GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN BERISIKO DI DESA SUKARAME KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE MEI-JUNI 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per kelahiran hidup, AKB 34 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini dengan memantau kesehatan ibu, dengan digunakan indicator

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

! 1! BAB 1 PENDAHULUAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kematian ibu di dunia pada tahun 2000 disebabkan kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

commit to user BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Faktor resiko kematian ibu dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. persalinan adalah nyawa taruhannya atau toh nyawa (bahasa Jawa)

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. minggu pertama kehidupan dan 529 ribu ibu meninggal karena penyebab yang

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

Sukriani 1),Priharyanti Wulandari 2)

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN BERISIKO DI DESA SUKARAME KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE MEI-JUNI 2013 Eneng Daryanti Dosen Program Studi Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya enengdaryanti@stikesmk.ac.id ABSTRAK Kehamilan dengan risiko adalah salah satu penyumbang terbesar kematian ibu. Faktor risiko seperti usia ibu ketika hamil dan melahirkan, ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun), frekuensi melahirkan telah 4 kali melahirkan atau lebih dan jarak antar kelahiran atau persalinan kurang dari 24 bulan (2 tahun), ibu hamil dengan riwayat obstetri buruk, dan ibu dengan penyakit yang menyertai kehamilan termasuk kelompok kehamilan berisiko dan menambah peluang kematian ibu. Dari 14 Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna, Desa Sukarame merupakan desa dengan jumlah dan persentase ibu hamil berisiko paling tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran berisiko di Desa Sukarame Kecamatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pada penelitian ini seluruh populasi dijadikan sampel (total sampling) yaitu sebanyak 40 ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kehamilan berisiko sebagian besar berkategori cukup yaitu 16 orang (40,0%), pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko mengenai faktor risiko demografi sebagian besar berkategori kurang yaitu 18 orang (45,0%), pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko mengenai faktor risiko medis biologis sebagian besar berkategori cukup yaitu 20 orang (50,0%), pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko mengenai faktor risiko obstetri sebagian besar berkategori kurang yaitu 19 orang (47,5%), dan berisiko mengenai faktor risiko lingkungan dan gaya hidup sebagian besar berkategori baik yaitu 16 orang (40,0%). 12

Kesimpulan hasil penelitian yaitu bahwa gambaran berisiko di Desa Sukarame Kecamatan Singaprana Kabupaten dari 40 orang responden sebagian besar berkategori cukup yaitu 31 orang (77,7%). Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Kehamilan berisiko 13

Pendahuluan Di Kabupaten Tasikmalaya, Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Marwan (2008) secara asional jumlah seluruh ibu hamil tahun 2011 sebanyak 67.761 orang dengan jumlah ibu hamil berisiko mencapai 3.382 orang (5,06%), dan terjadi kasus kematian ibu AKI di Indonesia pada tahun 2007 sebanyak 36 orang. Jika dibandingkan berjumlah 286 jiwa dari 100 ribu kelahiran hidup, dan AKB sebanyak 32 dari 1000 dengan Kabupaten Ciamis, jumlah ibu hamil tahun 2011 sebanyak 35.864 orang kelahiran hidup. dengan jumlah ibu hamil berisiko Kehamilan dengan risiko adalah salah satu penyumbang terbesar kematian mencapaia 1.029 orang (2,87%) dan terjadi kasus kematian ibu sebanyak 28 orang, ibu. Faktor risiko seperti usia ibu ketika maka angka risiko di Kabupaten hamil dan melahirkan, ibu yang terlalu Tasikmalaya lebih tinggi daripada muda (kurang dari 20 tahun) dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun), frekuensi melahirkan telah 4 kali melahirkan atau lebih dan jarak antar kelahiran atau persalinan kurang dari 24 bulan (2 tahun), ibu hamil dengan riwayat obstetri buruk dan ibu dengan Kabupaten Ciamis (Dinkes Jabar, 2011). Puskesmas Singaparna adalah salah satu Puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya. Jumlah ibu hamil risiko tinggi yang ditangani di Puskesmas Singaparna tahun 2012 mencapai 150 orang (34,58%). Jika penyakit yang menyertai kehamilan dibandingkan dengan 2 Puskesmas di termasuk kelompok kehamilan berisiko dan menambah peluang kematian ibu. Faktor lain yang berpengaruh terhadap tingginya angka kematian ibu adalah sikap dan perilaku ibu itu sendiri selama hamil dan didukung oleh pengetahuan ibu terhadap kehamilannya (Elverawati, 2008). Wilayah Utara yaitu Puskesmas Rajapolah dengan jumlah ibu hamil risiko tinggi yang ditangani sebanyak 72 orang (33,03%), di Puskesmas Ciawi sebanyak 58 orang (33,36%) maka Puskesmas Singaparna mempunyai jumlah ibu hamil risiko tinggi yang ditangani paling banyak di Wilayah Menurut Survei Kesehatan Rumah Tasikmalaya Selatan (Laporan Dinas Tangga (SKRT) tahun 2009, Angka Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Tahun Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 2012). Di Puskesmas Singaparna 307/100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian tersebut dikenal dengan Trias Klasik yaitu Perdarahan (28%), membawahi dari beberapa Desa yaitu 7 Desa yang yang paling tinggi yang memiliki ibu hamil yang berisiko tinggi eklampsia (24%) dan infeksi (11%). adalah Desa Sukarame didapatkan 24 Sedangkan penyebab tidak langsung antara orang. (Laporan Puskesmas lain adalah ibu hamil menderita penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada Singaparna,2012). Berdasarkan studi pendahuluan sebelum kehamilan, misalnya hipertensi, kepada 10 orang ibu hamil di Desa penyakit jantung, diabetes, hepatitis, Sukarame dengan metode wawancara anemia, malaria (SKRT, 2009). mengenai pengetahuan ibu hamil tentang Berdasarkan laporan kesehatan kehamilan berisiko, diperoleh hasil 7 orang Provinsi Jawa Barat tahun 2011, Angka (70%) ibu hamil tidak mengetahui tentang Kematian Ibu (AKI) di Jawa Barat kehamilan berisiko, dan 3 orang (30%) mencapai 422/100.000 kelahiran hidup. Jumlah ibu hamil risiko tinggi di Jawa mengetahui tentang kehamilan berisiko. Berdasarkan uraian di atas, maka Barat tahun 2011 mencapai 10,43% penulis merasa tertarik untuk melakukan (Dinkes Jabar, 2011). penelitian mengenai GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL 13

