BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Apa Citizen journalism?

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

NEW MEDIA & SOCIETY. Perkembangan Media. Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. media baru seiring ditemukannya teknologi seperti File Transfer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan Televisi Siaran Analog pada pita Ultra High Frequency dan sesuai

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. 1. Nama Perusahaan : PT. Aksara Solopos. 2. Alamat : Jalan Adi Sucipto Nomor Kota : Surakarta

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keperluan untuk mengetahui apa yang terjadi merupakan kunci lahirnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknologi Komunikasi. Konvergensi Media. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peran suatu media. Media massa kini berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, dilihat dari perbandingan salah satu system penyebarannya yaitu

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan canggih membuat lahirnya berbagai cara komunikasi baru antar sesama manusia

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang

Working in Online Journalism News report Penulisan Online Standard Law and Ethics Bussines Online Journalism Journalism online di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

2012, No BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau berita bisa disebarkan melalui berbagai perangkat, yakni desktop (personal

Universitas Multimedia Nusantara

Berikut adalah 8 langkah perisai (proteksi) yang dapat dilakukan para orang tua untuk meminimalisasi peluang anak menjadi korban:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Media massa dapat menjadi suatu alat yang memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berkembangnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini, semakin berkembangnya jaman, berkembang pula ilmu pengetahuan

COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU)

BAB 1 PENDAHULUAN. dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-Dasar Komunikasi, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB, hal:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Perubahan Data. Perizinan Penyiaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. dan penyampaian informasi diantara organisasi dan konsumennya. Dampak

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

KLASTER SKRIPSI BERBASI KARYA PRODI JURNALISTIK UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

MOTIF USER DI SURABAYA MENGAKSES Oleh : Safirah Ishami ( ) B

BAB I PENDAHULUAN. Menurut riset (Nielsen, 2014) konsumsi media di Jawa. menunjukkan (95%) masyarakat mengkonsumsi media televisi, disusul dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB V INTERPRETASI DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

Peluang dan Tantangan Industri Media dan Konten Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang Dipengaruhi Kemajuan Teknologi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka penulis akan menjelaskan mengenai teori yang akan digunakan sebagai analisis untuk menjawab tujuan dari penelitian ini. Karena tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan konvergensi media yang dilakukan radio Sonora Semarang dalam menjangkau anak muda maka teori yang digunakan akan diuraikan sebagai berikut: 2.1 Konvergensi Media Pada tahun 1970, kata itu digunakan dengan merujuk pada banyak hal lain, terutama apa yang dinamakan sebuah perkawinan yang dilangsungkan di surga antara komputer, juga pasangan dalam perkawinan perkawinan yang lain, dan telekomunikasi. Kata konvergensi selanjutnya digunakan baik untuk organisasi maupun untuk proses, terutama sekali bersatunya industri media dan telekomunikasi. Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi akhir akhir ini, khususnya dari munculnya internet. Konvergensi media menyatukan 3C (computing, communication, dan content). Jika dijabarkan di level perusahaan, maka konvergensi ini lebih menyatukan perusahaan yang bergerak di bidang informasi, jejaring telekomunikasi, dan penyedia konten (Meikle dan Young, 2012:13-14). Konvergensi media memungkinkan para profesional di bidang media massa untuk menyampaikan berita dan menghadirkan informasi serta memberikan hiburan dengan menggunakan berbagai macam media. Konvergesi media juga memungkinkan khalayak media massa untuk berinteraksi bahkan mengisi konten di media massa. Khalayak dapat mengontrol dimana dan kapan mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi. Konvergensi telah terjadi pada dua aspek utama yaitu : Aspek Teknologi : Konten kreatif telah dikonversikan ke dalam bentuk digital standar industri, untuk kemudian disampaikan melalui jejaring 6

