BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin sempitnya kesempatan mendapatkan lapangan pekerjaan serta semakin lamanya krisis ekonomi di Negara kita secara tidak langsung mempengaruhi cara pikir maupun cara bertindak bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, terutama golongan menengah ke bawah dalam menghadapi masalah yang muncul, mungkin tidak akan mudah mengalami stress dalam menagani setiap masalahnya, tetapi bagi orang yang berjiwa labil dan mudah utus asa akan sangat berat menghadapinya. Apabila dalam mengatasinya dengan jangka waktu yang panjang dan juga tidak didukung oleh pengobatan secara optimal, maka akan sangat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang. Secara otomatis akan menambah jumlah klien dengan gangguan jiwa di negara kita. Salah sau gejala umum dari Skizoprenia adalah halusinasi ( rasmun, 2001 ). Angka kejadian Skizoprenia diseluruh dunia diperkirakan 0,2 0,8 % setahun ( Maramis, 1998 ) Pada klien halusinasi akustik gejala yang muncul adalah sering mendengar suara suara dari luar beik jelas ataupun tidak jelas. gejala tersebut sangat khas dalam penampilannya dan merupakan satu gangguan yang sangat kompleks ditemukan. apabila gejala tersebut tidak mendapat penaganan secara baik, maka akan sangat beresiko munculnya gangguan dalam diri seseorang khususnya resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan. seseorang akan 1
merasa bahwa halusinasinya akan merasa bahwa halusinasinya itu nyata, sehingga klien menolak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya ( Direktorat Kesehatan Jiwa, 2005 ) Berdasarkan masalah diatas, sebagai seorang perawat mempunyai suatu kewajiban memberikan asuhan keperawatan dalam meningkatkan kemampuan seseorang untuk berfikir secara realita dan nyata tentang dampak klien yang mengalami halusinasi akustik apabila tidak mendapatkan pengobatan serta perawatan yang tepat akan mengakibatkan timbulnya resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, karena klien tidak bisa membedakan antara yang nyata dan tidak nyata. klien merasa bahwa halusinasinya itu nyata dan klien akan menolak berhubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar yang nyata. sehingga gangguan kejiwaan bisa diatasi sedini mungkin. peran, fungsi, dan tanggung jawab perawat adalah untuk meningkatkan derajad kesehatan jiwa, memulihkan, mengurangi, dan menghilangkan penderitaan serta melaksanakan program rehabilitasi. peran perawat dalam menghadapi klien halusinasi adalam membina hubungan saling percaya melalui pendekatan terapeutik dan membantu klien menghadirkan realita. dari uraian diatas maka kami mengambil kasus pasien Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Persepsi Halusinasi Penglihatan 2
B. Ruang Lingkup Dengan timbulnya permasalahan yang muncul dalam asuhan keperawatan klien jiwa maka dalam Karya Tulis Ilmiah penulis hanya membahas asuhan keperawatan pada Ny. L dengan gangguan persepsi : Halusinasi penglihatan. C. Tujuan Penulisan Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi halusinasi penulis mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi penglihatan. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan halusinas b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien dengan halusinasi c. Mampu membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan halusinasi d. Mampu membuat rencana keperawatan pada klien dengan halusinasi e. Mampu membuat implementasi keperawatan pada klien dengan halusinasi f. Mampu membuat mengevalusi asuhan keperawatan kepada klien dengan halusinasi 3
D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Dalam membuat Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan sebagai metode pemecahan masalah dengan teknik pengambilan data melalui : 1. Wawancara Dalam pengumpulan data penulis melakukan anamnesa pada pasien sendiri, perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya. 2. Observasi Penulis mengadakan pengamatan terhadap pasien secara langsung di Rumah Sakit Jiwa Semarang untuk melihat perkembangan penyakit pasien. 3. Studi Pustaka Dilakukan dengan mempelajari buku yang berkaitan dengan kasus yang diambil 4. Studi Dokumentar Dengan mempelajari catatan medik maupun keperawatan dan hasil pemeriksaan yang ada. E. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini secara menyeluruh, maka penulis menguraikan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut : 4
BAB I PENDAHULUAN meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan teknik pengumpulan data, ruang lingkup dan sistematika penulisan. BAB II KONSEP DASAR terdiri atas pengertian, pengkajian, perilaku mekanisme toping, pohon masalah, diagnosa keperawatan dan fokus intervensi. BAB III TINJAUAN KASUS berisi tentang asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keerawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB IV PEMBAHASAN kasus yang membahas masalah atau kesenjangan antara teori kasus tahap demi tahap. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN terdiri atas Penutup meliputi kesimpulan dan saran operasional untuk meningkatkan kualitas keperawatan. 5