TENTANG KEHAMILAN BERISIKO DI DESA SUKARAME KECAMATAN SINGPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE MEI JUNI 2013. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi suatu objek (Notoatmodjo, 2005). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian A. Hasil penelitian 1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah 40 orang ibu hamil di Desa Sukarame, adapun karakteristik responden meliputi pendidikan dan umur responden adalah sebagai berikut : Kategori F % 11 27,5 16 40,0 13 32,5 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil di Desa Sukarame Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Periode Mei-Juni 2013 Umur F % (Tahun) <20 20-35 >35 5 29 6 12,5 72,5 15,0 Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa umur ibu hamil di Desa Sukarame 14 frekuensi tertinggi adalah 20-35 tahun yaitu 29 orang (72,5%) dan frekuensi terendah adalah <20 tahun yaitu 5 orang (12,5%). 2. Analisis Data Dari hasil pengumpulan data mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko di Desa Kabupaten Tasikmalaya periode Mei-Juni 2013 adalah sebagai berikut : a. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian Kehamilan Berisiko di Desa Sukarame Kecamatan Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian Kehamilan Berisiko di Desa Sukarame Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kehamilan berisiko di Desa Sukarame frekuensi tertinggi adalah kategori cukup yaitu sebanyak 16 orang (40,0%), dan frekuensi terendah adalah kategori baik sebanyak 11 orang (27,5%). b. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Mengenai Faktor Risiko Demografi di Desa Kabupaten Tasikmalaya Periode Mei-Juni 2013 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Mengenai Faktor Risiko Demografi di Desa Sukarame Kecamatan Singaparan Kabupaten Tasikmalaya

Kategori F % 10 12 18 25,0 30,0 45,0 Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa berisiko mengenai faktor risiko demografi di Desa Kabupaten Tasikmalaya Periode Mei-Juni 2013 frekuensi tertinggi adalah kategori kurang yaitu sebanyak 18 orang (45,0%), dan frekuensi terendah adalah kategori baik sebanyak 10 orang (25,0%). c. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Mengenai Faktor Risiko Medis Biologis di Desa Sukarame Kecamatan Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Mengenai Faktor Risiko Medis Biologis di Desa Sukarame Kecamatan Kategori F % 5 20 15 12,5 50,0 37,5 Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa berisiko mengenai faktor risiko medis biologis di Desa Sukarame Kecamatan frekuensi tertinggi adalah kategori cukup yaitu sebanyak 20 orang (50,0%), dan frekuensi terendah adalah kategori baik sebanyak 5 orang (12,5%). 15 d. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Mengenai Faktor Risiko Obstetri di Desa Sukarame Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Mengenai Faktor Risiko Obstetri di Desa Sukarame Kategori F % 10 11 19 25,0 27,5 47,5 Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa berisiko mengenai faktor risiko obstetri di Desa Kabupaten Tasikmalaya Periode Mei-Juni 2013 frekuensi tertinggi adalah kategori kurang yaitu sebanyak 19 orang (47,5%), dan frekuensi terendah adalah kategori baik sebanyak 10 orang (25,0%). e. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Mengenai Faktor Risiko Lingkungan dan Gaya Hidup di Desa Sukarame Kecamatan f. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Mengenai Faktor Risiko Lingkungan dan Gaya Hidup di Desa Kabupaten Tasikmalaya Periode Mei-Juni 2013