tanpa kabel, untuk ditampilkan di berbagai komputer atau piranti seperti komputer, mulai dari telepon seluler sampai ke alat perekam video digital yang terhubung ke pesawat televisi. Aspek Industri : Perusahaan perusahaan yang melintasi spektrum bisnis, mulai dari perusahaan media ke telekomunikasi sampai teknologi, telah menyatu dan membentuk aliansi aliansi strategis, guna mengembangkan model bisnis baru, yang dapat meraih keuntungan dari ekspektasi konsumen yang sedang tumbuh terhadap konten media yang disesuaikan dengan permintaan. Sejumlah analisis industri memandang bahwa konvergensi media ini memudarnya media lama seperti media cetak, media siar, serta bangkitnya media baru, yang perkembangannya masih berlangsung dinamis saat ini. Menurut Khadziq, dalam jurnalnya yang berjudul Konvergensi Media Surat Kabar Lokal 1, konvergensi media memiliki model konvergensi dimana di dalamnya terdapat 5 tahapan dalam prosesnya, yaitu: a. Cross-promotion, yang artinya kerja sama di antara dua media untuk saling memberikan ruang untuk memperkenalkan konten media satu sama lain. b. Cloning, yaitu ketika konten media diperbanyak untuk dimuat di media lainnya. Artinya, satu media menampilkan konten berita dari ruang berita media lain apa adanya tanpa perubahan. c. Coopetition, yaitu tahap ketika entitas media yang terkonvergensi saling bekerja sama dan berkompetisi di saat yang bersamaan. d. Content Sharing, memungkinkan kedua media yang berlainan saling berbagi konten dalam bentuk pengemasan ulang (repackged) atau bahkan termasuk berbagi budgeting. Konvergensi media dalam tahap ini sebagian besar dilakukan oleh media yang berada di bawah satu kepemilikan. 1 http://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/profetik/article/view/1187/1090 diakses pada tanggal 10 Agustus 2017 7

e. Full Convergence, yaitu ketika media yang berbeda bekerja sama secara penuh, baik dalam hal pengumpulan, produksi, dan distribusi konten, dan bertujuan untuk memaksimalkan keunikan karakteristik masing masing media untuk menyampaikan konten. Dalam tahap Full Convergence, media yang bekerja sama menghasilkan konten dan topik secara kolaboratif dengan memanfaatkan kekuatan platform media masing masing. Tahap Full Convergence ini jarang ditemui penerapannya di berbagai grup media. Konvergensi media juga memiliki dampak positif maupun negatif bagi pelaku atau pun pengguna. Menurut artikel yang ditulis oleh Aldita Ruslim dalam blog Binus University 2, keuntungan dari adanya konvergensi media adalah sebagai berikut : - Konvergensi media mampu memperluas informasi dari seluruh dunia karena adanya akses internet. - Memberikan banyak pilihan kepada pengguna untuk mencari informasi sesuai selera. - Lebih mudah, praktis, dan efisien. - Timbulnya demokratisasi informasi dimana semua orang dapat mengakses informasi secara bebas luas dengan berbagai cara dan bentuk. - Dalam implikasi ekonomi, konvergensi media berpengaruh terhadap perusahaan dan teknologi komunikasi karena mengubah perilaku bisnis. - Masyarakat mendapatkan informasi lebih cepat. - Masyarakat menjadi interaktif, karena dapat secara langsung memberikan umpan balik terhadap berbagai informasi yang disampaikan. - Konvergensi media menyediakan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik secara visual, audio, data, dan lain sebagainya. 2 http://alditaruslim.blog.binusian.org/2011/03/23/konvergensi-media-sebagai-buktikedinamisan-dunia-teknologi/ diakses pada tanggal 22 Agustus 2017 8

