BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Aquatic Arena di Yogyakarta

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

NUSANTARA PGRI KEDIRI

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

I. PENDAHULUAN. Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu kebutuhan jasmani yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. regional dari suatu masyarakat/bangsa (Nauright, 2004). Lippe (2002) & Horne

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Olahraga berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. National Basket League (NBL) terjadi peningkatan jumlah penonton sebanyak 30% pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. secara individu. Siswa SMP adalah putra-putri bangsa yang duduk dibangku

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah bangsa dapat berdiri tegak diantara bangsa-bangsa lain di dunia,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atlet dari tingkat pelajar sampai mahasiswa. Turnamen-turnamen dengan berbagai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

Bab VI. Penutup. ternyata tidak lepas dari politik. Belajar politik melalui sarana game online

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BADMINTON MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI DELITUA

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

A. Pengertian Pertumbuhan Fisik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli dalam perkembangannya pada saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah tingkat kebugaran fisik. Kebugaran fisik didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, salam sejahtera bagi kita sekalian. Salam Olah Raga!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

1. PENDAHULUAN. kegiatan untuk memperkuat motif. Menurut Slamento (2003:180) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Della Alvialli Suwanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gilang Ginanjar H, 2014

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang fungsional dan bernilai bagi diri dan lingkunganya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mamang Tedi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lari (sprint) adalah nomor lari dengan kecepatan penuh sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebelumnya. Data itu disampaikan pengelola liga, PT Deteksi Basket Lintas

BAB I PENDAHULUAN. Tenis adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. awal/early adolescence usia tahun, remaja menengah/middle

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang. dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir mengalami kemunduran yang signifikan. Hampir di berbagai even olahraga internasional Indonesia senantiasa mengalami kegagalan dengan tidak tercapainya target. Bahkan, untuk ajang kompetisi olahraga regional Indonesia sudah terlewati negara tetangga yang sebelumnya sejajar. Ambil contoh di tiga ajang kompetisi olahraga terakhir yaitu Sea Games 2005 di Filipina, Asian Games 2006 di Qatar, dan Olimpiade 2004 di Yunani. Prestasi Indonesia bisa dikatakan mengecewakan karena mengalami penurunan. Baik secara performa atlet, perolehan medali, maupun peringkat akhir. Padahal dalam olahraga prestasi, kemenangan dan pemecahan rekor adalah tujuan yang diharapkan oleh semua atlet. Hal ini disebabkan semakin sulitnya mencari bibit-bibit atlet yang potensial. Di Indonesia kegiatan olahraga sangat memerlukan perhatian dan pembinaan khusus, baik dalam usaha mencari bibit-bibit yang baru maupun dalam usaha meningkatkan prestasi atlit. Bagi mereka yang serius dalam dunia keolahragaan, seharusnya kegiatan ini dilakukan tidak hanya sematamata mengisi waktu senggang ataupun hanya sekedar memanfaatkan fasilitas yang tersedia, namun lebih dari itu harus mencapai sasaran prestasi tertentu. Dewasa ini olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk meningkatkan kualitas manusia dalam kesegaran jasmani maupun untuk pencapaian prestasi seperti yang dikemukakan oleh M.Sajoto (1988:10) bahwa ada empat dasar tujuan manusia melakukan olahraga sekarang ini yaitu: (a).mereka yang melakukan olahraga untuk rekreasi, (b) tujuan pendidikan, (c)mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu, dan (d) mencapai sasaran prestasi tertentu. Dengan olahraga dapat 1

2 membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta mempunyai watak disiplin dan pada akhirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas. Oleh karena itu gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat perlu semakin gencar dilaksanakan di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Namun kesadaran akan pentingnya gerakan ini memiliki banyak rintangan besar yang perlu dihadapi untuk membuat masyarakat berminat melakukan olahraga, mulai dari gaya hidup, perkembangan jaman, serta tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Seperti yang telah diketahui minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari campurancampuranperasaan harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungankecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Andi Mappier, 1982:62). Yang berarti, minat menjadi faktor yang tidak dapat dipisahkan dari prestasi olahraga. Dalam usaha pembentukan generasi muda yang mampu menjadi tulang punggung penerus perjuangan bangsa, pembinaan melalui olahraga sudahlama dipandang sebagai sarana yang paling berdaya guna dan berhasil guna.karena pembangunan manusia pada hakikatnya menuju manusia Indonesiaseutuhnya yang sehat jasmani dan rohani. Kondisi manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani ini baru dapat dicapai apabila manusia sadar dan maumelaksanakan gerakan hidup sehat melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Di Indonesia, gerakan ini masih sangat minim dilakukan, kondisi ini diperparah dengan berkembangnya jaman yang menjadi serba otomatis dan tidak membuat manusi menjadi banyak gerak. kebanyakan pola hidup masyarakat saat ini serba instan baik dari makanan dan kegiatan-kegiatan, ditambah lagi tuntutan pekerjaan yang membuat kebanyakan dari merekan menghabiskan waktu dengan duduk ditempat kerja. Data dari http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/05/140529_iptek_indonesia_obesitas mengatakan indonesia sudah menduduki 10 besar Negara-negara dengan tingkat obesitas tertinggi didunia. Studi mengatakan tingkat obesitas meningkat di dunia, meski pertumbuhan di negara-negara maju masih tetap yang tertinggi. Lebih dari 671