Kategori F % 16 13 11 40,0 32,5 27,5 Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa berisiko mengenai faktor risiko lingkungan dan gaya hidup di Desa Sukarame frekuensi tertinggi adalah kategori baik yaitu sebanyak 16 orang (40,0%), dan frekuensi terendah adalah kategori kurang sebanyak 11 orang (27,5%). g. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko di Desa Kabupaten Tasikmalaya Periode Mei-Juni 2013 Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Berisiko Di Desa Sukarame Kecamatan Kategori F % 2 31 7 5,0 77,5 17,5 Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko di Desa Kabupaten Tasikmalaya Periode Mei-Juni 2013, maka dari 40 responden dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko sebagian besar berkategori cukup yaitu sebanyak 31 orang (77,5%). 2. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kehamilan berisiko sebagian besar berkategori cukup yaitu sebanyak 16 orang (40,0%). 3. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko mengenai faktor risiko demografi sebagian besar berkategori kurang yaitu sebanyak 18 orang (45,0%). 4. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko mengenai faktor risiko medis biologis sebagian besar berkategori cukup yaitu sebanyak 20 orang (50,0%). 5. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko mengenai faktor risiko obstetri sebagian besar berkategori kurang yaitu sebanyak 19 orang (47,5%). 6. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan berisiko mengenai faktor risiko lingkungan dan gaya hidup sebagian besar berkategori baik yaitu sebanyak 16 orang (40,0%). Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa berisiko di Desa Sukarame Kecamatan frekuensi tertinggi adalah kategori cukup yaitu sebanyak 31 orang (77,5%), dan frekuensi terendah adalah kategori baik sebanyak 2 orang (5,0%). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 16 Saran 1. Bagi Ibu Hamil Agar sering melihat atau mendengarkan berita baik dari media elektronik maupun media cetak untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan, khususnya tentang kehamilan berisiko. Serta melakukan pemantauan kehamilan secara rutin sebagai upaya deteksi dini terhadap kehamilan yang berisiko. 2. Bagi Petugas Kesehatan

Disarankan lebih intensif lagi dalam memberikan informasi pada masyarakat khususnya pada ibu hamil tentang kehamilan berisiko dengan teknik dan metode yang menarik agar pengetahuan ibu meningkat. Serta melakukan pemantauan dan evaluasi pasca penyuluhan agar dapat mengetahui penerapan masyarakat dalam mengaplikasikan pengetahuannya. 3. Bagi STIKes Mitra Kencana Agar lebih meningkatkan bimbingan terhadap mahasiswa khususnya tentang kehamilan berisiko sehingga mahasiswa lebih berkompeten. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan metode dan teknik yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. Rineka Cipta., 2007. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Departemen Kesehatan RI, 2000.Bidan di Masyarakat. Departemen Kesehatan RI. Depkes RI, 2007. Kehamilan Resiko Tinggi. http//www.localhost.com., 2009. Visi Misi Making Pregnancy Safer (MPS). http//www.metrotvnews.com., Capaian MDGs Terkendala Kasus Kematian Ibu. http://www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 19 Maret 2012. Dinkes Jabar, 2009. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat. http//www.wikipedia.com. 2012. Elverawati, 2008. Kehamilan Risiko Tinggi. http//www.indonesia.com. jakarta. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012. Endjun, Judi Januadi, 2002. Mempersiapkan Kehamilan Sehat. Puspa Swara. Handayani, Faras, 2008. Hamil di Usia Rawan. http//www.mail-archieve.com. Herawati, 2001. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. http//www.wikipedia.com. Diakses pada tanggall 28 Juli Jones, Derek Liewellyn, 2005. Setiap Wanita. Delapratasa. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Martaadisoebrata, Djamhoer, et al, 2005. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Yayasan 17

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Martin, Paula Ford, 2007. Memahami Segalanya Tentang Kehamilan. Karisma Publishing Group. Tangerang. Notoatmodjo, S, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Widayatun, TS, 2000. Ilmu Prilaku. Cetakan pertama. CV Sagung Seto. Wiknjosastro, H, 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Rineka Cipta., 2007. Pendiidkan dan Perilaku Kesehatan Edisi Revisi. Rineka Cipta. Riduwan dan Akdon, 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik. Alfabeta. Bandung. Saifuddin, A. B, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. SKRT, 2009. Angka Kematian Ibu (AKI). http//www.mailarchieve,com. Diakses pada tanggal 17 Maret Sloane, P. D, Salli Benedict, Melanie Mintzer, 2009. Petunjuk Lengkap Kehamilan. Pustaka Mina. Sulaiman, 2005. Kontamian Lingkungan Mempengaruhi Prenatal Development. http//www.localhost.com. 18

x