Sementara itu dampak negatif dari konvergensi media menurut artikel yang telah ditulis oleh Aldita Ruslim adalah : - Perubahan gaya hidup masyarakat yang menjadi pecandu teknologi. - Munculnya masyarakat digital atau masyarakat maya. - Media tradisional atau konvensional mulai kalah dengan adanya media baru atau media online. - Kesenjangan yang ada dalam masyarakat akan semakin besar. 2.2 Radio Seperti yang sudah sedikit penulis singgung dalam latar belakang, bahwa radio merupakan suatu medium yang menyampaikan pesan suara. Radio tidak membutuhkan sentuhan langsung antara sumber dan penerimanya. Itu tadi merupakan pengertian dari radio konvensional, sementara saat ini radio tidak hanya ada konvensional tetapi ada radio internet / streaming. Jika seseorang sedang browsing di komputer, lalu log-in ke website yang berisi siaran radio penuh (seperti saat kita tune-in ke frekuensi tertentu dengan tuner kita mendengarkan siaran radio konvensional), maka siaran yang terdengar oleh pendengar seperti ini lah yang disebut dengan streaming. Pada pola streaming, suara langsung terdengar tanpa kita perlu mendownloadnya. Dalam pola seperti ini, pendengar terpaksa pasif seperti saat mendengarkan radio konvensional. Sudah banyak radio konvensional di Indonesia yang melakukan ini. Mereka mempunyai website, kemudian seluruh siarannya yang melalui udara secara bersamaan dialirkan melalui internet. Sehingga jika ada seseorang dimana pun dia berada dan log-in ke website stasiun ini, maka pastilah ia dapat mendengar siaran radio tersebut. Ada pun beberapa karakteristik radio menurut artikel pada situs romeltea 3, yaitu : 1. Auditif, yaitu hanya dapat didengar. 3 http://www.romelteamedia.com/2013/10/karakteristik-radio.html diakses pada tanggal 22 Agustus 2017 9

2. Theater of mind, yang berarti siaran radio merupakan seni untuk memainkan imajinasi para pendengar. 3. Transmisi, proses penyebar luasan siaran radio melalui pemancar. 4. Cepat dan langsung, informasi yang disampaikan oleh radio ditempuh dalam waktu singkat. 5. Akrab, karena jarang ada sekelompok orang yang mendengarkan radio bersama maka radio disebut alat yang akrab dengan pemiliknya. 6. Dekat, penyiar radio berusaha agar sedekat mungkin dengan para pendengarnya sehingga pendengar merasa memiliki keintiman dengan penyiar meski penyiar tersebut tidak hanya menyapa satu pendengar. 7. Tanpa batas, siaran radio ini dapat disimak oleh siapa saja. 8. Murah, dibanding berlangganan media lain pesawat radio relatif lebih murah. 9. Portabel dan fleksibel, dikatakan demikian karena ketika mendengarkan radio kita masih dapat melakukan aktifitas lainnya. 2.3 Mediamorfosis Sejauh ini kita belum melihat teori baru yang dikembangkan berkaitan dengan Internet dan world wide web. Konsep inti dari interaktivitas, hypertext, dan multimedia juga telah menjadi fokus berbagai penelitian. Satu teori yang telah dikembangkan adalah pemikiran Roger Fidler (1997) tentang mediamorfosis, yang berusaha menjelaskan hubungan antara media baru dengan media lama. Roger Fidler telah mempresentasikan gagasan tentang mediamorfosis untuk membantu kita memahami jenis perubahan di bidang media ini. Dia mendefinisikan mediamorfosis sebagai perubahan bentuk media komunikasi, biasanya disebabkan oleh interaksi kompleks dari kebutuhan kebutuhan penting, tekanan tekanan kompetitif dan politis, dan inovasi inovasi sosial dan teknologis. Esensi dari mediamorfosis adalah pemikiran bahwa media adalah sistem adaptif, kompleks. Yaitu, media, sebagaimana sistem sistem lain, merespons tekanan eksternal dengan proses re-organisasi diri yang spontan. Dan, seperti halnya spesies hidup, media berevolusi menuju daya tahan hidup yang 10