3 orang yang kelebihan berat badan tinggal di 10 negara ini, disusun berdasarkan peringkat: 1. AS 2. Cina 3. India 4. Rusia 5. Brasil 6. Meksiko 7. Mesir 8. Jerman 9. Pakistan 10. Indonesia Perkembangan obesitas pun terjadi di kalangan Siswa sekolah perkembangan jaman memaksa siswa merubah pola hidup yang biasanya aktif dilapangan menjadi sering berada didalam ruangan. Pergeseran cara bermain dari dahulu dan sekarang memperparah kondisi ini. Banyak sekali anak-anak diusia belajar menghabiskan waktu diarena permainan virtual. Seiring dengan kemajuan teknologi pada waktu ini, seiring pula datang resiko yang setimpal dengan kemajuan tersebut. Salah satu resiko yang dibawa oleh kemajuan teknologi tersebut adalah kecanduan game online. Game online merupakan salah satu produk kemajuan teknologi yang memudahkan kita untuk bermain permainan dalam jaringan dimanapun kita berada. Terlebih kemajuan dalam bidang aplikasi atau perangkat lunak yang mudah untuk di unduh di ponsel, tablet maupun PC yang juga mempermudah untuk memainkan permainan dalam jaringan tersebut. Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas gerak para pecandu game online yang notabene adalah anak-anak usia sekolah. Kecanduan game online merupakan ancaman global karena di beberapa negara seperti Amerika, Korea dan termasuk di Indonesia sendiri,

4 sudah harus waspada untuk para pecandu permainan dalam jaringan ini. Terlebih jika anak-anak dibawah umur 19 tahun yang sudah menjadi pecandu permainan tersebut, dapat di asumsikan terkena disfungsi dalam mentalnya. Terlebih ada efek-efek berbahaya yang terbawa oleh para pecandu. Bahkan, tingkat bahaya ini sudah dibuktikan oleh beberapa berita dan isu jika kematian juga dapat diterima oleh para pecandu game online. Bahaya ini bukan tanpa alasan para peneliti dari Cardiff Derby, dan Universitas Trent Nottingham di situs BBC yang mengatakan bahwa para gamer dapat menghabiskan waktu hingga 90 jam per-minggu untuk bermain game online. Mereka juga menyebutkan hal ini sudah termasuk disfungsi yang dialami otak bernama pathological addiction. Masih dari situs yang sama, para produsen permainan sudah mengklaim membuat pesan peringatan bagi paragamers yang dikirimkan dalam jaringan juga. ( https://www.selasar.com/gayahidup/kecanduan-game-online-gejala-efek-dan-alasan). Kemudian, dari situs resmi psychguides.com, juga menjelaskan bahwa tanda-tanda seseorang atau anak-anak yang mengalami kecanduan dapat dilihat dari segi fisiknya. Gejala yang ditimbulkan antara lain: 1. Selalu terlihat kelelahan. 2. Migraine yang dibarengi dengan sakit mata. 3. Serta kebersihan badan yang kurang terjaga. 4. Gangguan pergelangan tangan. 5. Sakit punggung. 6. Makan tidak teratur. Seluruh gejala baik mental ataupun fisik timbul dikarenakan seseorang atau anak-anak telah kecanduan bermain permainan dalam jaringan tersebut. Dari keseluruhan gejala mental, emosi, serta fisik dan alasan kecanduan bermain game online, tindakan preventif dan persuasif yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecanduan tersebut. Oleh karena itu, khususnya untuk para orang tua, harus bisa

5 membuat waktu khusus untuk anak-anak mereka agar mereka tahu bahwa waktu mereka tidak hanya untuk internet dan game online. Adanya waktu untuk bersama keluarga untuk berolahraga bersama menjadi salah satu cara membuat anak tidak kecanduan game online. Selebihnya, pengawasan bagi anak-anak oleh orang tua harus ditingkatkan. Hal-hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kecanduan game online tersebut dan menyelamatkan masa depan anak-anak, khususnya anak-anak Indonesia. Namun alasan olahraga yang kurang menarik juga menjadi penyebab kurang minatnya anak-anak dan masyarakat diusia produktif untuk mau melakukan budaya hidup sehat melalui olahraga. Berolahraga sesungguhnya sangat penting bagi para remaja menginjak dewasa. Hal ini disebabkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan mereka akan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang positif maupun negatif terutama ketika masuk usia 16 tahun keatas, perubahan fisik yang berubah hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda disekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu. Konsisten dengan konsep dasar bahwa individu merupakan satu kesatuan psikofisik yang tidak dapat dipisah-pisahkan, maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku. Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku sebagian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik. Dunbar dalam Hurlock (1992) menjelaskan, reaksi efektif terhadap perubahan utama ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasi. Karena berkomunikasi merupakan cara untuk mengatasi kecemasan yang selalu disertai tekanan.

6 Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya. Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu: 1.Ingin menyendiri 2.Bosan 3.Inkoordinasi 4.Antagonis Sosial 5.Emosi yang meninggi 6.Hilangnya Kepercayaan Diri Dengan demikian upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah yaitu dengan memberikan atau mengarahkan waktu luang mereka dengan kegiatan yang positif sesuai dengan minat dan bakat mereka. Serta peran serta dari mata pelajaran pendidikan jasmani sangat diharapkan disini. Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosionalyang selaras, serasi dan seimbang. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang spesifik,yaitu dengan melakukan aktivitas jasmani yang dipilih dan direncanakan akan dapat dicapai suatu tujuan yang komplek yang akan menunjukkan kualitas yangmempunyai arti penting dalam kehidupan pelajar, kualifikasi ini akan dapat terwujud bila pelajar memahami kaidah-kaidah dan nilainilai tertentu yang terdapat dalam pendidikan jasmani. Setiap masyarakat terutama yang berusia produktif pastilah memiliki cabang olahraga yang mereka sukai dibandingkan dengan cabangolah raga yang lain. Namun terkadang mereka menemui kendala-kendala untuk dapat melaksanakan olahraga tersebut oleh berbagai macam hal. Ditambah lagi minat antara putra dan putri kemungkinan memiliki perbedaan mendasar terhadap olahraga. Tentu saja lingkungan sekolah dan cara pengarahan pihak sekolah pun menjadi salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan. Hal inilah yang seharusnya bisa menjadi perhatian pihak-

7 pihak terkait untuk bisa mendorong dan mengembangkan minat dan bakat para penerus bangsa ini. Namun ternyata untuk dapat melakukan itu pihak terkait juga tidak bisa sembarangan, apalagi di jaman yang serba mahal membuat pihak-pihak terkait berupaya melakukan penghematan disana-sini. Belum diketahuinya jenis olahraga yang diminati paramasyarakat di kota Surakarta dan faktor-faktor yang bisa membuat masyarakat khususnya remaja berminat terhadap olahraga menjadi masalah utama dalam hal ini. Atas dasar uraian dan penjelasan dalam latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Usia Produktif Terhadap Jenis Olahraga Se Kota Surakarta Ditinjau dari Jenis Kelamin, kelompok umur, golongan pokok pekerjaan dan latar belakang pendidikan. B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi minat masyarakat usia produktif terhadap jenis olahraga se-kota Surakarta Ditinjau dari Jenis Kelamin, kelompok umur,golongan pokok pekerjaan dan latar belakang pendidikan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

8 Untuk Memaparkan Data dilapangan akan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Terhadap Jenis Olahraga anak sekolah Se Kota Surakarta Ditinjau dari Jenis Kelamin, kelompok umur,golongan pokok pekerjaan dan latar belakang pendidikan. D. Manfaat Penelitian Penelitian survey ini dilakukan oleh peneliti setelah melakukan pengamatan, serta studi pendahuluan.adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Untuk memaparkan data dilapangan dan menambah informasi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi minat terhadap jenis olahraga anak sekolah se kota Surakarta yang berguna dalam bagi pihak-pihak terkait. b. Sebagai informasi hal-hal yang berkaitan dengan masalah pembinaanolahraga yang ada di sekolah. 2. Manfaat praktisi a. Bagi pihak-pihakterkait Sebagai bahan masukan para penanggung jawab pendidikan di daerah pada umumnya dan sekolah pada khususnya dalam rangka peningkatan minat olahraga siswa didaerah Surakarta. b. Bagi almamater Penelitian survey ini dapat dimanfaatkan untuk menambah jenis penelitian yang sudah ada dan sebagai tambahan koleksi bacaan yang berguna bagi semua pihak.