BAB I PENDAHULUAN. semakin lamanya krisis ekonomi di Negara kita secara tidak langsung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang seperti Indonesia bertambahnya atau semakin tinggi. Menurut Dr. Uton Muchtar Rafei, Direktur WHO ( World Health

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sudut panang medis. Rentang adaptasi-maladaptasi berasal dari sudut sudut

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam. hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Halusinasi merupakan salah satu gejala yag sering ditemukan pada klien

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, merasa gagal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri,

BAB I PENDAHULUAN. masalah pada kehidupan tidak terkecuali problem sosial. kurangnya adaptasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI-SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL ABIMANYU RSJD SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB Ι PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan jumlah penderita gangguan jiwa (Nurdwiyanti,2008),

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dengan masyarakat (Maslim, 2002 ; Maramis, 2010). masalah yang mesti dihadapi, baik menggunakan fisik ataupun psikologig

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 18 pasal 1 Tahun

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan dalam kehidupan dapat memicu seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. Menurut data WHO pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Masalah gangguan kesehatan jiwa menurut data World Health

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada fungsi mental, yang meliputi: emosi, pikiran, perilaku,

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. halusinasi. Meskipun bentuk halusinasinya bervariasi tetapi sebagian besar

Koping individu tidak efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utuh sebagai manusia. Melalui pendekatan proses keperawatan untuk

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. gangguan tersebut dapat menimbulkan ketidakmampuan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Menkes, 2005). Masyarakat (Binkesmas) Departemen Kesehatan dan World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994 dalam Suryani,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dan kestabilan emosional. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan. pekerjaan, & lingkungan masyarakat (Videbeck, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dalam dirinya dan lingkungan luar baik keluarga, kelompok maupun. komunitas, dalam berhubungan dengan lingkungan manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan meningkatnya penderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive),

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. somato-psiko-sosio-kultural-spiritual. Dalam mencari penyebab gangguan

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mengadaptasikan keinginan-keinginan dengan kenyataan-kenyataan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. deskriminasi meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa (Suliswati, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah. keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. sangat sering menyebabkan serangan jantung yang mematikan. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang-bidang lain

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah masalah tentang kesehatan jiwa yang sering luput dari

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh salmonella typhi, salmonella paratyphi A, salmonella

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin sempitnya kesempatan mendapatkan lapangan pekerjaan serta semakin lamanya krisis ekonomi di Negara kita secara tidak langsung mempengaruhi cara pikir maupun cara bertindak bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, terutama golongan menengah ke bawah dalam menghadapi masalah yang muncul, mungkin tidak akan mudah mengalami stress dalam menagani setiap masalahnya, tetapi bagi orang yang berjiwa labil dan mudah utus asa akan sangat berat menghadapinya. Apabila dalam mengatasinya dengan jangka waktu yang panjang dan juga tidak didukung oleh pengobatan secara optimal, maka akan sangat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang. Secara otomatis akan menambah jumlah klien dengan gangguan jiwa di negara kita. Salah sau gejala umum dari Skizoprenia adalah halusinasi ( rasmun, 2001 ). Angka kejadian Skizoprenia diseluruh dunia diperkirakan 0,2 0,8 % setahun ( Maramis, 1998 ) Pada klien halusinasi akustik gejala yang muncul adalah sering mendengar suara suara dari luar beik jelas ataupun tidak jelas. gejala tersebut sangat khas dalam penampilannya dan merupakan satu gangguan yang sangat kompleks ditemukan. apabila gejala tersebut tidak mendapat penaganan secara baik, maka akan sangat beresiko munculnya gangguan dalam diri seseorang khususnya resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan. seseorang akan 1

merasa bahwa halusinasinya akan merasa bahwa halusinasinya itu nyata, sehingga klien menolak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya ( Direktorat Kesehatan Jiwa, 2005 ) Berdasarkan masalah diatas, sebagai seorang perawat mempunyai suatu kewajiban memberikan asuhan keperawatan dalam meningkatkan kemampuan seseorang untuk berfikir secara realita dan nyata tentang dampak klien yang mengalami halusinasi akustik apabila tidak mendapatkan pengobatan serta perawatan yang tepat akan mengakibatkan timbulnya resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, karena klien tidak bisa membedakan antara yang nyata dan tidak nyata. klien merasa bahwa halusinasinya itu nyata dan klien akan menolak berhubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar yang nyata. sehingga gangguan kejiwaan bisa diatasi sedini mungkin. peran, fungsi, dan tanggung jawab perawat adalah untuk meningkatkan derajad kesehatan jiwa, memulihkan, mengurangi, dan menghilangkan penderitaan serta melaksanakan program rehabilitasi. peran perawat dalam menghadapi klien halusinasi adalam membina hubungan saling percaya melalui pendekatan terapeutik dan membantu klien menghadirkan realita. dari uraian diatas maka kami mengambil kasus pasien Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Persepsi Halusinasi Penglihatan 2

B. Ruang Lingkup Dengan timbulnya permasalahan yang muncul dalam asuhan keperawatan klien jiwa maka dalam Karya Tulis Ilmiah penulis hanya membahas asuhan keperawatan pada Ny. L dengan gangguan persepsi : Halusinasi penglihatan. C. Tujuan Penulisan Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi halusinasi penulis mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi penglihatan. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan halusinas b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien dengan halusinasi c. Mampu membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan halusinasi d. Mampu membuat rencana keperawatan pada klien dengan halusinasi e. Mampu membuat implementasi keperawatan pada klien dengan halusinasi f. Mampu membuat mengevalusi asuhan keperawatan kepada klien dengan halusinasi 3

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Dalam membuat Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan sebagai metode pemecahan masalah dengan teknik pengambilan data melalui : 1. Wawancara Dalam pengumpulan data penulis melakukan anamnesa pada pasien sendiri, perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya. 2. Observasi Penulis mengadakan pengamatan terhadap pasien secara langsung di Rumah Sakit Jiwa Semarang untuk melihat perkembangan penyakit pasien. 3. Studi Pustaka Dilakukan dengan mempelajari buku yang berkaitan dengan kasus yang diambil 4. Studi Dokumentar Dengan mempelajari catatan medik maupun keperawatan dan hasil pemeriksaan yang ada. E. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini secara menyeluruh, maka penulis menguraikan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut : 4

BAB I PENDAHULUAN meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan teknik pengumpulan data, ruang lingkup dan sistematika penulisan. BAB II KONSEP DASAR terdiri atas pengertian, pengkajian, perilaku mekanisme toping, pohon masalah, diagnosa keperawatan dan fokus intervensi. BAB III TINJAUAN KASUS berisi tentang asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keerawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB IV PEMBAHASAN kasus yang membahas masalah atau kesenjangan antara teori kasus tahap demi tahap. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN terdiri atas Penutup meliputi kesimpulan dan saran operasional untuk meningkatkan kualitas keperawatan. 5