lebih tinggi dalam sebuah lingkungan yang selalu berubah. Fidler berpendapat bahwa media baru tidak muncul secara spontan dan independen, mereka muncul bertahap dari metamorfose media yang lebih lama (Severin & Tankard, 2011: 459). Jadi media baru sekarang ini bukanlah sesuatu yang muncul secara instant atau tiba tiba melainkan melalui sebuah proses dari media lama sehingga hal seperti ini disebut mediamorfosis. 2.4 Penelitian Terdahulu Pada penelitian kali ini, peneliti akan menjabarkan penelitian terdahulu yang relevan dengan persoalan yang akan diteliti yaitu mengenai konvergensi media di radio Sonora Semarang. Hakam, Ulil (2011) dalam penelitiannya mengenai konvergensi media dalam radio komunitas, Hakam ingin menjelaskan bagaimana radio Komunitas Angkringan melakukan konvergensi media dengan penggunaan internet sebagai terobosan teknologi komunikasi di desa, yang dianggap mampu mengatasi hambatan yang ada untuk menjawab permintaan dari masyarakat akan akses informasi yang lebih luas. Hasil dari penelitiannya, konvergensi media melalui internet mampu dioperasikan walaupun belum maksimal. Resmadi, Idhar & Sonny Yuliar (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Kajian Difusi Inovasi Konvergensi Media di Harian Pikiran Rakyat menjelaskan bahwa bagaimana konvergensi media mampu diadopsi oleh suatu media massa secara bertahap. Hasil dari penelitian mereka mengatakan kajian difusi inovasi konvergensi media di Harian Pikiran Rakyat memngalami beberapa tahap. Apa yang terjadi pada Harian Rakyat, dominasi media cetak masih terlalu besar. Sementara pada satu sisi, faktor sosio-kultur juga mempengaruhi adopsi konvergensi media di Harian Rakyat. Prihartono, Anton Wahyu (2016) menjelaskan mengenai model konvergensi dalam penelitiannya Surat Kabar & Konvergensi Media (Studi Deskriptif Kualitatif Model Konvergensi Media pada Solopos). Konvergensi media yang dilakukan Solopos merupakan jawaban tuntutan industri media bahwa surat kabar harus mempersiapkan platform digital. Model konvergensi yang ada di Solopos 11

sendiri adalah model newsgathering, dimana jurnalis dituntut multitasking yaitu dapat bekerja pada beberapa media pada platform dalam satu grup. Konsep konvergensi media belum sepenuhnya didukung oleh seluruh awak Solopos di divisi redaksi. Nathania, Devina (2017) dari uraian peneliti sebelumnya seperti yang ditulis di atas, maka perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan meliputi penulis akan meneliti tentang radio Sonora Semarang sebelum dan sesudah melakukan konvergensi media. Penelitian yang akan dilakukan ini juga akan menjelaskan mengenai perubahan yang terjadi karena dilakukannya konvergensi media oleh radio Sonora Semarang. 2.5 Kerangka Pikir MEDIA KONVENSIONAL RADIO SONORA SEMARANG MEDIA ONLINE KONVERGENSI MEDIA 12

Melalui kerangka pikir, penulis mencoba mengurutkan apa yang menjadi pemikiran penulis dalam penelitian ini. Media konvensional merupakan media massa yang sudah ada sejak dulu bisa dikatakan dalam hal ini media massa yang ada belum bercampur dengan internet. Dalam hal ini peneliti hanya akan fokus pada media massa radio, dimana radio seperti ini masih menggunakan frekuensi untuk menyalurkan siaran mereka agar bisa didengar hingga jarak tertentu. Banyak radio yang telah terbentuk, salah satunya adalah Radio Sonora Semarang. Sebuah radio yang terletak di kota Semarang yang juga masih menggunakan frekuensi. Namun seiring berkembangnya jaman dan majunya teknologi, maka Radio Sonora tidak hanya memiliki radio konvensional. Masuklah media online ke Radio Sonora Semarang. Radio Sonora memiliki media digital yakni radio streaming dan media sosial. Percampuran yang ada ini disebut konvergensi media. Sebuah penggabungan antara media konvensional dan media digital di jaman teknologi yang sudah maju. Konvergensi media telah diterapkan di Radio Sonora, sehingga hal ini memberikan perubahan. 13