 2,45%, indikator kuning

berkategori cukup baik sebesar 46,12% dan indikator berwarna orange sebesar 1,81% sedangkan indikator berwarna merah yang berkategori buruk tidak terjadi perubahan. Tabel 4. Perbandingan Level Kualitas Sinyal Parameter RSRQ RSRQ (dbm) PT. Telkomsel Selisih Nilai Dan Physical Tunning Antenna Sectoral -5 Db 0.87% 2.45% 1,6% < -5 db s/d -10 db 45.29% 49.62% 4,33% < -10 db s/d -15 db Cukup 49.90% 46.12% 3,78% < -15 db s/d -20 db Cukup Buruk 3.94% 1.81% 2,13% < -20 db Buruk 0.00% 0.00% - 3) SNR(Signal to Noise Ratio) Gambar 7. Hasil Drive test Perubahan Physical Tunning Antenna Sectoral untuk SNR Nama Lokasi BTS MPW006_ JUNGKAT (4G) Tabel 5. Perbandingan Level Kuat Sinyal Parameter SNR SNR (dbm) PT. Telkomsel > = 20 > = 10 s/d < 20 Selisih Nilai Dan Physical Tunning Antenna Sectoral 6.85% 12.91% 6,06% 58.86% 71.20% 13,04%, < 10 Buruk 34.29% 15.89% 18,4%. E. PENUTUP 1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan menganalisa Tugas Akhir ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1) Parameter RSRP setelah perubahan physical tunning antenna sectoral terjadi peningkatan yang signifikan pada indikator berwarna hijau dengan kategori sangat baik sebesar 43,85% dan pada parameter RSRQ terjadi peningkatan yang signifikan pada indikator berwarna hijau muda dengan kategori baik sebesar 4.33%, sedangkan parameter SNR terjadi peningkatan yang signifikan pada indikator berwarna kuning dengan kategori baik sebesar 13.04% dan tidak adanya peningkatan pada indikator berwarna merah dengan kategori buruk pada masing-masing parameter dengan demikian dapat disimpulkan setelah dilakukan perubahan physical tunning antenna sectoral pada area Jl. Raya Jungkat terjadi peningkatan yang sangat baik. 2) Keberhasilan pengaturan physical tunning antenna sectoral merupakan aspek penting dalam perencanaan untuk menjamin layanan jaringan kepada pihak pengguna. 3) Perubahan physical tunning antenna sectoral dilakukan sesuai dengan keluhan dari pengguna. Gambar 8. Hasil Drive test Setelah Perubahan Physical Tunning Antenna Sectoral untuk SNR Hasil data level kuat sinyal parameter SNR setelah perubahan physical tunning antenna sectoral, didominasi indikator berwarna kuning yang berkategori baik yaitu sebesar 71,20%, indikator berwarna hijau terjadi peningkatan yang berkategori sangat baik sebesar 12,91% dan indikator berwarna merah yang berkategori buruk terjadi penurunan sebesar 15,89%.

2. Saran Adapun beberapa saran dalam pengembangan skripsi ini. 1) Sebaiknya ada ketersedian wewenang dalam mengambil data agar peneliti bisa jauh memahami tentang perubahan physical tunning antenna sectoral. 2) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan melihat beberapa faktor eksternal misalnya seperti faktor cuaca dan adanya bangunan-bangunan disekitar area BTS. 3) Metode tilting dapat dikembangkan pada area lokasi yang berbeda. REFERENSI [1] Aziz Makkatang; Rianto Nugroho. 2015. Analisa Pengaruh Perubahan Sektoral BTS Secara Electrical Dan Mechanical Site XL 3G Pakubuwono. Jakarta: Universitas Nasional. [2] Baharudin Yudha Permana Dkk. 2012. Rancang Bangun Dan Analisis Sectoral Antenna Radiasi Semicircular Frekuensi 2.4GHz Untuk Aplikasi IEEE 802.11b/g. Purwekerto: Universitas Jenderal Soedirman. [3] Darlis Arsyad Ramadhan. (2011). Perancangan dan Realisasi Remote ing Base Station. [4] Fitri Imansyah. 2011. Bahan Materi Kuliah: Teknologi GSM dan Sistem Komunikasi Bergerak Seluler. Pontianak: Universitas Tanjungpura. [5] Imam Tarmizi. 2017. Skripsi: Analisis Perubahan Physical Tunning Antenna Sectoral Untuk Memaksimalkan Layanan Jaringan GSM. Pontianak: Universitas Tanjungpura. [6] Ivan Aprianto. 2016. Skripsi: Analisis Sistem Pengukuran Dan Perawatan Jaringan 3g Dengan Metode Drive Test Idle Mode Dan Data Mobile. Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak. [7] Lingga Wardana; dkk. 2012. 4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta Selatan: www.nulisbuku.com. [8] Uke Kurniawan Usman. 2012. Fundamental Teknologi Seluler LTE (Long Term Evolution). Rekayasa Sains. Biografi Mengetahui Pembimbing Utama, H. Fitri Imansyah, ST, MT 196912271997021001 Pembimbing kedua, Dr. Dedy Suryadi, ST, MT NIP. 196812031995121001 Fajrina Astuti, lahir di Sanggau, 22 Desember 1994 Menempuh Pendidikan Sarjana Teknik di Universitas Tanjungpura sejak tahun 2012 Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektro.